Demanding Husband - Bab 14 Nona Cantik, Apakah Kamu Ingin Berkencan Denganku?

Di halaman yang luas, patung malaikat yang indah terletak di tengah air mancur, memantulkan cahaya kuning dan lembut, memberikan suasana yang romantis dan tenang.

Jauh dari keramaian dan keributan, angin sepoi-sepoi menyapu telinganya, dan akhirnya Anastasia merasa sedikit lebih santai.

Dia berjalan ke air mancur dan duduk di sana, kedua tangannya diletakkan di dahinya, dan menutup matanya.

Semua masalah yang dialaminya, bermunculan di pikirannya. Dalam ingatannya, pria itu berbisik di telinganya, memeluk dengan hangat, dan detak jantung yang kuat ...

Sayang sekali, sekarang hanya dia yang mengingat masa-masa itu.

Pada awalnya, semua perlakuannya lembut seperti sutra, tetapi, seketika perlakuannya berubah menjadi jarum yang tajam, dan melukai seluruh tubuhnya.

Untuk apa dia masih memikirkan masa-masa itu?

Semua perbuatan yang dia lakukan saat ini, adalah untuk Keluarga Du.

Itu saja.

Pikiran kacaunya berangsur-angsur menjadi jernih, Anastasia membuka matanya yang sedikit dingin, dan bersiap untuk pergi dari sini.

Namun, tepat ketika dia berdiri dan berjalan, suara mabuk terdengar dari belakangnya: "Nona cantik, sekarang sudah larut, apakah kau tersesat?"

Anastasia mengerutkan alisnya, dan berbalik menatap pria itu.

Sepasang mata yang besar, jari-jari rampingnya memegang gelas sampanye, dan rambut depannya yang panjang, beterbangan karena ditiup oleh angin malam.

Meskipun pria ini mengenakan jas dan sepatu kulit, tetapi bahasa tubuhnya mengungkapkan rasa kemalasan, jelas dia adalah anak orang kaya.

Anastasia tidak suka dengan pria seperti ini, jadi dia segera berbalik dan berjalan.

Tidak disangka, pria itu berjalan maju, wajahnya tersenyum, dan menghalangi jalannya.

"Apakah nona cantik ingin pergi ke aula? Kamu pergi ke arah yang salah!"

Anastasia berkata dengan tidak sabar: "Bukan, aku ingin pergi."

"Pergi?" Pria itu menyipitkan matanya, dan berkata: "Apakah kamu tidak ingin melihat orang yang menjadi impian semua wanita di China?"

Setelah mendengarnya, dia baru tersadar, orang yang dia bicarakan adalah Kevin Yan.

Dia sama sekali tidak ingin melihatnya.

Tetapi sekarang dia tidak ingin berbicara dengan pemabuk ini: "Tuan, ini tidak ada hubungannya denganmu. Tolong minggir."

Orang itu sepertinya mendengar kata-kata dinginnya, mengulurkan jari-jarinya, dan mengibas rambut depannya dengan elegan: "Benar juga, meskipun anak laki-laki dari Keluarga Yan itu tampan, tetapi dia lebih buruk daripada aku....nona cantik apakah kamu ada waktu, jika ada........"

Dia tidak ingin memedulikannya, dia segera mempercepat langkahnya dan berjalan pergi, tiba-tiba ponselnya berdering.

Melihat nama yang tertera di ponselnya, raut wajahnya seketika berubah, dan dia segera mengangkatnya.

"Tuan Du, ini aku."

"........."

Setelah selesai berbicara dengan Hendy Du, raut wajah Anastasia menjadi dingin.

Di sisi lain, pemabuk itu masih terus berbicara, dia tersenyum dengan sembrono: "Ah, kenapa aku merasa pernah melihat kamu sebelumnya? Nona cantik kita benar-benar ditakdirkan, kita pasti pernah bertemu sebelumnya, ah ah ah ah ah sakit!"

Jari ramping yang sudah pernah menyentuh beberapa wanita cantik, saat ini sedang dipelintirkan ke belakang tubuhnya, dia berteriak kesakitan!

Ketika rasa sakit itu hilang, dia menyeka air mata di sudut matanya, ketika dia mengangkat matanya, Anastasia telah berjalan meninggalkannya.

"Huh, dia seperti mawar yang penuh dengan duri."

Dengan hati-hati meniup jarinya yang merah, memikirkan kembali wajahnya yang lembut, lalu bergumam: "Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat ..."

Dia berguman dan berjalan ke aula, tetapi dia terkejut dengan sosok tinggi yang berdiri di depannya.

Dia menyipitkan matanya, dan akhirnya mengenali orang tersebut, dia berkata dengan terkejut: "Tuan Muda Pertama Yan?!"