Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 229 Kamu tidak perlu khawatir, aku ada disini

Tidak lama, Tiffany pun kembali, sambil memakan sarapan nya ia berkata padaku, "Jane, ternyata Kak Mike luar biasa dingin, setelah kamu pergi kemarin, percakapan kami berdua tidak melebih 10 kalimat."

Aku mengangkat alis dan bertanya, "Kalau begitu kalian berdua tidak ada harapan?"

Dia meneguk sesuap buburnya lalu menjawab, "Aku juga tidak tahu, hanya saja aku rasa dia tidak memiliki rasa padaku. Tapi kamu tahu tidak, sebenarnya aku pernah melihatnya sekali di kampus, saat itu sepertinya ia sedang membicarakan sebuah topik dengan dosen pembimbingnya. Aku hanya terus mendengar namanya, tapi tidak pernah melihat orangnya. Dulu aku merasa senior-seniorku terlalu berlebihan untuk melegendakan seorang Mike, tapi setelah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, aku merasa mereka kurang menghebohkan legenda ini!"

Aku tidak dapat menahan tawa setelah mendengar perkataan Tiffany, "Maksudmu Mike tampan kan?"

"Aduh, Jane, jangan terlalu berterus-terang!"

Aku tersenyum, "Baik,baik! Kalau begitu, bagaimana dengar kalian berdua, apakah kamu sudah dapat nomor teleponnya? Apakah kamu mengajaknya untuk pergi makan bersama lagi?"

Baru saja aku selesai bertanya, ekspresi Tiffany berubah menjadi suram, "Aku tidak mendapatkan nomor teleponnya."

Aku tahu seharusnya tidak bertanya seperti itu, seketika aku tidak tahu harus bagaimana.

Tapi siapa sangka tiba-tiba Tiffany tersenyum, "Tapi aku mendapat akun Wechatnya!"

Aku terdiam, "Kamu mau bermain-main denganku?"

"Hahahah!"

"Baiklah, Tiffany, aku lihat sepertinya kamu mulai terobsesi untuk mendapatkan hatinya!"

"Mana ada, aku masih membutuhkan bantuanmu! Kamu tahu sendiri Kak Mike sangat dingin, aku tidak tahu bila aku sendiri yang beraksi apa akan ada gunanya atau tidak."

Mendengar perkataannya, aku mengerti saat ini Tiffany sedang bersungguh-sungguh," Baiklah, kamu tenang saja, aku akan membantumu sebisanya."

Mike dan Tiffany keduanya adalah temanku, karena itu aku tidak bisa hanya membantu salah satu pihak saja.

Tentu aku akan membantu Tiffany karena ia adalah temanku, tapi aku juga harus memikirkan cara bagaimana agar tidak sampai mengganggu Mike, kalau hanya membantu satu pihak saja, aku khawatir akan kehilangan kedua temanku ini.

Ini adalah pekerjaan yang sulit, sebenarnya kalau tidak perlu campur tangan, aku tidak ingin campur tangan, aku rasa ini yang terbaik.

Meskipun aku sudah menyetujui Tiffany untuk membantunya, tapi hal yang sudah kusiapkan adalah membantunya dalam masalah kecil saja.

"Kamu memiliki strategi apa dalam membantuku?"

Saat kami berdua sedang berbicara, tiba-tiba Deasy datang menghampiri.

Aku melihat Tiffany lalu berkata, "Coba kamu bicarakan dengan Deasy."

"Apa? baru saja seminggu berlalu, mengapa kalian membebaniku dengan banyak hal!"

Bukankah begitu? Baru satu minggu berlalu, aku merasa perasaan Tiffany berdesir dengan hebat.

Siang harinya aku menelepon Mike, menanyakan pendapatnya tentang TIffany.

Dia menjawabnya dengan sangat biasa, "Dia baik."

Mendengarnya berkata seperti itu, aku pun tahu Mike tidak memiliki perasaan apa-apa pada Tiffany, aku pun tidak melanjutkan pertanyaan itu lagi dan menanyakan hal yang lain padanya.

Setelah berbincang beberapa saat, aku mendengar ada suara orang yang memanggilnya, aku tahu ia sangat sibuk saat ini, aku pun tidak mengganggunya lagi dan berinisiatif untuk menutup telepon terlebih dahulu.

"Jane, kamu kemana! ada masalah!"

Baru saja aku menutup telepon dan kembali ke kantor, tiba-tiba Tiffany berlari dengan kencang ke arahku, aku mengulurkan tangan untuk menariknya, kalau tidak ia sudah menabrak tubuhku.

Aku melihatnya wajahnya, terlihat sedikit pucat, "Apa yang terjadi?"

"TIdak tahu siapa yang sudah tidak waras menulis berita sembarangan di internet, sekarang kamu menjadi pencarian utama dan viral di internet!"

Aku mengambil ponselnya dan melihat, tatapanku tertuju pada judul berita itu, sambil mengangkat alis aku berkata, "Apa-apaan ini, jelas-jelas kemarin kamu juga ada bersamaku!"

"Betul, aku benar-benar tidak mengerti dengan media jaman sekarang!"

Aku benar-benar tidak tahan melihat judul berita itu lebih lama lagi, di situ tertulis istri dari Timothy yang baru saja mengambil buku pernikahan sudah berselingkuh, benar-benar sembarangan, untuk apa mereka hanya mengambil gambar aku dan Mike yang sedang makan bersama berduaan?

Saat aku kembali ke tempat duduk, aku melihatnya lebih lanjut, ternyata tidak beritanya tidak hanya sampai disitu.

Mereka juga mengambil gambar saat aku dan Mike bertetanggaan waktu itu, dan mengatakan bahwa Victor adalah anak dari Mike!

Aku sangat emosi dan hamper membanting ponselku, akhirnya Tiffany mengingatkanku, "Jane, lebih baik kamu cepat memberitahu hal ini pada Timothy!"

Aku terdiam sejenak, entah apakah ini saat yang tepat untuk memberitahu hal ini padanya, setidaknya dalam hal media, Timothy memiliki kemampuan itu meredam berita-berita bohong ini.

Aku pun mengangguk dan mengambil ponsel lalu menelepon Timothy.

Tidak disangka nomor ponsel Timothy sedang sibuk, saat itu aku sudah sangat terburu-buru.

Sebelumnya aku tidak akan terlalu menghiraukan berita seperti ini, tapi kali ini sudah keterlaluan, mereka ternyata memasukkan juga foto Victor kedalamnya, nanti bagaimana Victor harus menghadapi teman-teman dan gurunya?!

Dari dulu aku tidak ingin membawa Victor ke pusaran pemberitaan media yang erat kaitannya dengan Timothy, jadi aku berusaha agar tidak terlalu mengekspos Victor.

Aku sudah mengatakan hal ini pada Timothy dan ia bilang semuanya terserahku.

Sekarang mereka dengan seenaknya memasukkan foto-foto Victor dan tidak menyamarkan wajahnya, benar-benar keterlaluan!

Aku sedang berpikir apakah aku harus ke kantor Timothy untuk menemuinya, tiba-tiba ponselku berdering, dan melihat Timothy yang meneleponku.

Aku segera menekan tombol untuk menerima telepon, "Timothy, apa kamu sudah melihat berita di internet?"

Hari sabtu kemarin aku pergi makan bersama dengan TIffany dan Mike, Timothy sendiri yang mengantarkanku, jadi aku tidak terlalu khawatir dia akan curiga, aku hanya ingin Timothy segera membereskan urusan berita ini.

"Kamu tidak usah khawatir, aku sudah meminta Irfan untuk menanganinya, sebentar lagi berita ini akan meredup, masalah kali ini aku akan mengeceknya dengan jelas!"

Aku mendengar suara Timothy yang jauh lebih tenang dariku, barulah aku perlahan merasa tenang.

Seringkali aku tidak bisa tenang bila ada masalah yang menyangkut dengan Victor.

"Setelah selesai bekerja jangan berpergian kemana-mana lagi, tunggu aku menjemputmu, ok?"

Aku mengangguk, "Aku tahu."

"Jangan khawatir, ada aku, ok?"

Meskipun Timothy seringkali seperti anak kecil yang keras kepala, tapi bila sedang menghadapi masalah-masalah besar seperti ini, aku seringkali memang harus mengandalkannya.

Timothy yang sudah mengatakan seperti itu membuatku jauh lebih tenang, "Baiklah."

"Waktu istirahat siang sudah hampir habis, lebih baik kamu pergi beristirahat."

"Baiklah, selamat siang."

"Selamat siang."

Setelah menutup teleponnya, aku menghela napas, dan berpikir entah mengapa masalah ini bisa tiba-tiba terjadi.

Saat kembali ke kantor, Tiffany berjalan menghampiriku dan bertanya, "Bagaimana?"

Aku tersenyum, "Tidak apa-apa, Timothy bilang ia sudah meminta sekertarisnya untuk menyelesaikan masalah ini, berita ini akan meredup dengan segera."

Tiffany mengangguk, ia menatapku dengan sedikit geram, "Aku rasa masalah ini sangat aneh, bagaimana mungkin tiba-tiba dapat menjadi viral, aku yakin pasti ada orang yang sengaja melakukan hal ini kepadamu, Jane!"

Aku memainkan bibirku dan berpikir cukup lama, tapi tetap tidak terpikir olehku siapa orang yang mau membuang banyak waktu dan tenaga hanya untuk menghancurkanku.

"Nanti kita bicarakan lagi, aku akan menunggu kabar dari Timothy."

"Baiklah, kamu tidak perlu terlalu memikirkan masalah ini, aku juga sudah tahu akan beritanya."

Aku tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Hanya saja aku tidak menyangka, ternyata diam-diam ada orang di belakangku yang berusaha menjatuhkan diriku.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu