Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 251 Kita Tidak Saling Kenal

Aku merasa aneh, dahiku mengerut, “Orang seperti apa yang mencariku?”

Tiffany bergumam, raut wajahnya buruk, “Kalian tidak tahu, barusan Anne Lee dan mamanya datang mencarimu!”

Aku terkejut. Aku tidak menyangka Anne Lee dan mamanya masih punya muka untuk datang mencariku.

“Kapan mereka datang?”

“Tadi pagi tidak lama setelah kalian pergi, dia datang bersama mamanya. Manajer Ding sudah berusaha mengusir mereka, namun, mereka kembali lagi setelah makan siang!”

Aku mengangkat alis mataku, “Lalu, mengapa dia langsung pergi setelah itu?”

“Aku bilang kamu sedang ke luar kota untuk urusan bisnis dan tidak akan kembali hari ini.”

Aku tidak menyangka Tiffany sepintar ini, “Kamu pintar sekali!” ujarku sambil tertawa.

“Aku tidak mempercayai Anne Lee. Dia bisa saja menunggu kalian diluar.” timpal Tiffany kesal.

Aku tertawa lagi, “Sepertinya mereka benar-benar pergi.”

Aku tidak terlalu memikirkannya. Lagipula, aku tidak bertemu siapapun. Suasana hatiku lumayan bagus saat itu.

Tinggal tanda tangan kontrak dengan pihak Harbert Lee, lalu urusan satu ini bisa dibilang beres.

Tersisa sepuluh hari menuju tahun baru. Kantor sebentar lagi libur. Jika urusan dengan Harbert Lee bisa selesai sebelum tahun baru, maka aku bisa liburan dengan tenang.

“Bagaimana dengan proyek Golden City?”

Aku baru saja menyalakan komputer, Tiffany tiba-tiba menanyaiku.

“Sudah selesai negosiasi. Tinggal tanda tangan kontrak saja.”

Aku lalu memanggil Dennis Wang, “Dennis, kita harus menemui Manajer Ding!”

Aku mengerjakan proyek ini dengan Anne Lee. Aku menjadi pembimbing. Namun, yang mengerjakan tugas konkretnya bukanlah diriku. Sebelum tanda tangan kontrak, pembagian tugasnya harus jelas.

Dennis Wang berpikiran sama denganku. Lagipula, proyek ini memang menggunakan formula yang kubuat.

Ketika kami memasuki ruangan, John Ding sedang menerima telepon. Aku menatapnya, lalu dengan lirih aku berkata, “Dennis, kamu yang memimpin proyek ini. Aku masih ada urusan satu bulan lebih dengan Kota J. Jadi aku tidak akan smepat mengurus proyek ini.”

“Mana bisa begini? Kalau kamu tidak ada waktu, aku akan membantumu. Proyek ini menggunakan formulamu. Kalau ku ambil alih, akan repot nantinya.” timpal Dennis Wang.

Aku tertawa mendengarnya, “Repot? Tidak masalah proyek ini menggunakan formulaku, aku masih bisa membantu. Tetapi, yang penting kamu harus memimpin proyek ini!”

“Sedang berbisik-bisik apa kalian berdua?” tanya John Ding menyelaku. Kami terkejut, “Manajer Ding, pihak Harbert Lee sudah menyetujui kontrak kita! Aku masih sibuk dengan proyek Kota J, jadi, untuk proyek Golden City, aku menyarankan proyek ini dipimpin oleh Dennis. Aku akan membantu sedikit-sedikit.” ujarku sebelum Dennis angkat bicara.

“Tidak bisa begini, Manajer Ding. Ini—”

“Proyek ini awalnya memang ditujukan untuk Dennis. Aku baru saja akan menanyai pendapatmu! Kalau kamu tidak keberatan, Dennis, proyek ini jadi tanggung jawabmu sekarang.”

Inilah alasan aku mengagumi Manajer Ding. Dia adil membagi tugas ke staffnya, juga pandai menilai orang.

Mendengar ucapan Manajer Ding barusan, Dennis Wang tidak bisa berkutat. Dia juga tidak lagi bicara. Dia hanya menatapku setengah terkejut, seakan aku baru saja melakukan hal yang mengejutkan.

Akhirnya, hal ini selesai diputuskan. John Ding menyuruh Dennis Wang meninggalkan ruangan lebih dulu karena ada sesuatu yang ingin dia bicarakan denganku.

Dalam hati, aku menebak apa yang ingin dia bicarakan. Sekali buka mulut John Ding langsung bertanya masalah Anne Lee, “Hari ini Anne Lee datang ke kantor dengan mamanya.”

Aku menganggukkan kepala, “Aku juga baru saja tahu. Hal ini bisa berdampak pada kinerja kantor. Aku minta maaf, Manajer Ding. Masalah ini—”

“Apa yang kamu pikirkan! Aku hanya ingin menanyaimu apa kamu ingin menyelesaikan masalah ingin dengan damai atau tidak.” ujar Manajer Ding sambil tertawa melihatku, “Kantor juga paham dengan masalahmu. Jadi, jangan terlalu kamu pikirkan. Anne Lee benar-benar sudah keterlaluan denganmu. Kalau kamu ingin menempuh jalur hukum, lakukan saja. Lain kali dia datang ke kantor lagi, aku akan langsung menyuruh satpam untuk menyeretnya keluar!”

Aku menganggukkan kepala, “Anda tenang saja. Aku akan bertemu dengannya di pengadilan beberapa hari lagi.”

“Dengar-dengar, Direktur Huang meminta kompensasi sebesar 400juta lebih.”

Dengan segan, aku menjawab, “Benar. Pengacaranya lah yang mengurusnya.”

“Kondisi keluarga Anne Lee tidak buruk. 400juta tidak sedikit. namun, bukan berarti mereka tidak bisa membayarnya. Dia membalas kebaikanmu dengan cara ini, keliahtannya bukan hal yang serius. Tetapi, jika hal itu dulu terjadi di kantor, entah konsekuensi apa yang Anne Lee hadapi sekarang. Aku dengar Tiffany bilang Anne Lee mempermalukanmu akhir-akhir ini.”

Mendengar ucapan Manajer Ding, aku semakin segan, “Aku tidak apa-apa. namun, Harbert Lee tampaknya sangat tersinggung.”

Manajer Ding tertawa lagi, “Aku tidak menyangka kamu bisa memenangkan kontrak dengan Harbert Lee.”

“Aku pernah bekerjasama dengannya sebelumnya. Jadi, aku lumayan mengenalnya.” jawabku.

“Baiklah kalau begitu. Kamu bisa lanjutkan pekerjaanmu.”

Aku lalu melanjutkan pekerjaanku sampai jam pulang kantor. Aku mengubah formula proyek, lalu mengirimkannya ke Tiffany untuk meminta pendapatnya. Besok pagi akan kurevisi lagi, baru mendiskusikannya dengan Tiffany.

Aku mematikan komputerku. Ada beberapa acara untuk malam tahun baru. Tiffany yang memimpin proyek itu. Jadi, akhir-akhir ini dia bahkan tidak sempat makan.

Aku menghampiri Tiffany untuk pamit lalu menuju lantai bawah bersama Deasy. Deasy menanyaiku tentang Anne Lee.

Aku menjelaskan beberapa hal padanya, dia mengangguk paham, “Melihat situasi, sepertinya mereka berdua tidak akan membiarkan hal ini kelar begitu saja.”

“Mereka tidak ingin masalah ini selesai juga percuma saja. Aku akan menemui mereka di pengadilan beberapa hari lagi.” ujarku tidak peduli.

Usai berbicara, raut muka Deasy tampak buruk. Tepat ketika aku akan menanyainya, dia menarikku, “Aku akan membantumu menahan mereka. Kamu pergi lebih dulu. Direktur Huang pasti sudah menunggumu di luar!”

Tepat ketika Deasy selesai berbicara, pintu lift terbuka. Anne Lee dan ibunya ada di luar lift.

Orang di dalam lift tidak sedikit. Aku dan Deasy berdiri di belakang. Mereka berdua tidak melihat kami.

Namun, setelah beberapa orang di depanku berjalan meninggalkan lift, Anne Lee berteriak memanggilku, “Kak Jane Tsu!”

Aku terkejut setengah mati. Aku tahu aku tidak akan bisa berlari menghindari mereka. Aku menatap Deasy sambil menggelengkan kepala, “Tidak masalah. Mereka tidak akan berani macam-macam.”

Deasy mengerutkan dahinya. Dia jelas membenci Anne Lee.

Sama dengannya, aku juga membenci Anne Lee. Namun, tampaknya dia tidak menyadarinya. Anne Lee langsung berlari ke arahku, tersenyum, seakan tidak terjadi apa-apa diantara kami. Dia hampir menarik tanganku namun aku menghindar. Lalu dengan datar aku berkata, “Kita tidak saling kenal!”

Aku melihat wajahnya tiba-tiba kaku. Namun, dia menyembunyikannya dan berkata, “Kak Jane Tsu, apa kamu ada waktu luang mala mini? Mamaku ingin mentraktirmu makan!”

Aku tidak bisa datang. Aku juga sama sekali tidak berniat datang!

Namun, Anne Lee tidak mudah disingkirkan. Aku pernah menghadapinya sebelumnya. Kini, kepalaku rasanya sakit.

Dia belum juga beranjak, malah menarikku sekarang, “Kak Jane Tsu, kami hanya ingin mentraktirmu makan malam saja!”

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu