Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 277 Mungkin Ini Baru Namanya Perempuan
Timothy Huang sepertinya tak terduga aku bisa tiba-tiba berbicara kata-kata ini dengannya, memeluk tangan aku dengan sedikit kaku, berdua melongo sekali, dia baru buka mulut: “Berbicara konyol apa ini, Nyonya Huang.”
Aku bersenyum-senyum, tidak melanjutkan perkataan, “Ayo cepat tidur, sudah tidak pagi, besok masih harus pergi kerja.”
Sebenarnya dihitungkan dengan jelas, Timothy Huang pada tahun ini sudah mengorbankan banyak, setelah aku pulang dari Kota A, pada dasarnya semua dia yang mendesak waktu untuk menuruti hati aku, jelas-jelas dia mengurus satu perusahaan besar, orang yang sibuk itu seharusnya dia baru betul.
Beberapa waktu ini ada waktu luang, aku juga berpikir banyak, aku mungkin harus melihat dengan teliti kembali diri sendiri.
Besok masih harus kerja, aku juga tidak berpikir begitu banyak, menutupi mata lalu tertidur.
Beberapa hari ini semuanya hanya tidur, tiba-tiba bangun pagi, aku malah sedikit tidak biasa, kalau bukan Timothy Huang memanggil aku bangun, aku hampir tertidur lagi.
Bangun melihat jam sebentar, aku baru menyadari sudah mau jam delapan, bengong sebentar, segera bangun gosok gigi.
Kota A bulan tiga selalu turun hujan, kemarin sudah turun hujan, hari ini turun hujan lagi.
Aku melihat sebentar luar jendela, cuaca hari ini sama dengan kemarin, langit mendung, diluar melayang hujan, belum keluar aku sudah merasakan dingin yang diluar.
Pada jam sekarang ini, di rumah makan sarapan sudah tidak sempat, Timothy Huang hanya bisa menyetir sampai di satu jalan yang di luar daerah kami situ beli sarapan.
“Eh tunggu!”
Dia berhenti mobilnya, mendorong mobil pintu lalu lari keluar, aku melihat luar, walaupun hujan itu tidak begitu deras, tapi dia bolak-balik begitu, rambut pasti sudah basah, nantinya mudah masuk angin.
Kira-kira karena aku beberapa hari ini menderita sakit pilek, jadi sekarang sangat takut pilek.
“Kenapa? Masih ingin makan apa?”
Aku membalik kepala dari tempat duduk belakang mengambil payung: “Kamu membuka payung pergi saja!”
“Jalan beberapa langkah saja.”
Aku tau dia akan berkata begitu, lalu dengan langsung menyumbat payungnya ke dalam pelukannya: “Jangan banyak omong-kosong, jalan beberapa langkah juga jalan!”
Dia melihat sekali payung yang disumbat ke dalam pelukannya, akhirnya juga tidak berbicara apa, telah memakai payung keluar.
Timothy Huang baru pergi, aku sudah bersin, pilek aku masih belum sembuh total, walaupun sudah tidak demam, tapi beringusan terus.
Dia sangat cepat sudah kembali, memberi ke aku susu kedelai dengan bakpao yang aku mau: “Kamu makan dulu, kalau tidak sampai di perusahaan sudah dingin.”
Aku mengangguk-angguk kepala, menundukkan kepala mulai bersarapan.
Depan lampu merah, aku melihat dia sekali: “Kamu juga mau makan tidak?”
Dia memiringkan kepalanya melihat aku, sangat kurang ajar: “Tidak ada tangan, mau menyetir, kalau tidak kamu suapin aku?”
Aku memelototkan dia sekali, membantu dia memasukin sedotan susu kedelai dengan baik, bakpao dari dalam kantong membuat setengah keluar: “Nih.”
Dia tidak menerimanya, mengambil kesempatan lampu merah depan, mendekati tangan aku menundukkan kepala sesuap langsung mengigit setengah bakpao, berapa kali saja sudah memakannya, “Susu kacang.”
Aku dengan tidak senang juga memberinya susu kacang, “Apakah kamu sendiri tidak bisa menjulurkan tangan memgambil sebentar?”
“Sedang menyetir!”
Dia berkata, lampu hijau yang didepan sudah menyala.
Mobil menyalakan kembali, aku memegang sampai bakpao sudah tidak panas lagi, segera memberi bakpaonya sampai ke mulut dia.
Lelaki makan sangatlah cepat, tidak seperti kita perempuan, sesuap kecil sesuap kecil.
Malah tak terpikir, waktu yang berapa menit saja, Timothy Huang malah sudah menghabiskan semua sarapannya.
Aku mengambil susu kacang yang sendiri masih belum minum habis dan menghirupnya, melihat-lihat waktu, jam delapan empat puluh lima menit, masih ada lima belas menit, tidak akan telat.
Ketika mobil sampai di bawah gedung perusahaan sudah jam delapan lima puluh menit, pada saat ini orang yang di lift banyak, aku menjulurkan tangan memeluk lehernya Timothy Huang sebentar dengan sangat cepat mencuim sekali lalu menaiki payung turun mobil.
“Malam aku ada pesta makan malam, kamu awalan pulang, tau tidak?”
Aku sambil lari sambil menjawabnya: “Aku sudah tau!”
Orang yang di lift banyak, aku dengan tidak gampang baru menyelip masuk, malah tak terpikir bisa ketemu Tiffany Xiang.
“Kamu tidak apa-apa? Kenapa merasa baru berapa hari saja, kamu sudah kurus begitu banyak?”
Baru keluar dari lift, Tiffany Xiang lalu lari kemari.
Aku merasa sangat tidak enak, tidak terpikir sendiri telah sakit, dua belah perusahaan sudah tau semua.
“Tidak apa-apa, hanya pilek saja kan.”
“Sudah berapa hari, apa kamu masih belum sembuh?”
Aku mengangguk-angguk kepala, memikirkan dia hamil, sendiri pergi jauh sedikit dari dia: “Kamu jangan mendekat kemari, kamu sudah hamil, kalau pilek akan sangat tidak baik.”
Dia mencibir-cibir mulutnya: “Pilek kamu ini juga terlalu parah? Ini sudah banyak hari, kenapa masih seperti sangat parah gitu?”
Aku bersenyum sebentar dengan sedikit tak berdaya: “Mungkin satu kali langsung kambuh semua, ini bukannya sudah mau satu tahun tidak sakit, ini sekali sakit langsung tidak bisa lagi!”
Berkata, kami berdua sudah sampai di dalam kantor.
Dennis Wang melihat aku, bersenyum sekali: “Kamu sudah kembali?”
Aku mengangguk-anggukan kepala: “Sudah kembali, gimana proyeknya?”
“Sudah lagi dibangun! Kamu pilek masih belum sembuh? Kenapa tidak cuti banyakan hari lagi? ”
Aku menggeleng-geleng kepala: “Aku sudah tidur banyak hari, sudah mau bulukan!”
“Justru itulah kamu terlalu mati-matian bekerja!”
Hanya satu pagi hari saja, sudah banyak orang semua bertanya aku sakit sudah sembuh belum, selain hal ini, juga ada banyak orang berolok-olok aku ternyata bisa menari juga.
Muka kulit aku sudah digosok sampai mau habis, waktu makan siang makannya di luar, tidak banyak teman kerja, akhirnya aku mengeluarkan nafas merasa lega.
“Kamu tidak apa kan, Jane Tsu”
Tadi aku tidak hati-hati tersedak, batuknya sedikit parah, kurang lebih dua menit baru berhenti.
Deasy melihat aku, satu muka kekhawatiran.
Aku menggeleng-geleng kepala: “Tidak apa-apa, hanya tidak hati-hati terdesak.”
Tiffany Xiang kembali dari toilet, dari dalam tas mengambil satu undangan kasih aku: “Nih, undangan pernikahan.”
Aku kaget sekali, membuka lihat, adalah tanggal dua puluh empat bulan tiga.
“Selamat ya.”
Tiffany Xiang seorang yang bermuka tebal begitu, dengan sangat jarang bisa malu juga.
Aku melihat dia, sedikit merasa lucu: “Kamu sudah mau menikah, masih ada apa yang harus malu?
Sebelumnya pada saat kamu mengejar Mike Qi bukannya sangat berani?”
Dia melihat aku sekali: “Itu tidak sama!” Berkata, dia berhenti sejenak: “Jane Tsu, ada satu hal, mau berdiskusi dengan kamu sebentar!”
Aku menaiki keningnya sekali: “Kenapa?”
“Kamu juga tau, aku dengan Mike Qi bisa jalan sampai hari ini, juga berkah dari kamu, jadi saksi upacara pernikahan kami, aku ingin mengundang kamu yang menjadi saksinya!”
Aku sedikit kaget, “Kamu malah mengira hal apa! Boleh, bukannya hanya sakti upacara pernikahan saja!”
“Baiklah begitu, sampai waktunya kamu inget ya! Akan tetapi aku dengan Mike Qi sudah mau menikah, kamu dengan Direktur Huang kapan merayakan pernikahan? Jangan-jangan tidak mau merayakannya?”
Hal ini, sampai Tiffany Xiang yang ceroboh pun menyadarinya.
Akan tetapi berhubungan hal ini, aku juga tidak tau bagaimana bilang, berpikir-pikir, hanya bisa berkata seperti apa adanya dengan dia: “Timothy Huang tidak mengungkit dengan aku, kita ini termasuk kembali menikah, sebenarnya tidak merayakannya juga tidak apa-apa.”
“Kalau begitu tidak bisa, gimana—— ”
“Ayo makan!”
Deasy lebih berpikir banyak daripada Tiffany Xiang, kemungkinan tidak ingin membuat aku sedih, tidak membiarkan dia berlanjut bicara.
Aku menundukkan kepala lihat sekali makanan di depan mata sendiri, berbicara serius, dalam hatinya tetap ada sedikit kecewa.
Akan tetapi terpikir beberapa waktu ini Timothy Huang memberi perhatian kepada aku, upacaramya juga bukan benar-benar begitu penting, kalau tidak ada, aku juga tidak harus peduli begitu banyak.
Dalam akal sehatnya berpikir begitu, tapi dalam perasaan, sebenarnya tetap sedikit susah menerimanya.
Hah, mungkin ini baru namanya perempuan.
Novel Terkait
Inventing A Millionaire
EdisonThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlAfter Met You
AmardaCinta Yang Dalam
Kim YongyiMy Perfect Lady
AliciaMy Secret Love
Fang FangJika bertemu lagi, aku akan melupakanmu×
- Bab 1 Pacarku selingkuh
- Bab 2 Kamu pantas mendapatkannya
- Bab 3 Jane, kamu berani sekali
- Bab 4 Kamu sedang menolakku?
- Bab 5 Tak membiarkan aku menyentuh mu, lalu siapa lagi?
- Bab 6 Aku benar-benar salah paham
- Bab 7 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 8 Satu-satunya harapan
- Bab 9 – Kau begitu teguh, apakah tidak sulit?
- Bab 10 Jane Tsu, kau cari mati?
- Bab 11 Aku sangat tidak suka ditolak
- Bab 12 Bos Timothy yang menyuruhku untuk memanggilmu
- Bab 13 Sudah Malam, Aku Ingin Pulang
- Bab 14 Aku tidak suka berutang kepada orang lain
- Bab 15 Pria tidak memiliki hal yang baik
- Bab 16 Kamu terlalu menganggap tinggi dirimu sendiri
- Bab 17 Kamu mungkin harus memanggilku Tante
- Bab 18 Hal yang tidak kamu sangka masih sangat banyak
- Bab 19 Kamu hanya bisa ada satu pikiran
- Bab 20 Hanya Anakku yang boleh Memanggilku Ayah
- Bab 21 Identitas bibi Shirley Yao, mungkin cukup menarik
- Bab 22 Aku Ingin Menikah dengan Jane Tsu
- Bab 23 Asalkan Kamu Mau Menikahiku, Aku Mau Menikah Denganmu
- Bab 24 Maaf Sudah Merepotkanmu, Jane
- Bab 25 Anak ku sudah tidak ada
- Bab 26 Aku Tidak Menahan Timothy huang
- Bab 27 Apa Kita Akan Tetap Menikah?
- Bab 28 Jane Tsu, mari kita menikah
- Bab 29 Mengucapkan selamat tinggal pada orang yang pernah dicintai
- Bab 30 Jangan akting lagi, sangat menjijikan
- Bab 31 Tidak akan ada orang yang mengganggumu lagi
- Bab 32 Aku adalah menantu keluarga huang
- Bab 33 Apakah kamu bersedia menikah denganku
- Bab 34 Disiapkan Berdasarkan Ukuranmu (1)
- Bab 34 Disiapkan Berdasarkan Ukuranmu (2)
- Bab 35 Kami telah menikah (1)
- Bab 35 Kami telah menikah (2)
- Bab 36 Memang Untukmu (1)
- Bab 36 Memang Untukmu (2)
- Bab 37 Rencana Jahat (1)
- Bab 37 Rencana Jahat (2)
- Bab 38 Siapa Berani Berkata (1)
- Bab 38 Siapa Berani Berkata (2)
- Bab 39 Istri Timothy Huang (1)
- Bab 39 Istri Timothy Huang (2)
- Bab 40 Terima Kasih Sudah Menyelamatkan Istriku (1)
- Bab 40 Terima Kasih Sudah Menyelamatkan Istriku (2)
- Bab 41 Aku melihatnya menjulurkan tangan membuka bajumu
- Bab 41 Aku melihatnya menjulurkan tangan membuka bajumu (2)
- Bab 42 Pertengkaran suami istri berakhir di ranjang
- Bab 43 Tolong anakku
- Bab 44 Tidak ada yang lebih penting daripada dirimu
- Bab 45 Siapa yang memohon kepadamu adalah anjing
- Bab 46 Wanitaku, tidak perlu menahan semuuanya sendiri
- Bab 47 Istriku, tidak dapat dengan mudah dirugikan.
- Bab 48 Timothy Huang, kamu sungguh tampan.
- Bab 49 Aku menjaga kakek kamu bisa tenang
- Bab 50 Direktur Huang, jangan marah.
- Bab 51 Berani Kamu Menyentuhku!
- Bab 52 Kembali Kamu, Timothy
- Bab 53 Aku Sungguh Bodoh
- Bab 54 Ada Beberapa Hal, Lebih Penting dari Kesehatan
- Bab 55 Timothy, Kita Berpisah Secara Baik-Baik
- Bab 56 Ini hanya permulaan
- Bab 57 Aku Tidak Mengerti Apa Maksudmu
- Bab 58 Semua sudah ku pikirkan dengan baik
- Bab 59 Aku sangat senang, Jane Tsu
- Bab 60 Direktur Huang, Kenapa Kau Begitu Baik Padaku
- Bab 61 Apa hubunganmu dengan Timothy Huang
- Bab 62 Kalau begitu kita bercerai
- Bab 63 Jane Tsu, kamu mengundurkan diri saja.
- Bab 64 Kamu bodoh atau tidak?
- Bab 65 Kamu adalah istriku
- Bab 66 Dimana aku, Dimana rumahmu?
- Bab 67 Coba untuk tidak percaya padaku lain kali
- Bab 68 Jangan terlalu kekanak-kanakan
- Bab 69 Balik dan ganti bajumu
- Bab 70 Jelas-Jelas itu kau sendiri
- Bab 71 Timothy, Sudah cukup?
- Bab 72 Apakah semua pria suka dengan yang baru dan meninggalkan yang lama
- Bab 73 Masa depan, tak ada yang tahu.
- Bab 74 Mirip apa sekarang kamu ini
- Bab 75 Kamu adalah Nyonya Timothy, dan sekertaris Jane
- Bab 76 Jane, kemari dengan ku
- Bab 77 Puas dengan yang kamu lihat?
- Bab 78 Pulang ke rumah lebih awal
- Bab 79 Ada hal yang penting yang ingin ku sampaikan
- Bab 80 Jane, kamu punya aku
- Bab 81 Apakah kali ini kamu bisa percaya padaku
- Bab 82 Kamu mencintaiku, tapi kamu tidak percaya padaku
- Bab 43 Timothy Huang, mari kita bercerai
- Bab 84 Kenapa kamu menjebakku
- Bab 85 Mari pergi ke biro urusan sipil untuk mengambil surat perceraian
- BAB 86 Hal yang tidak diketahui ku
- BAB 87 Timothy, Mari berpisah dengan damai
- Bab 88 Hamil
- Bab 89 Aku sudah mau pergi
- Bab 90 Mike Qi
- Bab 91 Anak Yang Gemuk
- Bab 92 Mike Qi adalah Pria Yang Baik
- Bab 93 Jane Tsu, Aku Ingin Menjadi Ayah Victor
- Bab 94 Tidak perlu mengucapkan terimakasih padaku!
- Bab 95 Kembali ke tempat semula
- Bab 96 Sudah lama tak bertemu!
- Bab 97 Direktur Huang, Apa yang ingin kamu lakukan
- Bab 98 Timothy Huang, Kau Jangan Keterlaluan Mengganggu Orang
- Bab 99 Aku Bahkan Belum Melupakannya Sedikitpun
- Bab 100 Lelaki Nona Tsu berganti Dengan Sangat Cepat
- Bab 101 Apa Kau Sudah Gila, Timothy Huang
- Bab 102 Setelah Ini Aku Tidak Akan Pernah Datang Lagi
- Bab 103 Orang Itu Timothi Huang Atau Bukan
- Bab 104 Kau Sedang Marah Apa
- Bab 105 Ayo kembali pergi berobat
- Bab 106 Takut Apa Kamu Jane?
- Bab 107 Manusia Itu Mulia Karena Tahu Keterbatasan Dirinya Sendiri
- Bab 108 Akan Kubunuh Kamu
- Bab 109 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 110 Mau Ngapain Kamu Sebenarnya?
- Bab 111 Jane, Victor tersenyum padaku
- Bab 112 Kamu siapa?
- Bab 113 Kamu merasa bersalah, tak berani menatap ku?
- Bab 114 Kamu jangan kelewatan
- Bab 115 Aku menginginkan mu, Jane
- Bab 116 Kelihatan Konyol
- Bab 117 Tidak Seperti Yang Kamu Pikirkan
- Bab 118 Jane, Aku Merasa Tidak Enak Sekali
- Bab 119 Aku Tidak Akan Menikah Dengan Nicole
- Bab 120 Jangan Pergi, Jane
- Bab 121 Kita tak akan kembali
- Bab 122 Kamu tadi begitu terpesona
- Bab 123 Tidak akan ada hari seperti itu
- Bab 124 Jane, lama tak berjumpa
- Bab 125 aku sudah memikirkan nya.
- Bab 126 Apakah kamu begitu membenciku?
- Bab 127 Kamu pikir aku akan melakukan apa?
- Bab 128 Apakah ada sedikit karenaku?
- Bab 129 Kamu juga tahu bagaimana ia marah
- Bab 130 Mandilah denganku, Jane
- Bab 131 Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa
- Bab 132 Victor Juga Anak Aku
- Bab 133 Bolehkah kamu memberikan aku satu kesempatan lagi?
- Bab 134 Segitu Tak Sabarnya Kamu Mau Pergi Dari Aku
- Bab 135 Ibuku Juga Senang Sama Kamu
- Bab 136 Dengan Begitu Aku Baru Bisa Cium Kamu
- Bab 137 Lepasin Aku, Timothy
- Bab 138 Sebenarnya Kamu anggap apa aku ini?
- Bab 139 Manajer Lin suka kali ya sama kamu?
- Bab 140 Jane, apa maksud kamu?
- Bab 141 Sakit sekali gila!
- Bab 142 Lusa Pergi
- Bab 143 Tidak ada kesempatan untuk bertemu lagi
- Bab 144 Banyak tuh orang yang mengejar nona Su
- Bab 145 Suatu hal yang menarik
- Bab 146 Kamu mikir terlalu banyak
- Bab 147 Timothy Kecelakaan
- Bab 148 Aku juga merasa diriku lucu
- Bab 149 Sudah, jangan ngomong lagi Jane
- Bab 150 Selamat pagi Jane
- Bab 151 Orang datang dan pergi
- Bab 152 Kamu menyiapkan untuk ku?
- Bab 153 Jane, aku belum membuat perhitungan dengan mu
- Bab 154 Aku tak bisa menerima mu lagi
- Bab 155 ini Paket untuk mu
- Bab 156 Kalau Kamu Sudah Kenyang, Kamu Baru Kuat Untuk Memukulku
- Bab 157 Bukankah Aku Sudah Menolakmu?
- Bab 158 Jangan Menggoda Laki-laki Lain
- Bab 159 Berpikir Memilih Siapa
- Bab 160 Ikuti Kata Hati
- Bab 161 Cepatlah pergi ke sampingnya
- Bab 162 Aku ingin memelukmu
- Bab 163 Tolong temani aku beberapa hari ini
- Bab 164 Apa yang terjadi padamu hari ini?
- Bab 165 Timothy Huang, jangan seperti ini
- Bab 166 Aku Cinta Kamu
- Bab 167 Turun Sendiri atau Aku akan Menggendongmu?
- Bab 168 Kebetulan, Aku Juga Mau Mandi
- Bab 169 Aku Pulang Denganmu
- Bab 170 Kau Jangan Mengucapkan Kata-kata yang Begitu Melukai Orang
- Bab 171 Aku hanya cemburu kepada Michael Qi
- Bab 172 Pria mana lagi yang seperti dia
- Bab 173 Kamu bilang apa yang harus kulakukan
- Bab 174 Terimakasih sudah menungguku
- Bab 175 Masih dengan kata sandi yang sama
- Bab 176 Kau Jangan Pergi Lagi, Ya?
- Bab 177 Aku Mengingat Kata-Kata Mu
- Bab 178 Dia Adalah Isteriku
- Bab 179 Tidak Masalah, Kau Tidak Perlu Bergerak
- Bab 180 Setelah Aku Sadar
- Bab 181 Aku bantu kamu ngomong
- Bab 182 Tunggu aku, tidak lama kok
- Bab 183 Kamu begitu antusias, aku jadi tak bisa menghadapi
- Bab 184 Teman waktu dulu
- Bab 185 Kejutan
- Bab 186 Tidak Bisa Menjualmu
- Bab 187 Jane, Menikahlah Denganku
- Bab 188 Berpura-pura Tidak Melihat Apapun
- Bab 189 Hal Yang Sangat Penting
- Bab 190 Direktur Huang Cemburu
- Bab 191 Rencana Kapan Menikah
- Bab 192 Kapan Menikah
- Bab 193 Sungguh Tidak Tahu Malu
- Ba'b 194 Masalah Tidak Normal Pasti Ada Sesuatu Yang Aneh
- Bab 195 Kamu Sudah Memikirkan Perasaan Aku?
- BAB 196 Terjadi Sedikit Konflik
- Bab 197 Kamu Selamanya Begitu, Selalu Menganggap Sendiri benar
- Bab 198 Jane TsuKamu Mau Ribut Gimana Terserah
- Bab 199 Mungkin Terlalu Mencintaimu
- Bab 200 Tidak Apa, Aku Hanya Sudah Terbiasa
- Bab 201 Timothy Huang, tidak bisakah kamu mempertimbangkannya untukku?
- Bab 202 Tidak ada seorang pria yang bisa bertahan
- Bab 203 Biarkan saja masalah itu berkembang dengan sendirinya
- Bab 204 Sudah setengah bulan
- Bab 205 Apakah kamu akan merindukanku?
- Bab 206 Telepon dua kali sehari
- Bab 207 Salju lebat
- Bab 208 Aku merindukanmu
- Bab 209 Mengapa Kamu Bisa Disini?
- Bab 210 Jangan Menggangguku, Timothy
- Bab 211 Direktur Huang Sudah Tidak Sabar Menunggu
- Bab 212 Membuatmu Merindukanku
- Bab 213 Selamat datang kembali Jane Tsu
- Bab 214 Mau aku peluk tidak, Tsu Tsu?
- Bab 215 Jane Tsu, menikah lah denganku
- Bab 216 Terima kasih Jane Tsu
- Bab 217 Silahkan Nyonya Huang mengikuti standar ini
- Bab 218 Timothy, haruskah begitu?
- Bab 219 Apakah kamu tidak memiliki komentar kepada istriku?
- Bab 220 Kamu pikir saja sendiri
- Bab 221 Kamu tidak bercanda kan?
- Bab 222 Lain kali harus ingat
- Bab 223 Aku sangat mencintaimu
- Bab 224 Kalau begitu kamu jangan mengganggunya
- Bab 225 Aku tidak bilang kamu tidak boleh ikut pergi
- Bab 226 Kamu adalah ayah kandung Victor
- Bab 227 Jane, Aku gugup
- Bab 228 Sudah Cukup
- Bab 229 Kamu tidak perlu khawatir, aku ada disini
- Bab 230 Timothy, Aku ingin menciummu
- Bab 231 Aku tidak akan mendengarkan penjelasanmu
- Bab 232 Masalah ini adalah Michelle Lin yang melakukannya
- Bab 233 Kamu sangat berantusias
- Bab 234 Pilihanku adalah Jane Tsu
- Bab 235 Memberitahumu setelah kembali
- Bab 236 Aku akan memperlakukanmu dengan baik selamanya
- Bab 237 Selalu ditindas orang
- Bab 238 Hubunganku dengannya tentu baik
- Bab 239 Sangat terkejut ya, Jane Tsu?
- Bab 240 Kedamaian nyata atau palsu
- Bab 241 Jane Tsu, Jangan Angkuh
- Bab 242 Apa untungnya menipumu!
- Bab 243 Apakah pekerjaan lebih penting dari istri?
- Bab 244 Nyonya Huang, Nyonya Hebat Sekali
- Bab 245 Biarkan suamimu ini menghiburmu
- Bab 246 Alasanmu ini tidak masuk akal
- Bab 247 Playing Victim
- Bab 248 Dengar-dengar ada yang menindasmu
- Bab 249 Jangan ditahan sendiri jika ada yang salah
- Bab 250 Aku Harus Memilih Makanan Yang Paling Mahal
- Bab 251 Kita Tidak Saling Kenal
- Bab 252 Isteriku Tidak Menginginkannya
- Bab 253 Aku Akan Berusaha
- Bab 254 Kamu Tidak Tahu Apa Yang Laki-Laki Inginkan
- Bab 255 Kecuali Kamu Memberinya Obat Dosis Tinggi
- Bab 256 Sangat Merindukanmu
- Bab 257 Kamu Berpikir Terlalu Jauh
- Bab 258 Jangan Harap
- Bab 259 Terlalu Banyak Informasi
- Bab 260 Mengapa Kamu Di Sini?
- Bab 261 Kalian Bicarakan Baik-baik
- Bab 262 Bukan Karena Ini
- Bab 263 Kamu Ini Benar-benar Menyembunyikan Masalah Dari Aku
- Bab 264 Bodoh
- Bab 265 Mendingan Melahirkan Seorang Putra Kandung Sendiri
- Bab 266 Victor Tidak Ada Dirumah
- Bab 267 Aku Setiap Hari Paling Sedikit Telepon Kamu Sekali
- Bab 268 Nyonya Huang, Ingat Status Kamu
- Bab 269 Ini Aku Tidak Bisa Menyetujui Kamu
- Bab 270 Jika Begitu Kamu Mengajarkan Aku Sebentar
- Bab 271 Aku Benar-Benar Mengagumi Anda
- Bab 272 Aku Tentu Saja Tidak Akan Sungkan
- Bab 273 Kamu Jangan Marah
- Bab 274 Cinta Yang Kuat Begitu Juga Tanggung Jawab
- Bab 275 Aku Hanya Ingin Pulang Melihat Victor
- Bab 276 Terima Kasih Atas Susah Payahnya Kamu, Direktur Lu
- Bab 277 Mungkin Ini Baru Namanya Perempuan
- Bab 278 Masih Berkelakuan Seperti Seorang Anak Kecil Saja
- Bab 279 Suara Kamu Kecilan Istri
- Bab 280 Sangat Patuh, Istri
- Bab 281 Aku sedikit iri padanya
- Bab 282 Hal yang dulu
- Bab 283 Seluruh dunia tahu
- Bab 284 menggunakan sisa hidupku
- Bab 285 Masih ada kejutan, Nyonya Huang
- Bab 286 Aku bilang istriku cantik
- Bab 287 Aku tahu kamu ingin kesini
- Bab 288 Semuanya salahmu
- Bab 289 Sayang, bisakah kamu menggendongku?
- Bab 290 Timothy, aku sangat mencintaimu
- Bab 291 Dalam kehidupan ini, hanya kamu
- Bab 292 Nyonya Huang, berani bertaruh?
- Bab 293 Nyonya Huang, kamu kalah
- Bab 294 Lagian bukan belum pernah menyentuhnya
- Bab 295 Aku tidak akan bicara dengan pria tidak dikenal lagi
- Bab 296 Timothy Huang, tenang sedikit.
- Bab 297 Aku hamil
- Bab 298 Aku mencintaimu