Demanding Husband - Bab 322 Terakhir Kali

Anastasia berdiri diam di tempat, tidak bergerak dalam waktu yang lama.

Seolah-olah pemikiran mereka sama, sosok Kevin Yan juga tidak berubah, dengan kaki ramping yang terbuka, satu tangan di saku, dan lainnya memegang rokok yang berasap, seluruh tubuhnya sangat sempurna seperti patung di bawah cahaya bulan.

Ada jarak 6 atau 7 meter di antara keduanya, dan kadang-kadang ada pejalan kaki berjalan melewati trotoar, yang kadang-kadang menghalangi garis pandang di antara keduanya.

Cahaya di mata Anastasia berkedip-kedip, sama seperti emosinya yang tidak bisa dia jelaskan saat ini.

Saat melihat Kevin Yan, entah Anastasia mengakuinya atau tidak, dia bisa merasakan hatinya yang gelisah akhirnya menjadi rileks.

Ternyata, jantungnya yang berdebar-debar belakangan ini, semua berasal dari pria ini?

Setelah pejalan kaki lain lewat di antara mereka berdua, Anastasia menarik pandangannya dan berjalan ke arah Kevin Yan.

"Kenapa....kamu berada di sini?"

Kevin Yan mematikan rokoknya, dan terbatuk pelan.

"Aku pergi ke Champs Elysées terlebih dahulu, dan asistenmu mengatakan bahwa kamu masih di berada perusahaan, jadi aku menunggumu di sini."

Anastasia tertegun sejenak, mengerucutkan bibirnya, dan berusaha membuat nada suaranya terdengar setenang mungkin.

"Untuk apa menungguku?"

Kevin Yan menatapnya dengan tatapan yang dalam, dan mendesah: "Aku memiliki sesuatu untuk diberikan kepadamu, ayo ambilah bersamaku."

Anastasia tertegun sejenak, dia tanpa sadar mengangkat matanya, dan melihat rahangnya yang kokoh sampai tatapannya jatuh ke pupil hitamnya.

Sebelumnya dia memiliki jarak yang jauh dengannya, dan dia baru menyadari bahwa raut wajah Kevin Yan terlihat buruk.

Tidak tahu apakah itu karena cahayanya terlalu gelap, atau cahaya bulan malam ini terlalu dingin dan suram. Wajah Kevin Yan tampak kelabu dan kelelahan, dan rasa dingin serta ketajaman yang begitu kejam telah menghilang.

Suaranya juga sangat rendah dan parau, seperti penjelajah gurun yang sudah berhari-hari tidak minum air, dan suaranya yang terdengar kasar di telinga, membuat orang yang mendengarnya merasa tidak nyaman.

Anastasia mengerutkan keningnya tanpa sadar.

Tatapan matanya jatuh ke mata Kevin Yan, membuat matanya semakin meredup, dan sudut bibirnya dipenuhi dengan senyuman kepahitan.

"Sepertinya aku melanggar janjiku lagi, bukan?"

Ada nada mengejek diri sendiri dalam nada suaranya: "Aku sudah berjanji tidak akan mengganggumu lagi....huh, tidak heran kamu tidak dapat mempercayaiku."

Anastasia terkejut, dan menggerakkan bibirnya: "Aku tidak....."

"Terakhir kali."

Kevin Yan menyela ucapan Anastasia dengan suaranya yang serak, matanya tertuju pada wajah cantik Anastasia, merendahkan nada suaranya dan mengulang sekali lagi: "Terakhir kali."

Bulu mata Anastasia bergetar.

Apakah.....ini terakhir kalinya?

........

Pemandangan di kedua sisi jalan dengan cepat mundur ke belakang, berubah menjadi cahaya dan bayangan kabur.

Mesin Bugatti mengeluarkan raungan lembut, dan terkadang disela dengan sesekali suara batuk Kevin Yan.

Suara batuk itu terdengar sangat tidak nyaman, seolah-olah dia menahannya dengan sengaja, jika tidak, batuk yang keras akan segera keluar.

Anastasia mengatupkan bibirnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun, setelah lewat 10 menit, dia tidak bisa menahan dirinya.

"Apakah......kamu baik-baik saja?"

Kevin Yan memegang kemudi dengan satu tangan, dan ketika dia mendengar pertanyaan Anastasia, matanya menoleh ke arahnya, matanya yang gelap membuat jantung Anastasia melonjak tanpa alasan yang jelas.

"Maksudku, itu.....aku bertemu William Chi 2 hari yang lalu."

Dia merasa sedikit tidak wajar, dan berusaha mengalihkan topiknya.

"Dia sepertinya menyembunyikan sesuatu, dia mengatakan bahwa kamu tidak membiarkan dia mengatakan....apa yang telah terjadi?"

Kevin Yan memegang kemudi, dan berkata dengan ekspresi yang ringan, dan nada suara yang santai.

"Tidak ada apa-apa. Hanya saja ada manajemen senior memiliki sedikit ketidaksepakatan, aku tidak ingin media eksternal memanfaatkan celah tersebut, jadi aku hanya mengatakan kepadanya untuk tidak berbicara omong kosong."

Hati Anastasia menjadi sedikit lebih tenang.

Ternyata masalah perusahaan.

Tidak ada masalah di pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan oleh Kevin Yan, satu-satunya perbedaan adalah terletak pada cara dan lamanya waktu penyelesaian.

Pria ini mampu membuat IFC International Group semakin besar hanya dalam waktu beberapa tahun, keberanian dan kemampuannya tidak diragukan lagi.

Mata Kevin Yan menggelap, dia menatap wajah Anastasia, dan sudut bibirnya tiba-tiba membuat lengkungan yang berarti.

"Anastasia."

Dia memanggil namanya: "Kamu, apakah kamu mengkhawatirkanku?"

Suaranya sengaja ditekan dengan sangat rendah, dan bergema di dalam ruangan mobil yang sempit, seolah-olah dia sedang berbicara di telinganya dan menghembuskan napas yang panas.

Anastasia menggerakkan ujung jari di kakinya, dia mengalihkan pandangannya dengan sedikit panik, dan menatap ke luar jendela.

"Kemana kamu akan membawaku?"

Ucapannya sama sekali tidak berguna dalam mengalihkan pembicaraan, telinganya yang memerah dapat terlihat di dalam cahaya yang redup.

Anastasia bahkan merasa seolah-olah dia mendengar senyuman rendah pria itu yang meluap dari dalam dadanya, tetapi tampaknya tidak demikian.

Sebelum dia sempat memastikan, Kevin Yan sudah menginjak rem, dan menarik rem tangannya.

Mobil sport itu berhenti dengan mantap.

"Sudah tiba."

.....

Anastasia membuka pintu dan keluar dari mobil, saat dia mengangkat kepalanya, ekspresinya terlihat ada sedikit kehampaan.

Dia begitu penuh dengan pikiran di sepanjang jalan sehingga dia tidak menyadari bahwa jalan yang mereka ambil begitu akrab, jalan yang pernah dia lalui beberapa kali.

Bailey Street No 9.

"Untuk apa.....kamu membawaku ke sini?"

Anastasia berdiri di pintu masuk, dan melihat Kevin Yan mengambil kunci untuk membuka pintu, mengganti sepatu kulitnya, dan langsung masuk.

Gerakannya sangat akrab dan alami, seolah-olah dia telah melakukan ini berkali-kali, seolah-olah.....dia selalu tinggal di rumah ini.

"Masuklah."

Kevin Yan tidak mendengar pergerakkan Anastasia sampai dia masuk ke ruang tamu, ketika melihat ke belakang, dia menemukan bahwa Anastasia masih berdiri di depan pintu, dan ragu-ragu untuk melangkah maju.

Secara naluriah, dia mendirikan tembok tinggi di dalam hatinya, kenangan yang dibawa oleh rumah ini kepadanya begitu buruk sehingga dia tanpa sadar menolaknya.

Anastasia memejamkan mata, menunggu perasaan tidak nyaman di dadanya berlalu, menenangkan pikirannya, dan akhirnya melangkah maju.

Ini adalah pertama kalinya setelah waktu berlalu 4 tahun, dia memasuki Bailey Street No 9——rumah pernikahan mereka.

"Untuk apa kamu membawaku ke sini?"

Anastasia menghampiri Kevin Yan dan mengulangi pertanyaan yang sebelumnya. Hanya saja kali ini, wajahnya dingin dan nadanya sangat tajam.

"Kevin Yan, kamu seharusnya tahu. Aku tidak memiliki kesan yang baik terhadap rumah ini."

Tatapan dingin samar di matanya, jatuh ke dalam pupil Kevin Yan, seolah percikan panas jatuh ke dalam hatinya, dan sengatan yang membara terus membakari hatinya.

"Benarkah."

Sudut bibir abu-abu pria itu dipenuhi dengan kepahitan yang tidak diketahui.

"Di sini....memang membuat orang merasa sangat tidak menyenangkan."

Dia menunduk, dan suaranya merendah.

"Tetapi bagiku, ini adalah segalanya."

Jika tidak ada Bailey Street No 9, Kevin Yan tidak tahu apakah dirinya bisa selamat dari siksaan selama 3 tahun ini, dan menunggu sampai dia kembali.

Anastasia tercengang, dia melihat Kevin Yan menggerakkan bibirnya, dan berbicara dengan lembut.

"Di setiap sudut di rumah ini, semuanya ada bayanganmu."

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu