Demanding Husband - Bab 135 Kamu bersedia berbuat hina, tapi aku tidak mau!

Anastasia tetap bersandar di dinding keramik putih tersebut, rasa sejuk yang menyentuh tubuhnya membuat ia tetap sadar.

“Hanya orang kecil seperti Kenzo, mana mungkin bisa mengundang kamu yang seorang direktur besar Yan.” Nada bicaranya datar : “Kalau tujuan kamu adalah membuat keluarga Du tidak punya jalan sedikit pun, maka kamu sudah menang.”

Tubuh Kevin bergerak, dari cahaya yang remang-remang ia mendekat, wajahnya masih begitu dingin.

“Itu bukan tidak punya jalan keluar namanya,” Ujarnya perlahan : “Tapi memang salah dia sendiri.”

“Hendy berani merampas milik orang, maka harus punya persiapan hati untuk berkorban.”

Anastasia menoleh, dari ekspresi matanya seolah tampak mabuk : “Sebenarnya direktur Yan lebih ingin aku yang berkorban, benar tidak?”

Wajah pucatnya juga dimabukkan oleh alkohol, di bawah cahaya lampu tampak sangat cantik dan lemah, memikat hati orang.

Namun di saat wanita ini terkadang memikat hatilah yang membuat dia hilang kendali dan marah.

Kevin mendekat selangkah, dari tatapan matanya yang sulit ditebak itu sedang menahan emosi : “Memangnya kamu tidak pantas mengeluarkan perngorbanan?”

Anastasia tersenyum datar, bergumam sambil menghela nafas : “Kelihatannya kamu yakin sekali aku yang mencuri sketsa mengkhianati IFC International Group.”

Dia menengadahkan kepala : “Kevin, sudah begitu lama, apakah sedikit kepercayaan ini saja tidak bisa aku dapatkan?”

Dia sudah tidak mengharapkan cinta darinya, hubungan mereka berdua sudah dilika-likukan oleh pernikahan yang tidak sempurna, mungkin untuk menjadi orang asing pun sudah tidak bisa lagi.

Tapi sudah satu tahun, mereka juga pernah saling bercinta, melalui permasalahan hidup bersama, namun sekali muncul suatu masalah, reaksi pertamanya adalah mencurigainya.

Sungguh……gagal sekali.

Kevin melihat semua kepahitan di wajahnya, tidak tahu rasa sedih dari mana muncul dihatinya, namun selanjutnya malah membuat amarahnya menjadi besar.

“Anastasia, sudah sampai seperti ini kamu masih ingin menyangkal?”

Dia melototi wajah pucat Anastasia, tangannya mendekap kedua sisi Anastasia, dengan kekuatan besar membelenggunya.

“Biar aku tebak, apa kamu masih ingin bilang Johanna yang mencurinya? Atau semua orang di divisi desain IFC International Group harus dicurigai?”

Kepercayaan, Anastasia menginginkan kepercayaan dari dirinya?

Memangnya dia tidak pernah memberi kesempatan untuk Anastasia? Dia berusaha menunggu sampai detik terakhir juga tidak ingin percaya dia akan melakukan perbuatan itu, tapi akhirnya apa?

Wanita tidak berperasaan ini, langsung memilih keluarga Du tanpa ragu-ragu!

Mata Kevin penuh dengan api emosi yang berkobar-kobar, tangan kanannya mendekap dagunya yang kurus, suaranya dingin sekali : “Beritahu aku, apa lagi yang tidak bisa kamu lakukan, apa lagi yang tidak berani kamu lakukan demi Hendy? Demi Cooper?

Sampai kalimat terakhir, amarah pria itu hampir meledak, seolah sudah mau pecah pita suaranya.

Anastasia menahan sakit di dagunya, memaksakan dirinya menyunggingkan bibir menunjukkan senyuman menertawakan dirinya sendiri.

“Benar apa katamu, demi mereka, tidak ada yang tidak bisa aku lakukan.” Suaranya serak, sepatah demi sepatah kata dia berkata : “Termasuk menikah dengan kamu.”

Anastasia tahu, empat kata terakhir sungguh menusuk sekali.

Tapi kelemasannya tidak berhenti meningkat karena pengaruh alkohol, terkesan ingin menusuk pria di hadapannya tanpa mempedulikan apa pun.

Wajah Kevin merah padam, dingin dan mengagetkan orang.

Dalam keheningan yang membuat orang sesak nafas, tiba-tiba dia tertawa kecil.

“Heh, bagus sekali bicaramu.”

Dia tertawa, namun matanya tidak tertawa sedikit pun : “Aku hampir lupa, kamu memang wanita sebrengsek ini, apa pun bisa dipakai untuk transaksi bisnis, benar?”

Dengan suara pelan dia mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan, hatinya mulai marah.

Tiba-tiba dia teringat setelah hari itu ketika Anastasia diam-diam masuk ke kantornya dan mengambil gambar sketsa, perkataan yang Anastasia ujar dengan ekspresi datar——

“Aku harap kita bisa berpisah dengan baik-baik.”

“Kevin, aku berharap kamu bisa bahagia.”

Saat itu perkataan ini pernah membuat dia goyah, namun sekarang kelihatannya lucu sekali!

Anastasia, sebenarnya dengan hati busuk seperti apa kamu mengatakannya? Satu sisi menyerahkan proyek ratusan milyar ke Hendy, dan di sisi lain malah pura-pura tidak bersalah?

Kevin menatap wanita yang tampak cantik di bawah cahaya lampu, timbul rasa benci.

Dia mengulurkan tangan mencengkram bahu Anastasia, jarinya menusuk dengan kuat : “Apa pun yang kamu lakukan, semuanya berdasarkan keuntungan, dengan tujuan tertentu, iya bukan!”

Bahu Anastasia dibuat sakit oleh cengkramannya, mendengar perkataan yang hampir berbisik itu, dia tertawa.

“Iya, semuanya karena alasan tertentu.”

Anastasia mengulurkan tangan menunjuk dadanya, dengan agak mabuk : “Jangan-jangan kamu baru tahu sekarang?’

Tujuannya dari awal sampai sekarang hanya satu.

Dia ingin mendekatinya, menyentuhnya, tanpa peduli akan mengorbankan apa pun, sekalipun hanya dijadikan pengganti dan dimanfaatkan……

Tatapan Anastasia semakin linglung, sudah tidak melihat jelas ekspresi dingin dan benci dari wajah pria di depannya ini, hanya tampak bentuk wajah yang familiar, nafas yang hangat……

Dia mengulurkan lengan dari cengkraman Kevin, melingkarkannya ke leher, serta mengecup bibir tipisnya……

Bibir merah mulai mendekat, wanita cantik di dalam pelukan dengan mabuk yang memikat hati, rasa familiar dan tenang yang merembes ke dalam tulangnya, seketika melingkupi nafas Kevin.

Namun setelah tertegun sejenak, Kevin mengerutkan dahi, didorongnya wanita dalam pelukan tersebut.

“Kamu bersedia berbuat hina, tapi aku tidak bersedia mau!”

Kata-kata yang menusuk, Kevin tidak memandang Anastasia lagi, melainkan membalikkan badan.

Dia yang saat ini lebih ingin watak keras dan pantang tunduk dari mata wanita ini, lebih ingin dia menegakkan badan dan melawannya dengan garang.

Bukan seperti ini, yang lemas dan mabuk, bagaikan wanita murahan diluar yang mempersembahkan diri demi harta dan keuntungan!

Api emosi dalam hati Kevin tidak pernah berkurang, malah semakin membara dari sejak melihat Anastasia dan Cooper muncul di sana.

Bagus sekali, wanita sialan ini, memang selalu tahu bagaimana membuatnya marah!

Dia sungguh ingin memarahi kebodohan dirinya, mengapa ikut dalam perjamuan ini, mengapa mau menyusul ketika melihat dia pergi dengan sempoyongan, dan mengapa jelas-jelas tahu dia satu pihak dengan Hendy, tapi di saat Anastasia mengakui dengan mulutnya sendiri bahwa dirinya memang dengan tujuan tertentu, Kevin tidak bisa mengendalikan emosinya!

Kevin berjalan ke depan pintu toilet, disaat ia hendak pergi, tiba-tiba merasa ada yang aneh.

Setelah dia mendorong Anastasia, sepertinya ia tidak bergerak lagi, tidak ada suara sedikit pun lagi.

Langkah kaki Kevin terjeda, akhirnya ia tidak tahan untuk melirik ke belakang.

Di detik berikutnya ia terkejut.

“Anastasia!”

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu