Demanding Husband - Bab 98 Berpapasan

Seminggu kemudian, semuanya berubah.

Pada saat ini, suara yang tidak asing ini, seperti badai, seketika membuat tangan dan kakinya menjadi kaku.

Hendy Du juga mendengarnya, dan dia segera mengambil langkah dan ke ruang tamu depan.

"Maaf sudah menyusahkan Direktur Kevin Yan," Hendy Du tertawa dan berkata: "Sudah mengantar Anabelle pulang ."

Kevin Yan mengendurkan tangannya yang sedang menggandeng Anabelle, dan segera menjawab: "Boss Du terlalu sungkan, menjaga Anabelle selalu menjadi urusanku."

Ketika dia memanggil Yunika Yu dia memanggilnya dengan panggilan"bibi", tetapi saat dia memanggil Hendy Du , panggilan itu tidak berubah.

Meskipun Hendy Du lebih tua darinya dan dia adalah ayah Anabelle,tapi bagi Kevin Yan, tetap status Hendy Du , selain sebagai pemimpin keluarga Du dan merupakan pesaing IFC internasional Grup.

Hendy Du mendengarkannya, tidak terlalu peduli. Karena dia danKevin Yan memiliki pemikiran yang sama, bahkan jika Anabelle dan keduanya menikah, tetapi bisnis itu kejam, urusan pribadi dan pekerjaan harus dibedakan.

Keduanya saling berhadapan, sangat mengesankan, tanpa niat menyerah.

Di sisi lain, Yunika Yu tidak berpikir banyak. Akhirnya, dia melihat putri kesayangannya. Dia sambil menyambut mereka menyuruh pelayan mengambil sandal, dan menarik Anabell masuk ke rumah: "Kalian berdua, cuaca yang begitu dingin, jangan berdiri diluar, masuk dan hangatkan lah badan kalian"

"Bu, aku tidak kedinginan."

Anabelle tersenyum dan menggandeng Yunika Yu berjalan ke rumah: "ibumu disini, mengapa kamu masih berkeliaran diluar terus."

"Aku hanya ingin bersantai, aku bosan seharian, tapi baguslah kalau kamu kembali."

Yunika Yu tampak bahagia saat ini, seketika tidak terlihat kalau dia adalah orang yang mengalami depresi, kemudian berkata: "Kamu sudah kembali beberapa hari, tetapi tidak pernah makan dirmah."

"Aku ingin menemani kakak Kevin Yan," Anabelle tersenyum manis, hanya ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba melihat sosok yang dikenalnya.

Dia membeku seketika, dan segera mengenalinya, dia tidak bisa menahan diri untuk berteriak, "Anastasia Du? Kapan kamu datang?"

Setelah mendengar itu Anastasia terdiam dan menghentingkan langkahnya.

Dia awalnya ingin diam-diam berjalan pergi melalui pintu samping , tetapi dihentikan oleh Anabelle, jadi dia berbalik dan menjawab dengan ringan: "Yah, baru tiba, dan akan segera pergi."

Suara keduanya tidak terlalu keras, tetapi berada di sebuah ruangan dan terdengar oleh Kevin Yan. Tatapannya berpindah, dan langsung menatap sosok kurus yang dikenalnya, dengan tatapan tak percaya.

Hendy Du tidak peduli, hanya dengan sopan berkata: "Karena Kevin Yan ada di sini, makan malam dulu baru pergi."

Setelah Hendy Du berkata seperti itu, dan memerintahkan orang-orangnya untuk menyiapkan makanan.

Setelah dia menoleh ke belakang, melihat Kevin Yan sedang merenung, reaksinya dingin, tampak tidak senang, setelah melihat wajahnya, Hendy Du menambahkan beberapa kalimat.

"Tuan Kevin jangan menolak, musim dingin ini kita harus berkumoul bersama, apalagi kita semua adalah keluarga."

Kevin Yan awalnya hanya ingin mengantar Anabelle pulang, dan tidak berniat untuk mampir lama disini, Selain Anabelle, Kevin Yan tidak memiliki kesan yang baik dengan keluarga Du.

Pada saat ini, setelah mendengarkan kata-kata Hendy Du, matanya menyipit dan menatap ke area Anastasia Du sejenak, kemudian dia mengangguk dan berkata dengan dingin, "Oke."

Di sisi lain, Anabelle melepaskan gandengannya dari Yunika Yu dan berlari untuk menarik tangannya Anastasia Du, "Mengapa kamu sudah pergi? Apakah kamu tidak makan di rumahku? Kami sudah lama tidak melihatmu!"

Mendengar hal itu Anastasia Du sedikit menyeringai: "Masih ada beberapa kerjaan yang harus aku urus, kalian makan saja,aku pergi dulu."

Hendy Du mendengar kata-kata itu dan mengerutkan kening: "Anastasia, kebetulan keluargamu ada di sini, dan pekerjaan bukanlah hal yang perlu diburu-burukan."

"Tuan Du, aku ingin memilah informasi proyek Pulau Basha, karena aku baru saja pulang harusnya aku masih memiliki kesan yang kuat."

Hendy Dumerenung sejenak dan mengangguk, "Benar juga. Kalau begitu pergilah, istirahat yang baik."

Setelah menerima persetujuannya, Anastasia Du menyapa Yunika Yu, tetapi Yunika tetap tidak peduli, dan tidak menanggapi dia.

Makan bersama keluarga mereka, tidak ada urusannya dengan apa yang gadis liar ini. Lagipula sudah cukup membesarkannya sejak kecil, Untungnya, dia tahu diri, mengerti bahwa kesempatan seperti ini seharusnya tidak mengganggu.

Karena kebetulan sudah terlihat, Anastasia Du juga tidak perlu menyembunyikan apapun lagi, jika dia pergi dari pintu samping, sedikit tidak enak.

Kenapa dia harus merasa tidak enak?

Saat berjalan ke ruang tamu, Anastasia Du mau tidak mau bertemu harus berpapasan dengan Kevin Yan.

Dia tidak melihat ke samping, menatap pintu di dekatnya dan berjalan lurus melewatinya.

Pada saat melewati bahunya, aura yang kuat dari tubuh pria itu tiba-tiba seperti mendapat tekanan,jari-jarinya mengencang tanpa sadar, dan jantungnya tiba-tiba bertambah cepat.

Dalam beberapa detik, tampaknya tertekan.

Tetapi tidak ada hal yang terjadi.

Kevin Yan tidak menghentikannya, tidak bertanya kapan dia kembali dari pulau itu, juga tidak bertanya mengapa dia begitu akrab.

Dia melewatinya begitu saja, saat dia mau berjalan keluar, dia mendengar suara Anabelle yang lembut: "Malam kita bisa minum anggur bersama di bagus untuk membantu insomniamu..."

Pintu tertutup kehangatan ruangan seketika menghilang, dan di luar rumah sangat dingin.

Dia perlahan berjalan menuruni tangga dan membuka pintu halaman yang dingin, matanya tiba-tiba kosong.

Tidak peduli seberapa hangat rumah itu, apa hubungannya dengan dia?

Keluarga ini dari awal tidak pernah menganggap dia ada,

Hanya kepercayaan yang diberikan Hendy Du sehingga dia bisa disini.

Jika ini juga hilang, dia benar-benar tidak punya apa-apa lagi.

Anastasia Du menarik napas dalam-dalam, dia memakai mantel itu dengan erat dan berjalan di jalan yang kosong.

Dia turun dari pesawat pagi-pagi sekali, dan setelah pergi ke panti jompo, dia langsung datang dan tidak pulang untuk mengambil mobilnya.

Di daerah yang kaya ini, setiap rumah memiliki mobil pribadi, dan tidak mungkin bisa ada taksi yang lewat.

Jadi mau tidak mau dia harus berjalan keluar, dan meninggalkan area ini dulu

Meskipun jaraknya tidak dekat, tapi itu bisa membiarkannya melepaskan beberapa emosi dihatinya.

Saat pikirannya kosongnya, sosok Kevin Yan tiba-tiba muncul lagi, tetapi wajahnya tidak jelas.

Karena dia melihatnya dari jauh, tidak tahu kalau lelaki itu sama dengan lelaki yang bersamanya di Pulau Bazaar beberapa hari yang lalu, apakah ada perbedaan?

Anastasia Du ragu, pertemuannya terlalu singkat, membuatnya bingung.

Anastasia Du terus berpikir, dan memperlambat langkah kakinya, membiarkan pikirannya terbang bersama angin yang dingin ini, tubuhnya seperti tidak berdaya.

Setelah beberapa saat, tiba-tiba terdengar suara di belakangnya.

Pria itu mengikuti langkahnya, kecepatannya tidak cepat, tapi perlahan-lahan hampir menyusulnya.

Anastasia Du mendengarnya, hatinya seperti melompat setelah mendengar suara orang di belakangnya yang berkata: "Tunggu."

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu