Demanding Husband - Bab 270 Aku Datang Menemanimu

Suara nafas di sisi lain telepon berhenti sejenak, suara Marison Xiao agak berat.

"Apakah kamu baik-baik saja?"

Anastasia menggenggam telepon dan merasakan nafasnya yang bergejolak perlahan-lahan menjadi stabil, melembabkan tenggorokannya yang kering.

"Aku ... baik-baik saja."

Suaranya menegang karena terlalu gugup: "Seharusnya, seharusnya sih dia tidak mengenaliku."

Marison Xiao bersandar di tempat tidur, matanya bergerak sejenak.

Tidak mengenalinya?

Penampilannya sama sekali tidak berubah, hanya suaranya saja yang sedikit berubah.

Jangankan Kevin Yan, siapapun yang pernah bertemu Anastasia Du, bahkan Andreas Zhuo sekalipun, meliriknya sekilas saja mungkin dapat mengenalinya.

Namun, tak disangka Kevin Yan tidak mengenalinya?

Bukan karena terlalu asing, tapi karena ... terlalu akrab.

Cukup akrab untuk dapat membedakan setiap perbedaan antara dia dan Anastasia Du yang dulu, setiap perubahan halus yang tidak signifikan di mata orang lain, tetapi di mata orang yang mencintainya, benar-benar sepenuhnya berbeda.

Dalam tiga tahun terakhir, dia memang banyak berubah.

Setelah mengalami begitu banyak hal yang mengerikan dan dipaksa ke ambang kehancuran, tidak peduli siapa pun itu, akan memiliki perubahan seperti dilahirkan kembali.

Dirinya yang sekarang, seperti yang dia duga pada saat itu, setelah menyingkirkan belenggu masa lalu, dia mekar dengan kecemerlangan aslinya.

Kecemerlangan yang hanya miliknya, dia tidak akan membiarkan siapa pun mengambilnya!

Ekspresi di mata Marison Xiao berubah menjadi risau, kata-kata yang dia ucapkan masih ringan dan santai, dengan sentuhan kenyamanan.

"Perlukah aku datang untuk menemanimu?"

Mendengar kekhawatiran yang tersembunyi dari kata-kata Marison Xiao, dia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan lembut, "Tidak perlu, kamu kan ada banyak urusan di kantor."

Setelah jeda sejenak, dia mencoba yang terbaik untuk membuat suaranya terdengar lebih lembut.

"Aku besok juga kan sudah kembali, kamu tidak perlu khawatir."

"……Baiklah."

Marison Xiao tahu bahwa dia tidak ingin mengkhawatirkannya, senyuman muncul di sudut bibirnya dan berbicara dengan suara manis.

"Kalau begitu aku akan menjemputmu di bandara besok."

"Ya."

Mendengar tanggapannya yang imut, Marison Xiao menguap, senyum di matanya lebih menjadi lebih lembut.

"Negosiasinya sudah selesai ya? Bagaimana dengan sekelompok orang-orang tua itu?"

Dia kembali ke nada suaranya yang malas, nada yang meremehkan para elit bisnis China.

Jika bukan karena fakta bahwa merek CC sedang berkembang ke tahap kritis dan pasar harus diperluas, selain itu dia juga diikat oleh banyak masalah dalam bisnis keluarga, dia tidak akan membiarkannya kembali ke China sendirian.

"Sudah selesai. Negosiasinya berjalan dengan sangat lancar. Perjanjian sudah ditandatangani. Mereka sudah menyetujui semua syarat yang kami sebutkan."

Marison Xiao mengangkat alisnya, apakah orang-orang tua itu sebaik itu?

Dulu ketika dia masih belum pensiun dari dunia entertainment, ketika menghadiri acara atas nama Hero, dia juga pernah mengendorse beberapa merek mewah, dan ia tahu bahwa pemilik merek-merek tersebut punya banyak uang.

Kemampuannya sungguh hebat. Dulu itu semua karena dia dipergunakan dan ditekan oleh Keluarga Du sehingga tidak ada yang memperhatikan keberadaannya.

"Oke, bagus kalau begitu."

Marison Xiao menanggapi dengan acuh tak acuh, seolah-olah dia tidak terlalu peduli, tetapi sudut bibirnya sedikit melengkung.

"Kamu pasti sudah lelah kan, istirahatlah lebih awal, besok harus datang menemuiku dengan cantik, kau dengar tidak?"

......

Angin malam bertiup lewat, meniupkan udara musim semi di taman yang ada di depannya.

Dia meletakkan teleponnya, ada kekosongan di matanya, menatap orang-orang yang datang dan pergi ke luar pintu hotel.

Sebelum malam ini, dia juga tidak pernah berpikir bahwa negosiasinya akan semulus ini.

Harus dikatakan bahwa itu berjalan dengan sangat lancar karena bantuan Kevin Yan.

Ketika ia mengucapkan namanya di dalam hati, dadanya tiba-tiba melonjak tanpa sadar, sampai menyebabkan ujung jarinya mati rasa.

Dia awalnya berpikir bahwa segala sesuatu di masa lalu hanyalah sementara, tidak meninggalkan jejak di hatinya yang dingin.

Tiga tahun telah berlalu.

Atau mungkin, sudah sembilan tahun sejak percintaannya dengannya itu.

Dia sudah tidak bisa membedakan dengan jelas emosi seperti apa yang dia rasakan terhadap orang yang bernama Kevin Yan.

Selama tiga tahun di Prancis, suasana hatinya berubah total. Dia kembali ke dunia dari ambang kematian, dan tiba-tiba dia mengerti banyak hal.

Oleh karena itu, ketika rapat jabatan tingkat atas CC memutuskan untuk datang ke China, dia setuju tanpa keraguan sedikitpun.

——Jika dia masih tidak berani menghadapi tanah airnya ini setelah melewati semua itu, dia bahkan akan diremehkan oleh dirinya sendiri.

Semuanya sesuai dengan yang dia duga, ketika dia menginjakkan kaki lagi di China, tanah airnya, dia merasa tenang.

Hingga malam ini, ketika dia memasuki hotel, dia melihat sosok kurus di halaman.

Ketika Kevin Yan mendekatinya dari belakang, dia menatap bayangan yang diproyeksikan ke tanah, jantungnya berdebar kencang, dan dia tidak bisa menahan diri untuk mengepalkan tangannya dengan erat-erat.

Ketika dia meraih tangannya, jantungnya hampir saja berhenti dalam sekejap!

Tapi bagaimanapun, dia bukan lagi Anastasia Du tiga tahun lalu.

Setelah seluruh pesta makan, penampilannya terlihat sempurna di mata orang lain.

Tapi siapa yang tahu, dia bisa merasakan Kevin Yan memperhatikan matanya sepanjang waktu, memerhatikannya dengan sangat seksama.

Sarafnya runtuh begitu kencang sehingga dia bahkan tidak tahu berapa lama dia bisa mempertahankan aktingnya yang asing dengannya itu.

Untungnya, negosiasi berakhir dengan sangat lancar, dan Kevin Yan segera meninggalkan tempat kejadian.

Jika tidak, dia tidak yakin apakah dia akan menunjukkan petunjuk di saat berikutnya. Di depan pria yang sekuat raja, sepertinya semua penyamaran itu tidak terlihat.

"Nyonya, apakah Anda ingin kembali ke kamar Anda untuk istirahat atau pergi keluar? Apakah Anda membutuhkan kami untuk membersihkan kamar Anda lagi?"

Ditarik keluar dari pikirannya, dia melihat ke belakang dan melihat bahwa pelayan hotel bertanya dengan sopan.

Tempat yang dia tinggali adalah kamar VIP di lantai atas hotel Champs Elysées, membutuhkan waktu dua atau tiga menit untuk naik turun.

"Tidak perlu bersih-bersih, aku sekarang ini sudah mau kembali."

Dia tersenyum sedikit, senyumnya yang murah hati terlihat sempurna, berbalik dan berjalan menuju lift, menekan tombol lantai suite.

Momen ketakutan di pesta makan malam telah mengalir, suasana hatinya sedikit demi sedikit kembali tenang.

Dia tidak memikirkan sebenarnya apa alasan dari perilaku Kevin Yan ketika di pesta makan malam.

Mengapa dia tidak mengenali dirinya, tetapi ingin membantunya dan membuat keputusan besar dalam sekejap?

Mengapa dia mengatakan berkali-kali bahwa kamu sangat mirip dengan orang yang kukenal?

Mirip dengan Anastasia Du, begitukah? Lalu kenapa?

"Ting" suara lift tiba.

Sepatu hak yang tinggi dan ramping melangkah dengan stabil, wajah cantiknya penuh kedinginan.

Semua pemikiran yang ada di benaknya hanyalah ingin kembali ke Prancis secepat mungkin dan kembali ke kehidupan barunya yang telah diraih dengan susah payah.

.....

Kevin Yan berdiri di depan jendela lantai 88 IFC Building, menatap hotel Champs Elys di seberangnya dengan mata gelap.

"Jason Lin."

Setelah sekian lama berlalu, dia mengeluarkan ponselnya, menelepon asisten khususnya, perlahan membuka mulutnya dan berbicara dengan suara yang sangat rendah.

"Bantu aku menyelidiki seseorang secepat mungkin."