Demanding Husband - Bab 221 Kamu Sedang Mengkhawatirkanku

Kevin Yan menggendongnya, Anastasia juga tidak melawan, tidak ada gerakan ataupun suaranya yang terdengar.

Namun bagian dadanya semakin semakin terasa lembab, hal ini membuat Kevin Yan tahu kalau dia masih menangis.

Kevin Yan tanpa sadar memeluknya lebih erat, seolah dia ingin menenangkannya, tetapi hal ini membuatnya semakin merasakan kesedihan yang dialami Anastasia.

Anastasia sedang melampiaskan emosinya.

Dia harusnya dari awal melampiaskannya, dan Kevin Yan tidak mengerti mengapa dia harus menahannya.

Apakah karena orang yang dihadapinya adalah Kevin Yan? Lagipula, hubungan mereka berdua tidak menyenangkan, Kevin Yan sering membuatnya merasa sedih.

Anastasia tidak memiliki rasa aman, dia lebih suka menahan semua tekanan yang ada, dengan sikapnya yang dingin dan tenag, dia berpura-pura tidak peduli dengan segalanya, berpura-pura tidak terluka, dan tidak mau menunjukkan kesedihan yang di hadapinya.

Jika bukan karena kesalahpahaman dengan cedera yang di alami Kevin Yan, Anastasia pasti tidak akan seperti ini, wanita keras kepala ini pasti akan terus menanggungnya, menyembunyikan semua perasaannya dan tidak akan pernah membuka hatinya padanya.

Cedera yang dialami Kevin Yan menjadi pukulan bagi Anastasia dan menghancurkannya, hal ini membuat ingin meledak.

Kevin Yan menunduk, dan sosoknya yang tinggi dan kurus disinari oleh cahaya redup, seperti patung yang terus berdiri diam.

Tidak tahu butuh waktu berapa lama, air mata Anastasia akhirnya baru berhenti.

Anastasia perlahan mengangkat kepalanya dari dada Kevin Yan Saat matanya mereka saling bertatapan, Anastasia segera mengalihkan pandangannya, menggerakkan tubuhnya, dan melepaskan pelukannya.

Seketika setelah Anastasia melepaskan pelukannya Kevin Yan merasa sangat kosong dan hampa, dan perasaan tidak nyaman membuatnya sedikit mengernyitkan dahinya.

Anastasia membungkuk untuk mengambil obat-obatan yang terjatuh di lantai, terhenti sejenak, kemudian mulai membersihkan, dan mengoleskan obat ke lukanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Saat itu, tak satu pun dari mereka berbicara. Hanya terdengar suara nafas mereka yang sangat tenang, alarm kecil yang ada di meja samping tempat tidur mulai berdering.

Kevin Yan menunduk, dia bisa melihat bulu mata Anastasia Du, hidungnya yang kecil dan bibir pucat.

Setelah melampiaskan emosinya, perasaan Anastasia menjadi lebih tenang. Tangannya tidak lagi gemetar, dengan hati-hati mengobati lukanya.

Sesekali menyentuh lukanya, Kevin Yan tidak mengucapkan sepatah kata pun, namun tubuhnya akan bergerak sesekali.Setiap Kevin Yan bergerak Anastasia akan berhenti dan menunggu beberapa detik. Kemudian dia akan berhati-hati mengobati luka yang di alami Kevin Yan.

Kevin Yan sudah menyadari semuanya.

Kesan yang wanita ini berikan padanya, selalu bertindak dingin dan ganas, dan selalu membuatnya ingin marah.

Hal ini membuat Kevin Yan tidak menyadari kalau wanita ini sangat sensitif dan berhati lembut.

Persis seperti saat ini. Dia bahkan tidak memandangnya dari awal sampai akhir, tidak berbicara, tetapi sangat berhati-hati.

Mata Kevin Yan terus memandangnya, perasaanya kacau dan tidak stabil.

"Sudah."

Dua puluh menit kemudian, Anastasia berbicara dengan lembut, tampak lega kemudian dia berdiri tegak.

"Hati-hati dengan lukanya ... Sebaiknya, besok kamu pergi ke rumah sakit."

Dia mengingatkan dengan suara rendah. Dia sering saat sedang dalam pelatihan, dan dia belajar sedikit tentang pengetahuan medis, tetapi bagaimanapun juga, itu hanya pembelajaran dasar. Agar lebih aman, lebih baik pergi ke rumah sakit besar untuk menangani cedera yang dialam Kevin Yan.

Anastasia berbalik pergi,tetapi tiba-tiba dia tampak sedang memikirkan sesuatu, dan terhenti sejenak.

"……Terima kasih."

Suaranya sangat kecil Setelah dia mengucapkan dua kata ini, dia berjalan dengan tergesa-gesa menuju pintu seolah dia sedang melarikan diri dari sesuatu.

Mata Kevin Yan melebar, dan dengan cepat meraih tangannya saat dia berbalik.

"kamu mau pergi kemana?"

Kevin Yan tiba-tiba bangik berdiri, dan jarak antara mereka berdua tiba-tiba semakin dekat.

"Aku akan pulang." Mata Anastasia menghindari tatapannya: "Sebentar lagi Hery akan datang menjemputku."

Tanpa sadar dia berbohong.Sebenarnya dia bahkan belum memberi tahu keberadaannya, tapi dia sudah menutup telepon.

Kevin Yan menatap wajah cantiknya, dan kecantikan membuat hati Kevin Yan ... berdebar.

"Aku baru saja memberimu kesempatan."

Kevin Yan membuka bibir tipisnya dengan ringan, dan meraih tangan Anastasia, membuat wajah Anastasia ada didepannya.

"Kamu sendiri yang kembali."

Anastasia mau tidak mau berkata: "Aku pikir kamu terluka parah—"

Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, Kevin Yan memotong pembicaraannya.

"Hanya ada satu kesempatan."

Anastasia berkedip, untuk sementara waktu dia merasa bingung. Menghubungkan beberapa kata yang dibicarakannya, dan mulai mengerti.

Apakah dia bermaksud untuk tidak membiarkannya pergi?

Anastasia akhirnya mengangkat matanya dan saling bertatapan dengan Kevin Yan: "Hery, mereka ... yah ..."

Kata-kata yang mau disampaikannya terhenti, karena ada bibir yang tiba-tiba menciumnya.

Bibirnya terasa hangat, dia bisa merasakan napas panas Kevin Yan,hal ini membuatnya gemetar dan membeku.

Perlahan-lahan, ciuman itu terhenti. Kevin Yan perlahan mundur, dan menyentuh keriput bibir Anastasia dan mengusap garis bibirnya yang tidak terlalu basah dan kering.

Dia menggerakkan jarinya ke atas, mengusap pipinya dengan lembut, menghapus tetesan air mata yang ada di wajahnya. Jarak mereka berdua masih begitu dekat, Anastasia bisa melihat pantulan dirinya di mata hitam pekat Kevin Yan.

Anatasia melihat dirinya yang panik.

Suara Kevin Yan yang lembut terdengar di telinganya.

"Anastasia Du, Kamu baru saja mengkhawatirkanku."

Dia tidak menggunakan kalimat tanya, tapi kalimat pernyataan.

Jantung Anastasia tiba-tiba berdetak kencang, tidak tahu apakah itu karena suaranya yang mendekat atau kata-kata yang Kevin Yan ucapkan.

"Aku tidak ……"

Dia sedikit bingung dan berkata, "Aku pikir kamu terluka sangat parah ... Bagaimanapun, demi menyelamatkanku kamu baru ..."

Suara itu semakin kecil dan kecil, dan pipi pucat Anastasia diwarnai dengan merah muda.

Kevin Yan menatapnya menjadi semakin dalam, dan ada kehangatan yang tidak bisa dia sadari.

Nyatanya, dia tahu kalau Anastasia bereaksi begitu, sepenuhnya bukan karena lukanya. Itu lebih karena apa yang terjadi di pabrik itu, telah memberikan pukulan besar untuknya.

Dia tahu lebih baik bahwa wanita ini selalu ingin menghindarinya dan akan melarikan diri sejauh mungkin jika dia tidak memperhatikannya.

Tetapi sekarang dia telah menyadari kelembutan hatinya, kebaikannya, bahkan walaupun Kevin Yan sudah menolaknya, dia masih mau berbohong.

Mata Kevin Yan berkedip-kedip, mengabaikan alasannya, dan menutup bibir tipisnya.

"Kamu menyelamatkanku saat Lift di Gedung IFC rusak."

Anastasia terkejut, tetapi dia tidak menyangka kalau Kevin Yan tahu tentang itu. dia mencoba untuk berpikir, apakah dia mengambil kalimat sebelumnya?

Anastasia mencobat menenangkan dirinya dan berusaha untuk tetap tenang: "Kalau begitu ... kita impas"

Kevin Yan mengerutkan kening.

Impas

Sebenarnya siapa sih yang ingin impas? Apa yang ingin dia ungkapkan bukanlah ini!

Kevin Yan menyipitkan matanya, ekspresinya tidak bisa ditebak

"Cecilia Yan juga sudah memberitahuku satu hal."

Anastasia tertegun lagi, bertanya-tanya mengapa topiknya tiba-tiba berubah: "Apa?"

Mata hitam pekat Kevin Yan menatapnya dengan cermat, tanpa bisa dijelaskan bahkan detak jantungnya sendiri bertambah cepat.

"Dia berkata, kamu sangat menyukaiku."

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu