Demanding Husband - Bab 279 Dari Awal Itu Sudah Salah

Di antara Anastasia dan Cooper Du ada celah di tempat tidur Cecilia Yan, saat Cooper Du masuk ke dalam kamar pasien, dia tidak menyadari apa pun, saat ini, waktu diingatkan oleh Cecilia Yan, tiba-tiba, tercium bau darah dan asap mesiu yang menyengat dari tubuh Cooper Du.

Tidak ada noda darah di bajunya, sepertinya sebelum masuk ke dalam kamar pasien, dia sudah mengganti bajunya, dia tidak ingin Cecilia Yan dan Anastasia menyadarinya.

"Cooper, di bagian mana kamu terluka?"

Nada suara Anastasia juga sedikit syok.

Lingkungan hidup Cooper Du selalu dikelilingi dengan peristiwa pembunuhan dan perkelahian, biasanya dia dan saudara-saudaranya terlihat tercengang, namun sebenarnya mereka sedang menjilati darah di ujung pisau, jika tidak fokus mungkin aka nada lawan yang balas dendam.

Cooper Du menyeringai, tapi senyuman itu tidak ada kehangatan di dalamnya, seperti senyum binatang buas saat melihat musuhnya.

"Bukan aku," katanya dengan suara rendah: "Ini bukan darahku."

Anastasia menghela nafas lega, namun sikap Cecilia Yan masih tidak terlihat santai.

Ada api membara yang terpancar di mata nya, dan suaranya terdengar marah: “Bos menyelamatkan hidupmu, dan kamu baru saja menghancurkan hidup seseorang bukan? Pergi pergi pergi!"

Jika amarah Cooper Du meledak-ledak dia akan melakukan dan mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal, tetapi pada saat ini dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, lalu dalam diam, dia bangkit dan meninggalkan kamar pasien.

Saat menutup pintu, Cooper Du menundukkan kepala, menyembunyikan aura kematian, dan menyebunyikan suara dinginnya yang sedingin es.

"...Aku harus melakukannya."

Saat terdengar suara pintu yang tertutup, Anastasia merendahkan suaranya: "Cecilia Yan, sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang akan dilakukan oleh Cooper?"

Cecilia Yan memejamkan matanya, seperti sedang menenangkan perasaan kesalnya.

"Bocah tengil itu, ingin balas dendam pada Hendy Du."

Ketika Anastasia mendengar nama Hendy Du, dia terkejut. Pecahan-pecahan memori yang telah dia habiskan selama tahun di rumah Keluarga Du mulai membanjiri pikirannya, membuat suaranya sedikit bisu.

"Luka tembakmu ..."

Anastasia tertengun, dia melihat Cecilia Yan menganggukkan kepalanya.

Dia bertanya kepada Cecilia Yan mengapa bisa mendapatkan tembakan lebih dari sekali, tetapi Cecilia Yan selalu tidak mengatakan apa-apa lagi. Pada awalnya dia mengira itu karena ada hubungannya dengan Cooper Du, Cecilia Yan merasa malu, tetapi jika sekarang dipikirkan, ketika sepupu Nona Besar Yan merasa sedikit tidak enak, sebenarnya dia tidak ingin memprovokasi Anastasia untuk mengingat semua kenangan buruk itu.

"Tapi jangan salah sangka, bocah brengsek bukan tidak membalas dendam untukku, jika dia mendengarkan perkataan ku, aku akan sangat berterima kasih."

Cecilia Yan membuka matanya dan menghela nafas panjang, "Lupakan saja, aku ini sangat keras kepala, sekarang segala urusan yang berhubungan dengan IFC International Grup itu merepotkan, untuk apa aku peduli hidup dan matinya."

Dia melirik ke arah Anastasia: "Kevin dan bajingan tengik ini, semuanya ila, demi bertarung dengan Keluarga Du, dia mengorbankan nyawanya, kamu tidak tahu, begitu rapat perusahaan di adakan adalah untuk mendiskusikkan Kevin, dia mengatakan bahwa dia akan menempuh semua jalannya sendiri, terlepas dari segala situasi, aku sangat pusing menyelesaikan masalah ini. "

Tangan Anastasia yang terletak di ranjang rumah sakit terlihat sedikit gemetar, seolah-olah dia tidak mendengar: "Waktunya mengganti obat, aku akan mencari perawat untuk masuk ke dalam."

"Dan lainnya."

Cecilia Yan mengangkat tangannya dan menangkapnya, ada sedikit keraguan di mata merahnya yang menyala-nyala.

"Apa kamu pernah bertemu dengan Kevin?"

Anastasia menjawab dengan suara lemah, tanpa memperlihatkan sedikit emosi di wajahnya.

Cecilia Yan bisa merasakan perasaan dingin Anastasia, dia mendesah pelan di dalam hatinya.

Selama dua atau tiga hari dia akan berada di rumah sakit, baik Kevin Yan dan Anastasia beberapa kali telah datang kemari, tetapi setiap kali datang, mereka mengubah waktu agar tidak bertemu satu sama lain.

Meski tidak ada satupun dari mereka membahasnya, di dalam hatinya, Cecilia Yan tahu bahwa itu bukanlah suatu kebetulan. Ikatan di antara kedua orang itu sangat kuat, dan dalam semalam, ikatan itu tidak bisa lepaskan begitu saja.

Pikiran Cecilia Yan mulai berjalan, dan ketika dia menoleh, cahaya lampu di sekelilingnya melewati Anastasia dan menyapu bayangan ke luar pintu.

Lalu terlihat ada sosok yang tinggi dan ramping bersandar di jendela, lalu angin bertiup sedikit menyikap tirai jendela, dan sesekali memperlihatkan sosok pria yang terlihat dingin.

Mata Cecilia Yan sedikit bergoyang, dan hatinya sedikit sakit.

Di antara mereka berdua, jelas-jelas seperti ada celah menuju pintu kamar pasien, tapi sepertinya ada celah tanpa dasar, yang tidak pernah bisa dilintasi.

"Anastasia, dalam tiga tahun ini, Kevin menderita… Dia selalu merindukanmu."

Setelah diam beberapa saat, akhirnya Cecilia tidak bisa menahan diri untuk tidak membuka mulut, berharap dengan bujukannya, bisa membuka ikatan di antara mereka.

"Dia terbiasa menyembunyikan emosinya, tetapi aku dapat melihat bahwa dia merasa sangat sedih dan menyesalinya, jika bukan karena kamu yang kembali, aku tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi dengannya..."

Anastasia sedikit menggerakkan sudut bibirnya, dia hanya diam dan tenang.

Ketenangannya ini terlihat tidak normal, dan bahkan aura cuek mulai muncul di wajahnya yang cantik, membuat Cecilia Yan sedikit terkejut, dan tiba-tiba merasa jika Anastasia seperti itu, terlihat sangat aneh.

“Anastasia, Kevin mengakui bahwa dia melakukan hal yang salah, dia mengira bahwa orang yang menyelamatkannya pada sembilan tahun yang lalu adalah Anabelle, jadi ... dia ditipu oleh ayah dari keluarga Du yang membunuh nona besar, dia tidak mengetahui hal itu! "

Cecilia Yan merasa cemas, setelah berbicara untuk waktu yang lama, Anastasia tidak bergerak sedikit pun, dia meraih tangannya dan meremasnya: "Kalian berdua ini bodoh, jelas-jelas di hati mu hanya ada dia bukan? Bukankah sangat baik saat kalian bersama? "

“……”

Untuk waktu yang lama, mereka hening, sampai waktu pun berlalu, menunggu sampai Anastasia membuka mulutnya untuk berbicara, suaranya lembut, lalu membisu.

"Cecilia Yan, jika ada seseorang menikam pisau di hatimu, dan tunggu sampai tubuhmu dingin sampai ada yang datang lalu berkata maaf."

Senyumnya terlihat pucat dan pahit: "Maukah kamu memaafkannya? Bisakah kalian bersama?"

Di luar pintu, tiba-tiba di dekat jendela ada sosok yang tiba-tiba membeku, ujung jarinya yang ramping terbakar asap, dan percikan api itu seperti pikirannya yang bergumul dan menjadi kacau.

Untuk sesaat, Cecilia Yan juga menjadi kaku, suaranya sedikit kaku: "Aku tahu ini sulit, tapi—"

"Itu tidak sulit."

Suara Anastasia terdengar kaku: "Ini sangat menderita, bahkan dalam satu menit pun, aku tidak bisa menahannya."

"Cecilia Yan, tahukah kamu? Dulu aku pernah berpikir bahwa aku tidak takut sakit. Entah itu saat menjalani pelatihan di Keluarga Du selama lebih dari 20 tahun, atau jatuh ke genggaman tangan Windy selama sembilan tahun lalu ... … Aku sudah terbiasa dengan semua itu. Setelah sekian lama, aku sudah terbiasa, dan perlahan-lahan, aku lupa akan semua itu. "

"Tapi sampai hari itu..."

Bibir Anastasia bergetar hebat, matanya kosong dan dingin, wajahnya pucat seperti kertas.

"Sampai hari itu, saat berada di neraka, aku benar-benar bisa merasakan sakitnya."

"Sangat sakit, seperti tercabik-cabik ... Aku bahkan bisa mendengar tangisannya."

"Aku bisa merasakan bahwa dia sangat enggan untuk meninggalkanku, berusaha keras menari ku, tapi aku tidak bisa mempunyai kekuatan apapun, aku tidak mungkin ..."

"Anastasia, jangan bicara lagi."

Suara Cecilia Yan terdengar bergetar, dia tidak bisa menahan diri untuk duduk dan memeluk Anastasia, dia berusaha menenangkannya: "Semuanya sudah lewat ..."

Anastasia menggelengkan kepalanya dengan sangat pelan : "Belum lewat. Aku tidak bisa melupakan semuanya, aku melihatnya dibunuh dengan mata kepala kusendiri, seolah-olah aku adalah pembunuhnya."

Cecilia Yan terus menerus mengelus punggungnya, tapi dia tersedak dan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Namun, Anastasia masih berkata dengan pelan, seolah-olah akan membelah jantungnya dan membiarkan darah mengalir keluar untuk meredakan rasa sakit yang sangat membuatnya menderita.

"Rasanya sakit sekali ... Saat itu aku berpikir, kenapa bisa sakit sekali seperti ini?"

Suaranya pecah, seolah ikut menghilang saat angin bertiup.

"Akhirnya aku mengerti bahwa sejak awal, aku sudah salah."

Anastasia memejamkan mata lalu bergumam pelan: "Jika aku belum pernah bertemu Kevin Yan, jika aku belum pernah jatuh cinta padanya ..."

"Itu sudah cukup."

“……”

Di luar kamar pasien, ada asap menyala sampai akhir. Asap yang terbakar sudah terlalu pendek dan akhirnya tidak bisa menahannya, lalu terjatuh dari ujung jari pria itu yang gemetaran, lalu beberapa kali berguling-guling ke tanah yang dingin.

Api panas itu terbakar, bersamaan dengan air mata yang jatuh, lalu memadamkan satu-satunya sumbu api yang tersisa di puntung rokok.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu