Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 164 Apa yang terjadi padamu hari ini?

Aku menoleh ke belakang melihat Vheren Zhong, aku menjilat bibirku, lalu pergi bersamaTimothy Huang.

Di malam hari, Victor sudah tidur.

Aku keluar dari kamar, mendapati Timothy sedang merokok di balkon.

Angin terus meniupi tubuhnya dan tiba-tiba aku teringat bagaimana rupanya saat aku pertama menemukannya beberapa hari yang lalu, berdiri di tepian sungai, dengan rupa yang sama seperti saat ini.

Untuk sementara, aku hanya bisa merasakan sakit di hatiku.

Aku naik dan memeluknya: “Timothy.”

Dia meletakkan tanganku di dadanya, “Jane Tsu, bisakah kamu terus menemaniku?”

Aku membuka mulut, namun pada akhirnya tetap tidak mengatakannya.

Dalam beberapa hari berikutnya, Timothy tidak membahas perihal rujuk lagi, suasana hatinya juga sangat tidak baik, aku menghiburnya beberapa kali, namun tetap tidak berhasil, aku hanya bisa membuatnya pulih secara perlahan.

Aku cuti 10 hari dari kantor, sekarang sudah lebih 2 hari, mau tidak mau harus kembali ke Kota D untuk melapor, sekalian mengundurkan diri.

Beberapa hari ini juga membuatku mengerti banyak hal, hidup ini tidak kekal, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di detik berikutnya.

Aku dan Timothy sudah membuang waktu dengan percuma selama 3 tahun, karena aku masih mencintainya, dan ia pun masih mencintaiku, aku seharusnya tidak buang-buang waktu lagi.

Seperti yang dikatakan Mike Qi, semua akan baik-baik saja jika kita mengikuti hati sendiri.

Dan sekarang, aku benar-benar ingin mengakhiri keadaan ini.

Timothy pergi melakukan perjalanan bisnis kemarin, awalnya aku ingin memberitahunya perihal aku pulang ke Kota D, namun dipikir-pikir, akan sulit jika memberitahunya melalui telepon, aku juga tidak bisa membuka mulut untuk memberitahunya, aku berencana kembali ke sini setelah mengundurkan diri dari kantor.

Setelah memikirkannya, aku memutuskan untuk menyelesaikan segala urusan disana, kemudian baru mengatakannya.

Aku memesan tiket pesawat untukku dan Victor untuk penerbangan esok hari menuju Kota D. Sesampai di Kota D, masih jam 3, aku juga belum menghubungi Bibi Fan untuk menjemputku, aku hanya memintanya untuk datang besok.

Tetapi aku akan segera meninggalkan Kota D, rumah harus ditangani dengan baik, jadi aku harus menyampaikan hal ini kepada Bibi Fan sejelas mungkin.

Pagi berikutnya, aku pergi ke kantor untuk melapor, sekalian mengajukan pengunduran diri.

Tetapi karena sejak awal perusahaan memang sudah kekurangan orang, maka aku harus membuat alasan kuat agar bisa pergi.

Awalnya, hal ini karena salahku tiba-tiba mengatakan mengundurkan diri, tidak melakukan persiapan apapun untuk bosku, oleh karena itu tidak ada pendapat apapun.

Hanya sebulan, bukan setahun.

“Jane Tsu, kenapa kamu tiba-tiba harus mengundurkan diri?”

Aku baru saja menyusun rencana, baru saja berencana untuk bersantai, Ucap Megan Lee padaku.

Aku tersenyum: “Aku akan kembali ke Kota A.”

Dia menatapku dan mengerutkan keningnya: “Kembali ke Kota A? Apa maksudmu?”

“Sejak awal, aku memang orang kota A, dulu pindah dari kota A karena ada urusan pribadi. Sekarang, hal-hal itu sudah tidak penting lagi, jadi seharusnya aku kembali ke Kota A.”

“Aku tidak mengerti, yang kau bicarakan sangat rumit.”

Sudah harus pergi, aku tidak ingin lebih lama lagi di sini, kemudian menceritakan sedikit tentang Timothy Huang. Pada akhirnya, ku pikir-pikir, lalu menambahkan: “Hal ini, jangan bicarakan pada siapapun.”

Meskipun kedepannya mungkin aku akan mengenainya, aku juga tidak menutupinya lagi, tetapi aku juga tidak ingin mengumumkannya.

“Kamu, kamu…” Megan Lee menatapku dengan ekspresi terkejut: “Jane Tsu, kamu benar-benar menutupi semuanya terlalu rapat! Waktu kita pergi perjalanan bisnis dulu, bukankah aku pernah berkata, dia memperhatikanmu, lalu akhirnya dengan tatapan dingin kamu menjawab aku terlalu banyak berpikir! Lihat sekarang, kamu sekarang malah memberitahuku, dia adalah…”

“Ya Tuhan, aku benar-benar tidak tahu cara mencerna berita ini!”

Kedua tangannya meremas wajahnya sendiri, ekspresinya benar-benar berlebihan.

Aku sedikit malu: “Apakah ini benar-benar mengejutkan?”

“Tentu saja, Timo…” Dia berhenti sejenak, mungkin sadar bahwa ini adalah kantor, akhirnya tidak mengatakannya dengan lugas: “Dia itu orang apa, lalu apa kau tidak tahu? Sungguh!”

Aku tersenyum canggung: “Aku tidak bermaksud menutupinya, tetapi saat itu aku benar-benar sudah tidak ada hubungan apapun lagi dengannya.”

“Kamu bilang, kamu punya anak laki-laki, bagaimana bisa aku belum pernah melihatnya?”

Aku tersenyum malu, “Suatu hari aku akan mempertemukannya denganmu”

Masih ada yang ingin dia katakan, aku mendorongnya: “Oke oke, jangan bicara lagi, aku punya banyak pekerjaan!”

Megan Lee menatapku sejenak, aku mendorongnya lagi, setelah itu ia baru bersedia pergi.

Setelah kembali ke Kota D, pekerjaan yang menumpuk selama ku tinggal belasan hari, begitu kembali aku langsung sibuk, untuk sementara waktu, aku lupa memberitahukan hal ini kepada Timothy.

Setelah setengah bulan, aku baru saja membawa setumpuk seikat sayuran pulang ke rumah, begitu membuka pintu, aku melihat Timothy yang sedang bermain dengan Victor di ruang tamu.

Aku tertegun sesaat, “Bagaimana bisa kamu datang kesini?”

Setelah bertanya, aku merasa perkataanku tidak tepat, ketika ingin mengubah ucapanku, dia sudah kembali fokus bermain dengan Victor.

Aku membuka mulut, akhirnya memutuskan untuk bertanya padanya setelah selesai makan malam.

Beberapa waktu aku memang sangat sibuk, hari ini tumben sekali tidak ada lembur, jadi sengaja membeli sayuran.

Awalnya ingin menahan Bibi Fan untuk makan bersama di sini, sekalian membicarakan perihal kepindahanku ke Kota A, tetapi tidak disangka Bibi Fan malah pulang lebih awal.

Saat makan, wajah orang yang berada di depanku ini sangat dingin, aku tidak tahu apa yang terjadi.

Aku tidak menyinggung perasaannya.

Aku mencuci piring setelah selesai makan, dia bermain dengan Victor.

Setelah selesai mencuci, aku keluar, berencana ingin menemaninya bermain dengan Victor, ia mendongak dan menatapku dingin. Aku memegang mainan, dan akhirnya menghela nafas: “Aku tidak main lagi, temani Victor main ya.”

Dia tidak meresponku.

Aku juga tidak tahu apa yang terjadi pada Timothy, dia seperti ini, benar-benar membuatku menonton TV saja tidak bisa tenang dan menikmatinya.

Pukul setengah delapan, aku bangkit dan berkata, “Sudah waktunya Victor mandi.”

Dia langsung menggendong Victor, tidak menoleh ke arahku sedikitpun, namun malah tersenyum saat menatap Victor: “Victor, ayah dan Victor mandi bersama!”

Entah kenapa juga ia bisa menarik perhatian bayi itu, Victor yang selalu benci mandi, namun sekarang ia tidak melawan sedikitpun, langsung mau pergi ke kamar mandi bersamanya, ia juga berkata akan main air bersama.

Aku memandangi ayah dan anak itu, pergi ke kamar tidur mencari baju Victor, melihatnya sudah memasukan air, Victor yang berada di sampingnya dengan ekpresi ingin mencoba, menunjuk-nunjuk bajunya: “Baju Victor.”

Setelah itu, aku tahu aku harus meninggalkan mereka berdua.

Setelah keluar dari kamar mandi, hatiku masih tidak tenang.

Setengah bulan yang lalu, Timothy jelas-jelas menahanku agar tidak pergi, sekarang belum sampai setengah bulan, ia sudah berubah menjadi orang lain, tak satupun ekspresi ramah ia tunjukkan padaku.

Masalahnya adalah aku tidak tahu apa yang sudah aku perbuat sampai ia seperti ini padaku.

Berpikir sejenak, Timothy mengenakan handuk sambil menggendong Victor yang sudah berpakaian pergi ke kamar tidur utama.

Awalnya, aku ingin menidurkan Victor, namun tidak jadi setelah teringat tatapan Timothy padaku.

Aku sangat kelelahan beberapa hari ini, aku mencari baju lalu pergi mandi, selesai mandi, aku mendapati Timothy sedang bermain terbang-terbangan dengan Victor.

Aku mengambil pengering rambut kemudian duduk di sofa mengeringkan rambut, aku juga tidak tahu bagaimana aku bisa ketiduran.

Ketika aku terbangun, aku mendapati Timothy sedang menciumku.

Aku tertegun sejenak, dengan cepat meresponnya: “Apa yang terjadi padamu hari ini?”

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu