Demanding Husband - Bab 239 Tanda Tangan Anastasia

Kevin menaikkan alisnya: "Kamu yakin ingin memilih waktu seperti ini untuk berdiskusi denganku?"

Jarak sampai dimulainya acara pernikahan tidak lebih dari satu jam, masih ada begitu banyak tamu VIP yang harus dijamu, prosesi yang begitu panjang, memikirkan ini, Kevin merasa risih.

Tadinya ia tidak ingin mengumbar pernikahan ini, ingin pergi ke pulau untuk melaksanakan pernikahan, tujuan utamanya adalah membuat orang di sekitarnya jauh dari jangkauan Windy.

Hanya saja, meski Anabelle tidak mengucapkan dengan jelas, tapi tersirat bahwa ia ingin melaksanakan pernikahan yang besar, Kevin merasa mungkin Anabelle merasa tidak cukup nyaman, karena ini juga adalah tanggung jawabnya, maka ia menuruti Anabelle.

William langsung mengangguk: "Betul, aku ingin memilih waktu ini, jika tidak untuk apa aku mencarimu!"

Mata Kevin sudah sayu: "Kamu katakan dengan cepat."

"Iya iya, kukatakan padamu Tuan Yan, Juliana dia --"

Baru William bicara setengah jalan, lalu sebuah suara menghentikannya.

"Direktur yan, kita bertemu lagi."

Hendy berjalan menghampiri, ia yang menggenakan baju jas tidak tampak terlalu tua, karena perasaannya yang begitu bahagia, ia pun tampak riang.

"Tuan Du, sekarang, seharusnya Anda menemani Anabelle, kan."

Kevin tanpa ekspresi, suaranya yang dingin mengingatkan Kevin. Sejak dari Pulau Basha, hubungan Kevin dan Hendy sangat dingin, biasanya tidak bertatap muka.

Raut wajah Hendy termenung, dari matanya terlihat tidak senang. Bagaimana pun juga ia akan menjadi ayah Kevin, tapi sepertinya menantunya ini tidak menerima maksudnya, sama sekali tidak menghormati seniornya.

Wajah Hendy terus sendu, namun mengingat tujuannya sendiri, ia pun tetap menahan amarahnya.

"Direktur Yan, pernikahanmu dan Belle akan dilihat semua orang, ini adalah kesempatan besar, Direktur Yan hanya memberi promosi kecil pada perusahaan, tidak perlu repot-repot."

Tatapan Kevin menjadi dingin, raut wajahnya juga.

Yang Hendy maksud adalah Lemon Entertainment yang berada di tangan Cecilia, ia adalah produser untuk film "Dosa Hitam". Saat itu Kevin pernah mengungkit di konferensi pers peluncuran film bahwa ia akan melaksanakan pernikahan di hari yang sama dengan peluncuran film, saat itu hanya ucapannya semata, namun jika sudah diumumkan, maka sudah diputuskan juga.

Maksud Hendy adalah, kamu menggunakan pernikahanmu sendiri sebagai promosi untuk IFC, jadi apapun yang aku lakukan sebagai Keluarga Du, itu bisa dipahami.

Kevin menjawab dengan suara dingin, tersenyum, memberi ejekan."

"Terserah Tuan Du ingin bagaimana menggunakan kesempatan, tapi jangan menyangkut IFC. Yang kunikahi adalah Anabelle seorang, bukan seluruh Keluarga Du."

Suaranya anggun dan lambat, beberapa kalimat saja sudah membuat wajah Hendy pucat.

Akhir-akhir ini Keluarga Du menghadapi bahaya yang tidak kecil, dulu karena melanggar kontrak pada IFC, ia sudah dipersulit Kevin, betapa sulit untuk mengembalikan keadaan, Henry yang tidak putus asa itu lagi-lagi kembali, ingin memanfaatkan Cooper untuk menjatuhkan Kevin!

Tadinya ia ingin berbaikan dengan Kevin, menggunakan kesempatan pada pernikahan untuk mengumumkan kerjasama erat Keluarga Yan dan Du, tidak disangka baru mengucapkan satu kalimat, Kevin langsung menutupi jalannya.

Kerutan di pinggir mata Hendy terlihat bergetar, terbesit kebencian dalam tatapannya, tapi nada bicaranya tetap lembut.

"Direktur Yan sudah melebih-lebihkan, aku sebagai Ayah, selain berharap putriku bisa aman dan bahagia, apa lagi keinginanku?"

Ia tersenyum dengan penuh kasih, seperti seorang senior yang ramah: "Hanya jika kamu baik terhadap Belle, aku pun akan tenang."

Belum Kevin membuka suara, William yang menunggu di sampingnya ikut berbicara.

"Tuan Du, Tuan Yan kami paling benci pada acara publik yang tidak jelas, ia sudah melanggarnya demi Nona Du, hampir memindahkan seluruh artis di China ke pulau, benar-benar terlalu baik! Apa yang masih Anda takutkan?"

Hendy tertawa: "Benar yang dikatakan William, aku yang terlalu banyak berpikir. Kalian anak muda mengobrol saja, aku yang sudah tua akan pergi melihat Belle, dalam satu kedipan putri yang sudah kurawat selama 20 tahunan akan diserahkan pada orang lain, benar-benar tidak rela."

Setelah Hendy pergi, William pun memutar matanya.

"Si licik tua ini benar-benar, sungguh rakus dan tidak tahu puas! Hah, untung saja kedua putrinya tidak buruk, membuatnya mendapat kemudahan besar!"

Tatapan Kevin menyala, lalu tiba-tiba berkata: "Anastasia sudah meninggalkan Keluarga Du."

Ia memikirkan lagi kata-kata yang tadi diucapkan Hendy, meski kelicikannya tidak dapat diubah, namun ketika membicarakan Anabelle, tatapan cinta dan bangganya begitu nyata.

Hendy bilang ia tidak rela melepaskan anaknya yang sudah dirawatnya selama 20 tahun lebih, tapi tidak memikirkan "putri"nya yang lain, sama-sama berada di Keluarga Du selama 20 tahun, tapi Hendy memanfaatkannya dengan tega, sama sekali tidak ada sedikit pun "tidak rela" ......

Hati Kevin berdegup sebentar, tiba-tiba merasa tertekan.

Beberapa hari ini ia terus teringat Anastasia, dirinya yang keras kepala, ia yang dimarahi Kevin, dirinya yang dingin .......

Sedangkan dari seluruh sosoknya yang diingat, Kevin paling ingat ketika dia ada di Hotel Mobil di bawah cahaya remang, matanya merah, air matanya tidak berhenti mengalir, tapi tidak bersuara, bahkan senggukan pun tidak ada.

Adegan itu terukir di otaknya, setiap mengingatnya ia merasa sedih, membuat ia ingin memeluk wanita yang menangis tanpa suara itu, seperti yang dulu dilakukannya.

Sekarang, di mana dia berada?

Ia dan Keluarga Du sudah putus hubungan, ia tidak ada lagi di rumah. Cecilia mengatakan ia tidak mau datang ke acara pernikahan Kevin dan Anabelle, maka setelah pernikahan, apakah ia masih mau bertemu Kevin?

Memikirkan Anastasia, pikiran Kevin pun berjalan satu demi satu, sama sekali tidak bisa berhenti. Ia menutup mata, mengerutkan alisnya, menghapuskan pikiran yang tidak seharusnya dari otaknya.

William mendengar ucapan Kevin, ia terdiam sejenak: "Hah? Meninggalkan Keluarga Du? Apa maksudnya, bukankah ia Nona Kedua dari Keluarga Du?"

Kevin tidak ingin menjelaskan padanya, hatinya tidak tenang: "Jika masalah yang ingin kamu bicarakan tidak penting, maka katakanlah setelah pulang ke China."

William tersadar, ia pun langsung menggenggam pundak Kevin.

"Penting penting, sangat penting!" William berkata dengan panik: "Ada sangkut pautnya dengan Anastasia!"

Kevin terjekut: "Ada apa dengannya?"

William memberinya secarik kertas, kertas itu adalah fotokopi, tertulis kata-kata dengan rapat.

"Apa ini?"

"Juliana menyuruhku memberikan ini padamu, aku tidak tahu apa maksudnya." WIlliam menggaruk hidungnya: "Dia bilang ketika terjadi kecelakaan dengan Nenek Yan di hari itu, di daftar pengunjung rumah tua, tertulis nama Anastasia, menyuruhku harus memberikan ini padamu.

Begitu membahas masalah ini, hati Kevin tertusuk, ia langsung muram. Ia menyapukan pandangannya, dengan cepat ia melihat nama "Anastasia".

Wajahnya pucat, setelah melihatnya, baru saja ia ingin mengembalikan fotokopi itu pada William, tiba-tiba tatapannya berubah dingin.

Tatapan elangnya mendarat sekali lagi pada tanda tangan itu, ia memandang tulisan tangan itu. Beberapa detik kemudian, tatapan Kevin membeku --

Ini bukan tulisan tangan Anastasia!

Ia pernah melihat tanda tangan Anastasia berkali-kali, saat itu ketika Anastasia menikahi keluarga Yan, ia membantu Hendy menandatangani begitu banyak kontrak kerjasama, Kevin sangat mengingat tanda tangannya dengan jelas. Terlihat ringan, dan menampilkan garis yang tajam.

Tapi tanda tangan ini, garisnya tebal, sama sekali tidak tajam. yang aneh adalah, kata marga "Du" itu, ia merasa sangat tidak asing ......

Kevin memegang kertas tipis itu erat-erat, terbesit sebuah pikiran di otaknya, ia pun menggunakan tenaga besarnya ingin mencabik kertas tersebut!

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu