Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 42 Pertengkaran suami istri berakhir di ranjang

Timothy Huang melihatku tiba-tiba tertawa, tapi di dalam mata tidak terlihat sedikitpun keinginan untuk tertawa:"Jane Tsu, aku dan Nikita Shin melakukan apa aku sangat jelas, sebaliknya kamu dan Cedric Xu, seharian, apa yang kalian lakukan?"

Aku rasa aku sama sekali tidak bisa berkomunikasi dengan Timothy Huang, aku dan Cedric Xu hanya pergi minum teh, tapi dia dan Nikita Shin?

Tidak peduli apakah mereka ada melakukan sesuatu atau tidak, di dalam hotel dengan kemeja yang berantakan, sudah cukup membuat orang berpikiran yang tidak-tidak.

Aku berbalik dan pergi, Timothy Huang malah menarikku, tidak membiarkanku pergi: "Kamu mau kemana? Apakah pergi mencari Cedric Xu?"

Aku dibuat marah oleh perkataanya hingga bergetar: "Timothy Huang, kamu jangan terlalu keterlaluan!"

"Keterlaluan?"

Dia melihatku sambil tersenyum sinis, "Kamu dan pria lain berbincang-bincang dan tertawa, apakah kamu pernah mempertimbangkan statusmu yang sudah menikah?"

Dia berkata, tiba-tiba mendorongku, dia menahan tubuhku hingga tubuhku bersandar di dinding.

Saat ini, Timothy Huang melihatku seperti akan menelanku, aku melihat dirinya yang seperti ini, tiba-tiba merasa sedikit takut, lalu menjulurkan tangan untuk mendorongnya: "Lepaskan aku!"

"Melepaskanmu agar kamu pergi mencari Cedric Xu."

Dia berkata, menjulurkan tangan dan menarik jaketku, dan sekuat tenaga mengoyak baju yang didalamnya, hingga hancur terkoyak olehnya.

Aku mengangkat tangan menahan tangannya, dia langsung mengosongkan sebelah tangannya dan menahan kedua tanganku, pahanya menahanku, aku tidak dapat bergetar sama sekali.

"Kamu lepas--!"

"Timothy Huang lepaskan aku!"

Dia tidak berkata apa-apa, baju di tubuhku di lepaskannya satu persatu.

Dinding yang dingin di belakangku, dan di depanku tubuh Timothy Huang yang sangat panas.

Gerakannya kasar dan bersikeras, pada akhirnya aku juga berhenti memberontak lagi, mengizinkannya mendorongku dengan kasar, air mataku tidak berhenti mengalir, hatiku sangat sakit bagaikan diiris-iris dengan pisau.

Aku tidak tahan membuka mulut dan menggigit pundaknya, menggigitnya dengan sangat kuat.

Gerakan Timothy Huang berhenti, tiba-tiba dia menundukkan kepala dan mencium air mata yang berada di wajahku, gerakannya sangat lembut, berbeda sekali dengan tadi.

"Maafkan aku, Jane Tsu""

Suaranya tenang, sedikit serak, hatiku langsung melembut, tapi mengingat tadi dia sangat keterlaluan, tidak peduli bagaimanapun aku memohon, dia tidak melepaskanku, aku tidak ingin menuruti dan memaafkannya dengan mudah.

Timothy Huang melihatku tidak berbicara, tiba-tiba mengangkat kakiku, dan menggendongku dengan posisi seperti ini.

Aku tidak menyangka dia melakukan ini, membuatku tidak tahan dan berteriak.

Tiba-tiba dia menunduk melihatku, kemarahan dalam matanya sudah sirna, malah penuh dengan tatapan yang lembut.

Setelah Timothy Huang meletakkanku diatas ranjang, aku baru menyadari aku menatapnya sangat lama, dia mundur dan membalikkan tubuhku, dari belakang, dirinya memelukku, sambil mencium sisi telingaku sambil berkata: "Maaf, Jane Tsu, aku mencari Nikita Shin karena dia mengatakan dia memiliki bukti yang membuktikan kamu yang membongkar fotonya itu."

Gerakannya lebih lembut dari sebelumnya, kelembutannya ini membuatku tidak tahan, aku bergumam, berusaha dengan sadar menjawabnya:” Aku dan Cedric Xu tidak sengaja bertemu lalu pergi minum teh dan juga sebelumnya dia menolongku.”

“Aku mengerti.”

Dia menunduk dan mencium bibirku, tidak membiarkanku melanjutkan bicara.

Jelas-jelas ribut besar, akhirnya berbaikan seperti ini. Dulu aku tidak percaya percaya pertengkaran suami istri berakhir di ranjang, sekarang aku mempercayainya.

Timothy Huang menjelaskan kepadaku kenapa dia bertemu Nikita Shin di hotel, hari itu Nikita Shin meneleponnya, sangat marah, mengatakan ditangannya adalah bukti aku mengkhianatinya dan menyebarkan fotonya di internet. Menginginkan dia kesana untuk berbicara, saat dia baru masuk kedalam hotel Nikita Shin menumpahkan anggur merak kepadaku, setelah menumpahkan anggur merah dia langsung menangis, sambil menangis sambil memarahi orang, juga ingin membantunya melepaskan baju.

Timothy Huang juga tidak menyangka aku akan pergi kesana, setelah Timothy Huang mendapatkan buktinya lalu memeriksa masalah ini, dan menemukan bahwa bukti itu palsu. Dia pulang terlambat juga dikerenakan memeriksa bukti ini, tak disangka sampai rumah melihat Cedric Xu mengantarku pulang......

Mendengarnya, aku juga dapat mengerti kenapa dia marah. Dia sibuk seharian karena masalahku, lalu melihatku bersama Cedric Xu, dan aku mempertanyakan kenapa dia dihotel bersama Nikita Shin.

Aku tidak menyangka, kecemburuannya sangat besar.

“Timothy Huang, kecemburuanmu juga terlalu hebat?”

Aku mengangkat tanganku dan menyentuh kepalanya

Wajahnya memerah, menarik selimut dan menutupi dirinya: “Aku ngantuk, tidur tidur.”

“Kamu masih marah dan ingin menghukumku, bahkan tidak memberikan selimut kepadaku?

Timothy Huang sambil tertawa memberikan selimut kepadaku, aku menarik selimut, dan menyadari seluruh selimut tergulung kepadaku, di tubuhnya tidak ada selimut yang tersisa, semuanya direbut olehku.

“Ambilah ambilah!”

Aku mengangkat kepala dan membuang selimutnya, dia malah menjulurkan tangan dan menarikku kedalam pelukannya, di halangi oleh selimut dengan erat memelukku.

Menjulurkan tangan mengambil selimutnya dan menutupi tubuh kami: “Tidurlah.”

Aku memiringkan kepala melihatnya, menemukan dia sudah menutup matanya, menjulurkan tangan memegang tangannya, juga ikut menutup mata dan tidur.

Masalah ini bisa dikatakan selesai, aku dan Timothy Huang tidak mengungkit masalah ini lagi, tapi aku merasa seperti ada yang tidak beres.

Tapi beberapa hari ini ada proyek baru di tanganku, juga tidak memiliki waktu untuk memeriksa masalah Nikita Shin ini.

Sore akan pergi bertemu klien, aku tidak menyangka manager perusahaan itu adalah Cedric Xu.

Cedric Xu melihatku tidak terkejut sama sekali:”Duduk, Jane Tsu.”

Aku merespon sedikit lambat: “Tuan Xu, tidak menyangka ternyata kamu.”

Dia tertawa sebentar:” Manager Fang ada urusan dirumahnya, aku datang menggantikannya.” Dia berkata sambil mengeluarkan kartu nama dari bajunya dan meyerahkannya kepadaku.”Ini kartu namaku.”

Aku menjulurkan tangan dan menerimanya, menunduk melihat sebentar, baru menyadari Cedric Xu adalah wakil direktur Perusahaan JS. Segera menjulurkan tangan:” Senang bertemu anda, wakli direktur.”

“Kamu panggil aku Tuan Xu saja, tidak perlu sungkan.”

Aku tertawa sebentar, sejak awal sudah tahu dia kan berkata seperti itu.

Cedric Xu sangat serius dengan pekerjaannya, selama dua jam, aku melihat permintaan yang tertulis di catatan, tak disangka Cedric Xu yang kelihatan sangat ramah, bisa memiliki banyak sekali permintaan yang menuntut.

“Apakah menakutimu?”

Aku melihat catatan untuk mencocokkan, lalu mengangkat kepala dan tersenyum kepadanya:” Tidak.”

“Dalam bekerja aku lebih menuntut, tentu saja, jika kamu merasa ada yang tidak masuk akal, kamu boleh mengatakannya.”

“Tuan Xu sudah merendah, permintaan anda sangat masuk akal, aku akan kembali dan menuliskan proposalnya dengan baik.”

Meskipun permintaan Cedric Xu sangat menuntut, tapi sangat masuk akal, jadi aku tidak merasa kesulitan.

“Semoga kerjasama ini lancar.”

“Semoga kerjasama ini lancar.”

“Maaf Jane Tsu, sore aku masih ada rapat, tidak dapat mengantarkanmu kembali ke kantor.”

Dia sangat sungkan, membuatku sedikit tidak enak hati:”Tidak apa-apa, aku naik taksi dari sini sangat cepat, dikarenakan kamu masih ada rapat, maka aku tidak akan mengulur waktumu.”

Cedric Xu tertawa:” Kamu tambahkan kontakku, jika nanti ada masalah bisa menghubungiku.”

Aku dan Cedric Xu berpisah setelah menambahkan kontak pertemanan di media sosial, baru saja aku keluar dari cafe, mendapatkan telepon dari Timothy Huang.”

Dia mengatakan kepadaku malam ini ada pesta perjamuan di IEC International Group, menyuruhku meminta izin kepada perusahaan untuk pulang satu jam lebih awal, dia akan menyuruh Irfan Lee datang menjemputku.

Dia disana sangat sibuk, setelah dia memastikan aku sudah mengerti lalu menutup teleponnya.

Aku menunduk melihat jam, sudah sore, segera mencari taksi dan kembali ke kantor.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu