Demanding Husband - Bab 102 Apakah aku sangat hina?

Kemunculan Marison Xiao menarik perhatian keempat orang tersebut.

Dia tidak berpakaian formal seperti yang lainnya, kemeja putih dengan mantel besar berwarna abu-abu, masih ada rasa dingin di pakaiannya, memang seperti yang dia katakan, baru saja sampai.

Tapi dia tidak tampak tergesa-gesa, ia menyunggingkan bibir dengan santai, lalu menyuruh pelayan untuk mengisi gelas kosong dengan Champagne.

Anastasia terkejut, tanpa mempermasalahkan tingkahnya, dia langsung refleks bertanya : “Tuan Xiao, kenapa anda bisa di sini?”

Karena identitas Anastasia yang dirahasiakan, jadi dia tidak bersama Hendy untuk berterima kasih kepada satu per satu tamu, juga tidak memperhatikan. Tapi dia kira-kira tahu siapa saja yang diundang keluarga Du.

Selain pengusaha kaya dan terkenal, hanya sanak famili dan teman keluarga Du. Serta usaha keluarga Du kebanyakan berhubungan dengan tanah beserta bangunannya, acara perjamuan seperti ini tidak bersangkutan dengan dunia hiburan, sama sekali tidak ada hubungannya dengan Raja Film, Marison Xiao ini.

Apalagi perusahaan manajer Marison adalah Hero, adalah saingan Lemon Entertainment.

Marison mengulurkan dua jari yang ramping untuk mengangkat gelas, perlahan dia menggoyang cairan di dalamnya, sikap malasnya bagaikan kucing berdarah bangsawan.

“Ada yang mengundang, tentu saja aku datang.”

Selesai berkata demikian, diteguknya bir tersebut.

Anastasia mengerjapkan mata, tiba-tiba dia menyadari sebuah kenyataan, segera ia mencegahnya : “Itu gelas yang aku——”

Dia melihat Marison menempelkan bibir ke bekas bibirnya tadi, setelah meminum setengah, dia baru menoleh.

“Hm? Kenapa?”

Ekspresi Marison tidak merasa bersalah sama sekali.

Anastasia menjadi canggung, ia menundukkan kepala dan menggeleng : “Tidak.”

Di sisi lain, Kevin melototi gelas di tangan Marison, matanya memendam amarah. Kalau pandangannya bisa membunuh, mungkin gelas tersebut sudah pecah karena dipelototi olehnya.

“Tuan Xiao.” Tatapan Kevin beralih ke Marison : “Kalau memang kamu tamu yang diundang, sepertinya tidak sopan baru datang saat acara sudah akan selesai.”

Nada bicaranya berat, terkesan dingin, kalimat pertama yang muncul dari mulutnya sudah tidak menjaga harga diri Marison.

Marison juga tidak kesal, ia mengangkat alis dan menjawab dengan pelan : “Aku tidak mengerti apa yang dikatakan direktur Yan, bukankah pasangan wanitaku sudah datang dari awal? Dia saja yang hadir sudah cukup.”

Baru saja bicara demikian, tangannya yang merangkul pinggang Anastasia semakin erat, terang-terangan sekali.

Anastasia menegang, baru kemudian ia merasakan suhu hangat yang melingkar di pinggangnya.

Kalau biasanya, Anastasia pasti akan langsung menjauh. Tapi sekarang, tidak tahu mengapa, dia tidak berkutik.

Kevin melihat tindakan Marison, ekspresinya semakin suram.

Tindakan ini sangat familiar untuknya, tidak lama ini, di dalam taman belakang Champs-Elysees Hotel, tindakan yang sama persis, hanya saja yang saat itu memeluk Anastasia dengan terang-terangan tanpa menghiraukan yang lain, adalah dirinya, Kevin.

Provokasi Marison jelas sekali, sengaja dia bersikap demikian, membuat api di balik mata Kevin semakin membara.

Di tengah kejadian ini, wajah wartawan Han yang dari tadi tidak berani bersuara memerah bagaikan apel matang.

“Tu, tuan Xiao, ha ha halo.”

Sapanya terbata-bata dan gugup : “Aku aku aku adalah fans anda, aku aku sangat menyukaimu.”

Marison tertawa, seolah tidak terkejut dengan fansnya yang selalu ada di mana-mana, dia agak membungkukkan badan menyapa, lalu mengerjapkan mata ke wartawan Han.

“Kalau begitu soal malam ini, tolong jangan diberitakan, anggap saja rahasia antara kita, bolehkah?”

Wartawan Han mengangakan mulut, dibuat hampir tidak menyadarkan diri oleh tatapan Marison.

Meskipun rasanya ingin sekali berteriak di fansclub “Marison kita sudah punya pacar!” Tapi isu ini pasti akan mempengaruhi pekerjaan pria pujaannya, jadi dia tidak boleh mempersulit dia!

“Baik, aku bersumpah tidak akan membocorkannya!”

Siasat pria tampan dari Marison berhasil, dia pun berdiri dan berkata kepada Anastasia dengan mesra : “Sayang, kalau memang direktur Yan bilang sudah mau selesai, mari kita pulang saja?”

Anastasia tidak bersuara, hanya mengangguk diam, tanpa melihat pasangan lain yang di depannya, dia meniggalkan kediaman keluarga Du bersama Marison.

Di kursi penumpang depan, Anastasia memangkukan dagu ke jendela, menatap satu-per satu lampu jalan yang dilalui dengan tatapan kosong.

Marison mengemudi sambil sesekali melirik ke Anastasia, serta memutar speaker.

Iringan nada yang pelan memenuhi mobil yang tidak besar ruangnya itu, mengiringi suasana hati Anastasia yang tidak stabil.

Tidak ada pembicaraan di sepanjang perjalanan.

Dua puluh menit kemudian, Bailly street sudah tampakdi depan mata.

Marison memarkir mobil Anastasia, dengan dua tangan di saku, ia datang ke hadapan Anastasia dengan santai.

“Aku inisiatif mengantar kamu ke tempat ini.” Ujar Marison berseri-seri : “Kalau ingin mengganti tempat, aku keluarkan mobilmu lagi.”

Anastasia mengangkat kepala, di tengah malam yang suram ini, villa tersebut terasa sunyi senyap.

“Di sini saja.” Dia tersenyum datar : “Terima kasih.”

Kalau boleh memilih, Anastasia juga tidak ingin kembali ke kamar pengantin dia dan Kevin.

Tapi lalu dia bisa ke mana lagi?

Dulu waktu Anabelle belum kembali, Kevin juga hanya pulang beberapa kali. Sekarang saat-saatnya mereka berbunga-bunga, semakin tidak akan lagi dia pulang ke sini.

Sebenarnya demikian juga bagus, dia bisa sendirian —— Lagipula selama ini memang dia lalui seperti ini.

Mengingat semua yang terjadi di kediaman keluarga Du, Anastasia menatap Marison dan berkata pelan : “Soal malam ini……terima kasih.”

“Sama-sama.” Marison tersenyum lebar : “Lagipula ada wanita cantik di pelukanku, aku juga senang.”

Anastasia terdiam, teringat tadi ketika dirangkul oleh Marison, Anastasia menjadi agak canggung.

Namun mau tidak mau harus dikatakan, tindakan Marison memang menyelamatkan dirinya, kalau tidak, dia hanya akan kabur dengan menyedihkan.

Meskipun itu hanya pura-pura, hanya akting Marison sebagai Raja film yang menakjubkan.

Marison bersandar ke lampu jalan, bayangan yang memang sudah panjang menjadi semakin panjang karena cahaya lampur tersebut, sedikit banyak menunjukkan rasa hangat dan lembut.

“Kalau memang tidak suka, kamu sama sekali tidak perlu pergi ke acara perjamuan nona besar keluarga Du itu.”Ujarnya dengan santai.

Anastasia ternyum pahit, tanpa banyak menjelaskan ketidakberdayaannya, dia hanya menggeleng pelan.

Di bawah rembulan yang dingin, dia menghela nafas dalam-dalam, nada bicaranya pelan dan terputus-putus.

“Aku sebenarnya……sangat kagum dengan Anabelle.”

“Sepertinya dia selalu punya apa pun, selalu bisa mendapatkan dengan gampang.”

“Sedangkan aku……setiap kali selalu mencurahkan segenap tenaga, tapi hanya bisa berakhir dengan suram……”

“Mungkin di dunia ini, sama sekali tidak ada keadilan yang sesungguhnya.”

“Tapi terkadang aku sungguh……iri kepadanya.”

Anastasia menoleh perlahan, menatap mata Marison, ekspresinya pahit dan suram : “Apakah aku……sangat hina?”

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu