Demanding Husband - Bab 56 Tes kehamilan

Anastasia kembali ke tempat duduknya, sepanjang jalan mendapat perhatian dan bisik-bisik dari rekan kerja bagian departemen humas, kira-kira semua sudah tahu masalah Marison yang setuju untuk bekerja sama.

Masih belum menyentuh kursi, Viony telah membelitnya dengan pandangan tajam.

“Anastasia, kamu keterlaluan! Katakan terus terang! Ada hubungan apa dengan pria pujaanku!”

Anastasia termangu, menjadi canggung : “Apa-apaan. Aku tidak ada hubungan dengannya.”

Alis Viony terangkat tinggi sekali, dengan wajah tidak percaya : “Tidak mungkin, siapa itu Marison, biarpun kamu mengundang semua orang dunia hiburan juga tidak mampu mengundangnya!”

“Benar-benar tidak ada.” Tegas Anastasia tanpa daya.

Viony mendekat ke hadapannya, menekan nada bicaranya, dengan wajah penuh ingin tahu : “Katakan padaku diam-diam, aku jamin tidak akan beritahu orang lain!”

Anastasia menarik napas panjang, dengan sedikit kuatir berkata : “Hanya kenal saja. Aku katakan padanya proyek ini akan saling menguntungkan, mungin karena melihat reputasi IFC, atau dia sendiri yang ingin meningkatkan wujud kesejahteraan.”

Viony masih curiga, namun melihat sikap Anastasia yang tidak bisa mendapatkan info apa pun, sambil menggumam “keterlaluan”, dengan bibir mencebik tinggi.

Namun dengan cepat jiwa tergila-gilanya berkobar kembali, mengubah arah pembicaraan : “Kalau begitu lain kali kalau kamu mengundang dia lagi, apa boleh bawa aku sekalian?”

Namun terpikir sangat tiba-tiba, segera berubah pikiran : “Tidak bisa tidak bisa, sangat aneh seperti itu, masih tetap harus selangkah demi selangkah! Atau tidak kamu bantu aku foto dia lalu minta tanda tangan itu juga boleh!”

Anastasia merasa lucu dan melirik padanya, tidak begitu mengerti rasa fanatik mereka yang mengejar para artis itu muncul dari mana.

“Tunggu setelah dia tanda tangan kontrak, sudah tidak ada hubungan denganku lagi.” Anastasia sambil membereskan meja sambil berkata datar : “Mengenai foto dan tanda tangan, dia sudah bekerja sama dengan IFC, kamu kapan pun bisa___”

Belum selesai bicara, tanpa ada tanda perutnya serasa diaduk-aduk, wajah Anastasia menjadi pucat, sambil memegang pada kaki kursi dia mulai muntah ke dalam tong sampah.

Viony yang tenggelam dalam khayalan indahnya menjadi kaget : “Ada apa denganmu?”

“Tidak apa-apa.” Napasnya megap-megap, alisnya mengkerut kencang : “Mungkin karena kedinginan, jadinya ada sedikit mual.”

Viony mengulurkan tangan dan meraba keningnya, dengan kaget berkata : “Ei? Sepertinya kamu demam!"

Anastasia bersandar pada kursi, menunggu rasa tidak nyaman itu menghilang pelan-pelan, dan bergumam : “Um, belakangan ini sedikit lelah, sepertinya daya tahan tubuh menurun.”

Namun jalan pikiran Viony yang selalu berbeda dengan orang umumnya dengan cepat mengarah pada arah gosip.

Dia memutar-mutar bola matanya yang hitam jernih itu, dengan penuh rahasia bertanya : “Anastasia, itu kamu___siklus haid kamu apa lancar-lancar saja?”

“Ehm……apa?”

Anastasia dengan sedikit melongo, memandang wajah bulatnya yang licin, baru sadar apa yang ingin dikatakan oleh nona ini, segera dia berkata : “Pikiran kamu ini selalu berpikir yang tidak-tidak___”

Tiba-tiba dia berhenti bicara.

Dia mendadak sadar, haidnya sepertinya memang sudah terlambat.

Sebulan yang lalu, di luar dugaan terjadi hubungan suami istri antara mereka, Kevin mabuk, sama sekali tidak melakukan perlindungan, dan setelah selesai mereka bertengkar, suasana hati jadi buruk, sama sekali lupa untuk minum obat penghambat kehamilan!

Awalnya Viony cuma bergurau saja, tapi tidak disangka dia melihat wajah Anastasia sedikit demi sedikit mulai berubah, dengan ekspresi tercengang dia bertanya : “Ei, kamu tidak benar-benar……terjadi kan……”

Anastasia sadar kembali, dengan bosan berkata : “Mana mungkin.” Dia memaksakan diri untuk mengalih pembicaraan : “Tunggu ketika bertemu Marison lagi, aku bantu kamu untuk dapatkan foto dan tanda tangan.”

Viony memang kejam, seketika dia menjadi girang sekali, dia tidak menghiraukan sama sekali selingan yang dibicarakan tadi, bahkan sampai beberapa kali mengatakan “aku mencintaimu!”, kemudian dengan melompat-lompat dia kembali ke mejanya.

Karena itu dia tidak memperhatikan tangan Anastasia yang terkepal memegang pulpen menjadi pucat pasi.

Apa bisa? Mungkinkah?

Seberapa besar kemungkinannya? Dia……hamil?

Anastasia melewati paginya ini dengan bingung, gugup dan pikiran kacau.

Ketika istirahat siang, dia membawa tasnya dengan langkah cepat meninggalkan IFC Building, dan menemukan sebuah apotek terdekat.

Sepuluh menit kemudian, dia membeli sebuah test pack kehamilan dan menyimpan ke dalam tasnya, menarik resleting tas dan kembali ke perusahaan.

Sepanjang jalan dia terburu-buru, langkah kakinya cepat, seolah-olah di belakang ada monster yang mengejarnya, dan juga sepertinya dengan begini dia bisa menghindari sesuatu……

Sampai dia masuk ke dalam kamar kecil di ruang utama perusahaan, dia menutup pintu, berjalan ke samping wastafel, sambil memandang wajah dirinya yang panik dan gugup di depan cermin.

Waktu istirahat siang, semua pergi makan siang, di dalam kamar kecil saat ini juga kosong tanpa ada seorang pun.

Membuka kran air, air mengguyur keluar, dia menggunakan air yang dingin untuk membasuh wajahnya, memaksa dirinya untuk tenang.

Tidak akan, mana mungkin kebetulan seperti itu.

Dia tidak berhenti menghibur dirinya sendiri.

Namun……andai kata benar?

Dengan tangan dia mengusap perutnya yang rata, ekspresi mata yang bingung.

Apa yang akan terjadi jika dia sungguh-sungguh hamil anak Kevin? Apa yang harus dia lakukan?

Tiga tahun antara dia dan Kevin hanyalah pernikahan palsu, tunggu Anabelle kembali, maka mereka tidak ada hubungan apa-apa lagi.

Kalau begitu, apakah Kevin akan membiarkan dia untuk mempertahankan anak ini?

Dan dia sendiri……apakah menginginkan anak ini?

Setelah terdiam lama, dia menggigit erat bibirnya, memegang erat tasnya dia mencari sebuah ruang toliet, dan mengunci pintunya.

Sekarang masih belum tahu hasilnya, tidak boleh kalang kabut dulu.

Dia mengeluarkan test pack, membaca penjelasan sebentar, dengan gemetar dia merobek bungkusannya, suara sobekan yang kecil terdengar begitu memekakkan telinga di dalam ruangan kamar kecil yang sangat luas ini, terguncang hingga merasa tidak tahan dengan beban berat di dadanya.

Mengikuti penjelasan aturan pakai, selama proses dia menjadi panik hingga nafasnya juga kacau, baru dia menyelesaikannya, baru saja dia merapikan dirinya, mendadak terdengar suara keriut dari luar, pintu luar kamar kecil tiba-tiba terbuka.

Anastasia panik, mendengar ada yang berjalan masuk.

Terdengar langkah kaki, orang itu berhenti sebentar di depan pintu, dan tidak langsung masuk ke dalam toilet lain, melainkan jalan mondar mandir di kamar kecil.

Anastasia tadinya memang sudah sangat panik, saat ini hatinya lebih resah dan kacau lagi dengan langkah kaki orang tersebut.

Apakah bibi petugas kebersihan. Pikirnya. Harusnya mereka datang bersih-bersih saat istirahat……

Sesaat kemudian, napasnya mendadak berhenti.

Orang itu menghentikan langkah di depan toilet tempat dia berada.

Degup jantung Anastasia semakin cepat, “dugdugdug” berdebar kencang, terdengar jelas.

Orang yang di luar tidak bergerak, berdiri terpaku di depan toilet, mereka berdua terpisah oleh sebuah pintu kecil.

Dalam sekejap mendadak Anastasia merasakan firasat yang sangat menakutkan : Apakah……

Seperti sedang membuktikan indra keenamnya yang muncul tanpa sebab, orang itu mulai bersuara, satu kata demi satu kata diucapkan dengan tegas, ada semacam daya tekan yang sangat dahsyat___

“Anastasia, keluar.”

Sangat familiar, suara rendah dan berat, nada yang dingin, terdengar di dalam kamar kecil yang luas dan kosong ini, dalam sekejap membuatnya panik dan ketakutan hingga pikirannya kosong.

Kevin.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu