Demanding Husband - Bab 353 Sakit hati

Keheningan yang mematikan menyebar di antara mereka berdua. Pohon bunga sakura di belakang mereka berguguran seiring dengan hembusan angin sepoi-sepoi, tapi pemandangan yang indah ini tidak bisa menyembunyikan ketegangan yang menyelimuti mereka.

Anastasia tidak menyangka, saat ini Kevin Yan akan mengungkit soal Marison Xiao.

Dia tiba-tiba teringat setelah dia berbincang dengan Ronnie Yin di pintu gerbang rehabilitasi hari itu, suasana hati Kevin Yan sepertinya tidak terlalu baik.

Hanya saja karena masalah Anabelle, Anastasia melupakannya dan tidak memasukkannya ke dalam hati.

Tapi dia tidak menyangka Kevin Yan tidak lupa, dan hanya menahan emosinya untuk sementara. Tapi saat ini, hubungan dia dan Cooper Du yang dekat menyebabkan tumpukan emosinya meluap hingga ke puncaknya, dan meledak dengan cara yang manyakitkan hati.

Iya, manyakitkan hati.

Tidak peduli apa tujuan Kevin Yan mengatakan hal ini, Anastasia bisa mendengar kemarahannya, hal ini membuatnya merasa sakit hati dan terluka.

Dia menunduk, dan melingkarkan jari-jarinya di kedua sisi tubuhnya dengan erat, sambil menyembunyikan emosi yang melintas di matanya.

Setelah beberapa saat, dia menggerakkan bibirnya, suaranya jelas dan jernih.

"Kevin Yan, apa yang ingin kamu dengar dariku?"

"Jawaban apa yang ingin kamu dengar?"

Anastasia mendongkak, dalam sekejap, pupil matanya kembali jernih, bahkan memancarkan tatapan yang dingin.

"Kamu ingin mendengar aku mengatakan aku mengkhawatirkan Marison Xiao?"

Sudut bibirnya bergerak, tetapi tidak ada kehangatan.

"Kalau begitu kamu benar. Aku memang sangat mengkhawatirkan dia."

"Kendatipun dia sudah meninggalkan China begitu lama, aku masih sangat mengkhawatirkannya, aku benar-benar ingin tahu apakah dia baik-baik saja, jadi aku bertanya kepada Ronnie Yin tentang keadaannya saat ini."

"Marison Xiao memang bukan anak kecil. Dan aku, memang, hampir menikah dengannya."

Wajah Anastasia dalam seperti air, nada bicaranya datar, hanya jari-jari gemetarnya yang menunjukkan perasaan yang dia sembunyikan.

"Jika kamu ingin mendengar aku menyangkal semua ini, maka aku minta maaf, Direktur Yan, aku mungkin akan membuatmu kecewa."

Bagaimana dia bisa menyangkal apa yang sudah terjadi?

Meskipun dia menyangkalnya, dengan situasi saat ini apakah Kevin Yan akan mempercayainya ?

Anastasia mengangkat tangannya mendorong pria yang menahannya, lalu dia melangkahkan kakinya untuk pergi, dan menjauh dari intimidasi Kevin Yan yang mengerikan.

Tapi dia baru saja berjalan dua atau tiga langkah, dan bahkan belum sempat menghela napas, tiba-tiba dia merasakan kehangatan di pergelangan tangannya, dan detik berikutnya, sebuah kekuatan yang kuat menariknya kembali.

Dahi Anastasia menyentuh rahang pria itu, dan telinganya menempel di dada yang kokoh itu. Suara Kevin Yan terdengar dari atas kepalanya, dan menimbulkan getaran di dadanya.

"……Maaf."

Tidak seperti pelukannya yang kuat, suara pria itu dalam dan lembut, bahkan mengandung sedikit desahan.

"Maaf, aku yang salah."

Kevin Yan melingkarkan lengannya di pinggang Anastasia dengan erat, nada bicaranya seperti sedang memohon.

"Anastasia, bagaimana kalau kita jangan bertengkar lagi?

Dengan tidak mudah akhirnya mereka bisa miliki masa-masa yang manis ini.

Karena mendengar suara lembut pria itu, kesedihan dan kekecewaan Anastasia barusan berubah menjadi untaian kesedihan yang naik ke tenggorokan dan ke rongga hidungnya, lalu membuat rongga matanya sedikit panas.

Tapi suara yang dia keluarkan masih dingin.

"Bukan aku yang mau."

"Iya... maafkan aku, aku yang salah bicara, tidak seharusnya aku berbuat seperti itu kepadamu."

Kevin Yan mengakui kesalahannya tanpa ragu-ragu: "Jangan marah, semuanya salahku."

Dia begitu hanyut dalam kecemburuan yang hebat sehingga dia menanyainya dengan sangat tegas.

Dia tahu betul bagaimana akhirnya mereka bisa bersatu kembali dan bisa sampai ke tahap yang sempurna ini.

Setiap langkah yang di tempuh sangat sulit, dan sebagian besar berkat kegigihan Anastasia.

Tapi dia hampir melakukan kesalahan yang sama seperti sebelumnya, melukai hati lembutnya dengan dingin dan kejam.

Jika bukan karena sikap Anastasia yang dingin, dan kata-kata "Maaf, Direktur Yan, aku membuatmu kecewa.", yang membuat Kevin Yan langsung terbangun, bak sebaskom air dingin yang disiramkan ke dalam hatinya, maka hal ini akan kembali menimbulkan jarak dan pengahalang di antara mereka.

Dia benar-benar tidak ingin menyia-nyiakan waktu bahagia yang seharusnya dimanfaatkan baik-baik setiap detiknya.

Kevin Yan menundukkan kepalanya, dan kecupan yang lembut mendarat di rambutnya. Anastasia sangat diam, dia tidak menolak ataupun menerima, dia hanya diam di dalam pelukannya, matanya sedikit merah.

Hati Kevin Yan langsung terluka, dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mencium sudut matanya.

"Maaf……"

Dia terus menerus mengulangi satu kata itu, Anastasia merasa tidak terbiasa dan merasa dirinya sedikit tidak masuk akal... sedikit keterlaluan.

"……Tidak apa-apa."

Dia masih sedikit tidak terbiasa dengan Kevin Yan yang begitu berhati-hati. Setelah menahan diri dalam waktu yang lama, dia mengucapkan empat kata yang umum digunakan.

"Ada."

Kevin Yan memeluknya erat-erat lalu berkata dengan perlahan, suaranya rendah dan parau.

"Anastasia, tahukah kamu. Selama tiga tahun sejak kamu mengalami kecelakaan, meskipun aku membalas dendam kepada Keluarga Du, aku masih merasa itu tidak cukup."

"Karena orang yang paling ingin aku balas adalah diriku sendiri."

Suaranya naik turun dan kacau, dia seakan mengenang kembali masa-masa suram tiga tahun lalu.

"Saat itu, aku terus berpikir aku dan Hendy Du, atau Anabelle, sebenarnya tidak berbeda. Seharusnya aku sama seperti mereka, hanya layak masuk ke neraka yang gelap dan dingin lalu menyesal selama sisa hidupku."

Jantung Anastasia berdebar, tanpa sadar dia meremas sudut bajunya: "Kamu--"

"Tapi kamu memaafkan aku."

Kevin Yan berkata dengan lembut: "Kamu kembali ke sisiku."

Di tengah malam, terkadang dia berpikir, apa yang harus dia lakukan kalau Anastasia tidak bersedia menoleh dan memaafkannya?

Apa yang harus dia lakukan kalau dia tidak bisa mendapatkannya kembali meskipun telah melakukan segalanya?

Bahkan ketika dia bertaruh dengan Marison Xiao, dia yakin Anastasia pasti akan kembali padanya. Tapi tak bisa dipungkiri hatinya tetap merasa gelisah, justru karena itulah dia memutuskan membuat taruhan sebesar itu.

Maaf dari Anastasia seperti keselamatan baginya.

"Tapi, aku menjadi semakin serakah."

Kevin Yan tersenyum getir: "Aku tidak ingin kamu melihat orang lain, sedikit pun aku tidak terima."

"Aku tahu, kamu hanya menganggap Cooper Du sebagai adikmu. Antara kamu dan Marison Xiao hanya ada kepercayaan dan persahabatan."

"Tapi aku tidak tahan. Aku membenci mereka, benci segala sesuatu yang bisa menguasai pikiranmu."

"Aku bahkan merasa keberadaan CC sangat tidak perlu. CC menghabiskan terlalu banyak waktu dan energimu. Terkadang aku bahkan ingin menghancurkannya."

Suara pria itu rendah, dan isi hati yang dia ucapkan barusan membuat Anastasia kaget.

"Kalau bisa, aku benar-benar ingin mengurungmu. Suapaya kamu hanya menjadi milikku dan tidak ada yang bisa melihatmu, atau jangan harap bisa melihatmu."

Kevin Yan mengurangi kekuatannya, jari-jarinya dengan lembut membelai wajah Anastasia yang indah, matanya menahan kegilaannya.

"Aku ingin memilikimu seutuhnya."

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu