Demanding Husband - Bab 1 Apakah Kamu Tahu Aku Siapa?

Anastasia membuka matanya, pukul setengah enam. Jam biologisnya selalu akurat.

Seluruh badannya sakit, seperti ditabrak oleh mobil. Rasa sakit muncul dari bagian yang tersembunyi dan merambat ke bagian tubuhnya yang lain.

Dia mengedipkan matanya, beristirahat sebentar lalu duduk dengan tegak sambil menggertakkan giginya, memakai baju lalu turun dari ranjang.

Gerakan yang semudah ini sudah membuat dia merasa pandangannya gelap dan keringat bercucuran pada dahinya.

Kevin Yan yang berada di sisi ranjang yang lain menjadi terbangun karena gerakan dia, dengan kesal dia mengambil jam yang berada di dekat ranjang dan melihat waktu lalu mengumpat.

Mabuk merupakan waktu yang sangat langka untuk beristirahat, tentu saja sangat tidak enak jika terbangun karena adanya gangguan suara. Terlebih langit masih gelap.

Terdengar suara gemerisik, dia menyipitkan matanya dan melihat proses dia memakai pakaian. Di balik pakaiannya terlihat dengan jelas bekas cinta pada kulitnya.

Pikirannya kembali ke kejadian semalam, Kevin Yan kesal dan mengerutkan keningnya, dia pun tidak ingin kembali tidur. Dia beranjak dan memakai pakaian yang ada di samping ranjang.

Begitu Anastasia mendengar suaranya, dia melirik dan terdiam sebentar, lalu dengan suara serak bertanya, "kamu sudah mau kembali ke perusahaan sekarang?"

Sudah setengah tahun menikah, jumlah pria ini kembali ke rumah dapat dihitung dengan jari tangan. Dia bahkan tidak ingin menghabiskan lebih dari satu detik bersamanya.

Setelah mendengar perkataannya, Kevin Yan meliriknya sekilas dan tertawan ironis berkata, "siapa yang menyuruhmu bangun lebih pagi dibanding 'ayam'?"

"......"

Gerakan Anastasia yang sedang memakai baju terhenti, jari-jarinya mengepal tanpa disadari.

Dia menekan kata-kata itu, dalam perkatannya terdapat nada mencemooh dan penghinaan, dia dapat mendengarnya dengan jelas.

Anastasia menahan rasa sakit hatinya, membuka mulut lalu mengikuti gaya bicara dia yang datar dan tersenyum mengejek berkata, "itu karena kamu tidak bisa."

Seketika udara di sekitarnya membeku dalam sekejap, tatapan Kevin Yan seketika menjadi gelap dan dingin menatap istrinya yang baru saja tidur satu ranjang dengannya.

Istri.....

He!

Dia berjalan ke arah Anastasia dengan elegan tetapi juga agresif seolah-olah sedang bersiap-siap untuk menerkam binatang buruannya.

Seketika Anastasia merasa tegang dan berkata, "apa yang ingin kamu laku......."

Belum selesai berbicara, dia sudah terlempar ke belakang dengan tenaga yang sangat kuat. Dia ingin melawan tetapi kedua kakinya tidak bertenaga, dia pun terjatuh di atas ranjang dengan kencang.

Pria yang menekan di atasnya tersenyum lalu berbicara dengan nada yang begitu dingin.

"Mendengar perkataanmu, kamu sepertinya tidak terpuaskan?"

Kevin Yan dengan mudah menghentikan perlawanan dia dan merobek baju yang baru saja dipakainya.

"Sret..........."

Kain yang rapuh robek seketika. Kulit berwarna seperti madu timbul di balik kain yang dirobekan.

Kevin Yan menatap tulang selangkangannya dengan dingin dan giginya terasa gatal.

Cahaya pada mata itu sama persis dengan kemarin malam.

Kemarin malam dia mabuk sehingga membuatnya begitu brutal seperti binatang buas, yang hampir membuat dia pingsan karena kesakitan.

Tetapi dia masih mengingat dengan jelas kekejaman pria ini dan dia juga mengingat dengan jelas pria ini terus menyebutkan nama wanita lain.

Hatinya sangat sakit seperti ditusuk belati tajam hingga ke tulangnya. Dia tidak bisa merasakan hal tersebut untuk kedua kalinya.

Gerakan pria ini sangat kasar, suara baju yang dirobekan seolah-olah sedang membelah sarafnya. Anastasia panik dan mencoba melawan lalu dengan gemetar berkata, "Kevin Yan, apakah kamu tahu aku siapa?" Dia tidak ingin menjadi pengganti Anabelle Du!

Aura pria itu menyelimuti dia dan tidak bergerak sedikit pun. Anastasia juga tidak bergerak sedikit pun dan membiarkan dia menekan dirinya karena takut akan membuat dia marah.

Kedua orang ini membeku di posisi seperti ini.

Lalu dia melihat Kevin Yan sudah menjadi tenang melalui matanya, tetapi tatapannya sangat dingin. Jika dilihat dengan tatapan seperti itu seolah-olah ada pisau yang mengores pada dirinya.

"Tentu saja aku tahu siapa kamu."

Kevin Yan tersenyum dingin, menundukkan kepalanya dan di samping telinga dia berkata:

"Kamu adalah pelacur dari Keluarga Du."

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu