Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 206 Telepon dua kali sehari

Aku mengangkat tangan dan menepuknya, "Aku hanya pergi untuk perjalanan bisnis dan aku tidak pergi ke luar negeri. Timothy Huang kau seharusnya tidak begitu naif."

Dia tidak melepaskan tangaku, "Perjalan bisnis mu kali ini cukup lama istriku."

Aku sedikit penyesalan telah memaafkannya dengan cepat, harusnya kutahan selama beberapa hari.

"Jangan ribut, besok aku harus bangun pagi untuk kebandara ."

"Ya."

Saat dia berkata, tangannya tidak dilepaskan, kepalanya menempel di pundakku, dan rambut pendeknya diarahkan kewajahku.

Aku sedikit gatal dan tidak bisa menahan untuk mengangkat tanganku dan mendorong kepalanya: "Kamu jangan - ah!"

Ketika dia berbicara, dia tiba-tiba memelukku, aku tidak punya persiapan sama sekali, dan akupun hampir terjatuh.

Tangan itu dengan cepat memegang leherku, dan situasi terjadi persis seperti yang diinginkan Timothy Huang.

Dia membawaku ke atas tempat tidur dalam beberapa langkah, aku tahu apa yang ingin dia lakukan, dan dengan cepat mengangkat tangannya untuk menghentikannya: "Tidak, aku besok - hehe!"

Dia tidak memberiku kesempatan, dia menekanku, dan tangannya menarik dan melepas piyama ditubuhku.

"Timothy Huang, kamu jangan - eng!”

Aku biasanya tidak mengenakan pakaian dalam saat malam hari, tetapi aku tidak berpikir itu akan membuat tindakan Timothy Huang lebih nyaman.

Dia menundukkan kepalanya dan mencium dadaku, digigitnya dengan pelan dan aku merasa tubuhku mati rasa.

"Aku--"

Aku masih ingin melawan, tetapi dia meraih tanganku dan menariknya kelehernya dan tangannya satu lagi mulai menarik celanaku.

"Kamu harus bepergian selama berhari-hari, bagaimanapun aku harus melakukannya malam ini!"

Aku tidak tahu harus bagaimana, baru ingin berbicara, tetapi tiba-tiba ada sesuatu yang masuk.

"Eng—“

Aku tidak bisa menahan diri dan mengeluarkan suara, Timothy Huang melepasku saat ini, dan mulai menciumku berkata: "Telepon aku satu kali sehari."

Timothy Huang tiba-tiba berpikir, dan berkata: "Tidak, telepon satu kali tidak cukup, kamu harus meneleponku dua kali.”

Aku tidak berbicara pada saat ini, dia memaksaku untuk berkata : "Telepon atau tidak? ? Um?"

Orang jahat ini!

Aku menggertakkan gigiku, berkata:”Telepon”

Dia menatapku dan tersenyum, itu sedikit lebih sulit daripada itu.

Timothy Huang mengatakan bahwa dia harus melakukan cukup, dia benar-benar sudah melakukannya dengan cukup.

Malam ini, aku tidak tahu berapa kali dia melakukannya. Yang aku tahu adalah pada akhirnya, aku tidak memiliki kekuatan sama sekali.

Sebelum aku tidur, karena takut terlambat aku ingin mengatur alarm, dia mengambil tanganku dan menatapku: "Apakah masih ada kekuatan?"

Aku menyetel alarm.

Keesokan harinya, aku bangun jam 7:30!

Aku sangat marah ketika melihat alarm dimatikan.

"Bangun? Jangan khawatir, cuci muka dan gosok gigimu. Aku akan mengantarmu ke bandara jam delapan lewat."

Mendengarnya dia berkata akan mengantarku, kemarahanku di dada sedikit mereda, menatapanya: "Apakah hari ini kamu tidak pergi ke perusahaan ?”

"Antar kamu ke bandara dulu."

"..."

Inilah enaknya menjadi bos. Jika terlambat, tidak ada orang yang akan memarahimu.

Aku dengan cepat bangkit, tetapi Timothy Huang melakukannya dengan penuh gairah semalam. aku baru saja menginjakkan satu kaki dan bangkit dari tempat tidur. Tetapi , kaki itu tiba-tiba lemas, tidak memiliki kekuatan sedikitpun. Seluruh tubuhku terjatuh ke depan.

Melihat aku jatuh ke lantai, Timothy Huang bergegas dan memeluk ku: "Apa yang terjadi?"

Dia mengangkatku keatas tempat tidur, dan aku tidak tahan mengangkat kaki dan menendanganya: "Ini semua salahmu!"

Kakiku semua lemas!

Dia menatapku sebentar, diperkirakan dia tahu apa yang terjadi padaku. berkata: "Tidak bisakah bergerak? Aku gendong kamu pergi?"

Setelah itu , dia menggendongku.

Aku tidak menduga dia bergerak begitu cepat, aku memukul pundaknya: "Turunkan aku! Jangan menunda waktuku!"

"Oke, jangan buat masalah, cepat mandi !"

Dia membawaku ke kamar mandi sebelum , setelah itu sebelum dia berjalan pergi dia mengelus rambutku.

Aku melihat bagian tubuhnya yang berjalan keluar, dan tersenyum: "kekanak-kanakan."

Ketika sarapan, Bibi Zhao sudah datang, aku memberi tahu Bibi Zhao bahwa aku tidak berada di kota A, dan akan menyuruhnya untuk mengurusi Victor Tsu.

Bibi Zhao tidak berkata apa-apa, aku tersenyum dan berencana memberi Zhao Bibi gaji bulan depan.

Jam 08.30 kami berangkat,tidak tahu kenapa Victor Tsu bangun begitu pagi.

Baru saja berjalan ke pintu aku mendengar bahwa Victor Tsu memanggilku.

Diganggu Timothy Huang dari semalam sampai saat ini aku masih belum merasakan apa pun.

Sekarang saar benar-benar harus pergi. ketika mendengar Victor Tsu memanggilku "ibu, ibu" . Tiba-tiba aku merasa tidak rela. Aku tidak tahan dan menjatuhkan koper.

Dengan ragu, Victor Tsu jalan kearahku.

Aku dengan cepat meraih dan memeluknya, "Victor Tsu, kemapa kamu bisa bangun sepagi ini?"

"Mama mau kemana?"

Aku sedikit terkejut, Victor Tsu sebenarnya tahu aku akan pergi perjalanan bisnis.

Aku tanpa sadar memandang Timothy Huang.

Tapi siapa yang tahu,hanya ada tiga orang di keluarga ini, aku tidak mengatakannya pada Victor Tsu, dan Timothy Huangpun tidak ada mengatakannya pada Victor Tsu.

"Victor , mama akan segera kembali!"

Biasanya dia akan mendengar perkataanku. Tidak tahu apa yang terjadi hari ini. Dia bahkan menangis terus, "Tidak, aku tidak mau!"

Aku sedikit kewalahan, Bibi Zhao datang dan ingin membawa Victor Tsu, tetapi dia memelukku dan tidak melepaskannya.

“Victor Tsu tenanglah, kamu dan ayah tunggu ibu kembali, oke?"

"Tidak, mau dengan mama!”

Victor Tua menahanku, mungkin dia tahu bahwa aku akan pergi ke tempat lain, anak-anak sangat sensitif.

Karena Victor Tsu menahanku terus, aku baru berangkat pukul sembilan.

Untungnya, Timothy Huang mengendarai mobil dengan cepat, kami tiba di bandara pada jam 9:30.

Aku sedikit tertekan ketika memikirkan Victor Tsu pagi ini, aku merasa sedikit menyesal.

Setelah menurunkan koper, sudah pukul 09:40. Aku akan masik.

Timothy Huang berkata: "Ingat apa yang aku katakan tadi malam?"

Aku memandangnya saat ini, aku mengangkat tanganku dan menyentuh pipinya, dan tidak ingin menggodanya: "Aku ingat, aku akan meneleponmu dua kali sehari. kamu dan Victor Tsu. Tunggu aku - - "

Aku belum mengatakan kata "kembali". Dia tiba-tiba mencium ku dan memelukku.

Aku tidak terbiasa melakukan perilaku intim seperti itu di tempat umum ini, tanpa sadar aku mendorongnya menjauh, tetapi dia semakin memelukku dengan erat.

"Timothy Huang!"

Aku berteriak padanya barulah dia melepaskanku, dia menggigit bibirku ketika aku pergi: "Ingatlah jangan bersama pria dengan sembarangan.”

Aku menyentuh bibir yang digigit dan tidak bisa menahan diri untuk tidak meliriknya: "Apakah kamu seekor anjing?"

Dia tidak mendengarkanku: "Ingat apa yang aku katakan? Kalau tidak, lain kali aku menggigitnya tidak sesederhana seperti yang kulakukakn di sini."

Dia berkata dan menatapku dengan tatapan penuh makna.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu