Demanding Husband - Bab 244 Tidak Boleh Sentuh Dia!

Dalam perkiraan, suara sedikit serak yang lembut itu sama sekali tidak ada.

Mendengar suara di dalam telepon, kasar, parau, ada sedikit tawa tak wajar: “Kevin, keponakanku yang baik, pernikahanmu lancar-lancar saja kan?”

Ekspresi wajah Kevin Yan yang baru saja terlihat tersenyum, seketika buyar, hampir beku!

“Win..dy..Yan!”

Kevin Yan sambil menggertakkan giginya melontarkan perlahan nama yang membuatnya geram: “Kamu tidak boleh sentuh dia!!”

Bagaimanapun juga dia tidak menduga, Windy Yan ternyata bertindak terhadap Anastasia Du!

Anastasia Du telah meninggalkan keluarga Du, sebenarnya Hendy Du tidak mungkin ada kesempatan memberikan tugas yang berbahaya baginya, dia jelas-jelas sudah menjauhi pusat pusaran air!

Suara di seberang telepon sana terhenti sejenak, sedetik kemudian, Windy Yan tertawa kejam.

“Keponakan yang baik, baru sekarang kamu berkata demikian, sungguh sudah sedikit terlambat. Mengapa sebelumnya tidak pernah mau menerima telepon?”

Mata Kevin Yan memicing: “Apa?”

Kamu bermaksud mundur untuk kemudian maju? Taktik rendahan dan kekanakan seperti ini, kamu kira aku bisa tertipu?”

Windy berdehem dingin: “Menghadapi hal yang tidak ada harganya, ke depannya aku akan buang. Hal ini, enam tahun lalu kamu seharusnya mengerti kan?”

Tangan Kevin Yan yang menggenggam ponsel semakin kuat mengepal, sepertinya sedetik kemudian bisa mengakibatkan ponsel meledak!

“Di mana dia?!”

Suara Windy masih tetap rendah: “Tempat biasa. Keponakan yang baik, kamu tahu jalan kan?”

Tempat biasa....

Kevin Yan merasakan dadanya seperti didekap dengan dengan sangat kuat oleh seseorang.

Kesuraman serta raungan tak terkendali dan bau amis darah enam tahun lalu datang menghampiri, tempat yang menyerupai neraka itu, kurungan yang membuatnya habis-habisan dan gila!

Anastasia Du diculik dan dibawa ke sana?

Kevin Yan memejamkan matanya, jakunnya bergerak naik turun, setelah beberapa saat, dia mulai berkata perlahan.

“Windy, aku tahu kamu mau mengajukan syarat.”

Dia berkata dengan suara paling rendah: “Tapi, kalau sampai Anastasia Du celaka, jangan kamu mengharap mendapatkan apapun juga!”

Terdengar suara nafas memburu di seberang sana, sangat jelas Windy sudah emosi.

“Keponakan yang baik, ingin aku membiarkannya hidup, harus lihat dulu cukup cepatkah kamu datang kemari!”

“Tut....”

Telepon diputus.

Suasana penuh tekanan dan dingin.

Dari percakapan itu Cecilia Yan dapat mendengar adanya suatu gelagat, mulutnya terbuka lebar namun tak dapat berkata apapun, sepasang matanya melotot lebar tidak percaya akan apa yang terjadi: “Bagaimana bisa? Anastasia dibawa pergi olehnya? Orang itu tidak punya akal sehat dan sangat jahat, jangan-jangan Anastasia akan.....”

Matanya memerah, Cecilia Yan panik sampai sekujur tubuhnya gemetaran!

William Chi yang juga mendengar Kevin Yan menyebutkan nama itu, juga merasakan dingin sekujur tubuhnya.

Windy? Sepuluh tahun lebih yang lalu tuan muda kedua IFC International Group yang sangat makmur itu, dikarenakan membunuh orang dengan kejam dan melakukan penculikan yang menggemparkan maka kabur meninggalkan China, tiga empat tahun sebelumnya terdengar kabar, dikatakan orang ini sudah meninggal di luar negeri.

Ternyata dia masih hidup?

Tidak hanya masih hidup, bahkan kembali untuk membalas dendam pada keluarga Yan..................

“William Chi, aku membutuhkan bantuanmu.”

Tangan Kevin Yan menopang tubuh Cecilia Yan yang gemetaran, tiba-tiba terdengar suara beratnya, William Chi terkejut, menyeringai dan berkelakar: “Aduh, tuan muda Yan kamu kok tiba-tiba begini sopannya, aku tidak biasa..............”

Suaranya perlahan berangsur melemah, karena dia dapat merasakan aura tekanan suram yang dipancarkan dari tubuh Kevin Yan.

William Chi berhenti tersenyum, raut wajah yang seperti orang kaya itu ada sedikit menampilkan kesan hormat.

Perkembangan kondisi masalahnya hampir-hampir lebih berat dari yang dibayangkan.

.....................

Anastasia sudah tidak tahu dirinya pingsan berapa lama.

Ketika sekali lagi ditarik kembali ke dalam ruangan yang mengerikan seperti sebuah mimpi buruk ini, dia seperti sebuah boneka kayu yang kehilangan jiwa, tidak ada kata-kata, terlebih tidak meronta, membiarkan orang-orang yang terlatih dengan keras dan tidak jelas asal usulnya itu, menutup perlahan pintu kurungan itu.

Anastasia kira-kira tahu identitas orang-orang ini, tapi tidak terlalu pasti.

Catatan identitas orang-orang ini semuanya dengan sengaja dimusnahkan, tidak ada orang yang tahu siapa mereka, tapi setiap kali waktu ada orang yang butuh untuk melakukan perbuatan kejahatan, pasti dapat menemukan mereka.

Mereka ada pasukan bayaran ilegal, atau bisa dikatakan adalah pemburu bayaran. Mereka tidak akan bertanya terlalu banyak tentang tujuan dan alasan dari si pemberi tugas, yang penting diberi uang, apapun mereka sanggup lakukan.

Semua ini, dulu Hendy Du yang memberitahukannya kepadanya.

Enam tahun lalu ketika diselamatkan oleh Hendy Du, pernah menuruti permintaan Hendy Du untuk merahasiakan jangan sampai bocor perihal semua yang pernah dialaminya.

Meski setiap detil ingatannya bagi dia semuanya merupakan penyiksaan yang sangat menyakitkan , namun Anastasia ingat maksud semula dirinya berasal dari tugas Hendy Du. Itu adalah tugas pertamanya, kesempatan pertama kali membalas budi keluarga Du.

Dia berbaring di ranjang rumah sakit, berusaha keras untuk menekan rasa takut dalam hatinya, menceritakan proses diculiknya dirinya kepada Hendy Du yang menunggu di sampingnya.

Ketika Anastasia sambil gemetar selesai mengatakan kata yang paling akhir, dengan takut-takut dan suara yang serak bertanya: “Tuan Du, apakah aku tidak melakukannya dengan baik? Aku membuat semuanya menjadi kacau, tapi aku tidak memberitahukan identitasku pada orang lain......................”

Ketika itu, Hendy Du dengan kasih membelai kepalanya: “Tasia, kamu melakukannya dengan sangat baik. Siapapun tidak dapat memprediksi masalah penculikan ini, aku sangat mengkhawatirkan dirimu, untung saja kamu tidak apa-apa.”

Dia juga berkata: “Kamu jangan takut, baik-baiklah beristirahat, aku akan menyelidikinya dengan seksama, menemukan pembunuh sebenarnya yang berada di belakang layar.

Semua detil peristiwa, semua percakapan, setiap hal kecil Anastasia mengingatnya dengan sangat jelas. Karena itu semua adalah memori yang penuh dengan darah dan kesakitan, seumur hidup tidak akan dapat dilupakan.

Lalu di saat ini, sekali lagi mengingat peristiwa tahun itu, Anastasia tidak tahu dirinya harus menunjukkan perasaan seperti apa.

Merasa lucukah? Atau menyedihkan?

Yang lucu adalah, dalam dua puluh tahun dia melakukan yang terbaik yang dia bisa untuk membalas budi orang-orang yang sudah begitu bermurah hati memeliharanya, tapi di awal enam tahun yang lalu bersiasat mendorongnya sampai di tepian maut.

Jika bukan karena dia penurut juga ulung, mungkin sudah sejak awal Hendy Du meninggalkannya?

Di mata Hendy Du, sejak awal dia belum pernah menjadi puterinya. Dia bahkan bukanlah seorang manusia yang hidup!

Yang menyedihkan adalah, enam tahun kemudian, dia masih tetap sulit lari dari takdirnya, sekali lagi kembali masuk dalam kurungan ini.

Persis seperti sebuah kutukan.

Dia dikutuk selamanya tidak ada cara menjadi seperti orang normal lainnya, mendapatkan kehangatan dan cinta.

“Eugh....”

Sakit di perut bawahnya semakin lama semakin hebat, kejang terus menerus menyerangnya, seperti ada sebuah tangan yang membawa kait sedang merobek dagingnya.

Anastasia meringkuk, tapi sesungguhnya tidak berhasil mengurangi rasa sakitnya sedikitpun.

Meskipun dia saat ini begitu lemahnya hingga hampir pingsan, tetap dapat merasakan kesakitan yang luar biasa.

Kondisi lingkungan yang tanpa cahaya dan suara, membuat perasaan takut dan putus harapnya semakin bertambah. Kelihatannya dia akan menerima siksaan yang tiada habisnya di tengah kesakitan seperti ini, sama sekali tidak tahu kapan barulah dia dapat terbebas!

Mengenai kesadaran akan waktu secara bertahap mulai kacau, di tengah kondisi bingung seperti itu, situasi saat itu dan enam tahun yang lalu mulai saling tumpang tindih, dia bahkan tidak dapat membedakan mana yang sungguhan mana yang khayalan.

“Vin.....”

Dia bersuara lirih, samar-samar dirasanya ada sepasang tangan yang kuat menggendongnya, membuatnya merasa sangat tenang, seperti menemukan teluk yang hangat.

“Kamu sudah kembali?” Jantung Anastasi berdetak semakin cepat, aliran darahnya sekali demi sekali seperti memukul gendang telinganya.

“Aku sudah kembali.”

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu