Demanding Husband - Bab 236 Kamu Adalah Satu-satunya Kelemahan Dia!

Ia terus berkata terbata-bata: "Tidak mungkin, hanya karena, demi meluapkan amarah ......"

Jika hanya untuk meluapkan amarah, ia memiliki langkah tak terbatas untuk menyulitkan dia, tapi tidak butuh menggunakan begitu banyak cara ......

Windy sedikit terkejut, ia pun mengangguk: "Wanita muda, kamu memang sangat pintar, si tua Du itu melatihmu dengan baik."

Baru saja berbicara, ia pun merendahkan suaranya, dengan berbahaya.

"Sangat mudah, aku hanya menginginkanmu, melakukan sebuah telepon."

Ia pun memberi kode pada suruhan di belakangnya, orang itu langsung mengambilkan ponsel Anastasia.

"Sini, pegang dengan baik, aku sudah mengisi penuh baterainya untukmu."

Windy memandangnya dan tersenyum: "Telepon keponakan baikku, suruh dia menyelamatkanmu."

"......"

Anastasia mengedipkan matanya perlahan, setelah beberapa saat kemudian, tiba-tiba ia tersenyum ringan.

Windy memandangnya dengan dingin: "Apa yang kamu tertawakan?"

Apa yang kamu tertawakan?

Tertawa, mengapa semua orang mengira bisa menggunakannya untuk menekan Kevin?

Dulu adalah Robby, sekarang lagi-lagi WIndy.

Jelas-jelas ia sudah kabur sekali demi sekali, namun tetap masuk ke perangkapnya dalam-dalam, tidak bisa membalikkan keadaan.

Anastasia memelankan nafasnya, meluruskan badannya yang terasa sakit, berkata dengan pelan: "Apakah kamu tidak tahu, Sekarang Kevin tidak ada di China?"

"Ia akan menikah dengan Anabelle, ia tidak mungkin kembali."

Windy tertawa, tawanya dingin: "Aku sudah tahu ia mau menikah, barulah aku menyuruhmu meneleponnya."

"Tahun itu rencana si tua Du itu berhasil, menjadi satu-satunya kemudi di Keluarga Du, keberhasilan Kevin selama beberapa tahun ini, kekayaan dan jabatan yang layak. Sedangkan aku!"

Ia tersenyum, tapi senyumnya semakin lama semakin jahat: "Hari-hari apa yang aku lalui? Jika bukan karena aku, apakah saat itu si tua Du bisa menelan Keluarga Du dengan lancar? Si Kevin itu, bisa begitu mengemudikan IFC? Mimpi!"

"Hasilnya sekarang, kacang yang lupa kulit, memalingkan wajah dan tidak mau mengenal orang, seorang yang begitu ingin memutilasi aku Paman kandungnya! Wanita muda, kamu begitu pintar, kalau begitu katakanlah, apakah aku bisa hanya memandang mereka dua keluarga itu yang rukun?"

Anastasia menutup matanya, suaranya tertahan: "Kamu ingin satu panah mengenai dua target."

Ia ingin merusak pernikahan, membuat Keluarga Du dan Keluarga Yan bertengkar, saling bersaing, melemahkan potensi satu sama lain. Bersamaan, ia juga ingin memancing Kevin agar melakukan kesalahan, membuat Kevin mengabulkan beberapa permintaannya.

Anastasia perlahan menggelengkan kepalanya, membuka mata dan memandang wajahnya yang kejam, tatapan matanya seolah melewatinya dan memandang ke tempat lain.

"Kamu ingin menggunakanku untuk menjadi umpan, tidak mungkin."

Anastasia tersenyum, senyumnya seakan mengatakan: "Ia tidak mungkin datang."

"Hah, tentu ia akan datang."

Windy mencubit dagu Anastasia, menyipitkan matanya: "Wanita muda, jangan ingin menipuku. Pabrikmu di bagian Timur hampir saja dibunuh Henry, Kevin berusaha mati-matian datang menyelamatkanmu, aku bisa melihatnya dengan jelas!"

Tubuh ringan Anastasia sedikit gemetaran, tatapan matanya bergoyang. Windy memperhatikannya, ia tersenyum dengan bangga: "Keponakanku yang baik itu sangat mempedulikanmu, bukan? Kamu adalah kelemahan dia satu-satunya!"

Anastasia menutup matanya, terdiam sejenak, lalu menggerakkan bibirnya.

"Kamu salah." tatapan nya yang jernih menunjukkan sebuah ejekan: "Lagi-lagi rencanamu akan gagal."

Windy menyipitkan matanya: "Apa yang kamu katakan?"

"Kamu tahu mengapa Kevin bisa muncul di pabrik bagian timur itu? Kakek Qing menghilang begitu lama, begitu kembali pun langsung ketahuan oleh Kevin, apakah kamu tahu mengapa?"

Anastasia menyipitkan matanya, nada bicaranya tenang: "Karena, Kakek Qing mengatakan ia menginginkan nyawa Anabelle, Kevin takut terjadi sesuatu dengan Anabelle, barulah ia sekuat tenaga mengamati Henry!"

"Sedangkan aku, hah." Ejekan yang terlihat dari matanya menjadi lebih kuat, tapi ia mentertawakan dirinya sendiri: "Aku hanya saja sekalian ia selamatkan, hanyalah adik dari tunangannya."

Mata Windy yang melotot keluar sesekali memandanginya, seakan sedang memikirkan kebenaran kata-katanya.

Anastasia meletakkan tangannya yang berkeringat dingin di bawah tubuhnya. Meski semua yang ia katakan adalah jujur, sama sekali tidak menipu Windy, tapi Windy terlalu licik, ia sudah mengerti tentang hal ini semenjak 6 tahun yang lalu.

Kesempatannya untuk berbicara jujur mungkin sudah tidak lama lagi, setiap kalimatnya harus ia pikirkan baik-baik, tidak boleh membuat Windy curiga, harus membuatnya percaya bahwa Kevin tidak mungkin menyerahkan nyawa demi dirinya, barulah ia memiliki kesempatan untuk meninggalkan neraka ini.

Ia tidak bisa menunggu lagi, bahwa waktu untuk bertaruh bahwa Kevin tidak akan datang juga sudah tidak ada, karena ia merasakan rasa sakit di perutnya, seperti tertusuk, menusuk hingga ke hati dan dagingnya.

"Yang Kevin cintai adalah Anabelle, yang ia pedulikan adalah Anabelle. Anabelle lah kelemahan satu-satunya dari dia."

Anastasia menjaga tetap tenang: "Jika kamu memahami Kevin, maka seharusnya kamu mengetahui sifatnya, pasti tidak akan membiarkan orang luar mengganggu pernikahannya. Dan ia memilih untuk menikah dengan Anabelle, bukankah jawabannya sudah jelas?"

"Windy, jika kamu menginginkan Kevin datang, seharusnya kamu menculik Anabelle, bukan aku."

Setelah mengucapkan kalimat terakhirnya dengan perlahan, hati Anastasia pun berdegup kencang, seakan menjatuhkan hukuman bunuh diri di atas kepalanya sendiri, udara menekannya bahkan untuk bernafas pun sulit.

Waktu seakan membeku, beberapa detik saja terasa sangat lambat.

Lalu, Anastasia mendengar suara tawa Windy di kepalanya.

"Kamu mengatakannya dengan baik." Ia berkata: "Kamu memberiku peringatan. Aku memang seharusnya menangkap putri si tua Du itu."

Hati Anastasia berdegup, mendengar nada bicara Windy sepertinya ada pergerakan ......

"Tapi jika beegitu, bukankah aku menjadi satu-satunya orang jahat?"

Windy tersenyum dan berkata: "Bagaimana mungkin. Aku mau membuat keluarga Yan dan keluarga Du bertengkar hingga perumahan darah, dan bukannya membiarkan mereka bekerja sama menghadapiku!"

Ia mengulurkan telapak tangannya, seperti seorang senior yang sedang menghibur Junior nya ia menepuk kepala Anastasia dengan ringan.

"Dan lagipula apakah kamu lupa, wanita muda." Ia tertawa: "6 tahun yang lalu, kamulah yang menggagalkan hal baikku, membuatku tidak punya apa-apa. Aku adalah orang yang sangat pendendam."

Gerakannnya yang ringan, terasa seperti sabit di kepalanya, membuat darahnya mengalir turun, tidak ada lagi kesempatan.

Lagi-lagi semuanya kembali ke awa, Anastasia benar-benar mengerti, juga benar-benar putus asa.

Sama sekali bukan satu panah dua target, tetapi satu panah tiga target.

Dalam rencana Windy, masih ada satu panah, yaitu balas dendam pada Anastasia.

Mengapa ia masuk dalam bahaya kematian, bukan karena apakah Kevin mempedulikannya atau tidak, atau mungkinkah datang menyelamatkannya. Tapi sejak 6 tahun yang lalu, akar itu sudah ditanamkan."

Semakin sulit membebaskan diri.

Anastasia membuka matanya, matanya kering, ia hampir mati rasa: "Kalau begitu, aku sudah pasti mati, bukan?"

"Tadinya benar seperti itu."

Nada bicara Windy tenang seakan sedang mengobrol biasa: "Tapi semakin lama aku merasa kamu sangat pintar, tidak tega membuatmu mati begitu saja, jadi kuputuskan untuk memberimu satu kesempatan."

Ia berdiri, melemparkan ponsel ke sisi Anastasia, tubuhnya pun menghilang dalam cahaya remang, meninggalkan kegelapan.

"Wanita muda, hanya jika kamu memberikan yang kuinginkan, maka aku akan melepaskanmmu."

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu