Demanding Husband - Bab 280 Cincin berlian itu tidak cukup besar

Sejenak ada kesunyian yang melanda di kamar pasien, untuk waktu yang sangat lama, Cecilia Yan memeluk Anastasia, dan jam di dinding terus berdetak, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa agar bisa menghibur Anastasia.

Tampaknya tidak peduli dengan kata-kata yang diucapkan, saat mengatakan itu mukanya pucat dan suaranya terdengar lemah, dibandingkan dengan rasa sakit yang dirasakan Anastasia, kata-kata yang hampa itu tidak bisa membuatnya merasa lebih nyaman.

Cecilia Yan merasa sangat sedih dan ekspresi wajahnya menjadi kaku, sampai Anastasia mengulurkan tangan, lalu menepuk-nepuk wajahnya, dan ketika dia bangun berdiri, wajahnya tersenyum dingin.

"Aku baik-baik saja."

Anastasia berkata dengan suara tenang, "Dalam tiga tahun terakhir ini, terkadang aku teringat ucapan Windy. Sebenarnya apa yang dia katakana uty benar, seharusnya aku sudah mati terlebih dulu."

"Kamu mendengarkan apa yang orang gila katakan itu!"

Cecilia Yan mendengarkan Anastasia mengucapkan kata-kata ini tanpa emosi, hatinya melonjak: "Apa yang mati atau hidup, bukannya kamu menjalani hidup mu dengan baik? "

Cecilia Yan sangat tahu jelas betapa Anastasia sangat menyayangi anak ini. Hal itu tidak hanya membuat Anastasia menjadi seorang ibu, tapi juga harapan bahwa dia tidak akan lagi sendirian hidup di dunia ini.

Kata-kata Anastasia beberapa menit yang lalu membuat Cecilia Yan tidak nyaman dan membuatnya teringat masa lalu, sekarang mendengarkan apa yang Anastasia katakana bahwa, "Seharusnya dia sudah mati lebih dulu,” membuat Cecilia Yan langsung merasa ketakutan, takut Anastasia tidak berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu yang bodoh ...

Tanpa disangka, sudut bibir Anastasia sedikit menekuk, dia sedikit mengangguk: "Ya, aku masih hidup."

"Aku pikir ini adalah kesempatan terakhir yang Tuhan berikan kepada ku, dan aku ingin menghargainya."

Wajahnya pucat, dia mengatakan kata per kata sambil berbisik: "Kali ini, aku tidak akan membuat lagi kesalahan yang sama."

“……”

Cecilia Yan membuka mulutnya, tapi tidak bisa berkata apa-apa.

Apa yang dikatakan Anastasia tidak begitu spesifik, tapi arti kata-katanya sangat jelas.

Dia tidak mau lagi membuat kesalahan yang sama. Kesalahan nya ini adalah Kevin Yan.

Dia bertahan mati-matian untuk hidup, ingin menghargai setiap menit dan detik yang terjadi di dalam kehidupnya. Dan setiap menit dan detik, itu tidak akan ada lagi Kevin Yan.

Cecilia Yan memandangi pandangan matanya yang tegas, ada berbagai perasaan yang bercampur aduk di dalam lubuk hatinya.

Bisa dikatakan jika seseorang berjalan melalui pintu neraka, dapat melalui berbagai macam perisitwa, dan bisa melepaskan semua obsesi yang ada sebelumnya. Jika dipikirkan Anastasia memang seperti itu.

Namun, Cecilia Yan merasa saat ini suasana hatinya masih belum jelas.

Jika berdasarkan logika, Anastasia dapat memiliki pemikiran agar dapat dapat lahir kembali seperti itu, membuat hati Cecilia Yan sedikit lega, itu lebih baik daripada dia terlalu sedih dan memikirkan untuk bunuh diri.

Namun, saraf di otaknya berdetak tidak nyaman, dan jantung nya terasa tumpul.

Anastasia terlalu tenang, matanya bergerak sedikitpun. Tampaknya karena Anastasia telah bertekad membuat keputusan ini, sebenarnya, bukannya sangat sakit jika mengubur perasaannya di dalam lubuk hatinya yang paling dalam?

Cara nya ini hampir sama seperti yang dilakukan Kevin Yan. Dalam tiga tahun terakhir ini, dia menjadi semakin kejam dan dingin, artinya, dia telah membekukan semua emosinya, membuatnya tidak sakit, walau tidak menyentuhnya.

Setelah hening selama beberapa menit, Cecilia Yan mengambil segelas air dan meminumnya, melembabkan tenggorokannya yang kering.

"Baiklah. Jika kamu telah membuat keputusan, aku tidak akan membujukmu."

Dia tidak bisa membujuk nya dengan berkata apa pun. Bahkan jika dia ingin Anastasia dan Kevin kembali bersama, dia hanyalah orang luar.

Cecilia Yan meletakkan gelas berisi air itu dengan berat, sedikit mengangkat mata phoenix nya, seolah-olah bertekad: "Anastasi, aku hanya berharap kamu bisa menjalani hidup dengan lebih baik, tidak ada yang lain."

"……Aku tahu."

Anastasia tersenyum tipis.

Sebenarnya, dia selalu mempertahankan senyum tipisnya, tetapi sampai saat ini, ada kehangatan yang terasa nyata di dalam senyumannya.

……

Sudah waktunya bagi Cecilia Yan untuk mengganti pakaiannya, Anastasia memencet bel untuk Cecilia Yan, dan tak lama kemudian masuklah seorang dokter dan perawat. Untuk sementara, Anastasia tinggal di kamar pasien, sampai Cecilia Yan berbaring dan tertidur setelah diperiksa, Anastasia melangkah pelan meninggalkan kamar pasien.

Dia berbalik badan, lalu dengan pelan menutup pintu kamar pasien, ketika dia berbalik ke samping, ada bayangan tinggi dan postur tubuh ramping yang terlihat di matanya.

Sosok itu bersandar di jendela, tampaknya telah menunggu di sini untuk waktu yang sangat lama, sampai tubuhnya menjadi kaku, seperti patung es, membuat suasananya menekan.

Anastasia terkejut karena menyadari keberadaan pria itu, dengan cepat, dia mengalihkan pandangannya, seolah-olah dia sama sekali tidak melihatnya, lalu berjalan melewati Kevin Yan.

Lalu pergelangan tangannya digenggam oleh tangan pria yang terasa panas.

Anastasia melihat ke arah depan dan berkata dengan nada dingin: "Drektur Yan, ada masalah apa?"

Namun, Kevin Yan tidak segera menjawab. Setelah menunggu lebih dari sepuluh detik, Anastasia menoleh untuk menatap mata hitam nya.

Tatapan mata yang dulunya tajam dan terlihat kejam menghilang, digantikan oleh emosi yang kompleks dan tidak jelas.

Kevin Yan menatap Anastasia, sepertinya rasa sakit dan menyesal nya berbeda seperti yang dia rasakan, mata Anastasia terlihat lebih dingin dan menerawang jauh.

"Aku……"

Tenggorokannya sangat kering dan mulutnya terasa bisu, dan suaranya terdengar rendah: "Aku telah mengatur konferensi pers untuk peluncuran produk baru CC, nanti aku akan meminta Jason Lin untuk mengirimkan prosedur acaranya kepada kamu nanti."

Jelas-jelas ini bukan yang ingin dia katakan ...

Dia mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Anastasia, suaranya terdengar bergemetaran, jantungnya berdebar hebat, dan seluruh tubuhnya seperti

seperti mati rasa, tidak merasakan apa-apa.

Dia masih seperti ini, menyembunyikan rasa sakit ke lubuk hatinya yag paling dalam, tidak mau sedikit pun menunjukkan kelemahannya.

Suatu ketika, di bawah cahaya remang-remang motel, dia pernah membiarkan dirinya berada di pelukannya, dan membiarkannya melihat menyalurkan emosi nya meluap, menunjukkan sisi yang paling lemah.

Namun, dia yang seperti ini tidak akan pernah dilihatnya lagi, bukan?

Bahkan anak itu adalah darahnya sendiri. Bahkan di dalam kehidupan masa lalu Anastasia, pria itu memainkan peran yang paling penting.

Dia telah menjadi orang asing di dunianya, karena telah melakukan "kesalahan" yang tidak ingin dia ulangi lagi di dalam hidupnya ...

Sebelumnya Kevin Yan tidak akan pernah berpikir bahwa dia akan mengalami momen seperti ini, ketika dia berhadapan dengan wanita ini, dia tidak perlu membicarakan hal lain, dia hanya perlu membicarakan topik yang berhubungan dengan bisnis, agar dia tidak menjauh.

"Benarkah?"

Anastasia tersenyum tipis, lalu mengeluaran senyum formal: "Efesiensi Direktur Yan benar-benar patut diacungi jempol. Terima kasih karena selama ini Perusahaan Besar Yan selalu mendukung CC, tunggu sampai konferensi peluncuran produk baru dimulai, aku akan mengucapkan terima kasih atas bantuannya kepada Perusahaan Besar Yan secara terbuka di depan publik."

Setelah dia selesai mengucapkan pidatonya, tidak lebih dari sedetik, dia langsung berbalik, berjalan melewati koridor rumah sakit dan berjalan menuju pintu keluar.

"Dan lainnya."

Terdengar suara langkah kaki Kevin Yan yang muncul dari belakang, segera menyusulnya hanya dengan berjalan beberapa langkah: "Ada yang ingin kukatakan padamu."

"Direktur Yan jika ada yang mau katakan, langsung katakan saja."

Anastasia terus berjalan maju, tatapannya kosong.

Kevin Yan meraih tangannya dan mengenggamnya kencang, membuat nya mau tidak mau berhenti melangkah maju.

"Anastasia."

Suara Kevin Yan terdengar rendah dan mempunyai kesan yang dalam, tekanan suaranya tidak berlebihan tapi penuh dengan emosi: "Aku ingin berbicara denganmu."

Anastasia samar-samar mengetahui apa yang mau dikatakan Kevin Yan, tetapi dia sama sekali tidak ingin berbicara dengannya.

Meski di wajahnya tenang, tapi dia baru saja menarik diri dari percakapannya dengan Cecilia Yan, luka yang terjadi pada peristiwa tiga tahun lalu masih terasa sakit untuknya, membuat Anastasia sangat merasa jijik terhadap Kevin Yan.

"Lepaskan!"

Anastasia berusaha melawan, tapi hanya membuat Kevin Yan lebih meningkatkan tanaga nya, matanya berkobar-kobar, dia masih saja keras kepala, tampaknya emosi yang bertumpuk dalam beberapa hari terakhir ini hampir meledak——

"Sayangku, kenapa ada seseorang yang tidak mau melepaskan mu?"

Dia mengatakan dengan agak malas, dan seperti terkejut : "Apakah cincin berlian yang aku belikan untukmu ini tidak cukup besar, atau mata orang lain buta dan tidak bisa melihatnya?"

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu