Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 280 Sangat Patuh, Istri

Karena makan malam ketemu Tiffany Xiang dan Mike Qi mereka, meja makan atas malah lebih ramai banyak dibanding biasanya.

Victor jam sembilan lebih sudah mengantuk, kami hanya bisa berpisah.

Victor hari ini keluar keringat, pulang sampai dirumah tetap dengan tega membangunkan Victor, menyuruh Timothy Huang membawa dia pergi mandi.

Pada saat aku selesai mandi keluar, Victor kebetulan sudah tertidur, Timothy Huang pergi mandi, aku pergi ke kamar Victor melihat sebentar Victor, baru mematikan lampu dan menutupkan pintu juga kembali ke dalam kamar.

Timothy Huang kebetulan keluar dari kamar mandi, dia melihat aku sekali, mengelap rambut duduk di ranjang sebelah satu lagi.

Dari meja makan aku sudah menyadarinya perasaannya tidak terlalu betul, menaruhkan majalah di

tangannya, aku mengangkat kaki memanjat ke ranjang, memanjat kesitu menarik-narik dia: “Direktur Huang, marah ya?”

Dia melayangkan sekilas pandang kepadaku, tidak berbicara.

Aku melihat dia tidak berbicara, terpaksa mengambil kemari handuk di tangan dia: “Aku bantu kamu lap saja.”

Dia malah tidak menolaknya, melepas tangan, membiarkan aku bantu dia mengelap rambut.

Rambutnya Timothy Huang sudah dua bulan lebih tidak potong rambut, rambut cowok memang tidak panjang, waktunya dua bulan lebih sangat mudah menumbuh panjang.

Aku memegang-megang: “Rambut kamu sudah tumbuh panjang, kapan pergi gunting bentar?”

Dia masih tidak berbicara, aku benar-benar dibikin marah sampai ketawa: “Apakah kamu rencana tidak berbicara dengan aku terus?”

“Bukannya kamu berbicara terus dengan Mike Qi?”

Mendengar perkataannya, aku benar-benar tidak tau harus nagis atau harus ketawa: “Timothy

Huang, apa kamu tidak salah? Mike Qi sekarang sudah bersama dengan Tiffany Xiang, cukanya kamu juga makan, apa kamu ini tidak terlalu lebai?”

Aku baru selesai mengatakannya, dia tiba-tiba mengangkat tangan menahan pergelangan tangan aku, tangan satu lagi mengambil handuk yang ditangan aku membuang ke tempat yang tidak jauh, masih belum tunggu aku merespon kemari, ciumannya sudah jatuh kemari.

Sedikit keras, sedikit galak, lebih banyak lagi ketidaksabaran.

Dia mengunakan tenaga, aku merasa sedikit sakit, tak tertahan mendorong dia sekali: “Kamu telah mengigit sakit aku!”

Dia sepertinya tidak mendengar perkataan aku saja, meneruskan mencium aku dengan tenaga.

Aku hanya merasa seluruh badan aku nafas saja dihirup pergi dia, tidak bisa ganti nafas, pada saat sudah mau sesak nafas, dia akhirnya menenang kembali.

“Jane Tsu, aku sangat tidak suka mendengar kamu dan Mike Qi mengungkit masalah sebelumnya. Bukan karena aku takut kamu dan dia ada apa, tapi karena dua tahun itu aku tidak ada disamping kamu!”

Mendengar perkataannya, pada mulanya aku sedikit marah, sekarang hanya penuh dengan perasaan yang halus lembut.

Sudah begitu lama, dia masih memikirkan masalah dua tahun itu.

Aku tak tertahan mengangkat tangan berinisiatif memeluknya, dengan ringan mencium sekali dibibirnya: “Timothy Huang, masalah dulu, siapa benar siapa salah sudah tidak apa-apa, bagaimanapun kita sekarang sudah bersama, dan juga——”

Aku berkata, berhenti sekali, mengangkat kepala dengan lurus melihatnya: “Aku mencintai kamu, benaran.”

Aku menarik tangan dia, menekankan di dada sendiri, membiarkan dia merasakan detak jantung aku.

Benaran, semuanya selalu benaran.

Dia melihat aku, pandangannya memanas, bibir tipisnya pelan-pelan mengerak, sepertinya ingin berkata sesuatu, lama sekali, aku mendengar dia memanggil aku: “Jane Tsu.”

Katanya menurun, tangan melonggar, menahan aku terjatuh di atas ranjang.

Ciuman kali ini dibandingkan ciuman tadi lebih lembut banyak, aku seperti seluruh dunianya saja, dia terhadap aku dengan sangat hati-hati.

Aku tak tertahan mengangkat tangan memeluknya, sedikit-sedikit meresponnya.

Baju di badan tidak tau kapan sudah terbuka, malam ini kita juga tidak perlu kuatir Victor ini.

Timothy Huang sangat lambat masuk, perasaan ini bagi aku benar-benar menyiksa, aku tak tertahan memanggil namanya sekali: “Timothy Huang——”

Dia menundukkan kepalanya melihat aku bersenyum: “Pintar, panggil suami!”

Geraknya juga lambat, aku melihat dia, merasa seluruh badannya merasa tidak enak.

“Panggil tidak?”

Dia tiba-tiba dengan keras sekali, aku berbunyi hm, dia tiba-tiba melambat lagi, jelas dengan khusus menyiksa aku!

“Suami, cepat——ehmm——”

“Sangat patut, istri.”

Dia menundukkan kepala mulai mencium aku lagi, aku merasa seluruh badan aku seperti sepotong daging yang dimasak di dalam air, seluruh badan mendidih semua.

Di atas ranjang membuat dua kali, Timothy Huang tiba-tiba memeluk aku naik, kita berdua masih bersama.

Dia mengangkat kaki selangkah demi selangkah berjalan ke ruamg mandi, aku merasa digosok sampai merasa tidak enak, memeluk dia tak tertahan bergerak-gerak, dia mengangkat tangan memukul sekali di pantat akui: “Jangan asal gerak!”

Suara Timothy huang sedikit rendah, kepikir tadi dia menyiksa aku, aku tak tertahan bergerak-gerak lagi.

Tak salah duga, detik selanjutnya, aku mendengar suara Timothy Huang yang bertarik nafas.

Aku tak tertahan mengangkat keningnya ketawa sekali, hanya rasa puas ini tidak lama, Timothy Huang menambah kecepatan langkah kakinya sampai di kamar mandi, dia mendorong pintu, langsung menekan aku di atas dinding, menjulurkan tangan membukakan shower yang diatas kepala kami, kemudian dengan keras menabrak… …

Karena aku memprovokasi Timothy Huang, di kamar mandi aku disiksa sangat kejam, untung saja hari kedua adalah hari minggu, pada saat aku hari kedua bangun baru menyadari seluruh badan atas bawah sendiri semuanya lemes, di lengan ada bagian tempat masih sedikit biru, jelas semalam di dalam kamar mandi Timothy Huang menekan aku di tempat cuci muka dan buatnya di pada saat melakukan itu.

Kepikir sampai sini, aku merasa seluruh muka dirinya semua panas.

Timothy Huang orang ini terlalu tidak tau malu, lakuin ya lakuin saja, masih harus menyuruh aku melihat kaca!!!

“Berpikir apa?”

Timothy Huang sudah bangun dari awal, aku tidak tau dia kapan berjalan masuk lagi, mendengar suara dia, aku kaget sekali, “Tidak memikir apa!”

Dia langsung menekan aku di atas ranjang, “Tidak berpikir apa, ngapain muka kamu merah begitu?”

Satu tangan dia jatuh ke muka aku, aku sedikit kurang percaya diri, segera mengangkat tangan menarik tangan dia: “Kamu cepatan naik, aku sudah mau bangun!”

“Ngapain bangun begitu pagi, hari ini hari minggu!”

“Mana ada pagi, sekarang sudah——”

Aku belum selesai bilang, dia langsung memberikan aku Hp.

Pada saat ini aku baru menyadarinya, memang sedikit kepagian, baru jam setengah delapan, aku biasanya masuk kerja juga jam segini bangunnya, tak terpikir hari ini istirahat, juga bangun begitu pagi.

Ketika menghayal, tangan Timothy Huang tiba-tiba masuk dari bawah baju.

Dia masuk dari luar, tangan dingin-dingin, ketika masuk kedalam, seluruh badan aku gemetar sekali, merespon kembali segera mengangkat tangan menahan tangannya: “Kamu ngapain?”

“Ya berbuat!”

Dia berkata, menundukkan kepala mencium aku lagi.

Aku terpikir semalam heboh didalam kamar mandi, merasakan kaki dirinya semuanya lemes, mengangkat tangan dengan tidak berhenti mendorongnya, badannya juga dengan meronto-ronto bergerak sana sini.

Akhirnya ini malah benar-benar tidak sengaja menyalahkan apinya, Timothy Huang menjulurkan tangan menahan dua tangan aku, sepasang matanya sudah menurun kebawah: “Istri, apakah kamu tidak tau cowok pada pagi hari tidak boleh mengodanya?”

Ekspresi muka aku berubah sebentar: “Kamu, kalau tidak kamu pergi mandi?”

“Dingin begitu kamu menyuruh aku pergi mandi air dingin?”

Aku sedikit ragu-ragu: “Kalau tidak, kamu mau gimana?”

“Berbuat sekali!”

“Aku tidak mau——mm!”

Sikapnya Timothy Huang sangat keras, semalam pada saat Timothy Huang mengendong aku kembali sudah terlalu ngantuk, aku baju pun tidak pakai, dia langsung menjulurkan tangannya memegangnya, kemudian melihati aku tiba-tiba bersenyum: “Kamu sendiri juga sudah siap, masih bilang tidak mau?”

Berkata, dia menarik selimutnya menyelip masuk, menarik kaki aku lalu langsung masuk… …

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu