Demanding Husband - Bab 341 Bolehkah Aku Menciummu Di Sini?

Sinar matahari yang panas dan terik menusuk matanya, Anastasia mengedipkan matanya yang masam dengan tajam.

Kevin Yan bangkit, sedikit memberi jarak di antara keduanya, dan tatapan matanya terlihat cerah.

"Anastasia, jangan tinggalkan aku lagi, ya?"

"....."

Anastasia melihat wajahnya yang kokoh dengan tatapannya yang kabur, tatapan mata ini seperti sudah melewati waktu 9 tahun.

Pada saat berikutnya, dia mengangkat kepalanya, dan mencium bibirnya dengan lembut.

.......

Tidak tahu kenapa bisa menjadi seperti ini, suhu di dalam kamar pasien perlahan-lahan menjadi panas.

Ciuman lembut Anastasia, seperti menyalakan api, dan menyulut semua emosi yang telah lama ditekan oleh Kevin Yan!

Ciuman yang awalnya lembut, berangsur-angsur berubah menjadi ciuman yang tak terkendali, Kevin Yan yang mendominasi dan dengan lembut merambah bibirnya, memeluk Anastasia dengan erat, kalau bisa dia ingin membuat Anastasia masuk ke dalam tulangnya.

Tubuh Anastasia dikurung olehnya, dan napasnya dipenuhi dengan napas pria itu, seketika udara di dalam dadanya seolah-olah telah direnggut oleh Kevin Yan.

Sampai dia merasa dia akan meninggal karena kehilangan oksigen, telapak tangannya sedikit mendorong dada Kevin Yan, dan pria itu dengan enggan memberikan sedikit jarak.

Anastasia terengah-engah, pipinya memerah karena kekurangan oksigen, tampangnya membuat Kevin Yan terasa terbakar.

Dia berkata dengan suara yang parau: "Kamu.....uh!"

Seruannya kembali ditelan oleh pria itu lagi, Anastasia memejamkan matanya, tindakannya membuat dirinya pusing dan membuat pikirannya berhenti sesaat, sama sekali tidak bisa berpikir.

Punggungnya melemas, dia terbaring di atas ranjang pasien, rambut hitamnya tersebar di atas seprai putih, seperti sebuah lukisan tinta yang digambar dengan hati-hati.

Hampir tidak ada jeda sedikitpun, tubuh yang terbakar terus menekannya, dan membungkusnya dengan erat-erat dari awal hingga akhir.

Seolah-olah setiap inci dari tubuhnya diserang oleh napas pria itu, kepalanya yang pusing membuat Anastasia merasa sedikit bingung, dia tidak bisa menahan dirinya untuk mengulurkan tangannya, dan memberi jarak di antara dirinya dan Kevin Yan.

"Kamu...tunggu sebentar......."

Anastasia belum berpikir harus berkata apa, dia melihat Kevin Yan meraih pergelangan tangannya yang ramping, dan bibirnya yang panas mencium telapak tangannya yang dingin.

"Uh!"

Sentuhan yang aneh membuat Anastasia sedikit menjerit, tanpa sadar dia menarik kembali pergelangan tangannya, tetapi Kevin Yan mengencangkan genggamannya, sama sekali tidak membiarkan dia menarik kembali tangannya.

Matanya menatap Anastasia dengan lekat-lekat, jarak di antara keduanya sangat dekat, Anastasia dapat dengan jelas melihat bayangan dirinya di dalam pupil pria yang terbakar itu.

Pada saat berikutnya, Kevin Yan memegang tangan Anastasia, dan dengan lembut mencium urat nadi di pergelangan tangannya.

Jari-jari Anatasia gemetar, sebelum dia sempat bereaksi, pria itu telah mengikuti urat nadinya, dan perlahan-lahan menjilatinya sampai ke ujung jarinya.

"Kevin Yan, kamu......lepaskan......."

Anastasia tidak pernah menyadari bahwa sensasi jari yang dijilat oleh ciuman ringan begitu kuat, seakan-akan mengirimkan listrik melalui ujung jarinya, dan lubuk hatinya terasa mati rasa.

"......lepaskan apa?"

Suara Kevin Yan yang rendah terdengar di telinganya, seperti double bass yang kental.

".....tanganku......"

Anastasia berbisik dengan pipinya yang memerah.

Kevin Yan melepaskan jarinya dengan sangat kooperatif, dan Anastasia menghela napas dengan lega, dia tidak menyangka pria itu akan lebih mendekat, dan dia bisa dengan jelas merasakan suhu tubuhnya di balik pakaian tipis itu.

"Tidak bisakah aku mencium tanganmu?"

Pria itu mendekati telinganya, dan nada suaranya seperti mengungkapkan kekecewaan, tetapi suaranya yang rendah dan terdengar sangat magnetis itu, membuat jantung Anastasia berdetak dengan cepat.

"Kalau begitu, apakah aku boleh mencium di sini?"

Kevin Yan mengikuti telinganya yang memerah dan bergerak ke bawah, dan ciuman panas berturut-turut mendarat di lehernya yang seperti angsa.

Di atas kulit yang halus, seketika muncul serangkaian benjolan kecil-kecil.

"Bolehkah aku menciummu di sini?"

"....."

Wajah cantik Anastasia penuh dengan warna merah, tetapi pria itu sengaja bertanya seperti ini, seolah-olah dia benar-benar menginginkan persetujuannya.

"Kalau di sini?"

Ciuman yang panas itu terus berlanjut, dan perlahan-lahan menurun menuju tulang selangkanya yang indah dan rapuh, dan bergerak ke bawah.

Pakaiannya berantakan, dan kulitnya bercahaya di bawah cahaya lampu, yang membuat dirinya bergetar. Kevin Yan bertanya dengan suara yang rendah setiap kali dia mencium suatu tempat, dan menghirup wangi kulitnya, membuat wajahnya memerah karena malu.

"Kalau di sini?"

"Uh......um......."

Anastasia menggigit bibirnya dengan kuat, menolak untuk mengeluarkan lebih banyak erangan.

"Kalau di sini?"

"......"

Anastasia merasakan darah mengalir deras ke wajahnya, dia malu dan kesal, dia mengulurkan tangannya untuk mempertahankan beberapa pakaian yang tersisa di atas tubuhnya, dan menatap tajam ke arah pria yang melakukan tindakan ini kepadanya.

"Kamu, kamu sengaja!"

Tatapan matanya yang menuduh seperti menegur dirinya yang sudah berbuat salah tetapi pura-pura berperilaku baik, tetapi tatapan mata itu sama sekali tidak ada tatapan mengancam, tetapi terlihat basah dan malu.

Api di dalam mata Kevin Yan masih membara, seolah-olah akan meledak di detik berikutnya, tetapi ada sedikit rasa kasih sayang yang lembut di dalam kobaran api itu.

Dia bangkit, dan membawa Anastasia ke dalam pelukannya, dia mencium lembut alisnya yang lembab, suaranya rendah dan parau, ditambah dengan sebuah senyuman yang sedih.

"Dari mana aku terlihat sengaja?"

Dia terlihat tidak bersalah dan tidak berdaya: "Aku sedang meminta persetujuanmu."

"Lalu, kamu menyetujuinya."

"......"

Kapan dia menyetujuinya?

Jika Kevin Yan berbicara tentang erangan rendahnya yang tidak terkendali......

Kevin Yan menurunkan matanya, dia menyimpan semua ekspresi yang muncul di wajahnya, dia melihat matanya yang basah menatapnya, dia terlihat marah dan kesal, ekspresi itu terlihat jelas di dalam pupil matanya, yang membuat dada pria itu bergetar, dan menghantam dinding jantungnya dengan keras.

"Anastasia....."

Tatapan mata Kevin Yan perlahan-lahan mendalam, kobaran apinya tidak seganas seperti binatang seperti beberapa saat yang lalu, dia menekannya dengan dalam, dan semakin dalam.

Dia mengangkat tangannya dan menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya, dia memanggil namanya dan hampir mendesah dengan suaranya yang rendah.

"Aku sangat merindukanmu."

Bulu mata Anastasia bergetar, siluet pria di hadapannya perlahan mendekat, dan dia menutup matanya dengan lembut.

Dia berpikir bahwa dia bisa memahami kata-kata yang tak terhitung jumlahnya di balik ucapan Kevin Yan.

Karena, dia juga.....sangat merindukannya.

Kali ini ciumannya sangat panjang, keduanya berciuman sambil saling melepas rindu, seolah-olah menegaskan keberadaan satu sama lain, dan menyentuh jiwa satu sama lain.

Entah sudah berapa lama waktu berlalu, sepertinya mereka tidak bisa membedakan celah waktu karena mereka berciuman dalam waktu yang lama, dan keduanya berpisah.

Pada saat tatapan matanya bertemu, Anastasia merasakan dadanya berdebar kencang seperti jantung yang berdebar-debar, dan membuatnya berpaling.

Tanpa disangka, tatapan matanya tertuju pada dada Kevin Yan, dan pupil matanya tiba-tiba menyusut.

Setelah lewat beberapa saat, Anastasia dengan lembut mengangkat tangannya dan menyentuh bekas luka yang mengerikan di dekat jantung pria itu.

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu