Demanding Husband - Bab 134 Berani-beraninya menyentuh wanita aku?

Anastasia masih belum mengatakan apa-apa, sudah terdengar “prakkk” tutup botol bir sudah dibuka oleh Cooper : “Bukankah hanya minum bir saja? Mau berapa banyak, aku temani!”

Kenzo menatap Cooper, memastikan dirinya tidak mengenal dia : “Yang aku mau adalah ketulusan dari perusahaan keluarga Du——”

“Benar, memang ketulusan tidak berfaedah yang kamu mau.”

Cooper langsung menyelanya, wajahnya tidak bersahabat sekali : “Akulah orang keluarga Du, aku mewakili dia minum, tiga botol, cukup?”

Usai bicara, dia menjentikkan jari, dengan cepat pelayan sudah mengantarkan dua botol wine putih yang sama persis.

Sekian lama Kenzo berkecimpung dalam dunia bisnis, tidak pernah dia dilawan terang-terangan begini, sehingga ia pun naik pitam. Tapi melihat wajah garangnya Cooper, serta kedua lengan yang penuh tato, sepertinya bukan orang baik-baik.

Kenzo masih tertegun, namun Cooper sudah langsung membuka botol bir tersebut dengan kasar.

Tindakan ini benar-benar menggetarkan semua orang di tempat.

Namun setelah hening sesaat, sebuah suara yang dingin terdengar.

“Nona Du, sepertinya kurang baik kalau diwakili oleh orang lain.”

Kevin yang dari tadi diam membalikkan badan di remang-remang menatap Cooper sekilas dengan dingin, kemudian tatapannya mendarat ke Anastasia.

“Direktur Yuan hanya ingin minum bir dengan kamu, tidakkah sikapmu terlalu angkuh padahal memohon bantuan dengan orang.”

Ujar Kevin perlahan, lalu tersenyum sinis : “Bukankah nona Du dapat melakukan apa saja demi keluarga Du?”

Dalam hati Anastasia sakit sekali.

Hinaan dari tatapannya, Anastasia melihat dengan jelas —— Kevin sedang menyindir dia bisa melakukan perbuatan seperti mencuri sketsa.

Suara Kevin membuat Kenzo kembali bersemangat.

Ternyata tebakan dia bahwa suasana hati direktur Yan diperburuk oleh wanita ini memang benar.

Kenzo pun mulai memaksa : “Nona Du, kamu pertimbangkan dengan baik untuk minum bir ini atau tidak! Selain Zero Corporation,tidak ada perusahaan lain lagi!”

Cooper sudah ingin mengumpat, tapi dihalang oleh Anastasia.

“Direktur Yuan, tepati janji kamu, kalau aku meminumnya, maka bisnis ini sepakat akan dijalankan.”

Dalam hati Kenzo mengomel, wanita ini dikasih hati minta jantung, hanya dengan meminum bir sudah ingin menyepakati semuanya. Tapi yang paling penting sekarang adalah membuat Kevin senang dulu, saat itu juga dia berkata : “Tentu saja!”

Mendapat jaminan seperti itu, Anastasia mengulurkan tangan mengambil botol bir, lalu menengadahkan kepala meminum satu botol bir keras tersebut.

Cairan keras tersebut mengalir ke dalam tubuhnya, tiba-tiba muncul satu bayangan di benak Anastasia.

Yaitu saat Anabelle baru pulang, di perjamuan penyambutan kepulangannya, Kevin di sampingnya mewakili dia meminum segelas demi segelas bir, tatapan matanya begitu lembut dan memanjakan.

Sekarang yang disuruh minum bir adalah Anastasia, tatapan pria itu begitu dingin, bersama-sama memaksanya.

Sungguh sinis sekali.

Suara cairan yang masuk ke tenggorokan terdengar jelas di dalam ruangan yang senyap itu, Kevin mengamati Anastasia, ekspresi matanya suram.

Kenzo terus mengamati air muka Kevin, jelas-jelas Anastasia sudah disuruh minum bir, tidak tahu kenapa dia kelihatan lebih tidak senang lagi.

Tampaknya direktur Yan masih marah, gampang kalau begitu.

Mata Kenzo menari-nari, tatapan kotornya mengikuti bentuk badan Anastasia dari atas sampai bawah.

Ckck, dari mana Hendy mendapatkan wanita yang begitu menggiurkan……

Dia kembali menuang bir untuk dirinya, sambil tersenyum lebar ia menunggu Anastasia menghabiskan tetesan terakhir, lalu datang ke hadapannya.

“Nona Du kenapa minumnya begitu terburu-buru, belum juga cheers, sini sini sini, satu gelas lagi……”

Saat ini kepala Anastasia mulai pusing, tubuhnya agak sempoyongan, melihat Kenzo mendekat dia semakin merasa jijik.

Kenzo memicingkan mata, dan menumpahkan bir ke bagian depan bajunya.

“Aduh, lihat, jadi kotor, pakaian yang begitu cantik……”

Sambil pura-pura bicara seperti itu, tangannya langsung sesuka hati menyentuh bagian dada Anastasia.

Kevin langsung mengerutkan dahi, bangkit berdiri sambil naik pitam, namun tempat duduknya paling jauh dari Anastasia, belum sempat ia bertindak, sudah ada orang yang bergerak lebih cepat darinya——

“Sialan!”

Cooper mendorong Anastasia, diambilnya botol bir tadi dan menusuk punggung tangan Kenzo dengan bagian yang tajam!

Darah langsung memuncrat dari situ.

“Aaaa——!”

Jeritan yang bagaikan membunuh babi keluar dari mulut Kenzo, serta terus berlanjut tanpa henti, semakin menjerit semakin sadis kedengarannya.

Sebotol penuh wine putih langsung disiram ke lukanya, Kenzo yang setiap harinya hidup enak mana mungkin pernah mengalami kesakitan seperti ini.

Mata Cooper penuh dengan kebengisan, dia angkat kakinya menendang perut Kenzo, langsung membuat dia jatuh terhuyung-huyung.

“Sialan, berani menyentuh wanita aku, Cooper?”

Sebuah pisau kecil berputar dengan terampil di jarinya, sekujur badan Cooper menyalurkan hawa membunuh yang kuat.

Bawahan yang Kenzo bawa tadinya sudah ingin maju membantu, saat mendengar perkataan ini, semuanya langsung menjadi patung di tempat, tidak berani berkutik.

Cooper? Keponakan Hendy, kepala mafia keluarga Du?

Kenzo gemetaran, bagaimana pun ia tidak menyangka anak muda yang mengikuti Anastasia adalah harimau buas dari keluarga Du!

Bukankah Cooper tidak pernah ikut campur soal bisnis? Kenapa malah menyinggung dewa maut ini?

“Tuan Cooper, bicara baik-baik saja, am am am ampun……”

Anastasia yang di samping berusaha menstabilkan tubuh dengan berpegangan ke meja. Saat ini ia sudah tidak punya energi untuk memikirkan apa yang akan dilakukan Cooper, dia tahan rasa pusing di kepalanya, dengan sempoyongan keluar dari ruangan menuju toilet hotel.

Baju yang basah mengeluarkan bau alkohol, mengingat wajah Kenzo yang menjijikkan tadi membuatnya ingin muntah.

Ia lepas mantelnya dan langsung buang ke tempat sampah.

Lambungnya terasa tidak enak, ia buka kran air dan tidak berhentinya muntah namun tidak ada yang keluar, rasanya ingin sekali langsung memuntahkan semua organ agar sekalian bersih.

Dengan tidak gampang akhirnya berhenti, Anastasia menegakkan badan dengan lemas, tubuhnya bersandar ke dinding toilet yang dingin, tatapannya berkunang-kunang.

Sampai penglihatannya mulai jelas dan fokus, dia baru melihat sosok tinggi besar yang bersandar di pintu, serta tatapan matanya yang hening.

Anastasia menyunggingkan bibir, menunjukkan senyum dingin yang pucat.

“Kevin, dengan begini kamu sudah puas?”

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu