Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 295 Aku tidak akan bicara dengan pria tidak dikenal lagi

Aku terdiam untuk beberapa saat, ajakan berkenalan yang mudah ini aku mengerti.

Pria di depanku memakai celana pantai berwarna warni, tinggi badan 180an, kulit orang caucasia yang terkenal, bentuk wajah yang indah, hidungnya mancung, seorang pemuda yang tampan.

Dalam hati aku merasa sedikit senang, tapi aku sudah menikah, dan sedang bulan madu dengan suamiku, tentu saja aku tidak boleh sebodoh ini, dan menghiraukan pria lain.

Setelah bepikir sebentar, aku menjawabnya dengan menggunakan bahasa inggris yang paling mudah: "Maaf, aku tidak ingin mengenal orang tidak dikenal."

"Kenapa?"

Sepertinya dia sangat tidak mengerti, dan melihatku dengan wajah kaget.

Tidak menungguku menjawab, tiba-tiba dia mendekat: "Apakah aku tidak tampan?"

Kata tampan ini, aku sangat mengerti.

Aku menggeleng, mencari kosakata di otakku untuk menjawabnya: "Kamu sangat tampan, tapi maaf, aku sudah menikah."

Dia melihatku sebentar, dan masih belum menyerah: "Tidak apa-apa, nona timur yang cantik, aku hanya ingin berteman denganmu."

Aku tidak tahu pemuda tampan ini benar-benar hanya ingin berteman denganku atau tidak tahu, tapi aku tidak ingin berteman dengannya.

"Maaf, aku datang untuk berlibur, bukan untuk mencari teman."

Selesai mengatakannya, aku tidak ingin menghiraukannya lagi, dan berencana pergi mencari Timothy Huang.

Tapi dia mengikuti di belakangku: "Tidak apa-apa, apakah kamu bermain twitter? Apakah kita bisa saling berteman di twitter?"

Aku menjawabnya dengan wajah tanpa ekspresi: "Tidak."

Aku tidak tahu bagaimana orang lain saat didekati seperti ini, tapi bagiku, aku merasa sedikit terganggu.

Meskipun orang barat gentleman, tapi pemikiran mereka terlalu terbuka, dia melihatku tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun.

Dia merasa bukan apa-apa, sebenarnya aku bisa berpakaian seperti ini keluar, tentu saja membuat orang lain juga merasa bukan apa-apa.

Tapi aku baru pertama kali di lihati langsung oleh orang tidak di kenal, biarpun dia tidak menatap langsung bagian tertentu pada tubuhku, tapi aku tetap merasa sangat tidak terbiasa.

"Apakah kalian wanita timur semuanya seperti kamu....ehm, pemalu?"

Tidak berhasil mendapatkan informasi kontakku, pemuda barat ini tiba-tiba menggunakan cara yang lain.

Di dalam hati aku merasa lucu, aku memutuskan tidak bicara, tapi dia juga kelihatannya tidak keberatan, aku lihat dia terus mengikutiku. Meskipun tidak berhenti bicara, tapi dia juga tidak melakukan apa-apa terhadapku.

Aku merasa sangat tidak enak hati membiarkannya bicara terus, jadi aku menjawabnya sesekali.

Tidak tahu Timothy Huang pergi kemana, saat kembali dari tepi laut aku masih belum menemukannya, aku ingin kembali ke kursi pantai untuk berbaring, tapi tidak ingin orang dibelakangku terus mengikutiku.

Disaat aku tidak tahu harus berbuat apa, pemuda yang terus mengikutiku tiba-tiba berteriak.

Kemudian aku melihat Timothy Huang menariknya, dan menarikku ke belakang tubuhnya.

Timothy Huang menatapnya dengan dingin dan berkata: "Maaf, dia istriku, tolong kamu jangan mengikutinya lagi!"

Melihatnya datang aku merasa lega.

Aku sungguh tidak habis pikir, jika aku terpencar dengan Timothy Huang, dan aku terus diganggu oleh pemuda itu, apa yang harus aku lakukan.

"Istrimu sangat cantik, aku hanya ingin berkenalan dengan kamu dan gadis timur."

Sikap pemuda itu sangat berterus terang, meskipun pada awalnya aku tidak suka caranya mengajak kenalan, tapi sekarang setelah mendengarnya mengulang tiga kali, aku sedikit percaya, dia mungkin hanya penasaran dengan wanita timur.

Mungkin aku terlihat tidak terlalu kalem, jika tidak dia tidak akan bertanya apakah semua wanita timur sangat mudah merasa malu.

Tapi Timothy Huang tidak berpikiran sama denganku: "Wanita timur sangat banyak, tapi istruku hanya satu, maaf, kami pergi dulu."

Setelah mengatakannya, tidak menunggu responku, Timothy Huang sudah menarikku pergi.

Kakinya panjang, dan dia juga berjalan dengan cepat, aku di tarik olehnya, jadi hanya dapat mengikuti langkah kakinya dengan sedikit berlari.

Tapi semakin lama langkah kakinya semakin cepat, perlahan aku sedikit tidak dapat mengikutinya, tidak dapat menahan diri aku memanggilnya: "Timothy Huang! Pelan sedikit, aku tidak dapat mengimbangimu!"

Dia berbalik dan melihatku, tatapan matanya sedikit dingin: "Apakah kamu tidak makan? Hanya jarak segini saja tidak bisa mengimbangi?"

Aku terdiam, tidak dapat menahan diri aku mengenyritkan dahi: "Kamu marah?"

Aku pikir saat ini dia tidak akan bicara denganku, setiap kali dia marah dia pasti akan begini, tidak bicara dulu denganku, dan memendamnya sendiri, setelah beberapa saat, dan sudah tidak tahan lagi dia baru mencariku lagi.

Tapi kali ini dia memelankan langlkah kakiknya lalu berbalik dan melihatku: "Tidak."

Aku melihatnya, tidak dapat menahan tawa: "Tidak marah? Direktur Huang, sudut bibirmu ini sudah merengut!"

Dia mendengus dengan dingin: "Apakah kamu tidak dapat memikirkan keselamatan dirimu? Orang tidak dikenal mana pun yang mengajakmu bicara, kamu akan menghiraukannya, apakah kamu tidak takut dibawa dan dijual olehnya?"

Akhirnya aku mengerti, Timothy Huang sedang cemburu.

Memikirkan hal ini, aku tidak dapat menahan diri dan tertawa: "Kalau begitu aku harus bagaimana, dia terus bicara tidak berhenti, aku juga tidak ingin bicara dengannya! Dan juga aku tidak bicara banyak dengannya, kamu juga tahu kemampuan bahasa inggrisku, yang mudah seperti apa kabar aku bisa mengatakannya, tapi yang lebih sulit, jangan membayangkannya keluar dari mulutku!"

Setelah mengatakannya, raut wajahnya sedikit membaik, tapi masih sangat murung, "Jelas-jelas aku lihat kamu ngobrol dan tertawa dengannya!"

Aku merasa di fitnah: "Direktur Huang, jika bukan karena kamu pergi sangat lama, apakah aku perlu biecara dengannya? Dia terus berbicara di sampingku dalam waktu yang lama, sikapnya juga baik, aku seorang wanita, juga tidak berani berbicara dengan suara keras dan menyuruhnya jangan mengikutiku! Jika bertengkar, yang rugi bukankah aku juga?"

Aku membuat Timothy Huang tidak dapat mengatakan apa-apa, jelas-jelas dia yang salah, pergi sangat lama!

Jika dia tidak pergi sangat lama, apakah orang itu akan memiliki kesempatan mengangguku?

Memikirkan hal ini tiba-tiba aku baru kepikiran: "Kamu pergi kemana?"

Dia melihatku: "Membeli minum untukmu, siapa tahu saat berbalik, kamu sedang tertawa dengan pemuda itu."

Saat ini aku baru melihat di kedua tangannya sedang mengenggam dua buah air kelapa, memikirkan dia pergi membeli minum untukku, aku juga tidak ingin memperhitungkan masalah ini lagi, aku menarik tangannnya, dan mengalah: "Sudahlah, aku salah, kelak aku tidak akan bicara dengan pria tidak di kenal lagi."

Dia melihatku sebentar, setelah beberapa saat dia berkata: "Wanita tidak dikenal juga belum tentu dapat dipercaya."

Tidak dapat menahan diri aku tertawa: "Timothy Huang, apakah kamu tidak kekanak-kanakan, kamu juga cemburu dengan wanita?!"

Dia mendengus dengan dingin, lalu dia berkata dengan wajah serius: "Ini namanya sedang memberikan suntikan pencegahan kepadamu, masyarakat sekarang sangat kacau! "

Aku malas membahas masalah ini dengannya, jadi aku menurutinya: "Aku mengerti!"

Naik dari pantai, Timothy Huang tiba-tiba berhenti: "Mau aku gendong?

Aku termenung sebentar, lalu merespon, “Boleh.”

Sudah bermain sangat lama, aku juga benar-benar sudah capek.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu