Demanding Husband - Bab 310 Bros

Anastasia berusaha melepaskan diri dari genggaman tangan Kevin Yan, lalu dia tersenyum dan meminta maaf: "Tentu saja boleh, maaf membuat anda menunggu."

Selesai berbicara, dia berjalan ke arah pria itu dan berdiri di lantai dansa bersamanya.

Gadis yang menunggu di sebelah Kevin Yan tersipu sambil mengingatkan dengan manis: "Direktur Yan, mari kita mulai juga ..."

Ketika pria yang berdansa dengan Anastasia, menyadari pasangan dansa yang akan dia tukar adalah Cynthia yang mempesona, dia merasa sangat senang, dan dia sudah menyiapkan belasan kata-kata sopan dalam pikirannya.

Tapi, ketika dia benar-benar menari dengan Anastasia, tetes demi tetes keringat keluar dari dahinya.

Tatapan mata Kevin Yan yang tadinya lembut saat menatap Anastasia berubah menjadi seperti pisau yang tajam, dia menatap tangan pria yang memegang tangan Anastasia dengan sangat dingin, dia membuat pria itu merasa telapak tangannya akan segera di potong!

Pria itu menyeka keringat di dahinya, lalu dengan hati-hati dia bertanya dengan suara pelan: "Nona Cynthia, bolehkah saya bertanya, apa hubungan anda dengan Direktur Yan?"

Anastasia sedikit terkejut, lalu dia menjawab dengan acuh tak acuh: "Kami adalah mitra bisnis."

Mitra bisnis?

Apakah mitra bisnis akan menunjukkan ekspresi wajah yang hendak membunuh seperti ini?

Pria itu tidak percaya!

"Oh, mitra bisnis..."

Pria itu kembali bertanya dengan ragu-ragu: "Saya dengar saat anda baru kembali ke China, anda telah membuat kerja sama pertama antara IFC International Group dengan industri barang mewah berhasil. Kelihatannya, hubungan anda dengan Direktur Yan sangat baik, apakah kalian adalah teman lama? "

"..."

Anastasia menunduk, dia tidak begitu ingin menjawab pertanyaan pria ini, jadi dia tidak mengatakan apa-apa.

Pria ini menganggap dia mengakuinya, matanya bersinar dengan terang, dan senyumannya menjadi lebih lembut dan sopan.

"Nona Cynthia, ini kartu nama saya. Sama seperti CC, merek kami juga baru. Saya berharap bisa memiliki hubungan kerja sama jangka panjang dengan anda. Tentu saja, kalau Direktur Yan bersedia bergabung akan lebih baik."

Anastasia terdiam, lalu dengan cepat mengangkat tangannya untuk menerima kartu nama yang diberikan oleh pria itu sambil tersenyum sopan.

"Terima kasih atas pujian Direktur Li."

Kata-kata yang diucapkan Kevin Yan padanya memang sangat tepat.

Ini adalah kesempatan untuk menguji kemampuan saingan, dan tidak diragukan lagi keberadaan Kevin Yan memberinya "nilai tambah" yang sangat besar.

Tapi entah kenapa, Anastasia tidak merasa senang. Sebaliknya, dia merasa sedikit kesal melihat senyuman sopan di wajah pria itu.

Saat dia di lukai sangat dalam, dengan putus asa dan sedih dia berpikir dia bisa memanfaatkan, menyakiti, bersikap munafik dan menyiasati, lebih baik daripada orang lain.

Tapi, ketika Kevin Yan membiarkan dirinya memanfaatkannya, dan ketika Kevin menatapnya dengan tatapan penuh penyesalan dan kesedihan, Anastasia menyadari bahwa dia tidak bisa merasa rileks sama sekali, apalagi bahagia karena balas dendam seperti perkiraannya.

Anastasia mengatupkan bibirnya, senyumannya dingin, dia tidak ingin terus berada di pesta dansa yang penuh keserakahan ini.

Pria itu menyadari Anastasia yang berubah menjadi dingin, wajahnya memancarkan rasa canggung.

Dan tatapan tajam di sisinya, yang menyadari suasana hati Anastasia menjadi semakin dingin dan marah, hampir membuat dua lubang di tubuh pria itu!

Pria itu sangat ketakutan hingga dia bergegas menjaga jarak dengan Anastasia, lengannya berpura-pura memeluknya, dan dia tidak berani menyentuhnya sama sekali.

Gadis manis yang menari bersama Kevin Yan melihat Kevin Yan tidak melihat dirinya memegang lengan Kevin semakin erat, dan dadanya hampir menempel ke jasnya.

"Tuan Muda Yan, aku tidak menyangka anda akan datang ke acara seperti ini."

Dia berkata dengan manis, "Apakah Direktur Yan ingin merebut pekerjaan kami? Kalau seperti itu perusahaan kecil seperti kami tidak akan bisa bertahan lagi. Tuan Muda Yan berbelas kasihanlah kepada kami ~"

Kata-katanya cukup menghardik, tapi nada bicaranya yang manis dan manja, saat memohon belas kasihan sangat menggairahkan.

Dengan enggan Kevin Yan mengalihkan pandangannya dari Anastasia, kepalanya tertunduk, dan tatapan matanya tertuju tepat ke dada gadis manis yang di dekatkan ke tubuh Kevin.

Matanya menyipit, pupil matanya tertuju pada suatu titik, dan ekspresi wajahnya yang selalu dingin tiba-tiba menjadi rileks, seolah-olah dalam sekejap dia memiliki ketertarikan yang hebat.

Gadis manis itu terdiam sejenak, lalu matanya berseri-seri.

"Tuan Muda Yan, kamu jangan terus menatapku seperti ini, aku sudah punya pacar ..."

Musik dansa mengalun dengan cepat, Anastasia sedikit melangkahkan kakinya dan berpapasan dengan Kevin Yan. Setelah mendengar kata-kata lembut gadis itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat kepalanya dan melirik ke arah mereka.

Hatinya sakit dan detik berikutnya, dia dengan cepat mengalihkan kembali tatapan matanya dan membuang muka.

Kevin Yan tidak menyadarinya dan terus menatap ke suatu tempat di dada wanita itu, dia tidak menyembunyikannya sama sekali, dan membuat wajah cantik gadis itu memerah.

Lalu, dia mengangkat lengannya dan melepaskan ornamen yang mempesona dari dada wanita itu.

Gadis manis itu terkejut, setelah cukup lama dia baru menyadari Kevin Yan tidak sedang menikmati lekuk tubuhnya, tetapi melihat bros di dadanya.

Orang-orang yang menghadiri pesta dansa adalah orang kaya dan berkuasa, dan gadis manis itu juga sama, saat itu dia merasa terhina karena tidak dianggap.

Sesaat gadis yang marah karena malu itu tidak mempedulikan identitas Kevin Yan, tatapan matanya penuh dengan kemarahan.

"Hei kamu--"

Dia belum selesai memarahinya, ritme musik tiba-tiba berubah, langkah kaki orang-orang di sekitar langsung berpindah, dan mulai bertukar pasangan lagi.

Kevin Yan malas meladeninya, dia melepaskannya dan melemparkan gadis manis itu kembali ke pria yang berdansa dengan Anastasia, lalu menjulurkan tangannya dan menarik Anastasia ke dalam pelukannya.

Rangkaian gerakannya seperti air yang mengalir, seolah-olah dari awal dia sudah tidak sabar dengan pertukaran pasangan ini.

Ketika Anastasia kembali sadar, pinggangnya sudah dipeluk oleh Kevin Yan, dan aroma tubuh yang familiar menyelimutinya lagi.

Kevin Yan menjulurkan telapak tangannya, di telapak tangannya terletak bros kecil dan indah.

Anastasia membuang muka, nada bicaranya sangat dingin, dan sedikit sinis: "Apakah Direktur Yan sedang memamerkan hadiah kemenangan anda?"

Kevin Yan bisa mendengar suasana hatinya tidak terlalu baik, dia sedikit mengernyit, dan dengan mata berbinar dia menunjukkannya.

"Ini rancanganmu, kan?"

Kata-katanya yang mendadak ini membuat Anastasia kaget, dan dia ikut melihat telapak tangan Kevin Yan.

Bros itu memang koleksi terbatas CC yang sudah tidak diproduksi lagi.

Anastasia merasa dirinya tidak memiliki bakat sebagai desainer. Semua desain produk CC diserahkan kepada tim profesional. Satu-satunya ... hanya bros ini yang memiliki elemen yang sangat disukainya.

Anastasia tiba-tiba merasa bersalah, dia menghindari tatapan mata Kevin Yan yang membara, dan berusaha menjaga nada bicaranya tetap tenang.

"Direktur Yan salah, aku mana bisa mendesain."

"Tidak mungkin salah."

Kevin Yan menatap dalam-dalam ekspresi wajahnya yang sedikit panik. Bibir tipisnya terangkat lalu dia berkata dengan suaranya yang tenang dan lembut.

"Cincin keluarga Yan telah diturunkan dari generasi ke generasi, menurutmu apakah aku akan salah mengenalinya?"

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu