Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 105 Ayo kembali pergi berobat

Tanganku berhenti sebentar, tidak menoleh ke arahnya, mengiyakan dengan nada datar: “Iya.”

“Dia datang untuk apa?”

Cedrix Xu berjalan mendekat kesampingku, mengulurkan tangan membantuku, aku pun menepisnya: “Aku bisa sendiri, kau temani paman dan ibu saja.”

Dia tidak punya jalan lain dan menarik tangannya: “Disana mereka tidak butuh aku temani, mereka sedang bermain dengan Victor, sedang bergembira!”

Aku tersenyum, “Victor memang mudah disukai orang.”

“Timothy Huang datang mencarimu untuk apa?”

Benar-benar to the point.

Aku menjawab,”Tidak apa-apa, dia hanya datang untuk memastikan apa cincin itu aku sembunyikan.”

“Dia ada maksud lain ya?”

Aku menoleh menatap Cedrix Xu: “Kakak, apa kau tahu sesuatu?”

Hari itu Mike Qi seperti ingin menyampaikan sesuatu kepadaku tapi akhirnya tidak jadi. Aku merasa ada yang tidak beres, tapi juga tidak bisa mengungkapkannya, lagipula bulan ini semua terlihat tenang saja.

“Tidak tahu juga, beberapa waktu lalu aku dengar Keluarga Huang bertengkar hebat. Tapi tentang masalah apa itu, tidak ada yang tahu. Timothy Huang tiba-tiba mencarimu aku rasa juga ada sesuatu.”

Aku menyetujui ucapannya dan menganggukkan kepala: “Iya, sebelum dia datang, fotoku dan Mike Qi yang pergi mengantar Victor imunisasi sempat diupload orang ke internet. Walaupun dengan cepat bisa dihapus, tapi aku selalu merasa...”

Dia juga menganggukkan kepala: “Aku juga takut kalau targetnya adalah Victor.”

Mendengar ucapan Cedrix Xu, sekujur tubuhku pun menjadi kaku, wajahku pun memucat: “Kakak....”

“Jangan khawatir, kalaupun dia mengetahui keberadaan Victor, dia juga tidak akan bisa dengan mudah merampas Victor pergi. Jangan lupa, kau masih punya kami!”

Ucapan Cedrix Xu membuat hati dan kepalaku menghangat. Dua tahun ini, dia dan Mike Qi lah yang menemaniku melewati semua ini.

Aku membalikkan badan, sembunyi-sembunyi mengusap airmataku : “Iya, aku tahu, aku hanya khawatir saja.”

“Kau dan Mike Qi ada apa?”

Dia tidak mengatakan maksud pertanyaannya dengan jelas, saat membuka mulut ia sudah membuatku tidak mengerti apa yang ditanyakannya.

Aku meletakkan sayur yang sudah ku cuci kedalam keranjang, menuangkan sup tulang yang ada disampingku ke dalam panci. Setelah selesai itu, baru aku menolehkan kepala ke arahnya: “Ikut kemana alurnya saja.”

Aku memikirkan banyak hal tentang hubungan antara aku dan Mike Qi. Terlalu dipaksakan akan berakibat tidak baik, ikuti alur saja, kira-kira ini akan lebih adil baginya.

Sudah lama sekali aku tidak melewati imlek yang begitu ramai. Banyak orang yang berkumpul bersama, saling mengobrol dan tertawa, ini baru suasana imlek.

Cedrix Xu dan kedua orang tuanya tinggal dikota D selama dua hari lalu pulang. Sebelum Paman dan bibi pulang mereka tidak tega meninggalkan Victor. Awalnya aku bermaksud mengantar mereka ke bandara bersama Victor, tapi ditahan oleh Cedrix Xu.

Diluar sedang turun salju, sangat dingin. Tidak baik membawa keluar Victor dalam cuaca seperti ini.

Mengingat Victor, aku hanya mengiyakan saja.

Saat Cedrix Xu mereka sudah pulang, suasana didalam rumah langsung terasa hening.

Aku melirik ke arah Mike Qi yang sedang menggendong Victor, dan merasa penasaran: “Mike Qi,profesi kalian itu bukankah seharusnya sangat sibuk, tapi kenapa aku merasa selama dua tahun ini kau sangat punya waktu luang.”

Dia menengakkan kepala melihatku: “Aku meminta izin beberapa tahun.”

“..........” benar-benar tidak bisa berkata-kata.

Setelah imlek Mike Qi menemaniku mengantar Victor untuk imunisasi. Awalnya aku tidak ingin membiarkannya menemaniku, Victor setiap bulan harus imunisasi, Mike Qi setiap kali pun menemaniku, aku rasa ini sangat merepotkannya.

Tapi dia bilang lagipula dia tidak punya urusan lain, aku juga tidak punya mobil, agak repot, jadi dia memaksa untuk menemani ke rumah sakit.

Tidak ku sangka dalam kurun waktu dua bulan, kembali bertemu dengan Timothy Huang adalah di rumah sakit.

Aku menggendong Victor yang baru saja selesai imunisasi, berniat pergi ke supermarket membeli beberapa makanan, tapi tidak disangka aku malah dipanggil oleh suara yang sangat familiar.

Aku menoleh, ternyata Sekertaris Lee. Aku langsung teringat olehTimothi Huang.

Sekujur tubuhku menjadi kaku,Victor sedang aku gendong, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana.

“Nona Tsu, apa ini anakmu?”

Aku yang sedang bingung harus bagaimana, ditambah dengan pertanyaan Sekertaris Lee yang semakin membuat hatiku kacau.

Untung Mike Qi yang ada disampingku bereaksi cepat, mengulurkan tangannya dan menggendong Victor: “Aku antar Victor kerumah kakak dulu ya, malam ini kita makan malam bersama.”

Sambil bicara, matanya terlihat mengedip pelan.

Aku mengerti dan menganggukkan kepala,”Baiklah, kau antar Victor kerumah kakak dulu, kalau sudah selesai telpon aku.”

Mike Qi yang menggendong Victor menganggukkan kepala, wajahnya terlihat sangat biasa saja: “Hati-hati kalau begitu, telpon aku kalau ada apa-apa.”

Aku pun kembali tenang dan tersenyum: “Baiklah.”

“He.”

Aku sedang bicara dengan Mike Qi, dan Timothy Huang tiba-tiba muncul entah dari mana.

Aku tertegun, untung saat itu Mike Qi sudah menggendong Victor, berbalik dan sudah pergi.

Aku menghela nafas pelan, baru aku menoleh ke arahnya: “Tuan Huang, Sekertaris Lee, kebetulan sekali.”

Sekretaris Lee melihatku dengan raut wajah yang agak aneh, aku dilihatnya sampai tanganku berkeringat dingin.

Tapi dia tidak bicara, malah Timothy Huang yang bicara: “Kabar baik Nona Tsu dan Tuan Qi sudah tidak lama lagi kan? “

Mendengar sindiran dingin itu, ekspresi ku langsung menjadi dingin: “Tidak sebanding dengan Tuan Huang dan Nona Shen.” Setelah bicara sebentar aku pun berhenti dan melihat ke arah Sekertaris Lee: “Aku masih ada urusan, aku pamit dulu.”

“Tunggu! Nona Tsu, aku masih ada sedikit urusan yang harus ku urus. Tapi Tuan Huang demam tinggi, dan baru minum bir, apa kau bisa...”

“Tidak bisa.”

Belum selesai sekertari Lee bicara, aku sudah menolak. Tapi aku tetap tak bisa menahan untuk melihat kearah lelaki itu, wajahnya hampir tidak sebaik dulu. Bibirnya yang tipis agak pucat, sepertinya ia memang sedang sakt.

Menyadari diri sendiri sedang berbuat apa, aku langsung memalingkan pandanganku, saat menengakkan kepala aku sudah melihat sorot mata Timothy Huang yang penuh makian: “Tidak perlu merepotkan Nona Tsu, apa kau tidak mendengar kalau dia sebentar lagi harus makan malam dengan pacarnya? Kalau kau punya urusan, cepatlah pergi. Aku tidak akan mati.”

Sekertaris Lee melihatku, lalu melihat Timothi Huang. Akhirnya ia menghentikan pandangannya padaku: “Nona Tsu, Direktur Huang dia benar-benar...”

“Sekertaris Lee.”

Wajah Timothi Huang mengencang, terlihat sangat marah.

“Nona Tsu, aku pergi dulu.” Sekertaris Lee akhirnya menatap ku dalam-dalam. Tatapan ini membuat kakiku terasa tidak bisa digerakkan.

Melihat bayangan Sekertaris Lee yang melangkah menjauh, aku membasahkan bibirku, baru teringat Timothy Huang berkata apa, tapi dia sudah membalikkan badan dan beranjak pergi.

Aku benar-benar tercengang, saat tersadar dan belum sempat berpikir, aku sudah berlari kearahnya, mengulurkan tangan dan menariknya: “Kau mau kemana?”

Dia menoleh melihatku, wajahnya terlihat sangat tidak bagus: “Aku mau kemana apa urusannya denganmu?”

Aku dibuatnya terdiam, kuregangkan tanganku dan berniat pergi, tapi tidak sengaja malah menabrak tangannya, terasa suhu badannya itu seperti sudah bisa membuat telur dadar.

Aku tahu seharusnya aku meninggalkan dia begitu saja, tapi kalau teringat suhu badan yang baru saja aku rasakan dari tangannya, aku malah tidak bisa menjadi tega.

Takdir dan keinginan bertolak belakang, akhirnya masih tidak bisa tidak memperdulikan Timothy Huang, dia menoleh dan menarik Timothy Huang: “Ayo kembali pergi berobat!”

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu