Demanding Husband - Bab 164 Lepaskan!

Anastasia terkejut hingga wajahnya menjadi pucat, ia menatap Kevin. Percikkan kemarahannya perlahan memudar, tapi perlahan malah membangkitkan rasa tidak bahagianya.

Mengapa?

Bila Kevin harus mati juga ia ingin tahu mengapa!

Setelah surat perceraian itu dikirimkan oleh Jason Lin, Kevin membuang semuanya ke dalam laci kosong beserta seluruh kontrak pemindahan hak waris. Bahkan Anabelle pun belum melihatnya.

Semua orang mengira mereka berdua telah bercerai, Kevin tidak ingin menyanggahnya. Karena itu ia pergi ke acara pernikahan Keluarga Du, dan saat pertama kali Anastasia membahas masalah perceraian mereka dengan dingin, Kevin pun merasa kesal tapi tidak melawan.

Karena yang selama ini terus menginginkan perceraian adalah Kevin. Pernikahan komersil ini bahkan tidak mencapai keuntungan yang diharapkan, pada akhirnya malah membuat keluarga Yan dan Du berselisih, buku pe rnikasahan itu sama sekali tidak ada artinya, bahkan telah mengingatkan Kevin bahwa Hendy Du sangat licik, perjanjian awal itu membuat ia merasa jijik!

Tapi Anabelle juga baru sembuh dari penyakitnya, ia baru kembali dari Amerika, ia sudah lama berharap menjadi pengantinnya.

Berdasarkan semua logika dan analisanya, semua mengarah pada kenyataan yang dipaku di atas tembok : Dia harus mengakhiri pernikahan yang membuatnya jijik ini.

Kevin sama sekali tidak memiliki alasan untuk tidak menandatangani surat itu. Dia harus menandatanganinya. Bahkan dirinya sendiri sudah mengakui bahwa dirinya dan Anastasia sudah bercerai.

Tapi saat ini, saat ia benar-benar dibuat marah, dia baru sadar saat dirinya tidak bisa mengontrol Anastasia, dia merasa alam bawah sadarnya memilih untuk melampiaskannya.

Apa benar tidak ada alasan apapun?

Atau mungkin, semua alasannya telah sirna oleh tatapan wanita yang ada di hadapannya. Dia kurus pucat, tapi tetap tegar, seperti kabut yang tidak bisa ditembus, membuat Kevin benar-benar terperangkap di dalamnya.

Kevin tidak bisa membuka kabut ini. Tatapan sedih dari mata Kevin segera hilang, Anastasia tetap memandanginya dengan terkejut dan kebingungan, sampai akhirnya Kevin menurunkan tangannya dari kedua sisi Anastasia, membiarkan Anastasia untuk melepaskan diri dari belenggunya.

Tekanan hebat di dalam ruangan itu perlahan hilang, Anastasia melihat Kevin perlahan berkata sesuatu dari bibir tipisnya.

“Tidak ada ‘mengapa’ . Aku sibuk sehingga tidak ada waktu mengurusi hal yang tidak penting seperti itu.”

Anastasia terdiam, ia terlihat kebingungan.

Setelah beberapa saat, Anastasia berkata dengan suara pelan yang serak, “Hanya sebuah tanda tangan, tidak akan menganggu waktu Direktur Kevin.”

Dengan tatapan dingin Kevin menjawab, “Anastasia, kamu —“

“Aku tidak masalah.”

Anastasia menengadahkan kepalanya sehingga memperlihatkan leher indahnya, “Tapi, Anabelle tidak bisa menunggu lebih lama. Dia sedang hamil, bila dirinya tahu kita berdua belum bercerai, hal itu akan menyakitinya, akan merepotkan bila nanti terjadi kesalahpahaman.”

Kevin menaikkan alisnya, “Apa yang kamu katakan? Hamil?”

“... Kamu tidak tahu?”

Anastasia kebingungan, dirinya yang menahan kepahitan itu mulai berbicara, “Sepertinya dia ingin memberikanmu kejutan. Tapi aku malah menghancurkan semuanya.”

Setelah mengatakan hal tadi, Anastasia tidak berkata apa-apa lagi. Ia hanya menunduk dan melihat kakinya, ia tidak melihat ekspresi Kevin.

Mereka berdua cukup lama berada di dalam ruangan yang sempit itu, sampai ada sebuah suara dari luar ruangan yang terdengar.

“Nona, apakah anda sudah mencobanya? Apakah ukurannya pas?”

Anastasia terkejut, ia segera tersadar dari lamunannya.

Karena kemunculan Kevin yang tiba-tiba, pikiran dan perasaannya menjadi kacau sehingga ia lupa bahwa dirinya sedang mencoba gaun pengantin.

Udara dingin itu seketika terasa membasahi tubuhnya saat ia tersadar, Anastasia gemetar dan segera mendorong laki-laki yang berdiri di hadapannya itu.

“Kamu cepat keluar, aku akan mengganti baju.”

Setelah mengatakan hal itu, Anastasia mengangkat tangannya ke arah gantungan yang berada di tembok untuk mengambil pakaiannya.

Kevin melangkah mundur, tatapannya mengikuti tingkah laku wanita itu, “Bukankah kamu mau mencoba gaun pengantin itu?”

“Aku tidak jadi mencobanya, tidak bisa dipakai.”

Jawab Anastasia dengan dingin, ia pun bersiap memakai pakaiannya lagi, tapi ia melihat Kevin masih belum beranjak dari tempat itu.

Saat tatapannya saling bertemu, Kevin menatapnya dengan kelelahan, tiba-tiba ia mengulurkan tangannya ke arah gaun yang ada di dada Anastasia.

“....Kamu mau melakukan apa?”

Anastasia terkejut dan melangkah mundur, ia tidak ingat bahwa dirinya sudah berada di paling ujung tembok, ia menatap ke arah Kevin Yan sambil menggenggam erat gaun itu.

“Lepaskan tanganmu.”

Kevin yang merasa Anastasia menggunakan tenaga, ia pun berbicara menggunakan nada bicara yang sedikit keras, “Apakah kamu pikir pelayan toko menurunkan gaun ini dari atas manekin itu adalah hal yang mduah? Cepat ganti.”

Ganti?

Dia ingin Anastasia mengenakan gaun pernikahan itu?

Seketika Anastasia kehilangan kesadaran, gaun itu sudah ditarik oleh Kevin sebagian sehingga memperlihatkan sebagian kulit Anastasia yang mulus, hal itu membuat wajah putih Anastasia seketika memerah.

“Cepat keluar, aku akan menggantinya sendiri!”

Kevin menaikkan alisnya, tenaganya semakin besar, “Apakah kamu yakin bisa mengenakkannya sendiri?”

Dibandingkan dengan Kevin, tenaga Anastasia jauh lebih lemah, ia juga takut gaun mewah itu sobek, belum beberapa detik seluruh gaun itu sudah di rebut oleh Kevin.

Kevin sedikit menundukkan kepalanya, gaun yang sudah kusut menggumpal di tangannya itu mulai dirapikannya, sambil menunduk ia berkata dengan pelan, “Cepat kenakan.”

Setelah beberapa saat terdiam, ia mengangkat alisnya, ia meliaht Anastasia yang sedang memandang ke arah bawah sudut tembok, Anastasia mengambil jaket untuk menutupi tubuhnya, suara seraknya yang terdengar sudah hampir pingsan itu berkata berulang kali, “Bisakah kamu keluar dari sini!”

Sikap Anastasia yang tidak bisa diajak bekerjasama seperti ini membuat Kevin tidak senang, terlebih lagi ruangan sempit ini membuat dia merasa sesak dan kepanasan, kesabarannya sudah hampir habis.

Kevin tidak terima dengan Anastasia yang telah menolaknya, Kevin pun menarik Anastasia dari sudut ruangan lalu mencengkram jaket yang menutupi dirinya, dengan emosi ia berkata, “Untuk apa bersembunyi, bagian mana yang belum pernah kulihat dari tubuhmu!”

Saat kulit nya terkena udara dingin, dadanya mulai bergetar. Ditemani oleh suara napas yang keluar melalui rongga giginya, tatapan Kevin pun smakin dalam.

Tatapan itu tidak bertahan lama, seketika berubah menjadi tatapan yang tidak diduga olehnya.

Beberapa menit kemudian, gaun pengantin yang rumit ini akhirnya berhasil membungkus bentuk tubuh Anastasia yang molek. Hanya saja karena keberadaan Kevin, saat memakai gaun itu anggota tubuhnya seringkali bersentuhan, hal ini membuat telinganya menjadi merah.

Kevin berjalan mundur beberapa langkah, ia bersandar di pintu ruang ganti, kakinya yang panjang itu menyilang, ekspresinya penuh makan dan Sangat elegan.

“Berbalik ke arahku, biar aku meliahtnya.”

Mendengar perkataan Kevin, Anastasia pun membalikkan badannya, dengan gelisah, jari-jarinya mencengkram erat bagian terluar gaun.

Ini adalah gaun pengantin pertama yang dikenakan oleh Anastasia, tidak ada kaca di dalam ruang ganti, dia tidak bisa melihat dirinya sendiri, penonton yang ada saat ini hanyalah Kevin Yan seorang.,

Setelah beberapa belas detik berlalu, Anastasia masih tidak mendengar Kevin bersuara.

Anastasia memandangnya dengan tidak mengerti, saat tatapan keduanya berpapasan ia bertanya, “Bagaimana?”

Saat tatapan mereka bertemu, Kevin Yan segera mengalihkan pandangannya dengan cepat.

“Baiklah, ganti lagi.” Tidak terdengar ada ekspresi apapun dari perkataannya, dingin seperti biasanya.

Anastasia terdiam, ia mulai melangkahkan kakinya dan berusaha untuk membuka kunci pintu, “Aku akan keluar untuk melihatnya.”

Seketika pergelangan tangannya digenggam oleh Kevin, “Ganti di sini saja.”

Anastasia mengerutkan alisnya karena bingung, “Aku baru saja mengenakannya...”

Sudah menghabiskan banyak waktu untuk memakainya, lebih baik Kevin mengizinkan Anastasia untuk pergi bercermin. Anastasia yang berpikir seperti itu berusaha melepaskan genggaman tangan Kevin dan memutar kunci yang ada di gagang pintu.

Tapi genggaman tangan Kevin di pergelangan tangannya semakin bertenaga, “Tidak boleh keluar!”

“Sebenarnya apa yang kamu inginkan! Bukankah kamu yang memintaku untuk mengenakannya!”

Anastasia benar-benar tidak mengerti pria aneh ini, sangat tidak jelas.

Tatapan Kevin Yan semakin dalam, sepertinya ada sesuatu yang bergejolak dengan cepat.

Sesaat kemudian, perlahan Kevin menggerakkan bibirnya, perlahan suara dinginnya berkata dengan kejam, “Gaun ini sudah dilirik oleh Anabelle sebelumnya. Lepaskan!”

“.....”

Saat itu Anastasia sama sekali tidak percaya.

Ia tidak dapat percaya bahwa laki-laki ini benar-benar sadis.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu