Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 27 Apa Kita Akan Tetap Menikah?

“Jane Tsu.”

Semalam tidak bisa tidur, aku duduk diatas tempat tidur lalu tertidur,ketika terbangun Timothy Huang sudah berada di samping tempat tidur.

Saat dia membuka mulut, aku mencium bau rokok.

Timothy Huang memangdangku, dengan sorot mata yg agak menyeramkan, kemudian duduk disamping tempat tidur : “Ada apa?”

“Dulu bukankah hasil pemeriksaan kandunganmu semuanya bagus?”

Aku mengangguk, teringat anak itu, aku juga tiba-tiba merasakan sakit, air mata mengalir tak tertahankan : “Iya, aku juga tidak tau kenapa, tiba-tiba bisa seperti itu.”

Tidak tau apa ini hanya perasaanku saja, Timothy Huang sepertinya tersenyum sebentar, dan didalam senyuman itu seperti ada sesuatu, membuat sekujur tubuhku merasa dingin.

Aku hanya merasa sepertinya ada yg tidak beres dengan Timothi Huang, tapi tidak tau apa itu. Kemudian aku memanjangkan tanganku dan menariknya :”Apa kata dokter?”

Semenjak kejadian itu, aku masih belum sempat bertanya apa yg sebenarnya terjadi.

Kalimatku baru saja selesai, Timothy Huang menepis tanganku :”Kamu punya kakak lelaki?”

Aku sadar dia sedang salah paham, lalu berkata:”Timothy Huang, dengar aku dulu, aku juga hari ini baru tahu tentang abangku yang tak sengaja bertemu dengan ayahmu, aku benar-benar tidak tahu dia meminta uang kepada ayahmu.”

Dia menundukkan kepalanya memandangku, ekspresi datar dan tatapan mata dingin :”Benar-benar tidak tahu, atau sampai saat ini kamu masih bersandiwara?”

Aku tertegun, lalu menarik tangannya pelan, tidak percaya dengan apa yg ia katakan :”Maksudmu apa?”

“Apa.... sudahlah, masalah ini kita bicarakan nanti saja, aku besok harus pergi ke Eropa untuk urusan pekerjaan selama setengah bulan, selama aku pergi kau harus benar-benar istirahat.”

Kalimatnya lagi-lagi terhenti, pada akhirnya dia masih tidak mengatakan apa yg sebenarnya benar-benar ingin ia katakan.

Aku melihat dia berbalik, dadaku terasa sesak, lalu dengan cepat aku turun dari tempat tidur dan memanggilnya :”Timothy Huang.”

“Ada apa lagi?”

“Tidak perduli kau percaya atau tidak, aku sama sekali tidak tau tentang abangku yang meminta uang pada ayahmu.” Baru bicara setengah, aku sudah tidak sanggup melanjutkannya, aku tidak ingin menangis dihadapannya, jadi aku hanya bisa menahannya.

“Ada yg lain lagi?”

Pertanyaanya seperti sebuah pukulan, yg memukul habis semuanya, membuatku semakin merasa bodoh.

Dia ternyata tidak percaya, tidak perduli aku berbicara sebanyak apapun, dia tetap tidak percaya.”

Aku tersenyum dingin,aku memutar badanku kearah tempat tidur :”Tidak ada.”

Tapi baru saja menyelesaikan kalimat, aku sudah merasa menyesal, lalu tidak tahan untuk berkata : ” Timothy Huang, apa kita akan tetap menikah?”

Dia tidak menjawabku, yg ada hanya hening yg panjang sampai aku fikir dia sudah pergi, tapi aku tau dia belum.

Dan tidak tau berapa lama sampai dia menoleh dengan wajah datar dan tatapan mata dingin :”Menurutmu, Jane Tsu?”

Aku juga tersenyum, tapi air mataku membuat mataku berkaca-kaca : “Aku sudah tahu, pergilah bersiap-siap untuk keberangkatanmu. Kita ... tunggu kamu pulang, baru kita bicara lagi.”

“Memulai dengan baik, berpisah dengan baik.” Kalimat ini aku akhirnya mengerti.”

Timothy Huang mengerutkan alisnya. Kali ini, tidak perlu menunggu lama, dia langsung mengangkat kakinya pergi dari ruangan.

Dan aku yg sedari tadi menahan tangisku akhirnya tak kuasa lagi, air mata ku mengalir sampai sudut bibirku. Ku rasakan sebentar, asin, seperti hatiku.

Sudah seminggu aku tinggal di rumah sakit, benar-benar sudah tidak tahan lagi, akhirnya aku mengurusi prosedur untuk keluar rumah sakit.

Di hari kepulangan ku itu aku bertemu dengan Shirley Yao dan Peter Tan, mereka berdua tersenyum penuh kebahagiaan berbanding terbalik dengan kesedihanku.”

“Calon tante, kau sudah keluar rumah sakit?”

Aku sama sekali tidak ingin menggubris Shirley Yao, akhir-akhir ini masalah anakku dan Timothi Huang sudah menghabiskan seluruh tenaga dan fikiranku. Aku mengerti arti perkataannya, tapi tidak ingin menggubrisnya, ku miringkan tubuhku bermaksud berjalan melewati mereka.

Tapi Shirley ternyata tidak ingin melepaskanku, ia menghadangku dengan tangannya : ”Calon tante, cepat sekali kau sudah ingin pergi? Jangan bilang karena kau sudah tahu pamanku pergi keparis untuk menjemput cinta pertamanya, kau takut?”

“Maksudmu apa ?”

“Maksudku apa? Kau tidak mengerti apa yang ku katakan? Cinta pertamanya ada disana, kepergiannya kali ini, adalah untuk menjemput cinta pertamanya itu, kau tidak tahu?”

Perkataan Shirley Yao seperti duri yg tajam, menusuk-nusuk ke relung hatiku. Aku berdiri disana,seluruh tubuhku menjadi kaku.

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu