Demanding Husband - Bab 337 Apakah Tidak Boleh Menciummu?

"Kamu......."

Tatapan Anastasia dari awalnya kaget sampai terakhir sadar, rasa malu terasa dibenaknya.

Dia sedang memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan IFC milik Kevin, namun Kevin malah tidak peduli, sama sekali tidak mendengar perkataannya!

Sebaliknya, tatapan Kevin semakin kedalam, dari atas kebawah menuju kedalam baju Anastasia yang longgar itu, tangannya terus saja merambat dipinggangnya, suhu ditangannya semakin panas.

"Kevin......kamu, apakah kamu bisa serius sedikit!"

Dia benar-benar tidak peduli dengan usaha dirinya diambil oleh orang lain?

"Baik, ok, serius."

Nada bicara Kevin terdengar menyayangi, dia mengangkat tangannya dan mengelus rambutnya yang berserakan disamping telinganya, suaranya serak.

"Kalau begitu..........apakah aku boleh menciummu?"

"........."

Dari mana dia serius?!

Anastasia merapatkan bibirnya, hatinya kacau, tapi karena jarak mereka yang dekat, perkataan mesranya yang diucapkan seolah menyalakan api diudara, membuat Anastasia malu.

Tangannya menahan didada Kevin dan berkata dengan intonasi marah, "Sekalipun kamu tidak peduli IFC diambil oleh orang luar, tapi kamu juga seharusnya membantu Cecilia!"

Anastasia terus saja memerhatikan berita mengenai IFC, sudah berminggu-minggu saham IFC turunn, nilai perusahaannya terus berkurang, Kerugian IFC terus bertambah nyaris setiapjam, itu membuat Anastasia merasa kaget.

Dia sangatlah merasa kacau, bahkan dia memikirkan apakah bisa menggunakan CC untuk membantu Cecilia atau tidak, namun karena IFC tidak banyak menyentuh dunia fashion dan CC juga baru masuk kedalam pasaran dalam negeri, itu tidak membantu banyak.

Namun selama sebulanan ini, Kevin sama sekali tidak peduli, setiap kali Cecilia datang menjenguknya, dan membawakan kabar pertikaian antar para pejabat tinggi perusahaan, Anastasia bahkan merasa marah, namun Kevin malah sama sekali tidak merasa marah.

Kaisar tidak marah namun kasim marah, kondisinya nyaris seperti begini.

Anastasia kenaikan emosi, tangannya yang berada didada Kevin mengeluarkan tenaga yang besar, dia tidak sengaja dan mengeluarkan tenaga yang lumayan besar, Kevin mengerutkan keningnya, dia lalu batuk parah.

"ah.....astaga........."

Anastasia kaget, rasa marah sebelumnya langsung hilang, dia menatapi Kevin dengan kaget, "Apakah kamu tidak apa-apa? Aku panggilkan dokter untukmu-----"

Badannya baru saja bergerak langsung terasa tangan Kevin yang merangkulnya semakin mengeluarkan tenaga dan menekannya kembali ke dada Kevin.

"Jangan panik, tidak ada apa-apa."

Kevin meredakan nafasnya, tatapannya terus menatapinya, sejenak kemudian dia berkata.

"Aku bukannya tidak mau membantu Cecilia, namun aku sekarang......"

Sebelum selesai berkata, Anastasia langsung sadar, dia lalu merasa sedih.

Anastasia hanya terus memikirkan karirnya saja, namun melupakan bahwa dia adalah seorang pasien yang baru selesai operasi.

Jelas tadi beberapa saat yang lalu, dia masih menyuruh Cecilia jangan menyalahkannya, bukankah begitu? IFC bisa sampai dikondisi saat ini KEvin pasti lebih merasa sedih dibangingkan dengan orang lain, dia tidak berdaya............

Anastasia merapatkan bibirnya dengan erat dan berakta, "........Maaf."

"Kamu tidak perlu meminta maaf."

KEvin mengangkat tangan dan mengelus rambut Anastasia, gerakannya sangatlah lembut.

Dia tahu bahwa hati Anastasia merasa sayang untuknya lagi, dia khawatir akan IFC, dia khawatir akan karir Kevin, dan semua ini berawal karena........Anastasia mengkhawatirkannya.

Fakta ini membuat tatapan Kevin semakin berubah, dia tiba-tiba merasa dirinya perlu memperpanjang waktu masuk rumah sakitnya hingga waktu tidak terhingga, dan mempertahankan terus wanita ini didalam pelukannya.

Kevin mendekati Anastasia, daklam jarak dekat, dia bahkan bisa menghitung bulu matanya, dan mendengar suaranya yang menawan.

"Lalu sekarang, apakah aku boleh menciummu?"

"........."

Anastasia tercengang, ternyata setelah lama berputar-putar, Kevin masih saja memikirkan masalah ini.

Rasa malu sebelumnya mulai keluar lagi, Anastasia mulai menghindar dari tatapannya.

"Kamu.......butuh istirahat."

Ekspresi Kevin jelas terlihat muram.

"Apakah tidak boleh menciummu?"

Nafas Anastasia terhenti.

Suara Kevin jelas terdengar kecewa. Anastasia tidak tahu apakah dia salah dengar atau tidak, dia bahkan merasa suara Kevin terasa sangat.........tidaklah bersalah.

BAgaimana mungkin Kevin menggunakan nada bicara begini untuk berkata dengannya?

Namun baik alasan apapun, Anastasia harus mengakui bahwa KEvin mempertanyakan sekali demi sekali, awalnya membuatnya merasa sangatlah aneh, dan sekarang menjadi sudah sangatlah susah untuk menanggapinya.

"Anastasia......."

Kevin memanggilnya dengan suara pelan, tangannya dipererat dan terus bergesek ditangan Anastasia.

Anastasia menutup matanya dan menenangkan detak jantungnya yang semakin cepat, dia lalu mengangkat tangannya dan mendekatkan bibirnya ke bibir Kevin dengan cepat.

Sekali menyentuh lalu dipisahkan.

Detik selanjutnya, dia bergegas mengelak keluar dari pelukan Kevin, dan langsung turun dari kasur.

"Nanti sore CC masih ada sebuah rapat yang harus diselenggarakan, aku pergi dulu."

Setelah mengatakan hal ini, Anastasia mengambil tasnya dan langsung pergi meninggalkan kamar pasien.

Kevin mendekatkan kepalanya ke kasur, dia terus menatapinya, dia melihat wajah Anastasia serta daun telinganya yang merah, dia tersenyun puas.

Sungguh........lucu sekali.

Seberapa banyak momen tersentuh yang dia lewatkan? Dia sudah melewatkan betapa banyaknya keindahannya?

KEvin merasa marah, dia ingin sekali kembali ke tiga tahun lalu dan membangkitkan dirinya yang dulunya bodoh itu.

Untung saja sekarang semuanya masih sempat.

Dia sudah kembali, semuanya masih sempat.

Ketika Jason masuk, dia melihat bosnya tengah menatapi sebuah arah dan senyumannya sangatlah lembut, kelembutan itu membuatnya sebagai asistennya merasa takut.

Bos nya ini belum gila kan?

Kalau begitu bukankah IFC tidak tertolongkan lagi? Apakah dia akan kehilangan pekerjaan?

"Ada apa?"

Kevin setelah melihat Jason, dia lalu menyimpan kembali ekspresi tadi dalam hitungan detik, dan sama sekali tidak terlihat kelembutan sebelumnya, tatapannya ganas.

Ekspresinya tadi tidak membuat Jason tegang, malah membuatnya lega.

"Direktur Yan, belakangan ini semua laporan keuangan serta cacatan alur flow keuangan ada disini."

Jason bergegas menghilangkan pemikirannya yang lain, dia bergegas kembali ke kondisi bekerjanya yang tegas, dia memberikan laporan kepada Kevin.

Kevin melihat beberapa lembar dan tersenyum, tatapan ini berbeda dengan tatapan sebelumnya, ini penuh sindiran dan rasa marah.

"Hmph, sepertinya sudah ada banyak orang yang kelihatan jejaknya."

Jason menganggukkan kepalanya, "Sesuai perintah Anda, sekarang diantara orang yang diawasi ini ada tiga orang yang level supervisor keatas yang mempunyai hubungan erat dengan dua orang pejabat tinggi pemegang saham."

Kevin terlihat bertatapan marah, suaranya sangatalah seram.

"Jangan ketahuan dulu, biarkan mereka naik pada titik paling tinggi dulu, barulah mereka akan terjatuh paling sakit."

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu