Demanding Husband - Bab 370 The End (1)
Berita tentang Perusahaan Besar Xiao sudah akan selesai, sosok Marison Xiao menghilang, tapi Anastasia masih terpaku ke layar televisi, agak lama kekagetannya masih belum hilang.
Saat melihat calon istri Marison Xiao, putri keluarga Ye yang bernama Jasmine Ye itu, perasaan dalam hati Anastasia berkecamuk.
Mungkin wajah Jasmine Ye yang mirip dengannya adalah suatu kebetulan yang kecil sekali kemungkinannya, pikirnya dalam hati. Tapi Jasmine Ye menjadi calon istri Marison Xiao pasti bukanlah suatu kebetulan.
Apakah Marison Xiao menyanggupi pernikahan ini karena kebetulan tersebut?
Tanpa sadar muncul bayangan ketika terakhir kali dia berpisah dengan Marison Xiao di benaknya.
Malam itu di St.Sri Church, dengan sinar matahari terbenam, menampilkan glasir warna-warni. Pria yang sempurna dan hangat itu meninggalkan sosok belakang yang pergi tanpa berat hati, melambaikan tangan dengan santai tanpa menoleh lagi.
Dia begitu keras kepala dan sewenang-wenang, sesuka hati dan mandiri, demi terlepas dari kendali keluarga, ia terjun ke dunia hiburan, menjadi idola pria yang dikejar sekian banyak fans.
Tapi pada akhirnya, dia tetap dibelenggu.
Yang membelenggu langkahnya untuk mengejar kebebasan itu sebenarnya bisnis usaha keluarga, atau kakak yang koma karena kecelakaan, atau putri konglomerat yang wajahnya mirip dengan dia?
Tidak peduli apa alasan tersebut, akhir dari cerita adalah penyesalan yang tidak begitu sempurna.
Harusnya dia adalah angin yang bisa sesuka hati.
Tatapan mata Anastasia mengambang, tanpa sadar ia menghela nafas.
Ekspresi Kevin Yan ketika melihat Jasmine Ye sudah sangat tidak senang, ditambah lagi mendengar Anastasia menghela nafas, bagaikan menambah minyak di atas api.
Ekspresi mata Jasmine Ye sangat mirip dengan Anastasia, ini rasanya seolah Marison Xiao mencuri sebagian dari Anastasia, menyimpannya dengan sangat berharga, dan Kevin Yan sama sekali tidak bisa ikut campur!
Kenapa Marison Xiao bergentayangan dimana-mana? Orangnya sudah jauh puluhan ribu kilometer, tapi masih bisa mendapatkan wanita yang sangat mirip dengan kesayangannya?!
Dalam hatinya tidak keruan, namun tidak ada tempat pelampiasan, benar-benar ingin sekali rasanya melampiaskannya ke tubuh Anastasia untuk meninggalkan cap yang membuktikan hak milik, bahkan sehelai rambut pun adalah miliknya!
Dia menyambar remote di tangan Anastasia, serta mematikan televisi.
Kemudian ia duduk mengangkangi Anastasia, di saat dia masih kebingungan, dia pegang kepalanya dan mendaratkan ciuman panas.
“……um!”
Pikiran Anastasia yang masih melayang-layang tadinya langsung ditarik kembali oleh pria ini dengan paksa, dia membelalakkan mata dengan keheranan : Apakah pria ini menggila lagi?
Sebuah ciuman yang bertubi-tubi dan secara paksa, bahkan kesempatan untuk bernafas pun tidak diberi, pipinya memerah semua, hampir sesak nafas karena dicium olehnya.
Setelah beberapa detik, kesabaran Anastasia habis, didorongnya Kevin Yan.
“——Aaa! Sakit……”
Anastasia meringis kesakitan, karena ketika didorong, Kevin Yan sengaja menggigit bibirnya.
Seketika bibir pink tersebut memerah karena berdarah, tampak tetesan kecil hampir menetes ke bawah, namun malah tampak menggairahkan.
Kevin Yan mengulurkan jari mengusap bibirnya, bekas gigitan tersebut bagaikan cap resmi yang tertera jelas di sana, sekilas ia menunjukkan tatapan puas.
“Tahu sakit? Lain kali tidak boleh menghela nafas untuk pria lain.”
Kevin Yan jeda sebentar dan menambahkan : “Di belakangku juga tidak boleh.”
“……”
Anastasia kehabisan kata-kata, dipelototinya pria yang tidak masuk akal ini.
Mendengar nada bicaranya yang demikian, seolah sedang memberi pelajaran ke anak kecil yang tidak patuh.
“……kekanak-kanakan sekali.”
Setelah Kevin Yan puas, cap juga sudah ia tempel, suasana hatinya pun senang, sama sekali tidak menghiraukan omelan Anastasia.
Dia menundukkan kepala, mengecup bekas luka kecil tersebut.
“Ganti baju sana, temani aku jalan santai.”
Di sela-sela mencium, ia menghembuskan nafas panas ke kulitnya, bahkan waktu untuk bicara pun tidak ingin ia sia-siakan.
Anastasia : “……”
Menyuruhnya ganti baju juga seharusnya melepaskan dia!
Mata Kevin Yan begitu dekat dengan tatapan kesal Anastasia, ia tertawa terbahak-bahak.
“Aku bantu kamu ganti.”
Dua puluh menit kemudian.
Akhirnya Anastasia selesai mengganti baju dengan ‘dibantu’ oleh Kevin Yan, bibirnya bengkak merah, serta pipi yang merah merona, cuping telinga, berlanjut sampai ke leher, seluruh tubuhnya ada bekas.
Sedangkan Kevin Yan sekali lagi terjebak dalam siksaan manis yang ia sebabkan sendiri, sekujur tubuhnya panas, ia merasa dirinya perlu segera mandi air dingin untuk menenangkan diri.
Disaat keduanya sedang panas, bel pintu berbunyi.
……
William Chi mondar mandir di dalam rumah dan mengamati dengan santai.
“Tuan muda Yan, diingat-ingat, terakhir kali aku datang ke sini sudah tiga empat tahun yang lalu, kali itu sedang mengobati nona Anastasia, aku dari sejak itu sudah melihat ada sesuatu antara kalian……”
Cecilia Yan berkeliling dengan kaki rampingnya, kemudian menyebut menu makanan seperti biasa kepada Ibu Wu yang sedang sibuk di dapur : “Ibu Wu, aku mau makan ubur-ubur dengan saus,daging babi abon saus manis, udang kipas, panggang ikan uling……”
Cooper Du berdiri di samping jendela, dengan penasaran ia menekan-nekan tanaman yang penuh daun itu : “Anastasia, bagaimana kamu menanam barang ini? Kelihatan lucu……”
Di detik berikutnya, “Brakkk” tanaman yang ditanam dengan sepenuh hati jatuh hancur karena tangan kasar Cooper Du.
“……”
Kevin Yan menatap orang-orang di dalam ruangan dengan wajah kesal.
Beberapa saat yang lalu, dua pria dan dua wanita menekan bel, bilangnya ingin “mengucapkan selamat” untuk Kevin Yan dan Anastasia.
Saat ini Kevin Yan memandang beberapa orang yang tidak menganggap diri sendiri “tamu” itu, sungguh menyesal sekali!
Harusnya dia secara langsung menolak kedatangan mereka, kemudian lanjut bermesraan dengan Anastasia!
Kalau bukan karena melihat Juliana Gu adalah satu-satunya orang yang berguna, Kevin Yan tidak akan membiarkan serombongan pengganggu ini masuk ke rumah.
Di ruang tamu——
“Nona Anastasia, bagaimana rasanya belakangan ini?”
Sambil melihat laporan pemeriksaan kehamilan yang terbaru, Juliana Gu mengobrol dengan Anastasia.
“Aku merasa……”
Anastasia tersenyum tidak berdaya : “Rasanya aku sudah akan dibuat menjadi orang tidak berguna, bahkan seperti bom waktu.”
Dia tidak bercanda, beberapa bulan ini mungkin hanya kurang membuatkan dia tempat untuk menyembahnya saja, tidak mengizinkannya menyentuh ini, tidak mengizinkannya melakukan itu, asalkan Anastasia menunjukkan ekspresi tidak enak badan, dia langsung heboh dan ingin memanggil ambulans.
Juliana Gu tersenyum : “……aduh, dari sudut pandang dokter, cara tuan Yan sangat tepat.”
Ia diam sejenak, dengan suara lembut ia menjelaskan : “Dia sangat mencintai kamu, juga sangat mencintai bayi kalian.”
Mata Anastasia bergetar, tatapannya melembut.
“Hm, aku tahu.”
Meskipun waktu paling pertama mengetahui Anastasia hamil, dia pernah ingin menggugurkan anak ini, tapi Anastasia tahu, Kevin Yan hanya terlalu peduli dan mengkhawatirkan kesehatannya.
Resiko yang tidak terprediksi mungkin akan membuatnya kehilangan Anastasia, meskipun hanya persentase kemungkinan yang kecil, tapi ia tetap tidak bisa menerima sedikit pun.
Dan setelah akhirnya mereka sepakat untuk baik-baik mempertahankan anak yang datangnya tidak mudah ini, sikap Kevin Yan agak berubah namun sangat tertampak jelas.
Dia sering mengusap perut kecil Anastasia ketika merangkulnya. Awalnya Anastasia mengira dia hanya terbiasa mencemaskannya, sampai ada satu kali, Kevin Yan tiba-tiba menanyainya dengan semangat : “Kamu ada merasakannya? Dia bergerak!”
Saat ia mengatakan ini, Anastasia baru hamil dua bulan, janin masih bertumbuh dengan tenang, sama sekali tidak akan bergerak.
Tapi khayalan kecil dan indah yang tidak disadari inilah yang membuat Anastasia tiba-tiba menyadari, ternyata Kevin Yan begitu menantikan kedatangan anak ini.
Pria ini bagaikan gunung yang menjulang tinggi, kalem, dewasa dan berkuasa. Dia selalu jarang menunjukkan perasannya yang sebenarnya, melainkan memendam semua perasaan dan tekanan di dalam hati.
Sampai di detik itu, ketika Anastasia menatap mata Kevin Yan yang tidak seperti biasanya terkejut gembira, ia merasa tercengang, seketika itu juga dia merasa sangat bersyukur dan penuh kehangatan.
Dia mencintai anak mereka, dia melindungi pertumbuhannya, menemaninya melalui masa-masa paling susah.
Atau mungkin, dia lebih menantikan anak ini daripada dirinya.
Hanya saja dia memendam perasaan yang mendalam ini untuk mempertahankan kedinginannya, agar Anastasia dapat mengandalkannya dalam berbagai situasi, serta menghadapi semua kesulitan dan ketidakpastian.
Dia melindunginya dengan bahu yang kokoh, membuat dia tidak perlu mengkhawatirkan apa pun, juga tidak akan merasa cemas dan takut.
“……Aku juga sangat mencintainya.”
Anastasia bergumam kecil, seperti sedang membalas ucapan Juliana Gu, atau juga sedang bicara sendiri.
Juliana Gu diam menatap Anastasia.
Dibandingkan dengan wanita kurus dan lemah yang terduduk di ranjang rumah sakit tiga tahun lalu, wajahnya tidak berubah, namun kesan dari keseluruhan dirinya sudah benar-benar berbeda.
Sekarang bagaikan cahaya yang hangat, begitu lembut, namun juga tegar.
Dipengaruhi oleh cahayanya, Juliana Gu pun menyunggingkan bibir, dalam hatinya merasa nyaman.
Wanita yang pernah mengalami begitu banyak kesulitan dan penderitaan, akhirnya mendapatkan kebahagiaannya sendiri.
“Apakah keadaannya baik-baik saja?”
Terdengar sebuah suara yang berat, Kevin Yan datang ke sisi Anastasia, dengan naturalnya ia melingkarkan tangan ke pundak Anastasia.
Juliana Gu menaikkan kaca matanya, tampak profesional sekali.
“Hasil pemeriksaan Anastasia sangat bagus, setiap indikator mencapai standar. Sekarang kehamilannya sudah memasuki minggu ke lima belas, setelah tiga bulan lebih, keadaan janin sudah lebih stabil.”
Juliana Gu mendongak dan berkata kepada Kevin Yan : “Tapi, untuk seterusnya tetap harus memperhatikan kesehatannya, kalau muncul rasa sakit di perut atau gejala pendarahan, segera beritahu aku.”
Kevin Yan mengangguk : “Aku mengerti, terima kasih.”
Anastasia menatap Kevin Yan dan Juliana Gu yang mengobrol dengan begitu santainya, ia semakin merasa dirinya sudah menjadi barang milik pria ini, bahkan kesehatannya saja terlebih dahulu dilaporkan ke Kevin Yan.
Tidak hanya hal-hal yang harus diperhatikan, bahkan soal pemeriksaan dan pengobatan juga diborong semua oleh Kevin Yan, menyediakan pelayanan dua puluh empat jam dalam segala hal.
Jika dia menjalani enam bulan sisanya seperti ini terus, mungkin untuk memutar otak pun dia sudah malas, pikir Anastasia dalam hati.
Kevin Yan mengangguk ke Juliana Gu, lengannya merangkul Anastasia dan meninggalkan ruang tamu yang ramai itu, membiarkan beberapa “tamu tidak diundang” tersebut di sana.
“Tadi kamu ngomong apa dengan Juliana Gu?”
Ketika mereka hanya berdua saja, Kevin Yan berbisik ke Anastasia, dari nada bicaranya terkesan tidak senang.
Dia teringat dengan senyuman dari wajah Anastasia tadi, indah sekali, bagaikan cahaya yang hangat, membuat dirinya kelepar-kelepar, tidak tahan untuk ingin menguasainya di tangan.
Kenapa wanita ini selalu menunjukkan ekspresi yang begitu cantik kepada orang lain?
Tidak bisakah hanya tersenyum kepadanya!
Hati Anastasia tersentak, ditatapnya pria tersebut dengan tidak berdaya.
Sama Juliana Gu saja dia cemburu?
Benar-benar tidak tertolong.
“Aku tadi lagi bicara……”
Diam-diam ia menelan kembali perkataan ini.
Aku lagi bilang, betapa aku mencintai kamu.
“Lagi bilang kamu sudah hampir membuat aku jadi seekor ulat yang tidak bisa apa pun.”
Kevin Yan mengangkat alis : “Keberatan?”
Anastasia tersenyum kecil, dengan patuh ia menjawab : “Tidak.”
Akhirnya kecemburuannya berkurang, dalam hatinya jadi lega.
“Kalau tidak keberatan, kita sudah boleh pergi.”
Anastasia digandeng Kevin Yan sepanjang jalan, sampai ia duduk ke kursi penumpang mobil mewah Kevin Yan itu, barulah dia sadar dan bertanya dengan kebingungan : “……Ke mana?”
Kevin Yan membantunya memakai sabuk pengaman, sebelum pergi ia mendaratkan kecupan pelan di kening Anastasia.
“Kamu akan tahu kalau sudah sampai nanti.”
Anastasia menoleh, Bailly Street No 9 begitu hangat di bawah cahaya matahari, suara tawa terdengar dari dalam ruangan sana.
“Tapi……Mereka masih di sini?”
Belum juga sempat dia memperkenalkan tanamannya ke Cooper Du, menemani Cecilia Yan menikmati masakan Ibu Wu, juga belum mendengar tuan muda keluarga Chi membocorkan gosip tentang Kevin Yan……
Kevin Yan menyalakan mesin dengan santai, di detik sebelum mobil mereka jalan, dengan singkat ia mengatakan empat kata, terkesan berkuasa sekali.
“Yang penting ada aku.”
“……”
Mata Anastasia bergetar.
Iya, yang penting ada dia.
Tidak peduli Kevin Yan ingin membawanya ke mana, tidak peduli kelak atau pun dulu, asalkan mereka saling menemani, itu semua sudah cukup.
Di sisi lain, tanpa sengaja William Chi melirik ke jendela, refleks ia melotot ke Bugatti Veyron yang melaju jauh itu.
“Sial, dua orang ini sungguh keterlaluan!”
Adakah tuan rumah yang pergi meninggalkan tamu di rumah?
Cecilia Yan menarik leher baju William Chi : “Siapa suruh kamu maksa kami datang lalu mengganggu dunia mereka berdua, hati-hati nanti kena karma!”
Dihempasnya tuan muda keluarga Chi ke Juliana Gu bagaikan membuang sampah, kemudian Cecilia Yan melirik ke arah kepergian kedua orang itu sambil tersenyum.
Pria sialan, baik-baik menjaga Gadis Kecil. Kalau berani menyakitinya, tunggu saja hukuman di rumah!
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMy Cute Wife
DessyCantik Terlihat Jelek
SherinHis Second Chance
Derick HoLove at First Sight
Laura VanessaDemanding Husband×
- Bab 1 Apakah Kamu Tahu Aku Siapa?
- Bab 2 Ternyata Dia Begitu Kasar
- Bab 3 Pria Iblis
- Bab 4 Kamu Menyakiti Aku
- Bab 5 Memberi Pertunjukan yang Tidak Senonoh di Depannya
- Bab 6 Aku Melakukannya terlalu kencang
- Bab 7 Apakah Wanita Ini Sudah Bosan Hidup?
- Bab 8 Telah Menjadi Korban dari Kekerasan Rumah Tangga
- Bab 9 Kamu Memang Murahan
- Bab 10 Telepon dari Hendy Du
- Bab 11 Hangatkan Ranjangku
- Bab 12 Menurutku Kamu Kotor
- Bab 13 Dia Ingin Mengumumkan Hubungan
- Bab 14 Nona Cantik, Apakah Kamu Ingin Berkencan Denganku?
- Bab 15 Ingin Mencoba Hal yang Baru
- Bab 16 Ikat Mereka, Aku Ingin Bermain Dengan Perlahan
- Bab 17 Biar Jalang Ini yang Membayarnya
- Bab 18 Dia Sudah Kembali
- Bab 19 Sangat Menikmati Hidupnya
- Bab 20 Tugas Seorang Istri
- Bab 21 Hati Berdebar-debar
- Bab 22 Siapakah Dia
- Bab 23 Berpura-puralah Menjadi Murni
- Bab 24 Berani Tidak Mau
- Bab 25 Memang Mengamatimu Lalu Kamu Bisa Apa
- Bab 26 Mati Sekali Lagi
- Bab 27 Rahasia Wanita Itu
- Bab 28 Pria Yang Kekanak-kanakan
- Bab 29 Rahasia Aktor
- Bab 30 Dia Menanyakan Pertanyaan Ini
- Bab 31 Mana Cincinmu
- Bab 32 Kenapa Mau Menikah Denganku
- Bab 33 Minum Atau Bersujud!
- Bab 34 Nomor Satu Happy Monk
- Bab 35 Satu Malam Tidak Cukup
- Bab 36 Tuan Yan memiliki mood baik
- Bab 37 Rasa Sakit Yang Tidak Tertahankan
- Bab 38 Sangat Menawan
- Bab 39 Kamu Yang Meminta
- Bab 40 Aku Menyukainya
- Bab 41 Kamu Ingin Duduk Di Tubuhku Berapa Lama?
- Bab 42 Pemaksaan Pengakuan Dengan Kekerasan
- Bab 43 Kevin Yan Kamu Bajingan!
- Bab 44 Hati Dan Pikiran Kacau Balau
- Bab 45 Kamu Sungguh Kejam!
- Bab 46 Kamu Salah Mengenali Orang
- Bab 47 Sindiran Raja Film Xiao
- Bab 48 Nona Du Dijemput Orang
- Bab 49 Anastasia Yang Hancur
- Bab 50 Terlalu Memuji
- Bab 51 Siksaan
- Bab 52 Dia menggendongnya?
- Bab 53 Kamu memakan apapun tanpa memilih
- Bab 54 Apakah kamu ingat kejadian lima tahun lalu?
- Bab 55 Nyonya Muda Sedang Hamil
- Bab 56 Tes kehamilan
- Bab 57 Apakah kamu menginginkan anak ini
- Bab 58 Tanda tangan saja
- Bab 59 Aku punya syarat
- Bab 60 Hasil akhir
- Bab 61 Siapa Yang Lebih Cantik
- Bab 62 Membusuk Dari Dalam
- Bab 63 Terpesona Olehku?
- Bab 64 Kesepian?
- Bab 65 Ini Bukan Pertama Kalinya!
- Bab 66 Suara didalam kamar mandi
- Bab 67 Bukankah dia ingin menikahi Kevin ?
- Bab 68 Wanita liar, wanita kotor
- Bab 69 Ia yang dihina
- Bab 70 Kamu menjadikan ini sebagai hiburan ?
- Bab 71 Perubahan Gaya yang Tiba-tiba
- Bab 72 Nona Kedua, Ada Masalah!
- Bab 73 Apa Kamu Sedang Mencari Pelacur Ini?
- Bab 74 Kegilaan Neurotik
- Bab 75 Sepatu yang Sudah Rusak
- Bab 76 Direktur Yan, Sudah Lihat Fotonya?
- Bab 77 Pria yang Kejam Tanpa Perasaan
- Bab 78 Cepat Selamatkan Kak Tasia!
- Bab 79 Marvella Gu, Apa Kamu Mau Mati?
- Bab 80 Bunuh Dia!
- Bab 81 Dia ingin mencubit lehernya!
- Bab 82 Jangan Tinggalkan Dia
- Bab 83 Pria Pertamanya
- Bab 84 Tidak Baik Untuk Menahannya Dalam Waktu yang Lama
- Bab 85 Akhir Kisah Robby
- Bab 86 kalau suka ya kejar
- Bab 87 Duduk diatas pangkuannya
- Bab 88 Posisi yang begitu mesra
- Bab 89 Kemarahan Anastasia
- Bab 90 Sampai dimana pun tetap bisa estrus
- Bab 91 Pasangan Selingkuh
- Bab 92 Kalian Semua Menganggur?
- Bab 93 Hubungan Terlarang dengan Direktur Yan
- Bab 94 Dua Orang Bersenang-senang
- Bab 95 Nona Anabelle Kembali
- Bab 96 Dia hanyalah barang palsu
- Bab 97 Anabelle ada disisiku
- Bab 98 Berpapasan
- Bab 99 Apakah kamu akan bercerai?
- Bab 100 Hadiah dari Direktur Kevin
- Bab 101 Surat nikah mereka
- Bab 102 Apakah aku sangat hina?
- Bab 103 Tetaplah di sini malam ini
- Bab 104 Kevin kamu sudah mabuk!
- Bab 105 Hina sampai sehina-hinanya
- Bab 106 Tidak tahu malu
- Bab 107 Kalau dia mencintai aku
- Bab 108 Surat Cerai
- Bab 109 Aku menyukainya, lima tahun yang lalu
- Bab 110 Bos baru Happy Monk
- Bab 111 Apa kamu rindu denganku?
- Bab 112 Kenapa tidak menyukaiku?
- Bab 113 Apa kah kamu mengetahui rencana itu?
- Bab 114 Sakit yang tidak berdarah
- Bab 115 Aku menyukaimu
- Bab 116 Akulah putrimu
- Bab 117 Desain gambar
- Bab 118 Selera Kevin Yan
- Bab 119 Menyuruhnya tidur di kamar tamu
- Bab 120 Pintu yang terkunci
- Bab 121 Tanda Yang Melekat
- Bab 122 Password Komputer
- Bab 123 Apa Yang Kamu Lakukan Diam-diam?
- Bab 124 Pengkhianatan
- Bab 125 Tasia, Kamu Cantik Sekali
- Bab 126 Cinta Pertama Anastasia Du
- Bab 127 Firasat Buruk
- Bab 128 Wanita murahan!
- Bab 129 Jari-jari yang menunjuk
- Bab 130 Menikamnya
- Bab 131 Hack
- Bab 132 Pembalasan dari Kevin
- Bab 133 Tidak mengerti bahasa manusia?
- Bab 134 Berani-beraninya menyentuh wanita aku?
- Bab 135 Kamu bersedia berbuat hina, tapi aku tidak mau!
- Bab 136 Sakit hati
- Bab 137 Aku sudah mendapatkan pengkhianatnya!
- Bab 138 Kamu yang mengkhianati IFC International Grup!
- Bab 139 Pertolongan darurat
- Bab 140 Aku pasti tidak akan melepaskan kamu!
- Bab 141 Ketakutan yang Mencekiknya
- Bab 142 Persyaratan Perceraian
- Bab 143 Sedikitpun tidak ingin menemuinya
- Bab 144 bisakah kamu terima aku?
- Bab 145 Sudah ditandatangani?
- Bab 146 Keadaan sebenarnya
- Bab 147 Merebut Wanita Dengan Wanita
- Bab 148 Anjing Menggigit Anjing
- Bab 149 Berbalik
- Bab 150 Syarat Dari Anabelle
- Bab 151 Dia tidak membawa apapun
- Bab 152 Kevin Yan juga akan hadir
- Bab 153 Kakak ipar
- Bab 154 Rasa malu yang tak tertahankan
- Bab 155 Dia sedang membantunya?
- Bab 156 Takut Aku Memakanmu?
- Bab 157 Cinta Terlarang, Luar Biasa
- Bab 158 Rahasia Yang Misterius Di Hari Ulang Tahun
- Bab 159 Sayang, Apa Kamu Sudah Tidak Menginginkan Aku?”
- Bab 160 Berapa Harta Banyak Gono Gini Yang kamu Minta?
- Bab 161 Pria yang nakal
- Bab 162 Optimis pada suami sendiri
- Bab 163 Sampai mati kamu tetap milikku!
- Bab 164 Lepaskan!
- Bab 165 Sangat Menawan
- Bab 166 Digoda
- Bab 167 Dia adalah Milikku
- Bab 168 Peluk Aku
- Bab 169 Saya akan menanggung semua konsekuensinya
- Bab 170 Dia Memegang Tangannya
- Bab 171 Menaruh Obat
- Bab 172 Apakah Kamu Tahu, Aku Sangat Mengkhawatirkan Kamu?
- Bab 173 Bukankah Kamu Setuju dengan Kompensasiku?
- Bab 174 Lupakan Saja Kevin Yan
- Bab 175 Anastasia Du, Apakah ini Kamu?
- Bab 176 Dia Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 177 Marison Xiao, aku sudah memperingatkanmu!
- Bab 178 Cium
- Bab 179 Rasanya Akan Lebih Enak Jika Menutup Mata
- Bab 180 Coba Kalau Kamu Berani Ikut Dengannya!
- Bab 181 Kumohon padamu, jangan lakukan itu padaku
- Bab 182 sudah bosan, maka harus dibuang
- Bab 183 Kamu tidak dapat memberikannya
- Bab 184 Bekas Darah
- Bab 185 Bagaimana dengan anaknya?
- Bab 186 Jika Tidak Ingin Senyum Maka Jangan Senyum
- Bab 187 Yang Berubah Itu Kamu
- Bab 188 Kemampuan Akting Nyonya Besar Du
- Bab 189 Kamu Cium, Pasti Lansung Tidak Sakit
- Bab 190 Anak Ini Milik Ku
- Bab 191 Hanya dia yang terbaik!
- Bab 192 Anastasia sedang mandi
- Bab 193 Selidiki alamat Anastasia
- Bab 194 Kejujuran di tengah mabuk
- Bab 195 Kencan
- Bab 196 Siapa yang kamu lihat?
- Bab 197 Anaknya bukan anakmu!
- Bab 198 selamatkan kendaraan, relakan prajurit
- Bab 199 kejadian lima tahun yang lalu
- Bab 200 Badai akan datang
- Bab 201 Henry Liu Bukan Orang Baik
- Bab 202 Jebakan
- Bab 203 Mengantar Putrinya Sendiri ke Depan Rumah
- Bab 204 Kamu Juga Pantas Mati!
- Bab 205 Keluarga Lebih Jahat dibanding Musuh!
- Bab 206 Buat Dia Pergi Ke Dunia Akhirat
- Bab 207 Motel yang Gelap
- Bab 208 Kamu Menyukai Tubuhku
- Bab 209 Dia Tidak Tega
- Bab 210 Luka Tembak
- Bab 221 Kamu Sedang Mengkhawatirkanku
- Bab 212 Pembicaraan Antara Pria dan Wanita
- Bab 213 Dia Menggigit Bibirnya
- Bab 214 Naik Keatas dan Gerak Sendiri
- Bab 215 Setelah Turun Dari Kasur Dia Berbeda
- Bab 216 Meriam Perpisahan
- Bab 217 Awal
- Bab 218 Memetik Spesies Liar
- Bab 219 Istirahat
- Bab 220 Wanita Jalang Tak Tahu Malu
- Bab 221 Merobek Wajah
- Bab 222 Itu suara tiruan!
- Bab 223 Aku Milikmu Sejak Lima Tahun Lalu
- Bab 224 Berhati Dingin
- Bab 225 Harapan dalam Keputusasaan
- Bab 226 Pegi Denganku
- Bab 227 Dia Goyah
- Bab 228 Dia Mengaku Salah
- Bab 229 Tanda Tangan
- Bab 230 Sudah Boleh Bertindak
- Bab 231 Kenapa Dia Masih Belum Mati!
- Bab 232 Lagipula Aku Bisa Melupakanmu
- Bab 233 Jatuh Kembali Ke Neraka
- Bab 234 Mati Pun Tak Bisa
- Bab 235 Iblis Yang Gila & Kejam
- Bab 236 Kamu Adalah Satu-satunya Kelemahan Dia!
- Bab 237 Kevin, Kumohon
- Bab 238 Apakah Lagi-Lagi Kamu Akan Menggantikanku Meninggal?
- Bab 239 Tanda Tangan Anastasia
- Bab 240 Sisi Lain Karpet Merah
- Bab 241 Pengantin Pria Devil
- Bab 242 Kamu Takut?
- Bab 243 Dia Hilang!
- Bab 244 Tidak Boleh Sentuh Dia!
- Bab 245 Kevin Yan Sudah Datang
- Bab 246 Apakah kamu berani menembak?
- Bab 247 Aku akan membuatmu menyesal selamanya!
- Bab 248 Berani berbuat jahat padaku?
- Bab 249 Terkejut
- Bab 250 Titik ledakan pertama
- Bab 251 Apakah Kamu Akan Tetap Menungguku Di Sana?
- Bab 252 Jika Kalian Tidak Menyelamatkannya, Maka Aku Akan Pergi Melakukannya!
- Bab 253 Tidak Ada yang Hidup
- Bab 254 Apakah dia masih sedang di rawat?
- Bab 255 Dia Ingin Menemuinya
- Bab 256 Satu Jenazah Dua Nyawa
- Bab 257 Adalah Anak Saya?
- Bab 258 Hati yang Robek
- Bab 259 Apakah Kamu ingin menikah denganku?
- Bab 260 kezaliman
- Bab 261 Sekarang, keluar dari sini
- Bab 262 Ranjang Pasien Anastasia
- Bab 263 Pesta Pernikahan
- Bab 264 Bukankah dia sudah lama mati?
- Bab 265 Sebuah Kejutan
- Bab 266 Mencari Jalan Keluar Dari Kebuntuan
- Bab 267 Dia Berhasil Meraihnya
- Bab 268 Ini.....Kamu
- Bab 269 Aku Bertemu Dengannya Secara Kebetulan
- Bab 270 Aku Datang Menemanimu
- Bab 271 Membunuh Binatang Itu!
- Bab 272 Tidak Berani Percaya
- Bab 273 Terkejut
- Bab 274 Benar-benar Adalah Kamu
- Bab 275 Aku Sangat Merindukan Kamu
- Bab 276 Apakah Kamu Dapat Memaafkan Aku?
- Bab 277 Apa Yang Harus Aku Lakukan Agar Kamu Bersedia Tetap Berada Di Sisiku?
- Bab 278 Aku Selalu Ada
- Bab 279 Dari Awal Itu Sudah Salah
- Bab 280 Cincin berlian itu tidak cukup besar
- Bab 281 Apa kamu benar-benar takut?
- Bab 282 Latar belakang yang misterius
- Bab 283 Kita bertemu lagi
- Bab 284 Siapa yang mencuri milik siapa?
- Bab 285 Tamparan
- Bab 286 Apakah kamu ingin mati?!
- Bab 287 Kamu Tidak Menganggapnya Lucu!
- Bab 288 Apakah kamu seorang dewi suci di kehidupan lampau?
- Bab 289 Apakah kamu bersedia menikahiku?
- Bab 290 Keuntungan Menikah Denganku
- Bab 291 Nyonya Xiao
- Bab 292 Bayangan di ruangan
- Bab 293 Kamu tidak boleh menikah dengannya !
- Bab 294 Kamu yang tidak mengerti
- Bab 295 Aku cinta kamu
- Bab 296 Apakah Dia Belum Pergi?
- Bab 297 Wanita Asing
- Bab 298 Tidak Ada Kesempatan Untuk Diskusi
- Bab 299 Apakah Kamu Sudah Berubah Pikiran?
- Bab 300 Apakah Bisa Membuatmu Senang?
- Bab 301 Aku telah menidurinya
- Bab 302 Aku ingin minum kopi yang diseduh olehmu
- Bab 303 Ini ... benar-benar retribusi
- Bab 304 Peringatan
- Bab 305 Salah menyalahkan
- Bab 306 Merasa bersalah
- Bab 307 Aku menyesalinya
- Bab 308 Hancur semua
- Bab 309 Dia adalah diktator di seluruh dunianya
- Bab 310 Bros
- Bab 311 Dansa Malam Yang mengagetkan Jiwa
- Bab 312 Pertarungan
- Bab 313 Mengapa Kamu Selamatkan Aku!
- Bab 314 Kamu Hampir Membuatku Gila
- Bab 315 Aku Melakukan Ini Semua Untukmu
- Bab 316 Pilihan
- Bab 317 Ciuman Yang Tak Tersentuh
- Bab 318 Keluarga Hancur Dan Melarat
- Bab 319 Rahasia SMS
- Bab 320 Kamu Yang Kirim!
- Bab 321 Dia Pergi Menolongnya
- Bab 322 Terakhir Kali
- Bab 323 Dia Tidak Tanda Tangan?!
- Bab 324 Apa yang Kamu Inginkan?
- Bab 325 Sekarat
- Bab 326 Dia Tidak Mungkin Membohongiku
- Bab 327 Membayar Harga yang Sama
- Bab 328 Tingkat Keberhasilan Operasi
- Bab 329 Dia Menolong Aku
- Bab 330 Karena Kamu Mencintai Aku
- Bab 331 Dia Layak Yang Terbaik
- Bab 332 Aku Tidak Bersedia
- Bab 333 Jemput Dia Saja
- Bab 334 Membantu Masyarakat
- Bab 335 Nona Besar Yang Lelah
- Bab 336 Apakah aku boleh memelukmu?
- Bab 337 Apakah Tidak Boleh Menciummu?
- Bab 338 Versi.........Paling Awal?
- Bab 339 Kamu Membohongiku!
- Bab 340 Dia Pasti Sudah Gila!
- Bab 341 Bolehkah Aku Menciummu Di Sini?
- Bab 342 Aku Menginginkanmu
- Bab 343 Aku Bisa Berpikir Untuk Melakukannya Lagi
- Bab 344 Biarkan Aku Merasa Tenang
- Bab 345 Kebencian
- Bab 346 Siapa Kamu?
- Bab 347 Tidak Memiliki Apa Pun
- Bab 348 Bermanja-manja
- Bab 349 Cemburu
- Bab 350 Sangat Cemburu
- Bab 351 Serangan balik yang tidak tahu malu
- Bab 352 Kamu tidak masuk akal
- Bab 353 Sakit hati
- Bab 354 Nanti saat tidak ada orang kita baru mencobanya
- Bab 355 Aku akan memandikanmu
- Bab 356 Siluman Kecil
- Bab 357 Bayangan di Dalam Cermin
- Bab 358 Ini Lebih.....Seru
- Bab 359 Mengapa Kamu Begitu Jahat?
- Bab 360 Gugurkan Anak Tersebut
- Bab 361 Apakah Ini Semua Palsu?
- Bab 362 Kalau Begitu, Kita Berpisah Saja
- Bab 363 Risiko yang Tidak Diketahui
- Bab 364 Siapa Kakak Ipar?
- Bab 365 Ingin Memakanmu
- Bab 366 Siksaan yang manis
- Bab 367 Apakah orang itu benar-benar Marison Xiao?
- Bab 368 Kamu sungguh cukup kejam
- Bab 369 Orang yang aku cintai
- Bab 370 The End (1)
- Bab 371 The End: Lebih Baik Menikahimu (2)
- Bab 372 Extra: Perebutan Kasih Sayang Antara Ayah dan Anak Dalam Keluarga Yan (1)
- Bab 373 Extra: Perebutan Kasih Sayang Antara Ayah dan Anak Dalam Keluarga Yan (2)
- Bab 374 Extra: Perebutan Kasih Sayang Antara Ayah dan Anak Dalam Keluarga Yan (3)
- Bab 375 Extra: Kehidupan Murid Pintar dan Murid Bodoh Setelah Menikah (1)
- Bab 376 Extra:: Mainkan Peranmu dan Selesaikan (2)
- Bab 377 Extra: Apakah ada tuan muda di sini? (3)
- Bab 378 Extra: Kita bercerai saja (4)
- Bab 379 Extra: Dia Tidak Mencintaiku (5)
- Bab 380 Extra: Dia sangat marah! (6)
- Bab 381 Extra: Aku sangat peduli padamu ! (7)
- Bab 382 Extra: Cinta yang serupa (1)
- Bab 383 Extra: Apakah aku benar-benar mirip dengannya ? (2)
- Bab 384 Extra: "Mantan" (3)
- Bab 385 Extra: Sepertinya aku telah menemukan keluargaku (4)
- Bab 386 Extra: Percikan cinta Cooper Du dengan Cecilia Yan (1)
- Bab 387 Extra: Percikan cinta Cooper Du dengan Cecilia Yan (2)
- Bab 388 Extra: Percikan cinta Cooper Du dengan Cecilia Yan (3)
- Bab 389 Extra: Aku hanya ingin bersamamu seumur hidupku (1)
- Bab 390 Extra: Aku hanya ingin bersamamu seumur hidupku (2)