Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 160 Ikuti Kata Hati

Apakah aku sedang berpikir yang aneh-aneh?

Bibi Fan berkata bahwa Timothy menyukaiku dan aku peduli padanya. Aku dan dia sudah memiliki Victor, jadi tidak seharusnya berperilaku seperti ini.

Apakah aku hanya memperburuk masalah?

Aku baru menyadari bahwa aku tidak dapat membereskan perasaanku sendiri.

Dahulu aku tidak seperti, saat aku putus dengan Peter, aku langsung putus begitu saja tanpa basa-basi.

Kalau sekarang aku bertemu dengan Timothy, aku sadar bahwa aku tidak dapat berpikir secara rasional.

Aku benar-benar bingung.

"Jane?"

Mendengar suara Mike yang memanggilku, aku baru sadar kembali.

Sadar bahwa aku sedang bengong, aku merasa tidak enak kepada Mike: "Ada apa? Aku sedang memikirkan pekerjaan."

Aku merasa tidak enak karena sudah berbohong seperti in.

Aku bukan sedang memikirkan masalah di kantor, tapi aku sedang memikirkan kata-kata bibi Fan, dan sedang memikirkan Timothy.

"Waktu untuk aku pergi ke Kota S sudah di tetapkan."

Kata-katanya membuatku langsung tersadar, mulutku ternganga, aku ingin berkata beberapa hal, tapi aku merasa tidak ada kata-kata yang pantas untuk di keluarkan.

Pembicaraan ini cukup berat, aku sudah mengenalnya selama 3 tahun, pertemanan kami sudah sangat dekat, namun sekarang dia ingin pergi, aku langsung merasa sedih.

Sebenarnya sebulan yang lalu dia sudah pernah memberitahuku tentang hal ini, jadi sekarang aku bukannya sama sekali tidak tahu tentang hal ini.

Aku sudah mempersiapkan hatiku untuk mendengar tentang hal ini, jadi aku tidak merasa terlalu kaget :"Kapan?"

"Bulan depan tanggal 8."

Aku mengerutkan keningku: "Mengapa cepat sekali?"

Sekarang sudah tanggal 27, dan bulan ini tidak sampai tanggal 31, waktu yang tersisa tinggal 10 hari lagi.

"Terjadi masalah disana, jadi aku harus pergi lebih awal."

Aku mengganggukkan kepalaku :"Kalau begitu kamu——"

Aku ingin bertanya kapan dia akan balik, namun aku merasa pertanyaan ini tidak seharusnya ditanyakan.

Tidak tahu mengapa, tiba-tiba aku teringat akan perkataan Timothy pagi tadi.

Kamu butuh waktu untuk berpikir memilih siapa?

Tiba-tiba aku merasa bahwa aku terlalu bergantung pada Mike.

Kalau dipikir kembali, sepertinya lebih baik Mike pergi.

Walaupun aku tidak mencintai Mike, tapi aku sangat bergantung padanya. Tidak adil baginya untuk terus seperti ini, untung saja sekarang aku menyadarinya.

"Baiklah, kalau ada waktu kosong, aku akan membawa Victor untuk pergi menemuimu."

Dia tertawa: "Kalau ada waktu kosong, aku juga akan pulang."

Topik perpisahan sangatlah berat. Meskipun bukan berpisah esok hari, namun kita seperti sedang makan bersama terakhir sebelum berpisah.

Aku dan dia sama-sama tidak berbicara. Kita berdua hanya menundukkan kepala sambil makan.

Aku tidak tahu sudah lewat berapa menit, Mike membuka suara: "Jane."

"Ya?"

Aku melihat kearahnya.

"Bagaimana hubunganmu dengan Timothy? Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?"

Aku tidak menyangka dia akan menanyakan pertanyaan ini. Karena terlalu tiba-tiba, aku tidak tahu harus menjawab apa, tapi aku juga tidak ingin menyembunyikan darinya, aku hanya berkata: "Sebenarnya aku juga tidak tahu."

"Terlihat jelas sekali bahwa dia masih mencintaimu."

Karena dia yang membuka pembicaraan ini, aku tidak dapat menghindarinya lagi :"Kenapa?" Aku menaruh sumpitku dan mengelap bibir Victor, barulah aku membuka mulut lagi: "Hubunganku dengannya tidak seperti yang kau bayangkan. Hubungan kami tidak tumbuh seperti hubungan orang lain pada umumnya. Aku mendekatinya karena aku memiliki tujuan, dan barulah kami menjalin hubungan."

Aku berhenti sejenak, "Namun setelahnya aku baru tahu bahwa dia juga memiliki tujuan saat mendekatiku, dia sebenarnya tidak mencintaiku. Awalnya, aku disalahkan oleh semua orang, dan aku mencari-cari bukti kalau bukan aku yang membocorkan rahasia, namun dia tidak percaya padaku. Mike, mungkin banyak orang merasa bahwa cinta adalah segalanya. Namun untuk masalah aku dan Timothy, masalah ekonomi juga tidak ada. Aku juga tidak memiliki rasa percaya kepada Timothy. Aku merasa di mencintaiku, namun aku selalu merasa ragu, apakah semua ini adalah kepalsuan yang sama dengan tahun itu."

Setelah selesai berbicara, aku merasa sedih. Aku tidak ingin dia melihatku sedih, jadi aku hanya mengelap mukaku.

"Kemarin malam aku berbincang dengan Timothy untuk waktu yang lama."

Aku tertegun: "Apa yang kalian bicarakan? Dia tidak memukulmu kan?"

Dia menggelengkan kepalanya: "Tidak. Dia menanyakanku tentang kehamilanmu, dan berkata padaku agar tidak mengganggu hubungan kalian."

Setelah aku mendengar ini, wajahku memanas, "Dia memang orang yang seperti ini, tidak memikirkan perasaan orang lain saat berbicara."

"Jane, dari sudut pandang laki-laki, aku merasa bahwa Timothy masih mencintaimu. Tapi aku tahu perbuatan jahat yang sudah dia lakukan, jadi kamu tidak perlu cepat-cepat untuk memaafkannya."

Aku tidak menyangka dia akan berkata seperti ini padaku, aku tidak tahan untuk tertawa: "Kamu benar sekali."

Aku tidak tahu apakah pembicaraanku dengan Mike yang membuatku kepikiran akan hal ini atau tidak.

Waktu 10 hari sangat cepat berlalu, Timothy sepertinya tidak datang.

Aku menggendong Victor untuk mengantar Mike pergi. Victor merasa akan berpisah dengan Mike, jadi dia memeluk Mike dan tidak ingin melepaskannya.

Waktu sudah tidak banyak lagi, aku harus menggendong kembali Victor.

Victor langsung menangis begitu lepas dari pelukan Mike.

Kepalaku sakit: "Anak ini tahu bahwa kamu akan pergi."

"Jangan sakiti dia!"

Sudah waktunya untuk pergi pemeriksaan keamanan, dan aku melihat Mike selangkah demi selangkah maju sampai akhirnya dia sudah tidak terlihat lagi di ruang pemeriksaan.

Aku merasa sedih, tapi inilah hidup.

Setelah Mike pergi, aku merasa sedikit tidak terbiasa. Dulu aku makan bersama dengan Mike, tapi sekarang hanya tersisa diriku dan Victor. Saat makan malam tidak ada orang yang bisa diajak bicara, aku merasa sedikit sepi.

Saat Mike akan pergi, dia memelukku dan berkata padaku untuk mengikuti kata hatiku.

Ikuti kata hati.

Saat ini, kata-kata Mike terus terngiang di kepalaku.

Setelah Mike pergi selama setengah bulan, aku tiba-tiba mendapat telepon di tengah malam.

Saat itu aku sudah tidur lelap, jadi aku tidak terlalu sadar. Aku mengangkat telepon itu, namun tidak ada suara, aku pikir dia salah sambung dan aku langsung memutuskan hubungan telepon.

Keesokan harinya, aku teringat hal ini dan aku langsung membuka handphoneku untuk melihat siapa yang menelepon.

Ternyata nomor telepon Timothy yang tertera di layar handphoneku.

Aku tidak menyimpan nomor handphone Timothy di dalam daftar kontakku. Namun aku dapat mengingat nomornya, dan setelah beberapa tahun pun dia masih memakai nomor yang sama, bagaimana aku bisa melupakannya.

Durasi meneleponnya sangatlah sebentar, hanya berlangsung selama 10 detik.

Melihat catatan panggilan ini, aku tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi, aku langsung membuka internet.

Aku mencari nama Timothy, dan ternyata banyak sekali berita yang keluar tentangnya.

Dan berita yang paling terbaru adalah tentang meninggalnya David Huang. Melihat berita ini, aku seketika membeku.

Tanpa sadar aku langsung menelpon Timothy, namun handphonenya dia matikan, jadi aku tidak bisa menelponnya.

Aku tahu bahwa Timothy tidak menyukai David Huang, tapi David adalah ayahnya!

Sekarang David Huang sudah meninggal, aku takut kalau saja Timothy tidak bisa berpikir jernih.

Aku berpikir sebentar dan langsung membeli tiket pesawat untuk pergi ke Kota A.

Seperti yang Mike katakan, ikuti kata hati.

Saat ini, aku ingin berada di sisinya.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu