Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 40 Terima Kasih Sudah Menyelamatkan Istriku (1)

Nikita bilang ia akan membuatku menyesal, namun beberapa hari setelah itu justru sangat tenang, kekhawatiranku beberapa hari ini perlahan menghilang.

Beberapa hari ini aku sibuk sekali, aku juga tidak ada waktu sebanyak itu untuk memikirkan masalah Nikita.

Siang ini, sebelum jam makan siang aku menerima telepon dari nomor tak dikenal, mereka bilang kakakku Royzen berjudi dan berhutang 50 juta pada mereka, kakakku ditahan oleh mereka, mereka menyuruhku membawa uang untuk membebaskannya.

Baru saja aku akan bilang aku tak punya uang sehingga tidak bisa membebaskannya, mereka sudah menutup telepon, saat aku menghubungi kembali, mereka tak mengangkat telepon.

Royzen berjudi dan menumpuk hutang ini bukanlah hal baru, dulu aku juga pernah membantunya menyelesaikan masalah itu, namun ia tidak berubah sedikitpun, aku sudah tak ingin lagi mengurusinya, orang yang baik padaku di keluarga Tsu hanyalah nenek, bukan Royzen.

Aku kembali ke kantor untuk bekerja, aku berpikir bagaimanapun Royzen masih kakakku, aku mulai khawatir padanya.

Felicia menepuk pundakku, dengan khawatir berkata, "Jane, ada masalah apa? Setelah mengangkat telepon kau terlihat tak tenang."

Aku tersenyum masam. "Kakakku berjudi dan berhutang banyak, ia ditangkap oleh orang dan orang-orang itu memintaku membawa uang untuk membebaskannya."

"Kalau begitu cepat pergilah! Orang zaman sekarang lebih mementingkan uang daripada orang, kalau mereka berlaku kejam, kakakmu…"

Ia belum selesai bicara, namun aku sudah mengerti maksudnya.

Nenek telah meninggal, aku bisa sepenuhnya tidak mempedulikan Royzen, tetapi aku tidak bisa melawan hati nuraniku sendiri, aku menggertakkan gigi, kuletakkan pena di tanganku. "Felicia, tolong bantu aku minta izin, aku akan segera kembali."

"Apakah uangmu cukup?"

Aku menganggukkan kepala, uang operasi nenek dulu masih tersisa sedikit, awalnya aku berencana mengembalikannya pada Timothy, namun saat itu banyak sekali hal yang terjadi sehingga aku lupa.

Tak kusangka, akhirnya uang itu malah digunakan untuk melunasi hutang Royzen.

Memikirkannya, aku sangat marah, aku berencana saat bertemu Royzen nanti, aku harus melaporkan kelakuannya ini agar ia dipenjara beberapa hari!

Setelah turun dan mengambil uang, aku tergesa-gesa mencegat taksi dan pergi ke tempat yang dikatakan orang itu, karena terburu-buru, aku tak banyak berpikir.

Yang tak terpikir olehku, ini semua adalah jebakan!

Setengah jam kemudian, aku akhirnya sampai ke tempat itu.

Di sekitar sana tak banyak orang, seluruhnya adalah bangunan tua, setelah taksi itu pergi, tak ada siapapun lagi di sebelahku.

Aku berdiri di mulut gang, saat aku mau menelepon kembali nomor itu, aku melihat bayangan orang di tanah, ada orang di belakang!

"Kau…"

Baru saja aku menoleh, orang itu membekap mulutku dengan kain. Aku ingin berteriak minta tolong, namun penglihatanku perlahan gelap, kesadaranku menghilang.

Apa yang terjadi selanjutnya, aku tak tahu sama sekali.

Saat aku sadar aku menyadari diriku berada di sebuah ruangan gelap, ruangan itu berbau pengap.

Tangan dan kakiku terikat erat, tak bisa bergerak sama sekali. Mulutku juga ditutup, ruangan ini sangat gelap, hanya ada sedikit cahaya yang masuk dari sebuah jendela, yang bisa membuatku melihat sedikit.

Aku tak tahu di mana diriku, juga tak tahu siapa yang menculikku, aku sangat ketakutan, aku ingin minta tolong, tapi aku juga takut penculik itu tahu bahwa aku sudah sadar

Rasa takut itu membuatku gemetar, aku tak berani memikirkan apa yang akan terjadi.

Aku berusaha keras menenangkan diri dan menyelamatkan diri, tetapi selain menggunakan liur untuk membuka isolasi hitam yang menempel di mulutku, aku tak bisa membuka ikatan tangan dan kakiku.

Terpaksa aku menyeret tubuhku ke arah pintu dan berusaha membuka pintu, tetapi aku menyadari bahwa pintu itu dikunci dari luar, aku bahkan tak menemukan gemboknya.

Pengaruh obat itu juga belum sepenuhnya hilang, setelah berusaha sekitar satu jam, aku benar-benar kelelahan, kemudian aku kembali pingsan.

Saat aku terbangun, hari sudah gelap, tali di tubuhku sudah dilepas, aku juga tidak berada di ruangan yang tadi, tetapi di sebuah gang yang gelap.

Kukira aku sudah bebas, namun aku mendengar suara yang samar, suara itu semakin keras, tidak hanya ada satu orang.

Orang-orang itu semakin mendekat, saat sinar kuning lampu jalan itu mengenai wajah mereka, aku seketika memahami dengan jelas.

Mereka adalah sekelompok preman! Dan nampaknya mereka sedang mabuk, mereka berteriak marah-marah dan berjalan ke arahku.

Aku ingin kabur, tetapi kakiku bagaikan ditempelkan ke tanah oleh seseorang, aku hanya bisa bergeser dan menempelkan tubuhku ke tembok, berharap mereka tidak menemukanku.

"Wow, di sana ada cewek!"

Harapanku sama sekali tidak terwujud, mereka menemukanku.

Seorang di antaranya mengulurkan tangan dan menyentuhku, tanpa sadar aku menghempaskannya. "Jangan sentuh aku!"

Aku berteriak dan menangis.

Di bawah cahaya lampu, orang-orang itu melihatku dengan sorot mata yang membuatku sangat jijik.

Mereka berlima, dan aku seorang wanita, tak ada cara untuk melepaskan diri dari mereka.

"Bos, benar-benar seorang wanita! Sepertinya beberapa malam ini bos benar-benar beruntung!"

Seseorang menyentuhku lagi, aku menyusutkan badanku sebisa mungkin, ada orang yang langsung menarik bajuku. "Cantik sekali, seperti artis saja!"

"Jangan sentuh aku! Aku beri kalian uang, jangan sentuh aku!"

Selama ini tak pernah aku mengalami hal seperti ini, mendengar obrolan mereka, aku gemetar ketakutan.

"Jangan sentuh aku, pergi!"

Aku menyadari, di gang ini tak mungkin ada orang yang datang menyelamatkanku!

Bangunan di sekitar sini hanyalah rumah tua, kebanyakan sudah tak ditinggali, semuanya hanya rumah kosong.

Aku memaksa diriku untuk tenang, wajahku dielus, tanganku ditarik, aku melihat mereka, ada 2 orang yang mabuk hingga tak bisa berjalan tegap.

Jika lari aku akan mati, kalau tak lari juga akan mati, kalau aku lari mungkin masih ada kesempatan, lebih baik aku lari…

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu