Demanding Husband - Bab 372 Extra: Perebutan Kasih Sayang Antara Ayah dan Anak Dalam Keluarga Yan (1)

Matahari pagi bersinar cerah dengan lembut diiringi kicauan burung yang ceria di luar jendela, di atas tempat tidur yang empuk dan besar berbaring seorang pria yang tampan dan teguh.

Bulu mata Kevin Yan bergerak dan bangun perlahan. Reaksi pertamanya bukanlah membuka matanya, tetapi membalikkan tubuhnya ke samping, meregangkan lengannya yang panjang dan menarik wanita kecil yang lembut di sampingnya ke dalam pelukannya, seperti yang dia lakukan setiap pagi ketika dia bangun.

Namun yang didapatkannya adalah pelukan kosong.

Kevin Yan mengerutkan kening dan mengangkat kepalanya melihat ke sisi yang kosong, di atas tempat tidur masih ada wangi wanita miliknya, namun orangnya sudah tidak berbaring di sana.

Di luar kamar tidur, terdengar suara "celoteh" anak kecil dengan samar-samar, kedengarannya sangat manis, tetapi karena suara inilah yang membuat Kevin Yan sangat kesal.

Anak yang menjengkelkan ...

Kevin Yan bangkit dari tempat tidurnya, membersihkan diri dengan sangat cepat, dia mengikuti aroma sarapan yang diciumnya hingga ke ruang makan, dia menatap punggung wanita yang membelakanginya tengah sibuk di dapur.

Kevin Yan bersandar di pintu dapur, mata hitamnya tertuju pada punggungnya, memandangnya cukup lama, kemudian melangkah maju untuk memeluk pinggangnya yang ramping dari belakang.

"Ahh……"

Anastasia seketika terkejut karena tidak mempersiapkan diri, setelah dia merasakan suhu yang akrab dari pelukan tersebut, dia baru bisa merilekskan tubuhnya dan tersenyum tipis pada pria itu.

"Sudah bangun?"

Dagu Kevin Yan bertumpu pada bahu bundar Anastasia, menghembus udara panas di leher putihnya.

"Kamu tidak diperbolehkan bangun terlalu pagi kedepannya."

Anastasia merasa gatal dan geli karena napasnya yang hangat dan ketika mendengar permintaan yang tidak masuk akal dari pria itu, dia memelototinya sekilas.

"Anak kita sudah bangun, tentu saja aku harus ikut bangun."

"Bukankah ada Ibu Wu, apa yang kamu khawatirkan?"

Kejengkelan terdengar dari suara Kevin Yan, "Dia sudah bangun, tetapi aku belum."

Anastasia: "..."

Sudah berapa usianya, bisakah dia membandingkan dirinya dengan seorang bayi?

Bibir Kevin Yan terangkat ke atas lehernya dan mengecup pelan di sudut bibirnya, Anastasia yang sedang menyiapkan sarapan seketika terganggu olehnya, dia langsung mendorongya pergi, "Jangan ganggu aku."

"Jika begitu kamu harus mengecupku sekali."

Anastasia memelototinya tanpa berkata-kata, tetapi dia tidak tahu tatapan dari matanya bisa meningkatkan nafsu berahi pria ini di pagi hari.

Kevin Yan memeluknya erat, Anastasia jelas merasakan suhu tubuh pria itu naik sedikit demi sedikit di belakangnya, hormonnya yang pekat seperti bisa mengisi seluruh ruangan dapur, terutama pada bagian sensitifnya.....

"Hei, kamu--"

Wajah Anastasia memerah, dia menatapnya dengan kesal dan kembali menatap bayi yang duduk di kursi bayi di ruang makan dengan sedikit rasa malu dan panik terlintas di matanya.

"Lepaskan aku."

Dia merendahkan suaranya dan bergumam pelan, tetapi justru membuat pria ini tertawa pelan, Getaran dada melalui kulit punggungnya seakan mengantarkan perasaan ke dalam hatinya.

"Tidak mau."

Kevin Yan mengeluarkan dua kata perlahan dan menggigit daun telinganya, "Kecuali kamu mengecupku dulu."

Anastasia sangat marah.

Pria ini benar-benar tidak akan menyerah sampai dia mendapatkan apa yang diinginkannya, dia bahkan ereksi di pagi hari!

Melirik bayi kecil di ruang makan, Anastasia buru-buru memberikan kecupan pada bibir pria itu.

Kevin Yan mengangkat alisnya dan merasa bahwa Anastasia harus dihukum berat karena sikapnya yang acuh tak acuh terhadap dirinya sendiri, jika tidak maka akan sulit baginya untuk mempertahankan kedudukannya di rumah ini!

Ciuman kilat di pagi hari berakhir, saat Anastasia akan memisahkan dirinya, tiba-tiba kepala bagian belakangnya dipegang oleh telapak tangan pria itu, diikuti dengan ciuman yang dalam.

"Um……"

Bibir dan lidah sepenuhnya ditaklukkan oleh pria itu, napas panas melewati seluruh pikiran Anastasia dan sensasi kekakuan mulai berjalan dari mulut dan gigi ke anggota tubuh.

sampai--

"Huu huu huu huu huu!"

Tangisan nyaring seketika menyadari Anastasia, Dia mendorong Kevin Yan menjauh, mengambil napas berkali-kali, kemudian keluar dari dapur dengan membawa bubur yang disiapkan untuk bayinya.

Bakpau kecil menangis dengan mata berair dan hidung merah yang membuat Anastasia merasa kasihan.

"Anakku, jangan menangis, jangan menangis."

Dia mengendong Bakpau kecil dari kursi bayi dan membiarkannya duduk di atas lengannya, Bakpao kecil bersendawa, lalu mengedipkan matanya menatap Anastasia, kemudian badan kecilnya menyandar di tubuh Anastasia dan ada suara “plak” terdengar dari wajah Anastasia kemudian meninggalkan bekas ciuman basah dari bibirnya yang kecil.

Kevin Yan keluar dari dapur dengan membawa sandwich, melihat pemandangan ini, dahinya sedikit terangkat.

"Kapan anak ini bisa pergi ke sekolah?"

Pria itu menarik kursi meja makan dengan ekspresi marah kemudian mendudukinya, dia menyipitkan mata menatap anak kecil yang ada dalam pelukan Anastasia.

Anastasia menunjukkan ekspresi tak berdaya.

"Dia baru sepuluh bulan!"

Kevin Yan mendengus, "Sudah sepuluh bulan, dia masih belum bisa berjalan atau berbicara, sungguh bodoh."

Bakpau kecil mendengarkan nada seseorang yang tidak menyukainya, dia mengerutkan bibir kecilnya, matanya yang besar seperti anggur hitam seperti hampir meneteskan air mata lagi.

Anastasia melihat kesedihan yang muncul dari matanya, dia langsung memelototi pria di seberangnya dengan marah.

"Kevin Yan, coba kamu pikir secara logis, memangnya di umur sepuluh bulan kamu sudah bisa berjalan dan berbicara?"

Pria itu mengangguk dan berkata dengan sangat yakin, "Bisa."

Anastasia: "..."

Dia merasa bahwa dia seharusnya tidak bertanya pertanyaan itu kepada pria ini.

Karena dia selalu mengatakan sesuatu yang tidak berlandaskan teori.

Sarapan berakhir dengan suasana "hangat", Bakpau kecil makan dan minum dengan sangat kenyang, merangkak di atas bantal empuk di ruang tamu dan sedang mengoceh.

Anastasia menatap anak kecilnya dengan penuh kasih sayang, kemudian menyentuh pria yang penuh dengan ekspresi dingin di sampingnya.

"Apakah kamu telah memikirkan nama apa yang cocok untuknya?"

Kevin Yan duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya dan melihat laporan operasi terbaru yang diberikan oleh Jason Lin.

"Tidak ada waktu untuk berpikir."

Anastasia: "..."

Benar, kenyataan selalu yang paling kejam. Seorang putra dari Direktur IFC International Group belum memiliki nama.

Sebenarnya sebelum Bakpao kecil lahir, dia telah diberi banyak nama. Selain yang dipikirkan oleh Anastasia dan Kevin Yan, ada juga yang berasal dari teman baik mereka yang ikut serta dalam pemberian nama, terutama Cecilia Yan dan William Chi, entah sudah berapa banyak nama aneh yang diberikan pada Bakpau kecil.

Kevin Yan merasa tidak puas dengan nama tersebut kemudian tidak menggunakan semua pemberian tersebut. Dia berkata bahwa tunggu anaknya dilahrikan, dia akan memberikan nama yang bagus.

Tetapi tidak disangka bahwa fisik Anastasia memiliki penurunan akibat keguguran sebelumnya dan dia tidak ingin menjalani operasi caesar, jadi dimana hari Bakpau kecil lahir, rasa sakit yang dialaminya sangat lama dan juga mengalami pendarahan.

Wajah Kevin Yan penuh dengan ketakutan saat itu, hatinya penuh dengan rasa sakit dan matanya penuh dengan kekhawatiran. Ketika anaknya dilahirkan, dia bahkan tidak sempat melihatnya, dia hanya memegang erat tangan Anastasia, dia hanya memedulikan wanita yang berbaring di atas ranjang rumah sakit dengan kondisi pucat pasi.

Setelah mengalami kejadian ini, Kevin Yan sudah lama melupakan soal penamaan dan masalah itu tertunda hingga saat ini.

Kemudian, meski Bakpau kecil terlihat sangat imut dan disenangi banyak orang seperti boneka porselen, dia tetap tidak bisa mendapatkan belas kasih dari ayahnya.

Bakpau kecil menunjukkan ekspresi dimana dia tidak bersalah dan hatinya sangat sakit.

Di dunia ini Ibu yang paling baik.

Huh...

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu