Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 75 Kamu adalah Nyonya Timothy, dan sekertaris Jane

" Kamu jangan mengganti topik! masalah kita belum selesai!"

Aku menutup mulut: " Timothy, kamu kalau ada waktu boleh pergi ke taman kanak-kanak!"

" Ada apa di taman kanak-kanak?"

Aku mengerutkan alis, dengan wajah tak mengerti melihatnya.

aku menghela nafas: " Kamu begini, kekanak-kanakan seperti anak kecil yang mencari perhatian gurunya."

Tapi bukan anak kecil, hal kecil, dibikin besar olehnya.

" Anak kecil? Jane, kamu bilang aku seperti anak kecil?"

Timothy Huang tidak senang dengan panggilan ini, dia mendorong ku, aku khawatir dengan sarapan di tangan ku akan jatuh: " Kamu jangan mendorong ku, sarapan ini hampir jatuh!"

Baru saja aku berbicara, gerakan nya menjadi lembut, tapi sedetik kemudian, sarapan di tangan ku direbut olehnya: " Jane, kamu bila tak menjelaskan nya pada ku jangan harap bisa menikmati sarapan mu!"

Aku yang bingung : "Timothy, kamu kekanak-kanakan, kamu lihat saja dirimu sekarang, adakah sosok seperti CEO?"

Seperti anak bocah!

Tentu saja, kalimat ku tadi, aku takut ia tak memberikan ku sarapan.

" Sudah lah, jangan ribut, aku sungguh lapar."

Dia menggerutu, dan memberikan sarapan kembali pada ku.

Saat itu ponselnya berdering, Timothy Huang berdiri menjawab teleponnya, dan aku sendiri disana memakan sarapan.

Diana Yang membungkus bubur daging dan dua bakpau, setelah aku selesai makan pun Timothy Huang masih menjawab telepon.

Dia belum mengganti setelan nya, dengan pakaian santai nya berdiri di depan jendela, harus mengaku, siapapun yang melihat bayangan Timothy Huang pasti akan berpikir ia tampan.

Dulu sering mendengar orang berkata, kalau mencari pacar jangan yang jelek, karena yang jelek tidak hanya bisa berselingkuh tapi juga jelek; dan sama dengan yang tampan, walaupun dia berbuat salah, tapi melihat wajahnya, emosi pun bisa berkurang.

Sekarang melihat Timothy Huang, aku juga berpikir begitu.

Aku mengambil selembar tisu untuk membersihkan tangan, lalu pergi memeluknya dari belakang.

Dia mengulurkan tangan nya menaruh tanganku di dadanya, lalu berbicara dengan orang yang di dalam telepon "sudah begini dulu" lalu mematikan telepon.

Aku menoleh melihatnya: "Masalah semalam bukan seperti yang kamu pikirkan."

"ya."

Dia berbalik dan mencium dahi ku.

"Kamu mau mendengar ku?"

Dia belum melepaskan dekapannya, " mau, ceritakan."

Dia masih mencium ku, aku tak bisa berbicara, hanya bisa mengulurkan tangan memeluknya dan kembali menciumnya.

Saat pakaianku mulai di tanggalkannya, aku sadar dan menahannya: " Timothy----"

Dia seperti tak mendengarnya, memeluk ku dan langsung menindih ku ke ranjang.

Tenaga ku tak sekuatnya, memberontak sebentar, dan pasrah.....

Timothy Huang melakukan nya tiga kali, dan awalnya ia masih mau yang keempat kali, tapi memikirkan makan siang nanti, aku mencegatnya.

Saat keluar kamar untuk makan siang, Raut wajah Timothy Huang kesal, dan sembari tak ada orang, aku mencubit pipinya: " Direktur Timothy, wajah mu sangat jelek sekali."

Timothy Huang melihat ku dengan tatapan aneh, aku ingin bertanya kenapa, sedetik kemudian ia menarik tangan ku: " Manager Lee."

Wajah ku kaku, berbalik, dan melihat Austin Lee yang malu: " Direktur Timothy, Sekertaris Jane."

Dilihat Austin Lee, aku tak bisa tertawa, aku merasa wajah ku panas: " Manager Lee, kamu mencari direktur Timothy, aku tak menganggu kalian dulu, aku pergi memaanggil Diana untuk makan siang."

Selesai bicara, aku berbalik pergi, tapi akhirnya ditahan oleh Timothy Huang: " Manager Lee hanya datang mengambil surat saja." Selesai bicara, ia menatap Austin Lee: " Didalam kamar, kamu pergi saja, aku dan Jane pergi makan dulu."

Aku melihat wajah Timothy Huang tak malu sedikit pun, tak bisa tak berkata, aku sangat mengaguminya.

Aku tak menyangka akan bertemu Austin Lee, apalagi kami berdua keluar dari kamar.

Memikirkan ini, membuat ku pusing.

Awalnya aku ingin perjalanan kerja ini baik-baik saja, tapi akhirnya privasi dan hal publik tak bisa dihindari.

Aku menggerutu melihat Timothy Huang, dia langsung menyuapi ku satu potong daging asam manis ke mulut ku: " Jangan berpikir macam-macam, Manager Lee bukan orang yang banyak omong."

Bisa saja dibilang begitu, " Tapi bagaimana nanti Manager Lee melihat ku?"

" Melihat mu? kamu ingin bagaimana, kamu adalah Nyonya Timothy, dan sekertaris Jane."

Kalimat Timothy, aku tak menemukan kesalahan, tapi merasa sedikit kesal.

Di siang hari Timothy ingin menemani ku kembali ke kamar, aku menolak nya, saat sampai ke kamar, Diana Yang memandang ku kaget: "Kok kembali?"

Kalimat Diana Yang membuat wajah ku panas: " Aku kembali melihat daftar nama orang yang akan menghadiri makan malam.

Diana Yang melihat raut wajah ku, dan tidak bertanya lagi: " Kamu sangat rajin."

Aku tertawa: " aku bukan dari bidang ini, jadi harus belajar."

Diana Yang mengangguk: " Aku mengerti!“

Siang ini aku memahami isi acara, dan di jam tiga aku tak bisa menahan kantuk lalu tertidur, saat bangun sudah jam empat sore.

Diana Yang sudah mulai berdandan, aku buru-buru mencuci muka, memakai masker, dan siap-siap berdandan.

Jam enam pas, Timothy Huang dan Austin Lee mengetok kamar kami.

Orang yang hadir makan malam hari ini adalah orang yang hadir besok untuk penawaran proyek, aku dan Diana Yang sangat berhati-hati.

Selain kami berempat, masih ada enam orang, dua wanita, satu pria.

Salah satu pria itu adalah penanggung jawab proyek ini, Joe Zhao, umur lima puluhan tahun. Joe Zhao tak punya hobby lain, hobby nya adalah wanita.

Duduk di sebelah Joe Zhao adalah Robert Fang, adalah salah satu juri, sepupu dari Joe Zhao, sering pergi bersama Joe Zhao, mereka membawa dua wanita, satunya adalah milik Joe Zhao, dan satunya milik Robert.

Masih ada dua manager, tidak bisa di bilang penting juga, hanya saja memperkuat hubungan.

Di tempat itu, yang terpenting adalah Joe Zhao.

Dan Timothy Huang adalah yang tertinggi di kami, aku dan Diana Yang adalah sekertaris, jadi hanya bisa menuangkan teh atau alkohol saja.

Aku sebagai sekertaris Timothy Huang, hanya bisa menuangkan alkohol kepadanya saja.

Suasana saat dimulai masih cukup baik, Timothy melihat banyak orang lama.

Dia tidak rendah hati, sikapnya tidak tinggi ataupun merendah, dan dia tidak kehilangan kesombongannya.

Aku pertama kali melihat Timothy Huang membicarakan bisnis dengan alkohol, biasanya aku melihat Timothy huang yang dingin, tapi tak menyangka ia bisa begini juga.

Dari pertama aku menyadari Joe Zhao terus melihat ku, aku terus mengabaikannya, senyum diwajah terasa dingin.

Tapi Joe Zhao terus menatap ku, tapi aku tak bicara sedikit pun.

Aku tak menyangka dia langsung membicarakannya langsung: " Direktur Timothy, sekertaris mu ini sangat menarik."

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu