Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 195 Kamu Sudah Memikirkan Perasaan Aku?

Aku melihat Timothy Huang dan Cedric Xu kamu satu kata aku satu kata, aku hanya disamping memberi Victor makan.

Cedric Xu selalu dengan tenang, malahan Timothy Huang, bicara sampai akhir, ekspresi wajah segera dingin.

“Victor, sini ketempat mama.”

“Aku melihat Victor ingin makan makanan, lalu menyuruh Cedric Xu memberikan Victor kepada aku.

Akhirnya Timothy Huang yang disamping tiba-tiba mengulurkan tangannya kemari: “sini ketempat papa, Victor.”

Aku menyamping kepala melihat Timothy Huang sebentar, dia juga sedang membuka mulut, ekspresi wajahnya sangat kaku dan dingin.

Aku pura-pura tidak melihat: “Victor.”

“Mama.”

Victor langsung mengulurkan tangannya menarik ketempat aku, aku menjemput Victor dari tangannya Cedric Xu, Timothy Huang yang disamping ekpresi wajahnya sudah biru.

Aku melihat sebentar, pada saat ini baru ada sedikit lega.

Siapa suruh dia menyembunyikan masalah Michelle Lin tidak mau bicara, aku kesal, juga tidak akan membiarkan dia hidup enak.

“Victor masih saja begitu lengket dengan kamu.”

Cedric Xu melihat aku ketawa sebentar, aku juga ketawa, melihat dia mengambilkan sayur kedalam mangkuk aku, dengan suara rendah berkata terima kasih.

Pada saat aku rencana mau mengambil untuk makan, disamping tiba-tiba mengulurkan sepasang sumpit.

Aku menyamping kepala melihat Timothy Huang, ekspresi wajahnya sudah kaku: “kamu sedang apa?”

“Aku coba dulu enak atau tidak enak, bagaimanapun bukan setiap tempat semuanya begitu enak, sayur ini.”

“Kalau begitu kamu tidak bisa mengambil yang didalam piring?”

Benar-benar tidak pernah melihat orang kekanak-kanakan seperti ini, jika nanti Cedric Xu memberitahukan hubungan kita berdua, tidak tentu reaksinya bagaimana.

“Terlalu panas.”

Dia berargumen yang tidak masuk akal, aku malas memberitahu dia.

Menyimpan kembali garis penglihatan, kebetulan bertemu dengan garis penglihatan Cedric Xu, dia melihat kelopak mata aku berkedip-kedip.

Aku ada sedikit tidak bisa berbuat apa-apa dan menggerakkan pundak, ketawa-ketawa: “beberapa waktu ini sudah tidak begitu sibuk kan?”

“Iya, tetapi lewat beberapa bulan ada sebuah proyek, harus keluar negeri.”

Aku mengangguk-angguk kepala, Cedric Xu tahun ini benar-benar sangat sibuk.

Kita berdua sedang ngobrol, hp nya Timothy Huang tiba-tiba berbunyi.

Dia menarik aku sebentar: “Aku angkat telepon sebentar.”

Aku tidak tahan mengerutkan alis: “Pergi angkat lah.”

Juga bukan anak umur tiga tahun, angkat telepon saja masih harus bilang kepada aku?

Benar-benar, yang seharusnya bilang tidak mau bilang, tidak seharusnya bilang malah bilang.

“Kamu membuat dia marah begitu, tidak takut dia benar-benar marah?”

Dia baru saja pergi, Cedric Xu langsung bertanya aku.

Dalam hati aku juga ada sedikit marah, “dia mau marah marah saja, lagi pula tidak mengambil surat nikah.”

Aku masih marah sama dia, dia berani marah sama aku?

Cedric Xu melihat aku menggeleng-geleng kepala: “kamu ya, jangan keterlaluan, aku melihat dia sangat peduli kepada kamu.”

Dibicarakan keluar oleh dia, aku ada sedikit tidak enak hati: “aku tahu itu.”

Aku benar-benar tahu, lagian aku juga tidak berpikir untuk ribut dengan Timothy Huang, tapi hanya ingin pinjam dia marah-marah saja.

Masalah Michelle Lin dia belum berkata jujur kepada aku, aku sekarang juga tidak perlu memberitahu dia hubungan aku dengan Cedric Xu yang sebenarnya.

Kepikiran sampai disini, aku tidak tahan bertanya kepada dia: “kamu rencananya kapan mau memberitahu dia?”

“Malam ini aku awalnya berpikir ingin bicara dengan dia, tetapi sekarang dilihat, kamu ------”

Bagaimanapun dia yang mengerti aku, tahu aku sekarang masih belum ingin bilang.

“Aku bilang dengan dia saja.”

Bagaimanapun malam ini aku tidak akan bilang kepada dia, lihat dia kapan menjelaskan masalah Michelle Lin kepada aku, aku baru memberitahu dia.

Jika diantara suami istri kepercayaan yang paling dasar juga tidak ada, aku menikah dengan dia juga masih ada masalah yang sangat besar. Usia kita sudah tidak kecil, beberapa masalah ini, tidak seharusnya menganggap tidak melihat lagi, sudah saatnya benar-benar menghadapi masalah diantara kami berdua.

“Baiklah, kalau begitu kamu bicara saja dengan dia, jika perlu, telepon aku.”

Aku mengangguk-angguk kepala, mengerti maksudnya Cedric Xu.

Watak seperti Timothy Huang itu, belum tentu aku bicara dengan dia, dia masih tidak percaya.

“Kalian mengobrol sangat senang.”

Aku dengan Cedric Xu sedang berbicara, Timothy Huang tiba-tiba mendorong pintu masuk.

Aku melihat dia sebentar, dengan biasa menjawabnya: “Iya, ada masalah buru-buru?”

“Tidak ada.”

Makan bersama ini, aku makannya lumayan baik, aku tidak tahu apakah Timothy Huang makannya baik atau tidak.

Setelah berpisah dengan Cedric Huang, kami langsung pulang.

Victor sudah mau tiba waktunya tidur, didalam mobil duduk sebentar, dia sudah langsung tidur.

Bulan desember di kota A ini sudah memasuki musim dingin, pada saat sampai di apartemen Victor sudah ketiduran.

Aku langsung mengendong Victor masuk kekamar, membuka baju luarnya, menyelimuti dengan baik baru keluar.

Baru saja keluar, aku sudah dipeluk Timothy Huang.

Gerakannya sangat cepat, menarik aku langsung menekan aku ketembok, ciuman tidak berkata apa-apa langsung mencium, aku sama sekali tidak bisa bereaksi.

“Uh ------ kamu, lepas, lepaskan aku!”

Aku mengangkat tangan mendorong dia, tetapi tenaga wanita bagaimanapun tidak akan mengalahkan tenaga pria, tenaga aku selama ini tidak bisa mengalahkan Timothy Huang.

Juga tidak tahu lewat berapa lama, Timothy Huang baru melepaskan aku.

Aku mengangkat tangan mendorong dia: “kamu melakukan apa?”

Dia memakai tenaga, pada saat pergi masih menggigit bibir aku sesuap, aku melap, langsung kelihatan darah.

“Jane Tsu, kamu ada memikirkan perasaan aku tidak?”

Dia menundukkan kepala melihat aku, sepasang kelopak mata mencampuri rasa dingin.

Aku ketawa dingin: “aku tidak memikirkan perasaan kamu, bagaimana dengan kamu, apakah kamu pernah memikirkan perasaan aku?”

“Apa maksud kamu?”

Dia tiba-tiba bertekuk tangan aku, memaksa aku ketembok bersama dia.

Malam ini aku juga datang kemarahannya, awalnya sikap dia terhadap Michelle Lin sudah membuat aku tidak senang, sekarang malah berbalik mencurigai hubungan aku dengan Cedric Xu, aku semakin mikir semakin marah.

“Apa maksud aku, aku dari dulu sudah pernah bilang sama kamu, aku dengan Cedric Xu tidak ada apa-apa, tetapi kamu dari dulu tidak pernah percaya sama aku!”

“Kamu mau aku percaya sama kamu, kalau begitu kamu buktikan biar aku lihat bahwa kalian tidak ada apa-apa!”

Aku tidak menyangka dia bisa mengeluarkan kata-kata seperti ini, kemarahan sampai seluruh badan gemetar: “aku dan dia ada apa, kamu katakan?”

“Kamu dan dia didepan aku begitu, kamu sudah memikiran perasaan aku? Aku baru suami kamu yang didalam kartu keluarga, dia ------”

“Bunyi suara tamparan!”

Aku tidak ingin menampar dia, tetapi dia benar-benar sangat keterlaluan.

Meskipun aku boleh menyembunyikan masalah hubungan aku dengan Cedric Xu, tetapi diantara aku dengan Cedric Xu, selain ngobrolnya lebih akrab sedikit, kita saling menyentuh tubuh saja tidak ada, dia malah bilang saya seperti melakukan hal apa yang sangat memalukan.

Mengangkat kepala melihat dia sebentar, aku mengangkat kaki langsung masuk ke kamar tamu, tidak menunggu dia mengejar kemari, aku langsung mengunci balik pintu kamar.

Aku benar-benar tidak ingin melanjutkan pembicaraan dengan dia lagi, aku takut semakin dibicarakan semakin kacau.

Dia selalu merasa benar sendiri, tidak percaya aku, jadi tidak mau jujur masalah dia dengan Michelle Lin kepada aku, jadi sembarangan menebak hubungan aku dengan Cedric Xu, sampai-sampai hubungan aku dengan temannya, dia juga bisa cemburu, aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa!

Suami istri awalnya seharusnya dua orang yang paling karib, tetapi aku didepan dia, malah sama sekali tidak bisa merasakan kepercayaan dia terhadap aku.

Hubungan seperti ini membuat aku merasa sangat lelah, aku merasa sangat beruntung, aku hanya menyetujui lamaran dia, dan tidak pergi mengambil surat nikah bersama dia!

Jika tidak, mungkin saja aku dan dia terus begini, lama-kelamaan akan bercerai lagi!

Semalamnya tidak bisa tidur dengan baik, hari kedua saat suara alarm berbunyi, aku bangunnya ada sedikit kesusahan.

Melihat waktunya tidak banyak, semalam ribut dengan Timothy Huang, juga tahu tidak mungkin membiarkan dia mengantar aku pergi bekerja, aku langsung selesai beres-beres urusan sendiri lalu langsung berangkat kerja.

Pada saat membuka pintu kamar kebetulan bertemu dengan Timothy Huang, aku hanya melihat dia sekilas, mengangkat kaki langsung pergi.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu