Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 157 Bukankah Aku Sudah Menolakmu?

Aku tidak menyangka bahwa Timothy akan berkata seperti ini, aku benar-benar takut kalau saja dia memberitahu hubungan kita kepada Deasy. Walaupun aku tidak terima, aku harus meluluhkannya dulu :"Kamu bisa memasukannya ke dalam daftar hitam."

"Ah, Tsu Tsu memang pintar."

Mendengar dia memanggilku "Tsu Tsu", membuat gigiku ngilu.

Panggilan macam apa ini?

"Pesan makanan."

Dia menyodorkan buku menu itu kearahku. Sebenarnya aku sudah tidak mempunyai niat untuk bertengkar dengannya, jadi aku hanya melihat sebentar dan memesan 2 lauk, Timothy juga memesan 2 lauk lagi.

Saat pelayan keluar, aku melihatnya dengan tatapan tajam: "Timothy, kalau kamu seperti ini terus, aku akan merasa terganggu."

"Bagian mana yang membuatmu terganggu?"

Aku benar-benar akan dibuat marah olehnya :"Seperti sekarang, kamu sudah sangat menganggu pekerjaanku!"

Karena aku kesal, suaraku kelewat besar.

Namu ekpresi Timothy tetaplah sama, aku merasa tidak ada bedanya saat aku berkata seperti ini kepadanya.

Aku tidak ingin berkata-kata lagi dan hanya mendengus, "Terserah kamu saja, kalau kamu masih memberiku barang ke kantor, aku akan langsung lapor polisi."

Baru saja aku selesai berbicara, wajah Timothy memucat

Aku tidak bebicara lagi, namun dia mulai berbicara :"Kamu sedang berusaha untuk kabur."

"Benar, aku sedang berusaha untuk kabur."

Sepertinya dia tidak menyangka bahwa aku akan mengakuinya dengan terang-terangan, melihat wajahnya yang terlihat terkejut.

Aku sudah dikerjainya pagi ini. Bunga, makan siang, saat aku bicarapun dia tidak mendegarnya. Tapi sekarang melihatnya makan dengan wajah sedih, aku merasa sedikit senang.

Sepertinya Timothy terdiam karena kata-katanya. Selanjutnya Timothy hanya diam dan tidak berbicara apa-apa lagi.

Waktu istirahat siangku hanyalah 2 jam, dan Timothy sudah menghancurkannya. Setelah selesai makan dan balik ke kantor, waktu menunjukkan jam 1 lewat 50 menit, masih tersisa 10 menit sebelum mulai bekerja.

Waktu istirahat sudah diambil oleh Timothy, sekarang aku hanya bisa mengelus-ngelus kuil di atas meja.

Orang-orang di kantor tidak tahu bahwa aku memiliki anak laki-laki, aku juga bukannya sengaja untuk menyembunyikannya, tapi tidak ada orang yang bertanya, aku juga tidak mungkin bilang ke orang lain bahwa aku memiliki anak laki-laki. Maka dari itu, sudah setengah tahun lebih sejak aku bekerja, tidak ada orang yang tahu bahwa aku adalah seorang ibu.

Aku tidak tahu apakah ini bagus atau tidak. Atasanku selalu saja ingin memperkenalkanku dengan laki-laki.

Untung saja setiap kali aku tidak membuka mulut, Megan selalu berkata bahwa ada orang yang sedang mengejarku, dan lagi orang yang mengejarku bukanlah orang biasa.

Saat dia berbicara seperti ini, aku hanya bersembunyi.

Dan juga, setiap kali ada perkumpulan dengan teman kantor, aku sering kabur. Kalau bukan satu departemen, mereka tidak masalah, tapi kalau satu departemen, mereka akan protes.

Bunga yang dikirim oleh Timothy hari ini, walaupun sudah memberikanku banyak masalah, tapi bunga itu juga meringankan rasa canggungku.

Walaupun semua orang mengira bahwa aku sudah mempunyai pacar, saat pulang kantor aku masih menolak para lajang ini yang mengajakku makan dan pergi karaoke dengan alasan bahwa aku ada janji dengan pacarku.

Untuk poin ini, aku tidak mengakuinya dan juga tidak membantahnya. Karena Victor masih kecil, jadi hal pertama yang ingin aku lakukan setelah pulang kerja adalah untuk pulang dan bertemu dengan Victor.

Hari ini aku pulang lebih cepat. Rumahku dan kantorku tidak jauh, tidak sampai jam 6:30 aku sudah sampai di rumah.

Tapi saat aku membuka pintu, aku melihat Timothy yang memakai apron, aku langsung kaget : "Mengapa kamu bisa berada di dalam rumahku?"

"Bukankah aku sudah bilang bahwa kita makan malam bersama?"

"Bukankah Aku Sudah Menolakmu?"

Aku membuka sepatuku dengan berwajah dingin, belum sampai di dalam, aku dapat mendengar suara Victor yang memanggilku :"Ibu! Gendong!"

Mendengar suara Victor, aku tidak ingin berdebat dengan Timothy lagi. Aku berjalan menuju arah Victor yang berada di dalam pagar dan menggendongnya :"Hari ini Victor jadi anak baik tidak?"

"Anak baik~"

Suara Victor begitu lembut, mendengar ini, hatiku pun ikut melembut. Kelelahan satu hari ini hilang begitu saja.

"Tunggu sebentar, sebentar lagi sudah selesai."

Suara Timothy tiba-tiba menyela, aku melihat ke arah dia, tapi aku tidak mempedulikannya. Aku menarik tangan kecil Victor dan bermain dengannya.

Setelah 10 menit.

"Sudah, Tsu Tsu, kamu dan Victor pergilah mandi."

Mendengar dia memanggilku Tsu Tsu, aku merasa merinding :"Timothy, bisakah kamu tidak memanggilku dengan panggilan yang menjijikan ini?"

Karena Victor, aku tidak berani bersuara kencang.

Tapi Timothy terlihat lebih agresif :"Kalau bukan Tsu Tsu, aku harus panggil apa? Jane Jane? Terdengar lebih aneh, tapi kalau memanggil nama Jane Tsu bukankah akan terdengar sangat formal? Kita sudah saling memiliki perasaan dalam waktu yang lama."

"Berhenti! Aku tidak mempunyai perasaan terhadapmu, jadi mohon Tuan Huang untuk memanggilku Jane Tsu, aku tidak terima nama panggilan darimu."

Mengapa aku tidak sadar dari dulu bahwa Timothy adalah seseorang bajingan?

Terkadang dia sangat keras, terkadang dia sangat lembut, seharian ini, aku benar-benar dibuat marah olehnya, dia seperti orang yang tidak ada kerjaan.

"Baiklah, kamu dan Victor cuci tangan dulu."

Aku tidak ingin bertengkar di depan Victor. Walaupun Victor masih kecil, dan dia tidak akan mengingat hal ini, bukan berarti tidak berpengaruh kepadanya.

Aku hanya tertawa dingin dan menggendong Victor untuk cuci tangan.

Waktu aku keluar, Timothy sudah menaruh semua sayur di atas meja. Mejanya penuh dengan makanan. Aku melihat Timothy dengan tatapan bingung : "Aku tidak menyangka bahwa direktur Huang mempunyai keahlian memasak yang begitu hebat."

Dia merasa puas dan berkata :"Aku juga punya keahlian di bidang lain."

Aku tidak mempedulikan perkataannya dan menaruh Victor di atas kursi, saat aku sudah ingin mulai makan, terdengar suara ketukan di pintu.

Waktu-waktu seperti ini pastilah Mike yang datang, tidak mungkin orang lain.

Sepertinya Timothy juga tahu, wajahnya langsung mendingin dan berkata :"Jangan buka pintu!"

Aku melihat dia dan berdiri untuk membuka pintu.

Benar dugaanku, aku langsung melihat Mike ketika aku membuka pintu.

Dia sudah sering sekali datang kesini, aku dan dia sudah sangat dekat, jadi kami tidak menyapa satu sama lain lagi.

"Hari ini kamu tidak lembur?"

Sambil masuk, dia sambil menganggukkan kepalanya, saat dia melihat meja makan, dia terlihat sedikit terkejut :"Ada acara apa hari ini? Kenapa kamu masak begitu banyak?"

Aku melihat Timothy dan berkata dengan suara datar :" Ini bukan aku yang buat, melainkan direktur Huang."

Mike melihat Timothy tanpa ekspresi :"Kalau begitu, aku datang di waktu yang tepat."

"Aku ambilkan sumpit dan mangkuk."

Timothy yang sedari tadi melihatku tiba-tiba membuka mulut :"Jane Tsu!"

Aku menoleh dan melihat dia :"Ada apa?"

Dia hanya mendengus :"Tidak apa-apa."

Aku hanya mengangkat bahuku dan masuk ke dalam dapur untuk mengambil sumpit dan mangkuk untuk Mike :"Ini."

"Terima kasih."

Victor dan Mike cukup dekat, kemaren mereka tidak bertemu, saat Victor melihat Mike, dia menjulurkan tanganya :"Paman, gendong!"

Aku melihat ke arah Timothy, terlihat mukanya yang terlihat sedikit redup, dan aku sudah menduganya.

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu