Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 48 Timothy Huang, kamu sungguh tampan.

Timothy Huang menunduk melihatku, sikapnya melembut: "Ada sedikit urusan di perusahaan, aku khawatir kamu di rumah sendirian."

Aku segera menjamin: "Aku dirumah akan tidur, membaca buku sebentar, tidak akan melakukan apa-apa." Melihat tatapan matanya rileks, aku segera turun dari tempat tidur: "Ayo, bawa aku pulang, aku sudah tidak tahan bau rumah sakit ini."

Akhirnya Timothy Huang berhasil kubujuk untuk membantuku mengurus proses keluar dari rumah sakit.

Aku seharian sendirian dirumah, keesokkan harinya adalah rapat periodik proyek yang aku tangani, membunuhku pun aku tidak ingin tinggal dirumah.

Beberapa hari ini aku sangat sibuk, juga tidak mengingat kejadian di Keluarga Huang, lalu mendengar perusahaan Charles menyatakan bangkrut.

Saat Felicia bergosip tentang masalah ini aku baru keluar dari ruang rapat, seharian tidak minum, tidak ingin bergerak dari kursi.

Mendengar perkataannya langsung membuatku tersedak, dengan kaget melihatnya : "Felicia coba kamu ulangi?"

Dia sedikit jijik dan memberikan tisu kepadaku: "Kenapa kamu heboh sekali, bukankah hanya berita AD Company menyatakan bangkrut?"

Jika bukan karena Vincy Huang mendorongku, aku juga tidak akan memperhatikan masalah perusahaan Charles. Saat Timothy Huang mengatakan tidak akan mendanai, aku juga tahu, jika Vincy Huang ribut sampai ke Keluarga Huang, tidak mendanainya juga tidak masuk akal.

Tapi baru berlalu setengah bulan, sungguh sudah menyatakan bangkrut.

Aku baru ingin mengatakannya, HP ku berbunyi.

Timothy Huang menelepon mengatakan dia sudah sampai dibawah, kemarin dia baru kembali dari dinas, tapi kemarin dikarenakan acara hari ini lembur sampai jam sebelas lewat setengah bulan ini kami tidak memiliki waktu untuk bersama-sama, malam ini Timothy Huang khusus memesan restauran outdoor, kami memutuskan untuk beromantis sebentar.

Setelah bicara sedikit dengan Felicia aku langsung membereskan barang dan pergi, dibelakangku Felicia masih menanyakan apakah besok mau pergi berbelanja bersama, aku menolaknya, aku dan Timothy Huang selama setengah bulan sibuk urusan masing- masing, malam ini tentu saja harus bermesraan sebentar.

Membayangkan malam ini, wajahku tidak tahan menjadi panas.

Masuk kedalam mobil, aku teringat masalah perusahaan Charles, tidak tahan lalu bertanya: "Kamu sungguh tidak mendanai AD Company?"

Dia melihatku, "Kamu tidak melihat berita?"

Aku menjulurkan lidah: "Sudah lihat, hanya ingin memastikan saja,"

Timothy Huang tidak berkata apa-apa, hanya mendengus sebentar.

Aku tidak menyangka Timothy Huang sungguh menahan tekanan dari Keluarga Huang, membantuku membalas dendam, Vincy Huang bukan orang yang gampang, aku rasa nanti dia akan membuat masalah lagi.

Timothy Huang memesan restoran prancis yang mewah, suasana didalamnya sangat hangat. aku mimun sedikit anggur, beberapa hari ini aku pergi pagi dan pulang larut, Timothy Huang juga pergi dinas, kami sama sekali tidak memiliki waktu untuk bertemu.

Sekarang melihatnya, keberanian karena minuman beralkohol, aku menaikkan kaki menendangnya dari bawah meja.

Tangannya yang memegang gelas wine berhenti, melihat mataku yang membara, tiba-tiba aku tidak bisa makan lagi, aku melihatnya mengusulkan: "Bagaimana kalau kita pulang saja?"

Timothy Huang melihatku, tatapan matanya membuat wajahku tiba tiba terbakar, "Aku ke kamar mandi dulu."

Aku juga tidak tahu kenapa hari ini sangat bersemangat, mungkin karena minum wine, mungkin karena perusahaan Charles bangkrut, karena Timothy Huang.

Aku menggunakan air membasuh wajahku, sedikit sadar, mengingat pikiran ku yang bukan-bukan tadi, tidak tahan dan menepuk pipiku, dan menarik nafas dalam, dengan berani mencari Timothy Huang.

"Apa yang kamu lakukan, lepaskan aku! ""

Baru keluar dari pintu kamar mandi melihat sepasang pria dan wanita berpelukan berciuman, suara wanita itu sangat familiar, tapi situasi sekarang sangat canggung, aku hanya memikirkan untuk segera pergi.

"Plak! Levin, apakah kamu gila!"

Setelah wanita itu mendorong pria itu aku baru dapat melihat jelas, orang itu bukan orang lain melainkan Shirley Yao.

Shirley Yao melihatku wajahnya terlihat gelisah, tapi dengan cepat kembali seperti semula dan bersikap arogan terhadapku: "Jane Tsu aku peringatkan kepadamu, jika ada yang tahu masalah hari ini, awas kamu."

Aku melihat pria itu sejenak, dia sedang melihatku, dari matanya terlihat memiliki maksud tidak baik, membuatku merasa tidak nyaman.

Mengembalikan pandangan, aku tertawa sinis kepada Shirley Yao: ”Kalian sangat berani terang-terangan, biarpun aku tidak mengatakannya, malam ini pasti tidak hanya aku yang melihat hal ini.”

Selesai mengatakannya, dari kamar mandi keluar seorang wanita lagi.

Aku tidak tahan lalu tertawa, Shirley Yao marah hingga seluruh tubuhnya bergetar, ”Kamu berani!”

Aku tidak ingin berlama-lama dengan Shirley Yao, setelah melihatnya aku langsung melangkah pergi.

Shirley Yao menjulurkan tangan menarikku, ”Jangan berpikir untuk pergi!” sambil berkata, dia juga tidak tahu apa yang terpikir olehnya, berbalik dan melihat pria itu: ”Bukankah kamu selalu penasaran dengan wanita Timothy Huang?”

Pria itu melihatku lalu tersenyum, pandangannya yang melecehkan membuatku jijik: ”Timothy Huang dibawah, jangan coba-coba menyentuhku!”

Mendengar nama Timothy Huang, pria itu menjadi takut, Shirley Yao menendangnya: ”Tidak berguna, bukankah kamu membutuhkan uang? Aku katakan kepadamu, jika kamu menggunakannya mengancam Timothy Huang, berapa pun Timothy Huang pasti akan memberikannya!”

Dia berkata sambil menarikku, aku tidak ikut bersamanya, melepaskan pegangannya dan lalu kabur.

“Kamu masih tidak segera mengejarnya! Jika Timothy Huang tahu, nanti kamu pasti mati!”

Aku tidak tahu Shirley Yao seberani ini, di tempat umum ingin menyuruh orang menculikku!

“Kenapa kabur?”

Sampai dibawah, aku menabrak tubuh Timothy Huang.

Mendengarnya, aku baru dapat tenang, baru ingin mengatakan Shirley Yao mengejarku, saat mengangkat kepala melihat, tidak ada mereka berdua.

Saat ini aku baru menyadari, Shirley Yao tidak benar-benar bodoh, mungkin tadi dia takut aku memfotonya, jika hal itu diketahui Peter Tan, mereka pasti akan berakhir.

Aku hanya merasa lucu, seorang pria bajingan, seorang wanita jalang, mereka berdua ditakdirkan saling mencelakakan untuk selamanya, aku tidak sangat kurang kerjaan memberitahukan masalah ini kepada Peter Tan!

“Jane Tsu?”

Timothy Huang kembali memanggilku, saat ini aku baru sadar, melihatnya menggelengkan kepala, tertawa: ”Tidak apa-apa, takut kamu tidak sabar menunggu, jadi berlari kebawah.”

Tentu saja dia tidak percaya: ”Kamu bertemu siapa?”

Aku juga tidak ingin menutupi, lalu menceritakan semuanya.

“Wanitaku apakah dia berhak penasaran?”

Raut wajahnya sangat dingin, aku tahu Timothy Huang dibuat marah.

Awalnya ingin menenangkan, tapi mengingat sikap arogan Shirley Yao tadi, aku langsung berhenti bicara.

Malam hari, sesampainya dirumah Timothy Huang menuangkan wine lagi untukku, gangguan dari Shirley Yao membuatku sadar dari pengaruh alkohol.

Melihatnya semangat ingin minum, aku juga tidak menolak, menjulurkan tangan mencobanya, ternyata sangat enak, tanpa sengaja minum terlalu banyak, wajahku memerah dan panas.

“Jane Tsu, apakah kamu mabuk?”

Aku mengangkat kepala, melihat mata Timothy Huang sedang bersinar.

Aku rasa aku sudah mabuk, dan bersendawa, mengangkat tangan tidak tahan dan membelai alis matanya:” Timothy Huang, kamu sungguh tampan.”

Sepertinya dia sedang tertawa, tapi cahaya lampu tidak terlalu terang, aku tidak dapat melihat dengan jelas.

Mendekat dan menciumnya, aku merasa diriku seperti ikan yang kekurangan air di musim panas.

Kami sudah sangat lama tidak bermesraan, sebelumnya aku tidak merasa aku memilliki kebutuhan, sekarang memeluk Timothy Huang, aku merasa hasratku sangat jelas.

Ada wine yang membantu kami berdua sangat bersemangat, malam ini kami dari kamar menuju kamar mandi, lalu ke sofa, akhirnya Timothy Huang gegabah, menimpaku didepan jendela dan menginginkanku.

Aku merasa sepertinya terekspos, memeluknya dan memintanya kembali ke ranjang, dia mengatakan tidak ada yang melihat. Perlahan dalam serangannya aku melupakan semuanya.

Sampai subuh, kami baru menghentikan perang.

Keesokan harinya adalah akhir pekan, tapi pagi-pagi sekali, aku dan Timothy Huang dibangunkan oleh bunyi suara bel.

Timothy Huang bisa merasa kesal jika tidurnya diganggu, raut wajahnya gelap seperti bawah panci.

Aku mengira ada yang salah dengan properti, setelah menenangkan Timothy Huang dan berlari kebawah untuk membuka pintu, tapi tak disangka yang datang adalah Vincy Huang.

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu