Demanding Husband - Bab 339 Kamu Membohongiku!

Apa maksud Kevin ini?

Mengapa mengatakan kata Versi?

Maksud kata versi adalah......semuanya ini didesain olehnya? Semua ini adalah kabar yang dia suruh Jason untuk sebarkan, semua ini adalah drama dia?

Anastasia meletakkan tangannya di pegangan pintu dengan kaku, kepalanya bingung.

PErcakapan didalam kamar pasien masih terus berlanjut.

"Jason, jika belakangan ini tidak ada banyak hal yang berubah, kamu sebisa mungkin jangan datang kerumah sakit, jabatanmu mudah dicari oleh media, dan mengundang permasalahan yang tidak diperlukan."

Jason mengerti ketidakpuasan Kevin, dia bergegas menjelaskan.

"Maaf, Direktur Yan, ini adalah kesalahanku, aku salah mengingat tanggal kamu keluar dari rumah sakit, aku mengira adalah hari ini......"

Sesuai dengan kemampuan Jason yang professional, dia tentu saja tidak mungkin salah mengingat tanggal, Kevin menhempaskan nafasnya, dia tahu bahwa Jason sengaja mengubah cara bicara untuk mengingatkan Kevin bahwa yang melakukan kesalahan adalah Kevin sendiri.

"Aku tidak akan keluar dari rumah sakit dalam waktu dekat."

Tatapan Kevin mengarah pada masakan yang dibawakan oleh Anastasia, tatapannya menjadi sangatlah lembut.

Rencana awalnya adalah akan menyelesaikan krisis IFC dalam waktu satu bulan dan meledakkan semua jebakan yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk membuat semua cacing busuk diperusahaan tidak bisa bersembunyi lagi dan dibasmi satu persatu!

Wanita yang berhati lembut itu mengingat tanggal dia berobat bahkan hingga lebih tahu daripada Kevin.

Kevin tersenyum, dia bahkan merasa bahwa jika perawatan ini masih bisa diulur hingga setengah atau bahkan satu tahun lagi sungguh baik sekali..........

Jason yang berdiri disamping terlihat seperti sopan, namun dia sudah mengoceh dalam hati.

Tidak akan keluar rumah sakit dalam waktu dekat?

Waktu dekat...........itu seberapa lama?

MEngapa dia punya firasat buruk, bos dia sepertinya sangatlah suka tinggal dirumah sakit dan sepertinya ingin terus berada dirumah sakit saja!

DIrektur Kevin ini memang tenang, namun mereka anak buah yang berada di front line ini setiap hari hidup dalam kepanasan!

"Jason, mengenai hal itu...."

Suara KEvin menjadi berat, dia berkata secara perlahan, "Kamu hati-hati, jangan sampai Anastasia tahu."

Jason tercengang, dia lalu berkata, "Tenang saja, aku tahu."

"Baik. kamu pulang saja."

Kevin menarik kembali tatapannya, dia bersandar di kasur dengan sedikit lelah, Jason menganggukkan kepalanya dan mundur untuk bersiap keluar dari kamar pasien.

Dan disaat tangannya akan menyentuh pintu pasien, pintu malah terbuka dari luar.

Anastasia berdiri didepan pintu.

"Tidak ingin aku tahu apa?"

"........"

Seketika semua menjadi diam, suasana seolah menjadi kaku dan udara seolah tidak mengalir.

Jason terpaku ditempat semula, dia berkata, "No.....nona Anastasia........"

Anastasia terlihat tersenyum namun tidak tulus, dia bekata kepada Jason namun tatapannya terus berada pada lelaki yang tengah terbaring diatas kasur dan tengah diinfus itu.

"Asisten Lin, apakah kamu tidak ingin aku tahu bahwa diluar sana sekarang berantakan dan semua itu hanyalah drama dari bos kamu?"

Jason membuka mulutnya namun bingung harus menjawab apa.

Pertanyaan Anastasia ini jelas bukan menyuruhnya menjawabnya! Apakah dia boleh pergi? Dia tidak ingin menjadi korban!

Seolah mendengar suara hati Jason, Kevin melambaikan tangannya, jason bergegas keluar dan menutup pintu kamar pasien.

"Anastasia, ini bukan seperti yang kamu pikirkan."

Kevin berkata dengan suara serak, tatapannya muncul rasa tegang yang jarang muncul.

Dia tidak menyangka bahwa Anastasia akan mengetahui semuanya disaat dia belum menyiapkan apapun, melihat wajah Anastasia yang pucat, tatapannya penuh dengan kecurigaan dan ketidakpercayaan, Kevin merasa sayang.

"Aku tidak memikirkan apapun, aku mendengarnya dengan telingaku sendiri."

Anastasia berusaha untuk membuat suaranya terdengar tenang, namun hanya dirinya saja yang tahu bahwa kemarahan yang berada didalam hatinya saat ini.

Iya, rasa marah, Anastasia marah hingga gemetaran, jarinya merapat masuk kedalam telapak tangannya.

"KEvin, kamu beritahu aku, apakah kamu sudah menghitung waktu? Kamu tahu aku akan melihat berita, kamu tahu aku akan datang menjengukmu?"

Tatapan Kevin ditundukan.

Kediaman Kevin bagaikan mengatakan iya, itu membuat kemarahan Anastasia terus memuncak.

"Jadi kamu dihari sebelumnya ketika menandatangani surat cerai, kamu bilang tidak akan mencariku dan kamu bilang mau memberikan aku kebebasan itu semua adalah membohongiku, apakah itu benar?"

Suara Anastasia gemetaran, "Kamu, apakah kamu merasa semuanya berada dalam pengontrolanmu? Aku ternyata akan memercayai kamu, aku.........."

Aku bisa begitu mengkhawatirkannya?

Anastasia teringat hari itu dia kaget sekali, ketika mendengar kabar, hatinya seolah hancur, dan sakit sekali, seluruh tubuhnya tanpa bertenaga.

Namun semua ini ternyata adalah diatur oleh lelaki ini?

Rasa marah, kesal, dan kecewa karena dibohoongi naik keatas benaknya.

Anastasia tidak tahu bagaimana caranya mengekspresikan perasaan ini, karena lelaki ini seolah tidak bersalah saja, dia sendirilah yang selangkah demi selangkah melangkah kedalam jebakan yang dipersiapkannya.

Dan fakta ini membuatnya semakin tidak bisa menghadapi Kevin dengan tenang.

Anastasia dengan wajah marahnya langsung pergi.

Seketika Kevin yang dari tadi diam langsung bangkit dan mencabut infusnya dan melangkahkan kakinya kesamping Anastasia.

Dorr, suara pintu yang abru saja dibuka dan langsung ditutup kembali oleh Kevin dari belakang.

Kedua tangannya menahan dikedua sisi Anastasia, Anastasia terjebak didalam ruangan 1 meter persegi yang kecil itu, disekelilingnya dikepung oleh lelaki ini.

"Lepaskan tanganmu!"

Aanstasia bahkan malas untuk membalikkan kepalanya untuk meliriknya, dia membuka pintu dengan sekuat tenaga, namun karena tenaga sang lelaki terlalu besar, dia bahkan tidak bisa mengeserkan pintunya sama sekali.

"Anastasia, dengarkan aku."

Anastasia putus asa untuk melawan, dia balik dan menatapi sang lelaki tanpa mengalah, didalam matanya jelas terlihat kemarahan.

"KEvin, apakah kamu merasa begini juga tidak apa-apa? Apakah sangatlah lucu memainkan aku?"

Anastasia menarik nafas dalam-dalam, matanya terlihat merah.

"Perkataan yang dikatakan oleh William kepadaku, semuanya dikarang olehmu kan? Akting kalian semua begitu bagus? Semuanay pembohong!"

Kevin menatapi matanya yang merah, dia melihat bulu matanya yang perlahan basah, rasa sayang didalam hatinya melebihi rasa kagetnya.

Dia terdiam dan memeluk Anastasia, Anastasia terus mengelak, namun sama sekali tidak bisa kabur.

"Aku tidak tahu yang dikatakan oleh William dari awal, aku tidak tega untuk menakuti kamu seperti itu."

Dagunya menyentuh kening Anastasia, "Sedangkan lainnya........benar kata kamu."

"Aku memang membohongi kamu."

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu