Demanding Husband - Bab 161 Pria yang nakal

Kebetulan?

Ya, benar-benar kebetulan.

Mengapa tidak terpikir oleh Anastasia bahwa Marison lah si pimpinan perusahaan kaya raya yang telah pindah ke tempat persembunyian dirinya selama ini yang selalu kosong!

Marison adalah seorang artis terkenal, mengapa bisa tinggal di tempat biasa-biasa saja dan tinggal seorang diri?

Anastasia yang telah berpikir panjang masih tidak mengerti alasannya, tapi penjelasan Marison akal hal ini sangatlah sederhana.

“Andreas yang sudah mengaturnya.”

Perkataannya barusan membuat Marison seoleh benar-benar sangat patuh pada hal yang telah diatur oleh manajernya. Kalau Andreas berada di sini sekarang, sepertinya ia akan terharu sampai menangis dan keluar ingus dari hidungnya.

Sebenarnya Anastasia tidak terlalu peduli akan Marison yang bisa kebetulan menjadi tetangganya. Karena sekarang ini ia memiliki masalah yang lebih penting yang harus dihadapi —

Jam setengah tujuh malam, beli pintu berbunyi tepat waktu.

Anastasia membuka pintu, ia melihat tanpa ekspresi, “Tuan Muda Xiao, bila setiap hari anda datang ke rumahku tentu sangat merepotkan, lebih baik meminta Andreas untuk mencarikan bibi yang dapat mengurus rumah.”

Kaki Marison yang panjang itu melangkah, dengan santai dan tanpa canggung ia masuk ke dalam kediaman Anastasia, ia pun duduk sambil bersandar di atas sofa.

“Oh, tidak apa-apa aku tidak merasa direpotkan.”

Bibirnya tersenyum, wajah tampannya menampakkan sebuah senyuman yang tulus dan polos.

“......”

Tapi Anastasia merasa sangat merepotkannya....

Sejak bertemu Marison di restoran pada waktu itu, kali ini sudah berlangsung 5 hari berturut-turut Marison datang ke rumahnya untuk ikut makan. Hal ini berawal dari hari pertama saat Anastasia ingin berterimakasih pada Marison karena telah menyelamatkannya, sebagai gantinya ia mengundang Marison untuk makan di rumahnya, tidak disangka setelahnya Marison selalu datang untuk makan malam di rumah Anastasia.

Apa yang telah terlanjur dilakukannya, tidak dapat dihindarinya.

Setelah lebih dari 30 menit berlalu, makanan sudah tersedia di atas menja makan, aroma dan penampilannya terlihat sangat lezat.

Anastasia ingat saat Marison pertama kali datang untuk makan, Ia memasak masakan yang sesuai dengan selera Kevin. Marison yang duduk menghadap meja makan itu tidak berkespresi dan merasa tidak puas : “Nona Anastasia, apakah kamu selalu memberi makan rumput bagi orang yang kamu undang untuk makan di rumahmu?”

“.....”

Karena itu, makan malam selanjutnya selalu ada daging ayam, bebek dan ikan.

Anastasia mengambil sumpitnya, pandangannya tertuju pada aktor besar yang sedang duduk di hadapannya. Karena tubuhnya tinggi, Marison terlihat lebih kurus, tapi tidak disangka napsu makannya sangat besar seperti tukang makan yang menyukai semua jenis daging.

“Apakah tanggal hari ini merupakan tanggal yang spesial?”

Kata Marison dengan tiba-tiba, Anastia terkejut : “Hmm?”

Marison mengangkat kedua kelopak matanya, lalu ia menunjuk sebuah kalendar di atas meja yang tidak jauh dari meja makan, “Aku melihat kamu menandai sesuatu di bawah angka 9 itu.”

“...... tidak ada apa-apa.”

Dari awal memang Anastasia sudah merasa penglihatan Marison sangat tajam, tidak disangka ia juga sangat detil hingga dapat menemukan sebuah lingkaran kecil itu.

Marison tidak mendapatkan jawaban yang membuatnya puas, ia pun terus menatapi Anastasia.

Merasa Marison sedikit memaksa, Anastasia pun menunduk dan menjawab dengan suara pelan, “Hari ini adalah hari ulang tahunku.”

Sudah beberapa tahun terakhir Anastasia tidak merayakan hari ulang tahunnya, dia juga tidak terlalu memedulikannya karena hanya beberapa orang saja di dunia ini yang tahu hari ulang tahunnya. Tanda pada kalender itu juga tidak memiliki maksud apa-apa, bukan sengaja untuk menandakan sesuatu, Marison yang menanyakan pertanyaan seperti ini membuat Anastasia sedikit tidak enak hati.

Marison sedikit terkejut lalu ia menyimpan mangkuk dan sumpitnya, “Ayo kita pergi.”

“.... Pergi kemana?”

Dia memejamkan matanya lalu tersenyum, “Memberimu hadiah ulang tahun.”

“Hah, tidak perlu - - “

Belum selesai ia berbicara, Marison sudah menarik Anastasia keluar rumah.

Di sebuah area komersil di pusat kota China, di bawah gemerlap lampu malam, keadaan cukup ramai dipadati orang-orang.

Mereka berdua jalan berhimpitan di pasar malam, Anastasia merasa tidak tenang, ia selalu merasa bahwa Marison akan segera dikenali oleh para penggemarnya yang sangat banyak dan ada dimana-mana itu.

Seperti kata peribahasa, seorang kaisar tidak khawatir di kala permaisurinya khawatir, Marison seolah tidak hati-hati dengan berjalan santai, saat melihat sesuatu yang menarik di perjalanan ia masih bisa berhenti dan melihat-lihat, bahkan menawar harga. Setelah berhasil ditawar, ia tidak mau membelinya, benar-benar berhutang.

Anastasia terus merasa khawatir selama di perjalanan, tiba-tiba ia tertabrak leh orang-orang yang melintas, ia pun menjadi oleng. Dengan cepat, ia merasa sedikit berat pada pundaknya, Marison telah menariknya ke dalam barisan, dirinya sendiri berada di luar melindungi Anastasia.

“Tidak perlu khawatir.” Kata Marison sambil menghela napas, “Aku sudah menutupinya seperti ini, tidak akan ada orang yang mengenaliku.”

Apa yang dikatakan Marison memang benar, memang sudah sangat tertutup.

Malam itu Marison mengenakan kaos longgar berwarna hitam dan topi, ia juga memakai kaca mata hitam yang menutupi wajahnya sehingga hanya tersisa dagu tampannya.

Tapi.... sangat aneh rasanya bila memakai kaca mata hitam di malam hari!

Orang-orang di sekitar mereka mulai memperhatikan, dan jumlahnya semakin banyak!

Marison mengahadap ke samping, Anastasia memandanginya dengan tatapan yang sangat gugup, mata Marison sedikit mengangkat alis dan kelopak matanya yang terhalangi oleh kaca mata hitam.

“Ayo kita pergi ke tempat lain.” Kata Marison sambil tersenyum.

Di tempat tujuan selanjutnya, ternyata tidak terlalu banyak pengunjung. Setelah dilihat-lihat hanya ada beberapa orang saja. Hanya ada sebuah mobil mewah dua juta Yuan yang terparkir di luar, kelihatannya ini adalah tempat hiburan bagi orang-orang menengah ke atas.

“Kamu ingin kado apa?”

Marison melepas topi dan kaca mata hitamnya sejenak, memperlihatkan rambut pirangnya yang pendek, dan juga bayangannya wajahnya yang sempurna tidak bercacat.

“TIdak perlu, terlalu mahal.”

Di daerah sini setiap etalase toko memasang barang-barang mewah yang berharga tinggi, Anastasia tidak terbiasa mengenakan barang-barang seperti ini. Lagipula bagi dirinya, ia masih tidak mengetahui dengan jelas hubungannya dengan Marison sebatas apa, ia merasa dirinya berada di dunia yang berbeda dari seorang aktor besar seperti Marison......

“Oh....”

Kata Marison dengan santai, ia tidak memaksa untuk membelikan Anastasia sesuatu karena Anastasia sudah menolak, ia malah menarik pergelangan tangan Anastasia, “Kalau begitu lebih baik kita kembali ke pasar malam.”

“....Hah?” Anastasia terdiam sejenak, ia segera berbalik badan menahan langkah kaki Marison, “Tidak bisa, tidak bisa, di sini saja.”

Bila berjalan-jalan lagi di pasar malam, sepertinya besok namanya akan menjadi judul utama dalam berita hiburan.

Marison menghentikan langkah kakinya, ia menjawab dengan segera, “Oke, aku juga berpikir seperti itu. Kalau begitu pilihlah hadiah yang kamu mau.”

“.....”

Dengan berani ia menunggu Anastasia di tempat ini. Anastasia curiga tadi Marison membawanya ke pasar malam karena memiliki rencana lain, agar Anastasia bersedia memilih kado di daerah yang penuh dengan barang-barang mahal ini.

“Baiklah.” Anastasia melihat jelas tatapan Marison yang penuh tipu daya, ia pun hanya bisa pasrah dan mengangguk.

Setelah menempuh kesepakatan tadi, keduanya berjalan memutari tempat itu, Anastasia masih belum memutuskan pilihannya. Harganya tidak boleh terlalu mahal, karakteristik barangnya tidak boleh terlalu istimewa, barang itu juga harus membuat Marison merasa dihormati.... setelah memilih, Anastasia merasa pilihan itu bukan berada pada dirinya, tapi membantu Marison untuk memilihnya....

Marison melihat-lihat ke sekelilingnya, saat ia melihat sebuah tempat ia pun tersenyum.

“Ayo ke sana.”

Toko itu memiliki gaya dekorasi yang terlihat mahal dan elegan, nona yang menyambut mereka di depan toko tersenyum, “Selamat malam tuan dan nyonya, silahkan masuk.”

Anastasia terkejut dan tidak berbicara sepatah kata pun.

Toko gaun pengantin?

“Tuan Muda Xiao, untuk apa kita kemari?”

Anastasia sedikit kebingungan dan terus melihat ke sekitarnya, dengan tatapan yang penuh tipu daya itu, Marison merangkul pinggul Anastasia lalu mengajaknya masuk ke dalam toko gaun pengantin.

“Tentu saja untuk memilih gaun pengantin.”

Jawaban Marison sangat natural, suaranya pun cukup keras, hanya ada dua orang pelanggan lain di dalam toko itu, mendengar perkataannya, pengunjung itu pun melihat ke arah Marison dan Anastasia.

Mereka saling bertatapan dan terdiam sejenak.

Tidak ada yang berbicara lagi saat itu sampai Anabelle berusaha melihat dengan lebih jelas lagi, ia berkata dengan terkejut, “Anastasia?”

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu