Demanding Husband - Bab 243 Dia Hilang!

Anabelle melihat langkah kaki Kevin Yan terhenti, di dalam hatinya yang gemetar kembali muncul kembali secercah harapan. Buru-buru dia melembutkan nada bicaranya, membuat dirinya terlihat baik dan menyenangkan.

“Kak Kevin apakah kamu ingat, kamu bilang akan menemaniku seumur hidup, kamu bilang kamu akan memberiku hadiah pernikahan yang paling sempurna.”

Dia mencengkeram lengan Kevin Yan kuat-kuat dan tidak dilepaskannya, berusaha dengan suara yang lembut memikat perasaan hati terdalam dari Kevin Yan.

“Kamu juga pernah mengatakan bahwa kamu paling suka mendengar suaraku. Aku sudah lama tidak bernyanyi untukmu, tunggu sampai pesta pernikahan ini selesai, aku akan bernyanyi untukmu, bagaimana, diiringi piano kristal pemberianmu....”

Kepalan tangan Kevin Yan menguat, matanya bergerak-gerak tak henti.

Memang dia sesungguhnya sangat suka suara Anabelle.

Itu adalah hal yang paling indah di seluruh dunia ini.

Lembut terus berbisik di telinganya: “Jangan takut, jangan panik, kamu akan bisa terus hidup, kamu akan meninggalkan tempat ini.................”

Suara ini, menopangnya dari tepi kegilaannya kembali pada akal sehatnya, menopangnya satu tangan mengurus upacara pemakaman kedua orang tuanya, satu tangan lagi berusaha keras untuk membalikkan siatuasi gawat memegang komando di keluarga Yan, bagaikan meremukkan rumput kering dan kayu lapuk dengan mudahnya menghancurkan kekuatan intrik Windy.

Namun sekarang....

Otot rahang di pipi Kevin Yan nampak menonjol keluar. Dia mengulurkan tangannya, dengan teguh dan dingin berusaha melepaskan satu demi satu jemari Anabelle yang mencengkeram dirinya.

“Memang aku pernah berjanji.”

Suaranya rendah dan dalam, seperti tidak sedang menjawab Anabelle, melainkan sedang berperang dengan batinnya sendiri.

“Tapi janjiku itu, hanya diberikan untuk Belle saat itu.”

Perlahan dia menggeleng-gelengkan kepalanya, perlahan dan tersendat.

“Bukan kamu.”

Gadis itu, lembut juga kuat, suci dan juga manis.

Mungkin saja dulu dia adalah Anabelle, tapi sekarang, bukan lagi.

Di dunia ini, tidak ada lagi yang bisa menjadi gadis itu yang sudah terukir di sudut hatinya.

Sebuah jungkat jungkit antara hidup dan mati, menjadi sebuah kasih sayang yang diingat sepanjang hidup dengan penuh perasaan terima kasih.

Sekejam bagaimanapun tahun dan waktu, pada akhirnya, seluruh jejak itu akan terhapuskan.

Berubah rupa hingga tidak dapat dikenali lagi.

Saat ini, Kevin Yan bahkan berpikir, andai saja sejak awal tidak menemukan Anabelle, sejak awal tidak pernah bertemu Anabelle, alangkah baiknya.

Kemudian, enam tahun yang lalu, bunga kecubung yang merekah keluar dari neraka yang kelam dan gelap itu, tenggelam dalam cinta yang suci dan membara, diam-diam berayun dalam ingatan yang dalam, tidak akan berubah warna dan layu, tidak akan berubah rupa hingga tidak dikenali lagi, tetap memiliki warna indah nan cemerlang.

Dikubur dalam-dalam.

Kevin Yan sekali lagi melangkah, sepertinya sangat berat, seperti sedang memisahkan diri dari benda yang dalam dan berat, namun luar biasa kokohnya.

Baik suara Anabelle yang sudah sangat dikenalnya itu, maupun tangisan yang membuat orang tak tahan, semuanya tak dapat menahan dirinya.

“Tidak, jangan, kamu tidak boleh pergi!!”

Anabelle benar-benar terperangkap di tengah keputusasaan dan histeris, tidak mempedulikan apapun menerjang ke arah Kevin Yan!

Di saat dia hampir berhasil menyentuh ujung pakaian Kevin Yan, sepasang lengan tiba-tiba melintang di hadapan matanya.

“Nona besar Du, labu yang dipetik paksa tidaklah manis, untuk apa?”

Sepasang mata William Chi yang seperti bunga persik itu tersenyum: “Dengan keadaan dirimu yang begini baiknya, mau apa tidak masalah, ingin menikah dengan siapapun tidak masalah! Lebih tegas saja lepaskan, bukankah lebih baik?”

Lekuk mata Anabelle merah, dengan histeris berteriak parau: “Kamu tahu apa! Aku ingin menikah dengan dia! Minggir kamu!”

“Ow, ini agak sedikit sulit dibereskan.”

William Chi masih tetap tersenyum, tapi tubuhnya sedikitpun tak bergeming: “Aku tidak terlalu ingin menyingkir lho.”

“Lagipula, bicara jujur ya,” Dia melihat ke atas dan ke bawah menilai tampang Anabelle yang terjepit dan terpojok, berdecak sambil menggelengkan kepala: “Kamu seperti ini, sebenarnya, tidak cocok mendampingi tuan muda Yan.”

Anabelle termenung sejenak, nada bicara dan tatapan mata William Chi sangat menghina dirinya, menusuk dalam hatinya yang panik dan juga dalam ketakutan.

Begitu teringat tatapan mata orang banyak di luar sana, dia buru-buru menunduk merapikan gaun pengantinnya yang tidak karuan, ketika dia sedang menunduk, sebuah benda berwarna perak berkilau jatuh.

Menyilaukan mata, mahkota kecil berhiaskan penuh dengan berlian.

Dari atas kepala, jatuh ke tengah kubangan lumpur berdebu.

Bayangan tubuh Kevin Yan hampir tidak nampak lagi, Anabelle termenung memandangi mahkota itu, kakinya seketika lemas, terduduk di atas tanah, rambutnya kusut masai, riasan wajahnya penuh dengan airmata, sorot matanya kosong.

Sangat memprihatinkan sekaligus lucu.

William Chi menggelengkan kepala, sama sekali tidak ada rasa empati, membalikkan tubuhnya mengejar Kevin Yan yang melangkah dengan cepat seperti meteor.

“Tuan muda Yan, sekarang kamu mau ke mana? Bagaimana mengatasi para awak media massa di luar sana?”

Satu tangan William Chi bertumpu pada bahu Kevin Yan, mulutnya berkata dengan bertele-tele: “Kamu hebat sekali ya, perang yang segini besarnya masih tidak cukup, masih juga melemparkan bungkusan peledak! Aku berani bertaruh, kali ini kamu akan berada di daftar pencarian populer sedikitnya sepuluh hari sampai setengah bulan baru bisa turun!”

Dia sudah bicara panjang lebar, tidak terdengar balasan dari Kevin Yan, tidak tahan dilihat menoleh melihatnya.

Ekspresi wajah Kevin Yan sangat dingin, garis rahang bawahnya terlihat tegas dan tegang, namun terlihat perasaannya yang kacau.

William Chi kehabisan kata-kata, dalam keadaan pelik demikian tahu bagaimana harus berbuat, bersiap-siap untuk mengganti topik pembicaraan, tiba-tiba dari arah depan datang seseorang, dia tersenyum menyapanya: “Kak Cecilia, kamu....”

“Kevin!”

Cecilia Yan sama sekali tidak mempedulikan William Chi, wajah cerahnya terlihat khawatir dan tidak tenang, nafasnya terengah: “Kevin, gadis kecil hilang!”

Langkah kaki Kevin Yan yang cepat bak angin itu mendadak terhenti: “Apa maksudmu?”

“Anastasia hilang, dia menghilang!”

Saking paniknya dia hampir menangis: “Jelas-jelas kemarin pagi harusnya dia menghubungiku, sekarang sudah dua hari sedikit beritapun tak ada! Aku sudah mengerahkan seluruh orang-orangku yang ada di China, semuanya tak berhasil menemukan dia, di mana pun tak ada!”

Jantung Kevin Yan seakan berhenti berdetak, kemudian tak lama dengan hebatnya bertambah cepat!

Dua hari ini dia diam-diam punya firasat, sepertinya akan terjadi sesuatu, jadi dia terus menerus menelepon ke China untuk menanyakan kabar, tapi semua yang di China sepertinya normal-normal saja, berlangsung dengan teratur.

Namun tidak terpikirkan................

Sorot mata Kevin Yan sangat dingin, nada bicaranya pun dingin: “Aku akan menyuruh Jason Lin untuk menghubungi kepala polisi China. Cecilia Yan kamu jangan panik, penerbangan paling dekat menuju China jam berapa? Sekarang juga kita berangkat!”

Dengan perasaan kacau Cecilia Yan mengangguk, William Chi yang berada di tengah mereka memandang mata kedua orang itu bergantian, membuka mulutnya dan berkata: “Kalian mau pergi sekarang juga? Gila, ba..ba..bagaimana dengan orang-orang yang ada di luar sana? Semuanya ada tamu undangannya keluarga Yan, seorangpun tidak boleh dikecewakan....”

Tidak seorang pun mengindahkannya.

Kevin Yan dengan terbiasa bermaksud mengambil ponsel dari dalam sakunya, siap-siap hendak menelepon Jason Lin, ketika tidak didapatinya ponsel dalam sakunya dia baru ingat bahwa ponselnya itu berada dalam tas Anabelle.

“Aku pergi mengambil ponselku, tunggu aku sebentar.”

Cecilia Yan begitu paniknya, mana bisa dia menunggu, mengikuti Kevin Yan bersama masuk ke ruang istirahat, sekali melihat saja langsung terlihat tas Chanel milik Anabelle.

Kevin Yan membuka ponselnya, melihat-lihat, tidak didapatinya panggilan tidak terjawab ataupun berita apapun, lalu dia bersiap menelepon Jason Lin.

Lalu di saat dia belum sempat membuka bagian panggilan cepat di ponsel, ponsel tiba-tiba bergetar!

Kevin Yan melihat sekilas nama yang tertera di layar, alisnya berkerut, sedikit terkejut, tapi ekspresinya terlihat sangat santai.

Cecilia Yan pun melihatnya, kedua matanya berbinar: “Anastasia? Dia tidak kenapa-napa? Dasar gadis nakal, dua hari tidak ada kabar berita, sebaliknya sekarang malah meneleponmu terlebih dulu! Dasar kejam!”

Sudut bibir Kevin Yan sedikit terangkat, lalu mulai bicara.

“Halo?”

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu