Demanding Husband - Bab 59 Aku punya syarat

Anastasia terkejut, membuat otaknya berpikir lebih banyak, langsung merenggut kembali laporan itu.

Marison tertegun, tetap dengan gerakan sebelumnya, kedua tangannya masih di udara, melihat dia tanpa mengerti.

Anastasia sedikit tidak enak sambil melipat bibirnya, namun dia tidak bisa menjelaskan lebih banyak, hanya memasukkan laporan tadi ke dalam tasnya, mengalihkan topik pembicaraan : “Waktu janji temu sudah hampir tiba, ayo kita pergi.”

Marison terdiam sejenak, dia memakai kacamata hitamnya, menutupi semua ekspresi yang ada di wajahnya.

Sejenak kemudian, dia mengangguk, dan berjalan dulu keluar dari rumah sakit.

……

Mempertimbangkan status Marison yang sensitif, saat memilih restoran dia memilih sebuah restoran yang agak sedikit terpencil, tenang, cocok untuk berunding, dan juga tidak menarik perhatian orang.

Setelah selesai pesan makanan, Anastasia mengambil kontrak yang sudah disiapkan dari tasnya.

“Tuan Xiao, lebih baik kamu lihat lagi beberapa ketentuan yang penting, kalau ada yang meragukan boleh dirunding kembali___”

Belum selesai bicara, Marison sudah angkat lengannya dan mengambil kontrak dari tangannya, buka sampai halaman terakhir, dengan lincah dan kuat meninggalkan goresan tanda tangan yang indah.

Anastasia : “……”

Apakah dia benar-benar tidak ingin membaca sekali lagi?

Selesai tanda tangan, Marison tidak langsung mengembalikan kontrak itu padanya. Jari tangannya yang panjang perlahan mengetuk di atas kertas tersebut, tiba-tiba berkata.

“Aku punya satu syarat.”

Ada syarat lagi?

Tanpa bisa dicegah Anastasia teringat kembali sebelumnya Marison ingin dirinya untuk menjadi peran pengganti, dalam hati dia merasa tidak berdaya.

Namun dia tetap hanya bisa berkata : “Silakan bicara, IFC International Group akan berusaha untuk memenuhinya.”

Marison berkata dengan tenang dan suara yang sejuk : “Dalam proses pengambilan film amal ini, kamu harus ikut semua jadwalnya.”

Dia tertegun, segera menjelaskan : “Tuan Xiao, aku berada di bawah departeman humas, setelah kamu tanda tangan maka tugasku juga sudah selesai. Sisa urusan lainnya akan diterima oleh bagian yang lebih khusus yaitu departemen perencanaan dan departemen periklanan. Lagipula, aku juga tidak mengerti itu semua.”

“Aku tidak peduli. Aku tanda tangan kontrak berdasarkan kepercayaan padamu, andai kata di dalam kontrak ada yang menipu bagaimana.”

Anastasia tidak tahu harus berkata apa : “Tuan Xiao, anda boleh membaca kontraknya lebih cermat lagi___”

“Tidak paham.” Marison jawab begitu langsung : “Kamu harus tanggung jawab sampai akhir.”

“……”

Kali ini Anastasia tidak bisa bicara lagi. Ingin berbuat semaunya masih dengan berkata lantang, itu juga cuma hanya artis besar yang bisa melakukannya.

Agak lama kemudian, dengan tidak bersemangat dia setuju : “Baiklah, aku___”

Baru bicara setengah, tiba-tiba lutut Marison menyenggolnya.

Tenaganya sedikit kuat, tidak seperti tersenggol tanpa sengaja.

Anastasia tercengang, dia menelan kembali sisa ucapannya, mengangkat mata dan melihat ke arah Marison, baru menemukan raut wajahnya sedikit berubah.

Meskipun kacamata hitam telah menutupi sebagian wajahnya, namun dari rahang bawahnya yang kencang bisa terlihat sedikit keganjilan.

“Ada apa?”

Heran, Anastasia tanpa sadar juga menekan kecil suaranya, dan bertanya pelan.

“Arah jam tiga.” Kata Marison tanpa berubah ekspresinya.

Anastasia melirik dengan sudut matanya, dan mendapatkan seorang pria perawakan kecil sedang duduk di situ dengan kacamata bingkai hitam, tanpa henti memandang ke arah mereka.

“Eh……paparazzi?”

Berdasarkan identitas Marison dia sudah bisa menebaknya.

“Benar.” Alisnya yang bagus mengkerut, muncul sikap yang jemu : “Dia baru saja duduk, belum mengambil foto.”

“Lalu bagaimana? Apa kamu ingin pergi dulu?”

Anastasia merasa Marison tidak jadi makan siang hari ini.

“Aku hitung satu dua tiga, kamu hati-hati.”

“……Apa?”

Anastasia bingung, tidak tahu apa maksudnya.

Dengan tegang dia melihat bibir Marison menghitung tanpa bersuara, kemudian dengan cepat menarik tangannya.

“Lari!”

Sesaat kemudian, tangannya terasa ada tenaga yang kuat, dia ditarik oleh Marison tanpa ada persiapan, kemudian pergi dari restoran tersebut!

Apa-apaan ini!

Tanpa kemauannya dia ditarik paksa oleh Morison lari bersamanya, saat mendorong pintu untuk keluar, dengan sudut mata dia melihat pria kecil itu, dia yang terkejut sesaat segera mengambil kamera, dan berlari mengejar ke arah mereka!

Kali ini, tidak perlu Morison membawanya, dia juga akan bekerja sama untuk ikut masuk dalam peran “pelarian” ini.

Sungguh lucu, Morison kalau terpotret hanya lebih satu gosip, kalau dia dan Morison terpotret bareng, maka dia akan dikejar oleh penggemar Morison!

Berdua berlari bolak-balik di jalan dan gang kecil, tampak jelas bagi Morison kejadian ini sudah biasa, hingga setelah menyelinap ke dalam jalan yang penuh jejalan orang-orang, baru terlepas dari paparazzi itu.

Terakhir mereka belok ke sebuah toko kerajinan di sebuah gang kecil. Bersandar pada dinding, napas Morison terengah-engah, dan melepaskan kacamata hitamnya.

Anastasia melihat rupa dia yang cukup menyedihkan, sedikit lucu : “Aku kira kamu tidak takut dengan paparazzi.”

Setiap kali bertemu dengan Morison, meskipun selalu memakai kacamata hitam, namun dia memiliki ciri khusus tersendiri, gampang untuk dikenali, dan merasa dia memang malas untuk menyamar.

Morison membungkuk, menopang pada lutut, masih terengah-engah : “Aku sih tidak masalah. Tapi Andreas selalu cerewet, menjengkelkan.”

Seketika dalam pikiran Anastasia muncul pemandangan wajah manajer yang berwajah masam itu mengikuti Morison dari belakang sambil gerutu tidak berhenti, membuatnya melengkungkan bibirnya.

“Tuan Xiao, sebenarnya tadi kamu tidak perlu membawaku lari bersamamu.”

Dengar-dengar menu makanan restoran itu sangat enak, dia bahkan belum melihat rupa dari makanan itu sudah ditarik keluar, sayang sekali……

Morison memiringkan kepala dan melihatnya, perlahan berdiri tegak, bersandar pada dinding yang penuh goresan warna-warni.

“Bukankah dalam film biasanya adegan ini penting?” Mendadak tanpa pikir panjang dia menyemburkan kata-kata : “Pemeran utama pria dan wanita bersama mengalami masa kiritis, lelah hingga napas terengah-engah, kemudian hubungan perasaan mereka akan berkembang cepat.”

Morison memiringkan kepalanya perlahan, garis wajah yang terlihat dari samping bagaikan sepotong giok yang dihaluskan dengan cermat tanpa cacat dan sempurna, matanya bagai ambar yang terang dan berkilau.

Anastasia melongo sejenak, baru kemudian terpaksa mengikuti jalan pikiran Morison, pelan-pelan berkata : “Tapi, aku tidak lelah.”

Dia merasa sedikit simpati memandang artis besar yang di sampingnya, sampai sekarang bicaranya masih terengah-engah, lututnya masih gemetaran.

Dia pikir kembali, merasa kata-katanya tadi sedikit melukai harga dirinya, membuat dia berkata lagi : “Kamu juga tahu, aku sudah biasa latihan.”

Morison memandangnya, sesaat ekspresinya sedikit sulit untuk dilukiskan.

Kemudian, perlahan bibirnya melengkung bagai busur, lengkungan itu makin lama makin lebar, terakhir, menjadi suara “terkikik”, langsung tertawa mengeluarkan suara.

Anastasia dengan ekspresi wajah heran.

Lama sekali, Morison baru berhenti, namun senyumnya sudah menyusup ke dalam matanya yang cantik itu, gelombang mata yang gembira itu berputar cepat.

Kemudian dia berkata, suaranya enak didengar : “Masalah di tempat syuting sebelumnya, aku pikir aku perlu minta maaf padamu.”

Tidak mengerti jalan pemikirannya mengapa lompat begitu cepat, Anastasia mengangguk lalu menggeleng : “Itu juga tidak ada hubungan denganmu.”

Apalagi Marvella juga menanggung sendiri akibatnya, dia tidak begitu peduli.

“Tidak,” Morison menarik senyumnya, tatapan matanya terbawa sedikit keseriusan : “Aku jelas tahu kamu tidak bersedia menjadi peran pengganti, dan sengaja mempersulit kamu.”

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu