Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 221 Kamu tidak bercanda kan?

Timothy mengulurkan tangannya dan mengambil ponselku, ia melihatku sejenak lalu menundukkan kepalanya dan melihat ponsel.

Semua berita dan foto sudah ku simpan, saat itu hanya iseng saja menyimpan bukti tangkapan layarnya ,tidak disangka sekarang dapat berguna.

Aku memanfaatkan waktu saat Timothy sedang melihat ponsel, aku segera melepaskan diri, melipat selimut dan berguling ke pinggir ranjang.

Timothy yang sedang melihat ponsel itu menampakkan raut wajah yang kurang mengenakkan.

Aku melihat di sebelahnya, entah mengapa, melihat dia seperti ini, kedalaman hatiku tak dapat menahan untuk tidak gemetar.

Sebenarnya aku hanya bermaksud menjahilinya, tidak disangka akan membuat dia benar-benar marah.

Aku melihat wajahnya semakin tidak mengenakkan, lalu aku segera menghampirinya bemaksud mengambil ponsel itu kembali, tapi aku terhenti olehnya, "Mau apa?" kata Timothy.

Dia sedikit mengerutkan wajahnya, aku pun menjadi tidak enak hati, "Apa kamu sudah selesai melihatnya? Kalau sudah, kembalikan ponsel itu padaku."

Timothy menjawab dengan dingin,"Hmm.", sudah jelas seharusnya aku yang marah, tapi sekarang malah jadi dirinya yang marah.

Dia menghadapkan ponsel itu ke hadapan wajahku , "Istriku, ceritakan bagaimana ini bisa terjadi?"

Aku melihat sejenak ke layer ponsel lalu mengerutkan alis, "Bukankah seharusnya aku yang bertanya padamu? Ini adalah berita mengenai dirimu, tapi kamu malah bertanya padaku?"

Timothy baik-baik saja kan hari ini?

"Waktu itu apa yang kamu bilang?"

Aku berpikir lalu merasa sedikit tidak yakin, "Cepat kembalikan ponselku!"

"Dulu kamu pernah berkata aku tidak dapat mengontrol perkataanku, sekarang sepertinya kamu sendiri yang tidak dapat mengontrol perkataan."

Ia mengangkat ponselku tinggi sehingga aku tidak dapat merebutnya kembali.

Ia kembali menghadapkan ponsel itu ke hadapanku, tanpa berpikir panjang, aku langsung mengangkat tangan dan bermaksud merebut ponsel itu, tidak disangka ia telah menjulurkan tangannya dan segera memeluk pinggangku.

Aku terdiam, Timothy menyimpan ponselku di atas kepala ranjang, sudah tidak ada ekspresi suram di wajahnya, yang ada sekarang adalah senyuman.

Seketika aku merespon:" Apakah kamu menjahiliku?"

"Bukankah kamu yang terlebih dahulu menjahiliku?"

Aku tidak dapat menang bersilat kata dengannya, terpaksa yang dapat kulakukan hanya mendorongnya, "Lepaskan aku!"

"Istriku, kamu tidak salah kan? Tadi pagi kita baru saja mengambil buku pernikahan!"

Aku mengangkat kepala dan melihatnya, tatapan Timothy kepadaku seperti serigala kelaparan yang belum makan beberapa hari.

Baru saja aku membuka mulut untuk berbicara, ia langsung menundukkan kepala dan menciumku, seluruh perkataan yang akan aku katakan dihalangi olehnya, "Mhh, Kamu!"

Aku menaikkan tangan untuk mendorongnya, tapi tangan kasarnya mengunci kedua tanganku terlebih dahulu.

Kekuatan laki-laki memang besar, aku tidak dapat melawannya. Ciumannya semakin ganas, diriku kewalahan dan tidak dapat bernapas.

Belum beberapa menit, diriku langsung tumbang.

Musim dingin tahun ini sangat dingin, saat tangannya masuk, aku menjadi menggigil kedinginan, "Timothy----"

"Sebentar lagi juga akan terasa panas!"

Sambil berkata, ia melucuti pakaian tidurku, lalu melihat pakaian dalamku.

Tubuhku dirangkul oleh satu tangannya, suhu tubuhnya terasa panas, jalan pikirannya tidak jelas, jadi saat ia memintaku untuk mengangkat tangan, aku menurutinya untuk mengangkat tangan, demikian juga saat dia memintaku untuk meluruskan kaki.

Saat aku baru tersadar, aku tidak mengetahui kapan telah membantunya menanggalkan pakaiannya.

Tiba-tiba bibirku terasa empuk, Timothy menundukkan kepala dan menciumku, "Penurut sekali."

Hal yang tidak dapat aku terima adalah dirinya yang sangat lembut saat berbicara padaku, membuatku merasa sedang berendam di dalam air hangat, sudah hampir muak.

"Ayo, masih ada celana sayang."

Aku sangat kagum dengan Timothy, mulutnya dapat mengeluarkan kata apapun. Ia dapat mengeluarkan kata-kata kasar, juga dapat mengeluarkan perkataan yang begitu lembut dan memikat saat berada di atas ranjang.

Suara rendah yang keluar dari mulut laki-laki itu berbicara di sebelah telingaku, "Sayang."

Seketika aku menjadi panas sehingga tidak dapat memikirkan apa-apa lagi.

Sepertinya Timothy melihat aku tidak dapat menolak saat mendapat panggilan sayang, ia pun mengganti kata itu, "Ada apa, manisku?"

Aku....

Saat itu, Timothy menarik tanganku dan menaruhnya di atas celana yang dikenakannya, "Ayo, masih ada ini."

Suaranya saat mengatakan hal tu sangat tebal dan berisi, seperti suara yang dikeluarkan oleh alat musik cello, sangat memikat orang.

Sekarang aku merasa kebingungan, tanganku hanya mengikutinya untuk menanggalkan celana tidurnya.

Saat aku mulai tersadar, dia sudah bersiap untuk memulai.

Aku menjepit tangannya, aku dapat merasakan suhu tubuhnya yang panas berpindah ke dalam tubuhku, sekarang ini aku seperti sedang disimpan di atas pemanggang.

Sangat panas.

"Yah-----"

katanya dengan keras, aku menggertak gigi karena tidak tahan.

Memikirkan tadi pagi aku dengannya baru saja mengambil buku pernikahan, malam ini aku menjadi sedikit bersemangat. Ternyata aku dapat memenuhi permintaan Timothy.

Aku dan dirinya sangat bersemangat, saat tersadar, waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Aku sudah sangat mengantuk, ia menggendongku untuk pergi membersihkan diri, lalu ia menggendongku lagi kembali ke atas ranjang.

"Tidur lah."

Dia mengelus kepalaku, "Hmm" jawabku. Setelah mencari posisi yang pas, aku pun memejamkan mata dan dengan cepat tertidur.

3 tahun yang lalu, tidak pernah terpikir oleh ku akan ada hari seperti ini bersama Timothy.

Saat bangun dikeesokan harinya, pinggangku sedikit pegal, aku melihat Timothy sudah tidak ada di atas ranjang.

Setelah melihat jam, aku segera bangun untuk mencuci muka dan menyikat gigi.

Saat aku memakai baju dan bersiap untuk membuat sarapan, Timothy mendorong pintu dan masuk.

Di luar sangat dingin, tapi dia masih pergi keluar untuk berlari, di tangannya sudah ada makanan untuk sarapan.

Aku menyimpan kuali yang sedang kupegang, lalu mengambil makanan yang dibawa olehnya.

Karena hari ini tidak perlu membuat sarapan, maka aku memiliki waktu senggang selama kurang lebih 20 menit.

Aku mengambil ponsel dan memainkannya sambil makan, saat itu Timothy keluar lagi dengan kondisi sudah selesai mandi.

Melihat rambutnya yang masih basah, aku mengerutkan alis , "Mengapa kamu tidak mengelapnya?"

"Sebentar lagi juga akan kering."

Setelah mengatakan itu, ia segera mengambil sebuah roti dan memasukkannya bulat-bulat ke dalam mulutnya.

Aku melihatnya sekilas, lalu mencari handuk dan mengelap rambutnya, setelah itu aku kembali mengambil ponselku dan melihat-lihat micro blog.

Saat itu aku sangat terkejut, melihat notifikasi yang tidak berhenti selama kurang lebih 1 menit, saat aku membukanya, ada lebih dari 999 pesan masuk.

Aku sangat terkejut dan segera melihat apa yang terjadi.

Saat aku melihatnya, barulah aku tahu Timothy yang men-tag diriku di micro blog.

Kemarin malam aku terlalu mengantuk dan langsung tertidur, tidak disangka Timothy menggenggam tanganku dan mengambil gambar saat aku sedang tertidur.

Tidak banyak orang yang tahu akun micro blog milikku, biasanya hanya dipakai untuk melihat-lihat berita yang sedang heboh, setelah Timothy men-tag diriku, seketika pengikutk akunku menjadi lebih dari 10.000 orang.

Aku tidak tahan untuk mengangkat kepala dan melihat seorang laki-laki yang sedang memakan sarapannya di hadapanku, aku sedikit tertawa.

Mengapa aku tidak tahu kalua Timothy suka mengumbar-ngumbar hal seperti ini?

Aku sedikit merasa malu.

Sepertinya ia dapat menebak dari tatapanku, ia mengangkat kepalanya lalu memandangku dengan ekspresi tidak berdosa, "Ada apa?"

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu