Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 283 Seluruh dunia tahu

Tiffany Xiang membuat sebuah pertemuan, aku, Timothy Huang, dan pacar Deasy juga ikut, saat malam ada sesuatu yang Tiffany mau bilang padaku, dan ingin aku tinggal dulu.

Saat itu aku tidak berpikir macam-macam, aku pikir mereka sedang bertengkar, aku menyuruh Timothy Huang membawa Victor Tsu pulang untuk tidur, waktu berlalu begitu saja.

Alhasil Tiffany berbicara banyak hal, berbicara tentang ia dulu yang mencintai Mike Qi diam-diam, ia terus bicara, dan tidak ada intinya.

Aku melihat jam, sudah jam 12 lewat, aku sudah tidak tahan, sangat mengantuk, ia menyuruhku tidur.

Tapi ia tak membiarkanku pergi, masih berbicara banyak hal, aku taku saat ia bicara aku tertidur, aku menyuruhnya mandi dulu, bagaimanapun malam ini kami makan BBQ, jadi aromanya masih melekat ditubuh kami.

Memanfaatkan waktu itu, aku pergi menggosok gigi, memakai baju tidur yang disiapkan Tiffany Xiang.

Aku keluar dan melihat Tiffany Xiang belum selesai mandi, aku hanya bisa mengambil ponsel.

Mungkin aku terlalu mengantuk, aku menunggu Tiffany sampai tertidur.

di pagi hari, Tiffany Xiang membangunkanku, dan berkata ada hal yang mendadak, ia dan Mike Qi akan mengantarku pulang dulu.

Aku merasa Tiffany Xiang agak aneh, tapi aku tak menemukan apa keanehan itu.

Saat berada di jalan, aku semakin merasa ada yang tak beres, aku bertanya pada Mike Qi: "Mike, kita mau kemana?"

Sambil bicara, aku menunduk melihat ponsel, saat ini baru jam lima lewat, diluar masih gelap, dia membangunkanku begini pagi, dan tak tahu apa yang akan dilakukannya.

Mike Qi melirikku melewati kaca: "Tidak salah jalan."

Aku mengerutkan alis, sampai mobil berbelok masuk ke komplek lain, Tiffany Xiang turun lebih dulu, aku bingung: "Apa yang kalian lakukan?"

Tiffany Xiang tak menjawab petanyaanku: " Kamu ikut saja."

Aku melirik Mike Qi, berharap mendapat jawaban darinya, tapi ia hanya melihat ku, dan diam.

Pengantin baru ini sangat aneh!

Aku melihat mereka diam, aku merasa aneh, aku ikut masuk dengan Tiffany Xiang.

Tiffany Xiang memencet tombol ke lantai 18, lift naik.

Tiffany Xiang keluar dari lift, membawaku berjalan ke kiri ke rumah kedua.

Ia membuka pintu, lalu Mike Qi menarikku.

Aku ditangkap olehnya, dan diseret masuk.

Ketika aku melihat dekorasinya, aku terpanah: "Ini----"

Aku belum sempat tersadar, Deasy datang menarikku: "Cepat make-up, pengantin wanita menggunakan dua jam lebih untuk make-up!"

Kalimatnya membuatku tercengang, aku ditarik masuk ke kamar utama, saat mendongak aku melihat banyak balon, dan diatas ranjang terpajang foto pengantin aku dan Timothy Huang.

Itu adalah foto yang lalu, kami tersenyum bahagia difoto.

Aku hanya melihat beberapa detik, Deasy menarikku duduk.

"Kamu sangat tekejut? ini adalah kejutan dari Direktur Timothy, kejutan yang lebih besar, menunggu di depan!"

Aku melihat dekorasi kamar, dan tak tahu bagaimana Timothy Huang bisa tahu, aku menyukai dekorasi seperti ini.

Biru dan pink menjadi warna utama untuk dekorasi, tampak manis.

Aku duduk disana, Make-up Artist itu menyuruhku memakai masker wajah, aku kebingungan, sampai masker wajah yang dingin menempel di wajahku, aku baru sadar.

Beberapa hari lalu, aku berpikir acara pernikahan ku dengan Timothy Huang tidak akan dilaksanakan, tapi tak menyangka, belum sampai satu bulan, Timothy bersama Tifanny Xiang dan yang lain bisa melakukan ini.

Disepanjang acara aku merasa malu, saat Cedric Xu menggendongku aku melihat Timothy berjalan kemari, otakku terasa kosong, aku tak bisa menahan senyum.

Sebelum masuk aku sudah melihat dekorasi rumah, dan tak tahu bagaimana Timothy Huang membuatnya dalam waktu satu malam, rumah dengan ukuran 200 meter persegi, semuanya di dekor menjadi romantis dan manis.

saat melihat George Huang, aku terdiam, dia tersenyum padaku, "Jane kamu adalah bagian dari keluarga Huang sekarang."

Orang didalam rumah itu tak banyak, kebanyakan adalah teman Timothy Huang.

Mereka memberikan aku dan Timothy Ruang, aku melihat ponsel, waktu baru menunjukan jam tiga, aku baru saja mau bertanya pada Timothy Huang, tapi ia lebih dulu memberi tahu: "Mengantuk? kamu tidur saja dulu, acara belum di mulai."

Hendak menyampaikan apa yang dikatakan Timothy tadi, jantungku berdetak kencang, tak berhenti.

Akhirnya aku tak bisa menahan dan memanggilnya: "Timothy-----"

Dia menunduk memelukku, dan mencium dahiku: " aku tahu banyak yang ingin kamu katakan, tapi malam ini adalah acara pernikahan kita, kata-katamu, simpan saja pada waktu itu.

Dia bicara, dan memeluk ke tempat tidur: " Jane dengarkan suamimu, kamu tidur dulu ya?"

Kalimatnya sangat lembut, aku tak bisa menahan senyum, aku sangat mengantuk, di pagi hari dibangunkan oleh Tiffany Xiang, aku menutup mata dan tertidur.

Tapi aku terlalu senang, dan tak bisa tidur.

Dikamar hanya ada aku saja,tak tahu dimana Timothy Huang.

Aku membuka mata dan melihat kamar, aku sudah tinggal dikamar ini selama setengah tahun. Tapi sekarang, karena dekorasi ini, kamar yang berukuran 40 meter ini terasa berbeda.

Aku mengedipkan mata, air mataku jatuh, aku tahu aku tak bolejh menangis, tapi aku tak bisa menahannya, akhirnya aku menutup mata menahan air mata.

Mungkin karena aku terlalu mengantuk, saat berbaring, aku akhirnya tertidur.

Di jam lima Timothy Huang membangunkan aku, ia membawa snack untukku.

Aku tak mengerti maksud nya, sebentar lagi akan datang banyak orang, kami akan menjamu mereka pada saat itu, dan saat berakhir pada jam sembilan, di saat itu kami baru punya waktu untuk makan, saat ini makan sedikit untuk mengisi perut.

Biarpun aku sudah tahu apa yang akan ku lakukan selanjutnya, tapi aku belum tahu dekorasi di tempat resepsi, aku menjadi bersemangat saat aku sedang makan.

Pada jam 6 Timothy Huang menggandengku menuju mobil pengantin, didalam perjalanan aku sangat gugup hingga tanganku berkeringat.

Timothy Huang menyadarinya, ia mengulurkan tangan mengusap telapak tanganku, alisnya berkerut, raut wajahnya terlihat sangat bahagia.

Aku meliriknya, dan tak bisa menjelaskan perasaanku sekarang.

Mobil berhenti, aku merasa denut jantungku juga berhenti.

Timothy Huang melihatku: "Kamu sudah siap?"

Aku mendongak melihatnya, Baru saja membuka mulut, ia lebih dulu bicara: " Kamu harus siap, setelah malam ini lewat, seluruh dunia akan tahu kamu adalah istriku."

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu