Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 28 Jane Tsu, mari kita menikah

Aku sudah tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Shirley Yao, dan juga tidak tahu bagaimana diriku bisa kembali ke apartemen.

Meskipun hanya hidup dengan Timothy Huang kurang dari sebulan, tapi di dalam rumah besar, semuanya terdapat jejak aku dengan dia.

Terpikir kata Shirley Yao, aku hanya merasa diriku benar-benar bodoh, aku masih berpikir, aku akan menjelaskan masalah kepadanya ketika dia pulang kembali.

Sekarang tampaknya, dia bahkan tidak memberiku kesempatan untuk menjelaskan.

Ternyata semua adalah ilusi, tidak ada anak, keberadaan aku bagi Timothy Huang bukan apapun.

Air mata mengalir keluar, bagaimana aku menyeka juga tidak bisa menyeka habis, jadi akhirnya aku tidak lagi menyeka, duduk di sofa dengan kaki merapat dan memeluk diri sendiri dengan erat, hanya dengan cara ini, baru dapat membiarkan hatiku tidak begitu menyakitkan.

Jika aku tahu bahwa suatu hari aku akan jatuh cinta terhadap Timothy Huang, aku tidak akan begitu bodoh, tidak sadar dalam realitas dan merayunya.

Hanya tinggal lebih dari dua puluh hari, namun tumpukan barang sudah sebanyak dua koper.

Aku membayar kepada sopir lebih lagi dua ratus ribu, biar dia membantuku mengangkat barang aku ke lantai atas.

Jika mau putus bersih, maka pekerjaan di IEC Internasional Group juga tidak boleh dilanjutkan lagi, mengirim surat pengunduran diri kesana, karena tidak ada kontrak, tidak ada formalitas, hanya membereskan masalah upah, aku dengan Timothy Huang, bahkan titik terakhir dari hubungan kita juga sudah tiada.

Barusan aku keluar dari lift, aku mendengar suara cewek yang lembut dari tidak jauh, menengadah, aku melihat Timothy Huang sedang berjalan kemari dengan seorang cewek berbaju rok hitam.

"Timothy, aku melihat perkembangan IEC Internasional Group dalam sepuluh tahun terakhir ini, beberapa tahun ini berkembang sangat pesat saat ditanganmu, tahun lalu…..."

Timothy Huang menatapku, tapi di detik kemudian, dia tampak seperti tidak melihatnya, mengangkat tangannya dan menekan tombol lift khusus, dengan suara yang sedang dia menjawab cewek itu: "Ya."

"Tanganku yang memegang tas semakin dikencangkan, menggigit bibir untuk menahan diri sendiri tidak berbuat malu disini, langkah kakiku semakin cepat, namun tidak terpikir tersentuh dengan Irfan Lee yang di belakang: "Nona Tsu?"

Saat ini mataku sudah memerah, dengan terburu-buru aku mengangguk kepala dan pergi.

Sehabis naik taksi, aku menggigit tanganku dan sedikit demi sedikit menangis keluar.

Ternyata semuanya nyata, keinginan terakhir dalam hati juga tidak ada lagi.

Sesampai aku dirumah, aku mendapat telepon dari Tante Lee, tetangga di sebelah rumah nenekku, mengatakan bahwa nenekku pingsan lagi dan masuk ke rumah sakit.

Aku terkejut dan bergegas aku ke rumah sakit, berdiri di luar ruang operasi, tangan dan kakiku semuanya dingin

Tidak tahu berapa lama waktu berlalu, lampu ruang operasi akhirnya padam, dokter keluar dari dalam, mengatakan kepadaku bahwa stroke nenek aku kambuh lagi, situasinya kali ini lebih serius daripada yang terakhir kalinya, sudah muncul fenomena kaku anggota badan, dan juga tubuh nenek dalam jangka pendek sulit untuk melakukan operasi sekunder, hanya dapat mengambil pengobatan konservatif.

Seluruh badanku kaku disana setelah mendengarnya, aku benar tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Ponsel saat ini berdering, saat melihat itu panggilan dari Timothy Huang, air mataku tidak bisa menahan lagi dan mengalir keluar.

"Di mana?"

"Rumah sakit."

Aku mengangkat tangan dan menyeka air mata, sambil mengejar tempat tidur nenekku aku menjawabnya.

"Kamu ada apa-apa?"

"Nenekku."

"Di rumah sakit mana?"

Mendengar maksudnya dia ingin datang, tetapi aku tidak ingin menghadapinya saat ini: "tidak usah, nenek telah--"

"Rumah sakit mana."

Suaranya menjadi lebih dingin dan keras, sudah jelas dia sedang marah.

Aku akhirnya juga memberitahu dia posisi rumah sakit, saat Timothy Huang mencari kemari, aku sedang duduk dan melamun di kursi di luar unit perawatan intensif.

"Jane Tsu?"

Dia memanggilku, berjalan kemari, belum menunggu aku berbicara, dia sudah mengulurkan tangan dan membawaku ke dalam pelukannya.

Aku tahu aku seharusnya mendorongnya pergi, namun disaat susah ini, aku hanya ingin bersandar di bahunya dan menangis.

Terakhir aku juga tidak mendorongnya pergi, memeluknya dengan erat dan tanpa kendali menangis keluar, semakin nangis semakin besar, seolah-olah ingin menangis keluar untuk penderitaan yang aku alami setengah bulan ini.

Dan tidak tahu berapa lama waktu berlalu, Timothy Huang baru berbicara: "apa yang dokter katakan?"

"Nenek sudah lanjut usia, operasi terakhir hanya berlalu beberapa bulan, jika operasi ulang, risiko sangat besar, hanya dapat melakukan pengobatan konservatif.

" Tangannya yang memelukku semakin erat lagi: "Tidak apa-apa, aku akan membiarkan Irfan Lee untuk menghubungi ahli di bagian ini."

Terpikir tentang masalah diriku dengannya belum diselesaikan, mendongak dan memandangnya, barusan ingin membuka mulut menolaknya, namun terasa wajahnya tampak lesu sekali.

Sebelumnya saat di perusahaan tidak berani menatapnya dengan jelas, sekarang saat dekat, aku baru melihat lingkaran hitam matanya semakin tebal, tidak tahan merasakan sakit karena dia: "berapa lama kamu tidak tidur nyenyak?"

Dia memandangku, mendadak dia memeluk ke dalam pelukannya: "selama setengah bulan ini aku tidak tertidur pulas." Saat berbicara, dia terdiam sesaat," Jane Tsu, mari kita menikah. "

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu