Demanding Husband - Bab 165 Sangat Menawan

Pintu ruang ganti itu terbuka lagi, kali ini Anastasia lah yang membukanya dari dalam.

Lampu yang berada di dalam toko gaun perngantin itu memancarkan cahaya, membuat udara pengap yang berada di dalam kamar ganti itu hilang.

Seorang pegawai toko yang menunggu di depan pintu melihat Anastasia keluar, baru saja ia ingin memujinya, tapi ia menemukan bahwa Anastasia belum mengganti pakaiannya dengan gaun tersebut.

“Nona, apakah ada hal yang membuat anda tidak puas?”

Wajah Anastasia sedikit pucat, ia segera mengenakan mantelnya, ia berbicara pada seorang pelayan toko yang mengikuti di sebelahnya, “Iya, aku sangat tidak puas.”

“.....Hah, ada masalah apa?”

Seketika ekspresi wajah pelayan toko itu pun menjadi sedikit gelisah.

Sejak Anastasia masuk ke dalam toko itu ia selalu bersikap sopan, dibandingkan dengan seorang pelanggan wanita di sana, meskipun ekspresinya terlihat sangat mudah akrab, tapi sebenarnya wanita itu sangat pemilih, ia sudah berganti pakaian beberapa kali dan masih belum puas.

Ekspresi Anastasia sekarang sangat tidak enak, dengan berdiri menyamping ia berkata pada pelayan toko itu, “Ruang ganti wanita di toko gaun pengantin kalian ini apakah bisa bebas dimasukki oleh orang asing? Apakah begini cara kalian melayani pelanggan? Tidakkah kalian mengerti apa yang disebut privasi!”

Aanstasia sangat jarang marah pada orang lain, tapi ekspresinya yang dingin kali ini terlihat sangat ganas.

Mendengar hal itu, si pelayan toko segera melihat ke arah belakangnya beberapa saat, dengan ekspresi yang canggung ia berkata, “Bukan, itu.....”

“Gaun merk ini diproduksi oleh perusahaan di bawah IFC International Group.”

Sebuah suara yang berat terdengar dari belakang, membuat Anastasia sangat kesal, sakit hati, juga menertawakan dirinya sendiri, semua perasaan dalam dirinya semakin bercampur aduk.

Anastasia menghentikan langkah kakinya, ia berbalik badan lalu menghadap ke arah Kevin Yan yang sedang memasang wajah dingin, terpancar juga auranya yang merasa sebagai orang penting, sepertinya sampai kapanpun ia akan merasa bahwa dirinya selalu lebih dari orang biasa.

“Ternyata begitu.” Anastasia tidak berusaha menutupi perkataan dinginnya yang menyindir, “Posisimu sangat istimewa, semuanya bisa kamu lakukan, kalau begitu mengapa tidak kamu pindahkan saja toko ini ke rumahmu? Terserah bagaimana caramu membuat dirimu bahagia, tapi jangan membuat orang lain jadi alat permainanmu!”

Dengan suara serak yang sudah terhimpit kemarahan, Anastasia tidak bisa menahan dirinya untuk tetap berbicara dengan suara pelan, perkataan itu pun terdengar oleh Marison yang berada di ruang tunggu sambil membaca majalah tidak jauh dari sana, ia segera berjalan menghampiri.

“Sayangku, ada apa? Siapa yang membuatmu marah?”

Marison sedikit tersenyum, tapi saat melihat Kevin Yan, senyumannya pun sirna.

Anastasia berusaha menenangkan perasaannya, ia menoleh lalu berkata, “Ayo kita pergi.”

Setelah mengucapkan tiga kata ini dengan dingin, ia sama sekali tidak mau melihat Kevin Yan, dia membalikkan badannya dan segera berjalan keluar memasuki kegelapan malam di luar toko gaun pengantin itu.

Marison terdiam, ia membalikkan badan melihat ke arah Kevin dengan tatapan elegan.

“Tuan Kevin, sepertinya suasana hati Anastasia sedang tidak baik, kami pulang terlebih dahulu, semoga nanti kita.... tidak bertemu.”

Dua kata terakhir sengaja diucapkannya dengan sangat pelan menggunakan nada bicara yang bermalas-malasan, bertujuan untuk memanas-manasi Kevin.

Tatapan elang Kevin sedikit menyusut, dengan nada bicara yang rendah dan penuh emosi ia berkata, “Marison, kalau berani bermacam-macam dengannya!”

Marison sama sekali tidak mendengar perkataan Kevin, pupil matanya sengaja menghindar, tidak sengaja ia melihat ke arah sebelahnya dan mendengar Anabelle yang berjalan mendekat dengan tenang tapi sedikit terburu-buru.

“Tuan Kevin, sebelum mencampuri urusan orang lain, aku sarankan untuk terlebih dahulu memeriksakan dirimu ke dokter mata.” Kata Marison dengan senyuman yang hangat, perlahan ia menambahkan, “Mata ikan dan mutiara saja tidak bisa kamu bedakan, ckck, penyakitmu cukup berat.”

Setelah mengatakan hal itu, ia membalikkan badan perlahan, mengikuti bayangan Anastasia dan meninggalkan tempat itu.

Anabelle menghampiri Kevin, dengan tatapan penuh penasaran ia bertanya, “Kak Kevin, apakah mereka sudah pergi? Apa yang sedang kalian bicarakan?”

Kevin berhenti memandang ke arah Marison, tatapan itu segera beralih pada wajah Anabelle yang bersih dan manis, barulah ia berusaha memaksa diri untuk menurunkan emosinya.

“Tidak ada masalah. Dua buah gaun pengantin yang tadi dirimu pakai sangat bagus, kalau masih belum selesai memilihnya, biarkan pegawai toko membungkus keduanya.”

“Bagaimana mungkin. Tunggu aku sebentar lagi, setelah selesai memilihnya aku akan segera memberitahu kamu.”

Anabelle membalikkan badan lalu pergi, pegawai toko yang sebelumnya mengikuti Anastasia menghampiri dan berbisik, “Direktur Kevin, apakah anda masih menginginkan gaun itu?”

Kevin menundukkan kepalanya, melihat gaun unik yang sedang digenggam oleh pegawai toko, tatapannya terus bergerak melihat, perasaan ini seperti sumur tua kosong yang dalam, yang dilempari batu sehingga membuat perasaannya tercampur aduk.

Dia tidak tahu bagaimana menggambarkannya, saat Anastasia membalikkan badan, jantungnya berdegup kencang.

Anastasia menggigit bibirnya, sepertinya ia sedikit gugup karena ia tidak menengadahkan kepalanya. Kelima inderanya sangat indah, wajahnya sangat cantik, karena perselisihan dan sentuhan tadi kedua pipinya memerah sehingga membuat orang mabuk melihatnya.

Garis leher dan pundaknya sangat indah, seperti gundukan-gundukan yang lembut. Lekukan tulang pundaknya yang menonjol sangat sempurna, dalam kelemahannya seperti ada yang mau menembus tubuh itu, mengeluarkan seekor kupu-kupu.

Gaun itu membungkus tubuh Anastasia di dalam ruangan kecil itu, seluruh cahaya menyinari tubuhnya, cerah dan memesona.

Saat itu Kevin merasa, siapapun yang melihat Anastasia saat itu pasti akan benar-benar tertegun karena kecantikannya yang luar biasa.

Itu adalah kecantikan alami yang luar biasa.

Kevin berpikir, sepertinya selamanya dia tidak akan lupa dengan gambaran itu, hanya dengan satu kali melihatnya, ia tidak akan lupa.

Ditemani dengan suara detak jantungnya, ia mulai gelisah. Dirinya takut akan ada orang lain yang melihat Anastasia seperti itu juga. Sikap posesif dan gairahnya saat itu sangat kuat sehingga membuatnya sedikit berantakkan.

Tapi Anastasia bagaikan batu giok yang masih murni, suatu saat nanti pasti ia akan memancarkan cahayanya,m saat itu apakah ia masih bisa menutupinya?

Perasaan Kevin menjadi campur aduk, ia lalu berkata, “Masih, tapi gaun ini terdapat cacat. Buat lagi satu buah yang sama persis dengan ukuran ini, setelah selesai dibuat aku akan mengirim orang untuk datang mengambilnya.”

“Baik, Tuan Kevin.”

Kevin Yan memandang ke arah punggung Anabelle, tapi perkataan Marison yang sangat dalam barusan membuat Kevin masih terus memikirkannya.

Mata ikan, atau mutiara?

“Belle, apakah kamu sudah selesai memilih?”

Anabelle tersenyum, “Ya, aku memilih gaun yang kamu suka.”

Kevin tersenyum, dalam tatapannya terlihat ia sedang memikirkan sesuatu.

Setelah beberapa saat berlalu, perlahan Kevin berkata, “Anastasia bilang dirimu sedang hamil?”

........

Anastasia pergi dengan sangat cepat dengan hati yang kesal, hal ini bahkan membuat dirinya hampir tidak bisa merasakan dinginnya angin musim dingin.

Meskipun Anabelle sudah melihat gaun itu sejak awal, tapi ia tidak akan merebutnya dari Anastasia. Kevin dapat langsung mengatakannya, mengapa masih harus meminta Anastasia untuk mengenakannya terlebih dahulu?

Apakah Kevin ingin membuat Anastasia menjadi seorang model murahan? Atau dia memang sengaja ingin membuat Anastasia merasa malu?

Perlahan Anastasia memelankan langkah kakinya, kemarahannya mulai hilang, tatapannya kosong dan tidak berdaya.

Sebenarnya, dia tidak seharusnya marah pada pelayan toko itu. Jelas-jelas ia sendiri yang tidak bisa melawan Kevin, tapi ia malah membuat orang lain menanggung frustasi dan kesedihannya.

Benar-benar gawat......

Akhirnya ia menghentikan langkahnya, ia menengadahkan kepala ke langit malam yang gelap, ia terdiam melihat lampu kuning yang berada di atas.

“Sayangku, kamu jalan begitu cepat, bagaimana kalau kamu kehilangan diriku?”

Anastasia membalikkan badan, ia berkata dengan pahit pada Marison dengan ekspresi sedikit datar, “Tuan Muda Xiao, maaf merepotkanmu. Lain kali tidak perlu membantuku untuk berpura-pura.”

Kebohongan dan pura-pura tidak bisa menutupi hatinya yang kosong.

Marison mengangkat alisnya, perlahan ia keluar dari bayangan di bawah lampu, dalam pandangan samar, ia muncul dengan aura yang misterius.

“Siapa bilang aku sedang berpura-pura?”

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu