Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 218 Timothy, haruskah begitu?

Ketika aku mendengar kalimat ini, tiba-tiba aku teringat ketika aku pergi bekerja, dia juga memanggilku, kemudian bertanya apakah aku melupakan sesuatu.

Pada saat itu aku masih sangat polos dan bertanya kepadanya apa yang terlupakan, karena aku pikir-pikir, tidak menemukan apa yang aku lupakan.

Akibatnya Timothy yang tidak tahu malu, dia mengangkat tangannya dan menunjuk ke wajahnya, dan artinya sangat jelas.

Melupakan ciuman perpisahan!

Memikirkan hal ini, wajahku terbakar lagi dan meliriknya:”Aku tidak melupakan apapun!”

Setelah mengatakannya, aku bergegas turun dari mobil.

Tanganku di tahan oleh Timothy, dan kekuatannya yang besar, dengan cepat aku ditarik kembali olehnya.

“Timothy, aku ingin——”

Aku baru saja ingin mengatakan dia menggunakan cara yang sama lagi, ternyata ketika menoleh, dia sedang tersenyum padaku:”Katakan padaku, Jane Tsu, apa yang sedang kamu pikirkan, mengapa wajahmu begitu merah, hah?”

Setelah dia mengatakannya, dan perlahan-lahan mendekat ke arahku.

Aku merasa pipiku sangat panas, aku mengangkat tangan dan berusaha mendorongnya, tetapi Timothy mengulurkan tangan dan meraih bagian belakang mobil.

Aku sedikit binging, dan mengerutkan alis:”Apa yang kamu lakukan?”

“Kamu melupakan ini!”

Ketika suara aku terhenti, dan mendengar dia berbicara, dan juga melihat apa yang sedang dia pegang di tangannya.

Dia mengulurkan dua kantongan yang berisi permen dan kue yang dibawa sebelumnya ke gedung kantor sipil!

Aku tertegun sesaat, “Bagaimana kamu masih ada sisanya?”

Aku pikir itu telah habis saat dibagikan di Gedung kantor sipil tadi, tetapi aku tidak kepikiran dia masih mengambil keluar dua kantong lagi.

Timothy menunjuk ke arah belakang mobil, pada saat itu aku baru memperhatikan, di bekalang mobil itu ada dua kotak besar permen dan kue.

Aku sedikit terkikik:”Timothy, apakah harus begitu?”

“Pantas, ada begitu banyak orang di perusahaanmu, aku akan membantumu untuk membawa dua kotak ini keatas, kita lebih murah hari, dan lebih banyak memberi, dan membuat teman kerjamu untuk ikut bahagia untukmu.”

Itu palsu jika dibilang bergadung dalam kebahagiaan orang lain dan berharap bahwa mereka juga bisa beruntung, mungkin hanya ingin memberitahukan orang lain bahwa aku sudah menikah dengannya?

Pemikiran ini, apakah aku masih tidak melihatnya?

Tetapi pemikiran ini, membuat aku sangat tersentuh.

Tetapi tersentuh oleh kesan itu, aku masih merasa bahwa Timothy sedikit berlebihan, jadi dia dengan cepat menghentikannya: “Sudahlah, aku telah mengambil begitu banyak di tanganku, sudah lebih dari cukup!”

“Bagaimana ini cukup! Ada lebih dari puluhan orang di departemenmu! Kamu tidak bisa hanya membagikan ke departemen kamu saja kan?”

“Tentu saja bukan, aku——”

“Jangan khawatir, Irfan telah menyiapkan beberapa kotak di perusahaan, itu pasti sudah cukup.”

Aku mengangkat tangan dan membelainya, dan harus mengatakannya, aku benar-benar harus memuji Timothy karena aku sangat mengaguminya.

“Aku ambil dua kantong lagi, kamu tidak perlu terlalu berlebihan, memindahkan dua kotak ini ke atas.”

Aku beneran takut dia akan membawa dua kotak barang itu ke perusahaanku, mungkin pada saat itu akan menjadi berita ulasan utama.

Aku tidak ingin terlihat memalukan!

Timothy menatapku sesaat:“Apakah kamu merasa berat, maukah aku membantumu untuk membawanya keatas?”

Aku akhirnya mengetahui, orang ini benar-benar tidak masuk akal!

“Timothy! Apakah kamu percaya aku akan naik tanpa mengambil apapun?”

Ternyata, ketika aku mengatakannya, Timothy tidak bersikeras lagi:”Baiklah, kalau begitu kamu ambil dua kantong pergi saja.”

Setelah mengatakannya, dia mengambil dua kantong itu lagi untukku.

Aku taku dia menyesal, dengan segera mengulurkan tangan meraihnya dan keluar dari mobil.

Sebelum menutup puntu, aku mendengar dia mengatakan padaku: “Nanti sore aku akan menjemputmu.”

“Aku sudah tahu!”

Saat itu angin dingin berhembus, aku tidak ingin berbicara banyak dengannya, aku menaruh dua kantong permen dan kue itu ke dalam mantel dan berlari masuk ke perusahaan.

Pekerja di perusahaan kami juga tidak banyak, bahkan hanya sekitar dua ratus orang.

Tetepi selain departemen kami, masih ada departemen pemasaran yang aku kenal, selain departemen itu, aku sungguh tidak mengenal siapapun.

Untungnya ketika aku kembali ke kantor, mendapati Tiffany tidak tidur.

Tiffany melihatku, tidak menunggu aku untuk memanggilnya, dia sudah sendiri datang kepadaku: “Jane Tsu, akhirnya kamu kembali?!”

Aku tersenyum, dan berkata padanya: “Bisakah kamu membantuku?”

“Bantu apa?”

Tiffany sangat senang, aku dengan cepat memberinya sekantong permen dan sekantong kue kepadanya:”Sebelum mereka bangun bisakah kamu membagikan ini kepada departemen pemasaran.”

“Ini, apa ini, ya Tuhan——”

Sekarang adalah jam istirahat kantor, aku takut dia membangunkan orang kantor, dengan segera menutup mulutnya, dengan suara berbisik mengatakan kepadanya:”Aku hari ini pergi mendapatkan Sertifikat Pernikahanku dengan Timothy.”

Ketika mengatakan ini, aku sedikit merasa malu.

Tifanny meraih tanganku, aku taku dia tidak menjaga volume suaranya, dengan cepat memperingatkan: “Shutt! Jangan keras-keras。”

Dia mengangguk kepala:”Apakah kamu sudah menikah dengan Direktur Huang?”

Aku mengangguk:”Benar, tadi pagi mendapatkan sertifikatnya, kamu bantu aku untuk membagikan permen dan kue ini, dan aku akan memberitahumu nanti!”

“Baik baik baik, aku akan melakukannya sekarang, kamu tunggu aku kembali!”

Setelah mengatakannya, Tiffany berlari ke department pemasaran di seberang.

Aku mengusap keringat, untungnya di saat jam istirahat makan siang, jika tidak, Tiffany mungkin akan bertanya banyak hal kepadaku.

Mengambil keuntungan di jam istirahat makan siang, aku dengan segera membagi permen dan kue itu kepada teman kantor.

Ketika Tiffany kembali sudah waktunya bekerja, aku kembali untuk memberinya isyarat, artinya kita berbicara di obrolan online.

Obrolan online lebih bail daripada berbicara langsung, aku mengangguk kepala.

Aku, Tiffany dan Jessy ada sebuah grup obrolan, dan mengatur sedikit Bahasa, aku mengatakan kejadiannya kepada mereka.

Sebenarnya juga tidak ada yang perlu dikatakan, sebelumnya Timothy melamarku membuat seluruh orang kantor mengetahuinya, sekarang aku menikah dengannya, itu sangat normal, jika kami tidak menikah itu akan terlihat seperti hal yang aneh.

Kebetulan Monica Zheng mencariku, aku tidak sempat mempedulikan Tiffany, dengan segera bertanya bagaimana situadi Monica Zheng.

Monica Zheng menceritakan tentang masalah data, dan hampir sama seperti apa yang kami pikirkan.

Ini baru tahap pertama, masih ada beberapa tahap berikutnya.

Aku berbicara dengan Monica Zheng sebentar, melihat John Ding kembali dari luar, dengan cepat mengambil permen dan kue itu dan mengetuk pintunya.

“Masuk.”

“Jane Tsu?”

Aku mengangguk, dan memberikan permen kebahagian untuknya: “Manajer Ding, semoga kamu juga cepat menemukan kebahagianmu.”

Sedikit tidak enak hati.

Dia menatapku dan tersenyum: “Selamat.”

“Terima kasih.”

Dia tertawa, dan memakan permennya,”Direktur Huang memang sangat bermurah hati, coklat ini adalah coklat import dan sebiji saja sudah puluhan ribu rupiah.”

“Tidak apa-apa, dia tidak kekurangan uang.”

Aku tanpa sadar menjawab perkataannya, setelah mengatakannya aku baru menyadari apa yang kukatakan.

Tetapi apa yang ku katakan seperti meminum air, tidak bisa ditarik kembali!

Tetapi untungnya, John Ding tidak keberatan:”Benar juga, oh iya, bagaimana dengan hasil hari ini?”

Meskipun aku melakukan perjalanan bisnis, tetapi setiap perkembangan projek masih tetap harus melaporkannya kepada John Ding.

Setelah mendengar perkataaannya, aku memberi tahu dia apa yang di katakan Moncia Zheng.

“Bagus, kamu telah bekerja keras, selanjutnya lebih berwaspada.”

Aku mengangguk:”Aku mengerti.”

Juga tidak ada yang perlu dikatakan, aku pun pamit kembali ke kantor.

Setelah menyerahkan laporan pada Monica Zheng, aku tidak terlalu sibuk, dan melirik kearah Tiffany mereka yang sedang ngobrol.

“Ngomong-ngomong, Jane, apakah kamu tahu apa yang terjadi dengan Direktur Huang beberapa hari yang lalu?”

Tiba-tiba Tiffany mengatakan kalimat seperti itu, aku sama sekali tidak tahu, dan dengan cepat bertanya kepadanya:”Ada masalah apa?”

“Ups, kamu browsing saja pasti akan mengetahuinya!”

Aku tidak menjawabnya lagi, dengan segera mencari nama Timothy, dengan cepat, berita beberapa hari sebelumnya muncul.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu