Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 228 Sudah Cukup

TIffany baru kembali setelah beberapa belas menit, kalau dia tidak kembali lagi, maka aku dapat mengambil kesimpulan bahwa dirinya melarikan diri.

Ia sangat berbeda saat setelah kembali dari toilet, terlihat lebih santai, "Kak Mike, maaf, tadi aku terlalu bersemangat dan menjadi gugup."

"Tidak apa-apa."

Aku menolehkan kepala dan melihat TIffany, melalui isyarat tatapanku aku bertanya apa yang terjadi, tapi dia tidak berkata apa-apa dan hanya mengangkat alisnya lalu tersenyum.

Aku pun ikut tersenyum, tidak peduli apa yang telah terjadi, sekarang dia sudah tidak gugup, hal ini yang lebih penting.

Setelah kondisi Tiffany membaik, kami mulai makan dan suasananya sangat menggembirakan.

Setelah selesai makan, aku berencana untuk pulang lebih awal dan menanyakan bagaimana tanggapan mereka

"Mike, sekarang Tiffany yang akan menemanimu berjalan-jalan, bagaimana?"

Rasanya tidak enak menjadi orang tengah, bila aku melakukan kesalahan, maka kemungkinan dapat menyinggung salah satu pihak.

Untung saja Tiffany tidak berkata apa-apa, kami berdua hanya menunggu tanggapan dari Mike, karena itu aku menjadi tidak canggung.

Entah memang Mike yang masih ingin mengetahui lebih banyak tentang Tiffany atau hanya demi diriku, dia mengiyakand an mengangguk, "Baik, kamu pulang dulu saja, hati-hati di jalan."

Aku mengangguk, sebelum pergi meninggalkan restoran aku mengedipkan mata kepada TIffany dan berkata, "Semangat!"

Setelahnya, aku tersenyum pada Mike lau membalikkan badan dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Mobil Timothy sudah menunggu di depan, baru saja aku masuk ke dalam mobil, VIctor langsung datang menghampiriku, "Ibu!"

Aku menggendongnya, saat mobil mulai berjalan aku pun segera menyimpannya di kursi khusus anak-anak yang lebih aman.

"Bagaimana tadi?"

Baru saja aku menyelesaikan tugas ini, Mike yang ada di hadapanku langsung tidak sabar untuk bertanya.

Aku tidak menyangka dia sangat suka bergosip, setelah berpikir bebera saat, akhirnya aku menceritakannya kepada Timothy, "Ternyata Mike dan Tiffany pernah bersekolah di kampus yang sama, aku juga baru mengetahuinya hari ini. Tiffany berkata, Mike sangat terkenal di kampusnya dulu. Melihat respon Tiffany, sepertinya dia sangat menyukai Mike."

Mungkin tidak bisa dikatakan benar-benar suka, tapi wanita sekarang dalam mencintai pria, kebanyakan dimulai dari pujian untuk pria itu sendiri.

Memang dulunya Mike adalah idola Tiffany saat masih berkuliah, tapi yang harus ditekankan adalah mereka tidak saling mengenal sebelumnya.

"Mereka berjodoh."

"Aku juga berpikir hal yang sama."

"Apakah nanti kamu harus menemani Mike lagi?"

Aku menatap Timothy, "Timothy, dimana rasa toleransimu?"

"Haha. Di depan istriku, tidak ada toleransi bagi pria lain."

"...."

Sudahlah, aku tidak dapat menang berdebat dengannya, tidak usah bicara lagi.

Timothy menyarankan agar aku memberi waktu bagi Mike dan Tiffany untuk saling mengenal, jadi dia memintaku untuk tidak mengikuti mereka lagi dan mengajakku untuk makan malam bersama dengannya dan Victor.

Meskipun aku tahu maksud Timothy yang tidak ingin aku bersama dengan Mike, tapi aku tidak dapat memungkiri, perkataannya kali ini benar.

Keduanya dapat berkomunikasi dengan baik, aku tidak dapat terus-terusan mengikuti mereka.

Memang aku yang membuat mereka saling kenal, tapi untuk hasil ke depannya, bukan hakku untuk mengira-ngira dan terlibat di dalamnya.

Masih ada setengah bulan menuju tahun baru imlek, aku berpikir untuk memanfaatkan waktu membeli baju baru bagi Victor.

Kami sudah makan malam di luar dan akan pulang ke rumah. Saat di perjalanan pulang, Victor melihat ada seorang anak kecil bermain di lapangan, ia juga melihat ada balon, karena itu Timothy harus memberhentikan mobil.

Akhirnya aku dan Timothy terpaksa turun membawa Victor bermain sejenak di lapangan, sesampainya di rumah sudah pukul 10 malam, bertepatan dengan itu Tiffany mengirimkan pesan ke ponselku : Sudah selamat sampai di rumah, terima kasih banyak, Jane!

Terlihat bahwa sekarang Tiffany sangat gembira.

Aku tersenyum, tadinya aku berencana untuk menelepon Mike dan bertanya akan perasaannya hari ini, tapi aku teringat akan hari yang sudah malam, lebih baik aku tidak menganggunya, akhirnya aku tidak jadi meneleponnya.

Setibanya di rumah, Victor ingin langsung pergi tidur, tapi ia berkeringat setelah bermain di lapangan barusan, jadi aku mencegahnya untuk langsung pergi tidur.

Kali ini Timothy membantu Victor untuk mandi, saat keluar dari kamar mandi, Victor yang digendong olehnya sudah tertidur.

Aku tidak dapat menahan tawa, "Sepertinya dia sangat mengantuk, saat sedang mandi pun bisa tertidur."

"Tadi ia berlari di lapangan lebih dari setengah jam, sepertinya sangat kelelahan."

Aku mengangguk dan segera menyalakan ranjang pemanas elektrik, setelah cukup hangat, barulah aku melihat Timothy dan berkata, "Kamu baringkan saja."

Saat keluar dari kamar Victor, aku yang belum mandi melihat jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam, pantas saja Victor sangat mengantuk.

Timothy mandi lebih cepat dariku, dia pergi mandi ke kamar tamu, saat aku keluar dari kamar mandi, dirinya sudah berbaring di atas ranjang.

Melihat rambutnya yang masih basah, aku pun mengangkat alis dan kembali mengambil handuk.

"Jangan bergerak! Aku akan membantumu mengelap rambut!"

Saat aku berjalan ke arahnya, dia langsung mengulurkan tangan dan memeluk pinggangku.

Aku mendorong pundaknya, tapi dia tidak bergerak lagi.

"Apakah menurutmu Mike akan menyukai Tiffany?"

Orang ini, seharian hanya mengingat masalah Mike dan Tiffany.

Aku sambil mengelap rambutnya berkata, "Bagaimana aku tahu, aku bukan Mike, untuk dapat menyukainya juga bukan sebuah proses yang mudah."

Setelah mengatakan hal itu, aku tidak tahan untuk memukulnya, "Timothy, sudah cukup, bisakah kamu tidak terus khawatir akan kejadian masa lalu."

Dia tidak menjawab.

Aku malas menghiraukannya lagi, aku meraba rambutnya dan merasa masih ada yang basah. Aku rasa musim panas lebih baik dari musim dingin, bila tidur dengan rambut basah seperti ini di musim dingin, maka keesokannya akan sakit.

Aku mendoronnya, "Lepaskan aku, aku akan mengambil pengering rambut."

Dia tidak melepaskan, aku sedikit berteriak padanya, "Timothy!"

Akhirnya dia melepaskaku, aku pun berjalan ke dalam toilet dan mengambil mesin pengering rambut.

Rambut Timothy tidak panjang, sebentar saja sudah kering.

Sekarang sudah pukul 11 lebih, aku sudah tidak kuat lagi, berbaring sebentar langsung tertidur.

Keesokan harinya adalah Hari Minggu, saat aku bangun, waktu sudah menunjukkan pukul 10 lebih.

Aku teringat Victor, lalu segera mendorong Timothy yang sedang memelukku, "Lepaskan aku dulu, aku akan melihat Victor!"

Setelah ia melepaskan pelukannya, barulah ia membuka mata, dan menunjukkan ekspresi orang yang belum tersadar.

Aku tidak menghiraukannya, aku memakai baju hangat dan berjalan menuju kamar Victor.

Sepertinya kemarin Victor kelelahan bermain, sekarang ini ia masih tertidur pulas.

Sudah jam 10 lebih, aku tidak berencana untuk kembali tidur. Setelah cuci muka dan sikat gigi, aku akan bersiap untuk memasak.

Tidak banyak hal yang harus dilakukan di hari Minggu, aku hanya bersantai dan menemani Victor bermain di rumah.

Timothy memiliki sedikit pekerjaan yang harus diurusi, karena itu sore harinya ia terus berada di dalam ruang kerja.

Waktu saat berada di rumah terasa sangat cepat, setelah tidur siang, waktu makan malam pun akan segera tiba.

DI hari Senin pagi, aku harus menunggu beberapa saat baru dapat melihat TIffany, "Bagaimana kemarin ini?"

Tiffany yang melihatku mengedipkan matanya, "Tunggu sebentar, aku pergi menyimpan tas, setelah itu akan bercerita padamu!"

Melihat Tiffany yang seperti ini, sepertinya mereka berdua telah menjalani hari itu dengan baik!

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu