Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - BAB 86 Hal yang tidak diketahui ku

“Kapan kau ada waktu?”

Aku juga mengira Timothy tidak akan mengatakan cerai, tak kusangka dia bertanya kapan aku punya waktu.

Mendengar dia yang begitu tidak sabaran, hatiku serasa seperti ada orang yang melubanginya, sangat sulit untuk bernapas.

“Hari senin saja, aku kosong di hari senin, kau bisa?”

“ok”

Dia berkata tanpa basa basi, aku sangat membencinya seperti itu. “oke, senin jam 9 pagi, aku tunggu di biro urusan sipil, sampai jumpa.”

Setelah selesai berbicara dia langsung memutuskan telepon.

Melihat semua informasi di komputer, membuat keinginanku untuk mengklarifikasinya menghilang seketika.

Aku berpikir, untuk apalagi aku melakukannya, Timothy tidak percaya padaku, dari awal dia memang sudah tidak percaya denganku.

Aku insomnia di malam hari, sangat aneh bagiku karna aku tidak pernah mengalami insomnia sebelumnya, hari ini setelah selesai menelepon Timothy aku langsung terkena insomnia.

Air mataku terus mengalir tanpa henti, rasa sesak di dada membuatku tidak berdaya.

Aku tidak tahu bagaimana aku dan Timothy bisa mengambil jalan ini, aku sungguh mencintainya.

Meskipun kita sudah saling kenal lebih dari setahun, tapi aku merasa cintaku kepada Timothy lebih kuat daripada Peter.

Aku tidak bisa tidur sepanjang malam, hari berikutnya sebelum matahari terbit aku sudah terbangun,tetapi aku tidak tau apa yang akan kulakukan.

Dalam beberapa hari terakhir, aku sibuk mencari bukti bahwa Diana Yang telah menjebakku, aku berlari keluar setiap pagi dan malam, aku begitu sibuk hingga lupa untuk makan, dan bahkan aku tidak memiliki waktu untuk memikirkan Timothy.

Tapi sekarang aku mempunyai waktu bebas, dan waktu bebas itu membuatku hampir gila.

Aku mencoba menyalakan tv untuk mengalihkan perhatianku, tapi tak kusangka aku melihat berita tentang Timothy bersama wanita lain keluar dari hotel.

Pada saat itu, aku melihat wajah yang kukenal, pikiranku benar-benar kosong.

Setelah beberapa puluh detik, berita itu digantikan oleh artis lain, saat itu aku baru tersadar kembali dari lamunanku.

Apa yang baru saja dikatakan berita itu?

“Kemarin, Timothy terlihat bersama seorang wanita cantik masuk ke hotel , mereka meninggalkan hotel keesokan pagi jam 7….”

Tidak heran! Jadi itu sebabnya, awalnya tidak ingin menceraikanku, dan sekarang dia mengajakku bertemu!

Tiba-tiba aku tertawa, aku tertawa tapi air mataku mengalir.

Aku tidak ingin kecewa dengan orang seperti itu, tapi aku benar-benar tidak bisa menahannya.

Aku sudah lama berpisah darinya, tapi itu hanya seminggu berlalu, dan sekarang dia dengan cepat jatuh cinta dengan yang lain.

Tiba-tiba aku teringat kata-kata yang dikatakan oleh George padaku “cinta pertamanya Timothy sudah kembali.”

Cinta pertama!

Aku selalu berpikir bahwa cinta pertama Timothy adalah Susan, tapi saat itu Timothy pernah berkata jika bukan kerena temannya, dia tidak kan mentolerir Susan lagi dan lagi.

Memikirkan hal ini, aku langsung mengambil ponselku dan mencari nomor George.

“Jane?”

George menduga bahwa aku akan meneleponnya, hanya dalam sekejap dia langsung mengangkat telepon dariku “kau sudah melihat beritanya?” George langsung bertanya padaku.

Kata-katanya seketika menghentikan detak jangtungku, aku dengan cepat mencoba menahan emosiku “Tuan Huang, bisa kita bertemu.”

“baiklah, bagaimana kalau ketemu di once?” jawabnya dengan cepat.

Sekarang yang kupikirkan adalah aku hanya ingin tahu siapa wanita itu, dan siapa Susan Zhao, bagaimana mungkin aku bisa keberatan dengan tempat.

Ketika aku mendengar sarannya aku segera menyetujuinya “oke”

“kalau begitu siang jam 2 kita bertemu disana.”

“ok”

Setelah mematikan telepon, aku sadar kalau tanganku bergetar.

Ada firasat buruk di dalam hatiku, tapi aku tidak bisa mengatakan apa-apa.

Tapi ketika aku teringat perkataan pengacara Zhao, kata-kata George……

Aku tidak tau apakah aku terlalu banyak berpikir, tapi semua ini memberitahuku bahwa Timothy tidak sesederhana itu.

Aku duduk di sofa, tangan dan kakiku terasa dingin, aku tidak sadar sudah berapa lama aku terduduk disini sampai suara dering telepon memecah lamunanku, aku ingat aku ada janji dengan George.

“Jane, aku sudah sampai, kau?”

“Maaf, aku ketiduran, aku segera datang, 20 menit, maaf tuan Huang sudah membuatmu menunggu.” Sambil berganti pakaian sambil meminta maaf padanya.

“aku tidak sedang terburu-buru.”

Dia tersenyum, terlihat bahwa dia memang sedang tidak buru-buru.

Tapi aku terburu-buru.

Aku menutup telepon, dan langsung bergegas memakai sepatu dan menuju ke mobil.

Meskipun hari ini hari sabtu, tidak banyak mobil di jalan.

Aku tinggal di dekat mall itu, saat tiba tidak melewati 2.20

George sudah terlihat dari jauh, dia memakai pakaian olahraga putih dan topi baseball, penampilannya tidak terlihat seperti orang yang berusia 30an tahun.

Beberapa gadis disekitarku memotretnya, aku berjalan menghampirinya “Tuan Huang”

Dia membaca majalah dengan santai.

Ketika dia mendengar suaraku, George meletakkan majalahnya ke samping dan memperlihatkan menunya padaku “lihatlah apa yang ingin kau pesan”

Hatiku mana ada lagi niat untuk minum-minum, aku mendorong dengan sopan menu itu “tidak usah tuan Huang, aku punya beberapa pertanyaan yang ingin kutanyakan padamu.”

“Jane, aku tahu apa yang ingin kau tanyakan, kau tidak usah terburu-buru”

George menatapku dan tersenyum, ekspresi tenangnya membuatku bertambah gelisah.

Aku berpikir sebentar dan memesan secangkir kopi.

“Tuan Huang….”

“Kau ingin tahu siapa wanita itu kan?”

Dia sudah menebak apa yang akan kutanyakan, awalnya aku ragu untuk bertanya tapi dia sudah mengatakannya secara langsung.

Aku membasahi bibirku dan mengangguk dengan malu “Tuan Huang waktu itu bilang bahwa cinta pertama Timothy kembali”

Aku tidak tahu bagaimana cara mengatakannya, banyak hal yang tidak kupikirkan dengan baik-baik, dan sekarang aku sadar ada beberapa hal yang tidak masuk akal.

George mengangguk “ya, dia adalah Nicole Shen , dia adalah pacar Timothy saat di universitas sekaligus cinta pertamanya, 2 tahun lalu Timothy membawa gadis itu bertemu keluarga Huang, tapi kakek tidak menyetujuinya”

Dia mengatakan semua yang ingin kuketahui dengan singkat.

Aku mencoba mengontrol diriku tapi suaraku terdengar tersedak “kenapa tidak setuju?”

Pada saat ini, pelayan datang membawakan minumanku, dan George hanya diam.

Aku memandang George dan berusaha menahan air mata.

Ketika aku hendak mengambil kopi, air mataku menetes.

“ibunya adalah seorang pelacur, dia bukanlah gadis yang baik”

Ketika George mengatakan ini, terlihat jelas ekspresi wajahnya terlihat agak menghina dan dia tidak berniat menceritakannya lagi. Itu hanya 2 kalimat.

Aku menghela napas sambil meletakkan kopiku dan menatapnya “Tuan Huang, apakah kau tahu sesuatu yang tidak kuketahui?”

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu