Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 156 Kalau Kamu Sudah Kenyang, Kamu Baru Kuat Untuk Memukulku
Aku melirik Megan dengan tajam, dan dia masih menjawab dengan jawaban yang sama : "Adik perempuanku yang mengirim ini, dia mengirim ini hanya untuk iseng!"
"Haiss, adik perempuan dari mana? Aku tidak pernah mendengar tentangnya!"
Aku tidak mendongak ke atas : "Aku juga punya seorang kakak laki-laki, kamu tidak tahu kan?"
Saat aku berkata seperti ini, Megan sudah tidak berkata-kata lagi.
Satu buket bunga mawar dari Timothy benar-benar membuatku terlibat dalam banyak masalah.
Baru saja Megan selesai berceloteh, sampai atasanku, Hendrick Zhao——Seorang laki-laki yang sudah menikah berumur 40 tahun, juga menanyakan laki-laki mana yang mengirimkanku bunga ini.
Laki-laki dari mana!
Baru saja Hendrick pergi, Deasy mencariku lagi.
Setelah mengalami kejadian parah beberapa menit yang lalu, aku merasa sedikit takut : "Kalau ada paket untukku, dan memintaku untuk menandatanganinya langsung, kamu harus bilang bahwa aku tidak ada disini!"
"Bukan begitu Jane! aku ingin bertanya padamu, apakah kamu punya nomor telepon orang yang mengirim paket tadi? Dia sangat dingin, saat aku meminta ID WeChatnya, dia terus berjalan tanpa menoleh!"
Aku mendongakkan kepalaku dan melihat Deasy, dia adalah orang yang sangat cantik dan putih bersih.
Sebenarnya aku baru saja ingin membuka mulut dan berkata tidak ada, tapi aku merasa ragu sejenak, dan akhirnya aku memberikan nomor telepon orang itu kepada Deasy sambil terkikik.
"Terima kasih Jane, kalau aku berhasil dengannya, aku akan mentraktirmu!"
Aku tertawa :"Baiklah, akan kutunggu!"
Karena Timothy berani berbuat seperti ini, jadi aku membalasnya dengan memberikan nomor teleponnya kepada Deasy, mungkin ini bisa disebut sebagai balas dendam.
Semua karena perbuatan Timothy sehingga aku baru bisa kembali bekerja setelah jam 11 lewat, aku benar-benar sangat sibuk.
Saat aku bekerja dengan serius, waktu berjalan dengan sangat cepat, sampai aku tidak dapat merasakannya.
Kalau bukan karena handhponeku yang bergetar karena pesan dari Timothy, aku tidak akan menyadari bahwa sekarang sudah waktu makan siang.
Pesan dari Timothy hanya berisi satu kata :Turun.
Saat ini aku baru teringat bahwa Timothy sudah mengajakku untuk makan siang bersama saat dia memberiku bunga. Aku tidak ingin mempedulikannya, maka dari itu aku menaruh handphoneku kembali dan menganggap bahwa aku tidak melihat pesannya.
"Jane, ayo makan siang!"
Aku sudah membuka mulut untuk merespon ajakan makan siang Megan, tapi saat aku teringat akan Timothy, aku hanya bisa mengerutkan keningku dan menolak :"Aku masih ada urusan siang ini, kalian pergi makan duluan saja dengan Deasy."
Karena dulu aku pernah pergi untuk urusan bisnis ke Kota A bersama Megan, hubunganku dengannya cukup baik, maka dari itu kami sering pergi makan bersama.
Saat dia mendengarku berkata seperti ini, dia memberikanku tatapan yang penuh maksud :"Oh, ada urusan, kalau begitu aku pergi makan dengan Deasy."
Aku merasa tatapan Megan mempunyai maksud terselubung, tapi aku tidak ingin menelusurinya lebih dalam, dan aku hanya menganggukkan kepalaku.
Megan masih ingin berbicara lagi, tapi untung saja Deasy menariknya.
Untung saja Deasy menarik Megan keluar, karena handphoneku juga tiba-tiba berbunyi. Ternyata telepon dari Timothy.
Karena masalah bunga tadi pagi, aku merasa kesal saat melihat nama Timothy di layar handphoneku, tapi aku takut kalau dia akan naik keatas untuk mencariku, aku lebih baik mengangkat telepon ini :"Apa sebenarnya yang kamu mau?"
"Aku ada di depan kantormu, kalau dalam 5 menit kamu tidak turun, aku akan naik keatas mencarimu."
Dia langsung memutuskan hubungan setelah selesai berbicara.
Saat aku menelponnya kembali, dia langsung mematikannya begitu saja.
Aku benar-benar sangat kesal, sampai hatiku dan paru-paruku pun sakit, tapi saat memikirkan dia akan naik keatas, aku hanya bisa mengigit bibirku, mengambil bunya, dan turun kebawah.
Di gedung ini ada beberapa kantor, jadi saat aku memegang bunga ini, semua pandangan tertuju padaku.
Saat bertemu dengan seseorang yang aku kenal di meja resepsionis, dia mengedipkan matanya.
Aku hanya bisa tertawa dengan terpaksa, sambil mengumpat Timothy dalam hati.
Saat aku keluar dari gedung kantor, aku langsung melihat mobil Timothy, mobil yang sama dengan mobil yang mengantarku tadi pagi.
Aku tidak ingin dilihat oleh orang yang kenal denganku, aku melihat sekelilingku dan memastikan tidak ada orang yang mengenalku, dan aku lari ke arah mobil itu.
Timothy tahu bahwa dirinya adalah orang mencolok, maka dari itu dia tidak berdiri di luar mobil, dan menungguku di dalam mobilnya.
Aku membuka pintu mobil dengan terburu-buru, lalu melempar bunga itu ke kursi belakang mobil, saat aku mengangkat tanganku untuk memukulnya :"Timothy, sebenarnya apa——"
"Mengapa begitu bersemangat?"
Gerakannya sangat cepat, dia memegang tanganku dengan erat.
Tanganku di genggam erat olehnya. Dia mengerutkan keningnya dan menundukkan kepalanya untuk mencium punggung tanganku.
"Lepaskan aku!"
Dia tertawa dan melepaskan genggamannya :"Jangan terburu-buru, ayo kita makan dulu. Kalau kamu sudah kenyang, kamu baru kuat untuk memukulku."
Dasar bajingan, aku benar-benar sudah tidak tahan, aku berkata dengan emosi dan dengan pasrah :"Jangan buang-buang tenagaku Timothy, aku tidak mau——"
"Jane." Aku belum selesai berbicara, tapi dia sudah menoleh kepadaku :"Cuman makan saja, apa yang kamu takutkan?Atau kamu——"
Dia berhenti sejenak :"Kamu akan merasa ragu setelah makan?"
Kata-katanya membuatku terdiam, aku hanya memasang ekspresi dingin, "Cepat jalan!"
Bibir Timothy terlihat sedikit naik, melihatnya seperti ini, aku sangat ingin merobek bibirnya.
Mengapa ada orang yang sangat menyebalkan seperti dia?!
Dia menyetir mobil sekitar 20 menit, dan berhenti. Dia turun dari mobil dan berjalan ke arahku untuk membukakan pintu untukku: "Turun, tempat ini jauh dari kantormu, teman kantormu tidak akan melihat kita."
Aku memandangnya dengan tatapan sinis. Mengingat aku akan bekerja lagi nanti siang, membuatku malas untuk berdebat dengannya. Akupun turun dari mobil.
Dia sengaja memilih restoran yang jauh dari kantorku, supaya tidak terlihat oleh teman kantorku.
Tapi nasib sial memang bisa kapan saja menimpa orang, baru saja aku masuk ke dalam restoran, aku melihat teman kantorku tidak jauh dariku.
Aku langsung bersembunyi di belakang Timothy, tapi teman kantorku juga berjalan dengan arah yang sama dengan kami.
Aku benar-benar bingung, aku tidak tahu harus berbuat apa.
Timothy menundukkan kepalanya dan melihat kearahku, dia tidak menungguku bereaksi lagi dan langsung menarikku ke dalam pelukannya. Aku pun ikut menundukkan kepalaku dan melihat teman kantorku berjalan melewatiku.
Untung saja aku berada di dalam pelukan Timothy, jadi dia tidak melihatku.
Setelah teman kantorku lewat, aku langsung mendorong dia, untuk saja dia tidak menahanku :"Ckckck, aku tidak terima diperalat seperti ini."
Aku tertawa dingin : "Ini akibat ulahmu sendiri."
Dia hanya tertawa. Dia berkata kepada pelayan yang bertanya kepadanya : "Marga Huang, aku sudah membuat reservasi terlebih dahulu."
Pelayan itu mengantar kami ke dalam ruang VIP. Saat aku melihat bahwa kita berada di ruang VIP, aku mengehela napas lega.
"Lihatlah apa yang ingin kamu makan."
Aku setuju untuk pergi kesini dengannya, tapi aku tidak bermaksud untuk makan bersamanya.
Aku tidak mengambil buku menu itu dan melihat ke arahnya :"Timothy, jangan buang-buang tenaga. Perbuatanmu ini sangat menggangguku."
Wajahnya memucat, dan dia melihat kearahku dengan tatapan dingin :"Kamu memberikan nomor teleponku kepada teman kantormu?"
"Jangan salahkan aku atas semua ini."
Dia melihatku dan dia tiba-tiba tertawa. Dia mengoyang-goyangkan hadphonenya di depan wajahku : "Kalau kamu berkata seperti ini, sepertinya lebih baik aku memberitahunya bahwa kamu adalah mantan istriku. Dan juga kamu adalah orang yang sedang aku kejar untuk dijadikan istri."
Novel Terkait
The Great Guy
Vivi HuangAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMy Tough Bodyguard
Crystal SongBehind The Lie
Fiona LeeYour Ignorance
YayaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraJika bertemu lagi, aku akan melupakanmu×
- Bab 1 Pacarku selingkuh
- Bab 2 Kamu pantas mendapatkannya
- Bab 3 Jane, kamu berani sekali
- Bab 4 Kamu sedang menolakku?
- Bab 5 Tak membiarkan aku menyentuh mu, lalu siapa lagi?
- Bab 6 Aku benar-benar salah paham
- Bab 7 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 8 Satu-satunya harapan
- Bab 9 – Kau begitu teguh, apakah tidak sulit?
- Bab 10 Jane Tsu, kau cari mati?
- Bab 11 Aku sangat tidak suka ditolak
- Bab 12 Bos Timothy yang menyuruhku untuk memanggilmu
- Bab 13 Sudah Malam, Aku Ingin Pulang
- Bab 14 Aku tidak suka berutang kepada orang lain
- Bab 15 Pria tidak memiliki hal yang baik
- Bab 16 Kamu terlalu menganggap tinggi dirimu sendiri
- Bab 17 Kamu mungkin harus memanggilku Tante
- Bab 18 Hal yang tidak kamu sangka masih sangat banyak
- Bab 19 Kamu hanya bisa ada satu pikiran
- Bab 20 Hanya Anakku yang boleh Memanggilku Ayah
- Bab 21 Identitas bibi Shirley Yao, mungkin cukup menarik
- Bab 22 Aku Ingin Menikah dengan Jane Tsu
- Bab 23 Asalkan Kamu Mau Menikahiku, Aku Mau Menikah Denganmu
- Bab 24 Maaf Sudah Merepotkanmu, Jane
- Bab 25 Anak ku sudah tidak ada
- Bab 26 Aku Tidak Menahan Timothy huang
- Bab 27 Apa Kita Akan Tetap Menikah?
- Bab 28 Jane Tsu, mari kita menikah
- Bab 29 Mengucapkan selamat tinggal pada orang yang pernah dicintai
- Bab 30 Jangan akting lagi, sangat menjijikan
- Bab 31 Tidak akan ada orang yang mengganggumu lagi
- Bab 32 Aku adalah menantu keluarga huang
- Bab 33 Apakah kamu bersedia menikah denganku
- Bab 34 Disiapkan Berdasarkan Ukuranmu (1)
- Bab 34 Disiapkan Berdasarkan Ukuranmu (2)
- Bab 35 Kami telah menikah (1)
- Bab 35 Kami telah menikah (2)
- Bab 36 Memang Untukmu (1)
- Bab 36 Memang Untukmu (2)
- Bab 37 Rencana Jahat (1)
- Bab 37 Rencana Jahat (2)
- Bab 38 Siapa Berani Berkata (1)
- Bab 38 Siapa Berani Berkata (2)
- Bab 39 Istri Timothy Huang (1)
- Bab 39 Istri Timothy Huang (2)
- Bab 40 Terima Kasih Sudah Menyelamatkan Istriku (1)
- Bab 40 Terima Kasih Sudah Menyelamatkan Istriku (2)
- Bab 41 Aku melihatnya menjulurkan tangan membuka bajumu
- Bab 41 Aku melihatnya menjulurkan tangan membuka bajumu (2)
- Bab 42 Pertengkaran suami istri berakhir di ranjang
- Bab 43 Tolong anakku
- Bab 44 Tidak ada yang lebih penting daripada dirimu
- Bab 45 Siapa yang memohon kepadamu adalah anjing
- Bab 46 Wanitaku, tidak perlu menahan semuuanya sendiri
- Bab 47 Istriku, tidak dapat dengan mudah dirugikan.
- Bab 48 Timothy Huang, kamu sungguh tampan.
- Bab 49 Aku menjaga kakek kamu bisa tenang
- Bab 50 Direktur Huang, jangan marah.
- Bab 51 Berani Kamu Menyentuhku!
- Bab 52 Kembali Kamu, Timothy
- Bab 53 Aku Sungguh Bodoh
- Bab 54 Ada Beberapa Hal, Lebih Penting dari Kesehatan
- Bab 55 Timothy, Kita Berpisah Secara Baik-Baik
- Bab 56 Ini hanya permulaan
- Bab 57 Aku Tidak Mengerti Apa Maksudmu
- Bab 58 Semua sudah ku pikirkan dengan baik
- Bab 59 Aku sangat senang, Jane Tsu
- Bab 60 Direktur Huang, Kenapa Kau Begitu Baik Padaku
- Bab 61 Apa hubunganmu dengan Timothy Huang
- Bab 62 Kalau begitu kita bercerai
- Bab 63 Jane Tsu, kamu mengundurkan diri saja.
- Bab 64 Kamu bodoh atau tidak?
- Bab 65 Kamu adalah istriku
- Bab 66 Dimana aku, Dimana rumahmu?
- Bab 67 Coba untuk tidak percaya padaku lain kali
- Bab 68 Jangan terlalu kekanak-kanakan
- Bab 69 Balik dan ganti bajumu
- Bab 70 Jelas-Jelas itu kau sendiri
- Bab 71 Timothy, Sudah cukup?
- Bab 72 Apakah semua pria suka dengan yang baru dan meninggalkan yang lama
- Bab 73 Masa depan, tak ada yang tahu.
- Bab 74 Mirip apa sekarang kamu ini
- Bab 75 Kamu adalah Nyonya Timothy, dan sekertaris Jane
- Bab 76 Jane, kemari dengan ku
- Bab 77 Puas dengan yang kamu lihat?
- Bab 78 Pulang ke rumah lebih awal
- Bab 79 Ada hal yang penting yang ingin ku sampaikan
- Bab 80 Jane, kamu punya aku
- Bab 81 Apakah kali ini kamu bisa percaya padaku
- Bab 82 Kamu mencintaiku, tapi kamu tidak percaya padaku
- Bab 43 Timothy Huang, mari kita bercerai
- Bab 84 Kenapa kamu menjebakku
- Bab 85 Mari pergi ke biro urusan sipil untuk mengambil surat perceraian
- BAB 86 Hal yang tidak diketahui ku
- BAB 87 Timothy, Mari berpisah dengan damai
- Bab 88 Hamil
- Bab 89 Aku sudah mau pergi
- Bab 90 Mike Qi
- Bab 91 Anak Yang Gemuk
- Bab 92 Mike Qi adalah Pria Yang Baik
- Bab 93 Jane Tsu, Aku Ingin Menjadi Ayah Victor
- Bab 94 Tidak perlu mengucapkan terimakasih padaku!
- Bab 95 Kembali ke tempat semula
- Bab 96 Sudah lama tak bertemu!
- Bab 97 Direktur Huang, Apa yang ingin kamu lakukan
- Bab 98 Timothy Huang, Kau Jangan Keterlaluan Mengganggu Orang
- Bab 99 Aku Bahkan Belum Melupakannya Sedikitpun
- Bab 100 Lelaki Nona Tsu berganti Dengan Sangat Cepat
- Bab 101 Apa Kau Sudah Gila, Timothy Huang
- Bab 102 Setelah Ini Aku Tidak Akan Pernah Datang Lagi
- Bab 103 Orang Itu Timothi Huang Atau Bukan
- Bab 104 Kau Sedang Marah Apa
- Bab 105 Ayo kembali pergi berobat
- Bab 106 Takut Apa Kamu Jane?
- Bab 107 Manusia Itu Mulia Karena Tahu Keterbatasan Dirinya Sendiri
- Bab 108 Akan Kubunuh Kamu
- Bab 109 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 110 Mau Ngapain Kamu Sebenarnya?
- Bab 111 Jane, Victor tersenyum padaku
- Bab 112 Kamu siapa?
- Bab 113 Kamu merasa bersalah, tak berani menatap ku?
- Bab 114 Kamu jangan kelewatan
- Bab 115 Aku menginginkan mu, Jane
- Bab 116 Kelihatan Konyol
- Bab 117 Tidak Seperti Yang Kamu Pikirkan
- Bab 118 Jane, Aku Merasa Tidak Enak Sekali
- Bab 119 Aku Tidak Akan Menikah Dengan Nicole
- Bab 120 Jangan Pergi, Jane
- Bab 121 Kita tak akan kembali
- Bab 122 Kamu tadi begitu terpesona
- Bab 123 Tidak akan ada hari seperti itu
- Bab 124 Jane, lama tak berjumpa
- Bab 125 aku sudah memikirkan nya.
- Bab 126 Apakah kamu begitu membenciku?
- Bab 127 Kamu pikir aku akan melakukan apa?
- Bab 128 Apakah ada sedikit karenaku?
- Bab 129 Kamu juga tahu bagaimana ia marah
- Bab 130 Mandilah denganku, Jane
- Bab 131 Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa
- Bab 132 Victor Juga Anak Aku
- Bab 133 Bolehkah kamu memberikan aku satu kesempatan lagi?
- Bab 134 Segitu Tak Sabarnya Kamu Mau Pergi Dari Aku
- Bab 135 Ibuku Juga Senang Sama Kamu
- Bab 136 Dengan Begitu Aku Baru Bisa Cium Kamu
- Bab 137 Lepasin Aku, Timothy
- Bab 138 Sebenarnya Kamu anggap apa aku ini?
- Bab 139 Manajer Lin suka kali ya sama kamu?
- Bab 140 Jane, apa maksud kamu?
- Bab 141 Sakit sekali gila!
- Bab 142 Lusa Pergi
- Bab 143 Tidak ada kesempatan untuk bertemu lagi
- Bab 144 Banyak tuh orang yang mengejar nona Su
- Bab 145 Suatu hal yang menarik
- Bab 146 Kamu mikir terlalu banyak
- Bab 147 Timothy Kecelakaan
- Bab 148 Aku juga merasa diriku lucu
- Bab 149 Sudah, jangan ngomong lagi Jane
- Bab 150 Selamat pagi Jane
- Bab 151 Orang datang dan pergi
- Bab 152 Kamu menyiapkan untuk ku?
- Bab 153 Jane, aku belum membuat perhitungan dengan mu
- Bab 154 Aku tak bisa menerima mu lagi
- Bab 155 ini Paket untuk mu
- Bab 156 Kalau Kamu Sudah Kenyang, Kamu Baru Kuat Untuk Memukulku
- Bab 157 Bukankah Aku Sudah Menolakmu?
- Bab 158 Jangan Menggoda Laki-laki Lain
- Bab 159 Berpikir Memilih Siapa
- Bab 160 Ikuti Kata Hati
- Bab 161 Cepatlah pergi ke sampingnya
- Bab 162 Aku ingin memelukmu
- Bab 163 Tolong temani aku beberapa hari ini
- Bab 164 Apa yang terjadi padamu hari ini?
- Bab 165 Timothy Huang, jangan seperti ini
- Bab 166 Aku Cinta Kamu
- Bab 167 Turun Sendiri atau Aku akan Menggendongmu?
- Bab 168 Kebetulan, Aku Juga Mau Mandi
- Bab 169 Aku Pulang Denganmu
- Bab 170 Kau Jangan Mengucapkan Kata-kata yang Begitu Melukai Orang
- Bab 171 Aku hanya cemburu kepada Michael Qi
- Bab 172 Pria mana lagi yang seperti dia
- Bab 173 Kamu bilang apa yang harus kulakukan
- Bab 174 Terimakasih sudah menungguku
- Bab 175 Masih dengan kata sandi yang sama
- Bab 176 Kau Jangan Pergi Lagi, Ya?
- Bab 177 Aku Mengingat Kata-Kata Mu
- Bab 178 Dia Adalah Isteriku
- Bab 179 Tidak Masalah, Kau Tidak Perlu Bergerak
- Bab 180 Setelah Aku Sadar
- Bab 181 Aku bantu kamu ngomong
- Bab 182 Tunggu aku, tidak lama kok
- Bab 183 Kamu begitu antusias, aku jadi tak bisa menghadapi
- Bab 184 Teman waktu dulu
- Bab 185 Kejutan
- Bab 186 Tidak Bisa Menjualmu
- Bab 187 Jane, Menikahlah Denganku
- Bab 188 Berpura-pura Tidak Melihat Apapun
- Bab 189 Hal Yang Sangat Penting
- Bab 190 Direktur Huang Cemburu
- Bab 191 Rencana Kapan Menikah
- Bab 192 Kapan Menikah
- Bab 193 Sungguh Tidak Tahu Malu
- Ba'b 194 Masalah Tidak Normal Pasti Ada Sesuatu Yang Aneh
- Bab 195 Kamu Sudah Memikirkan Perasaan Aku?
- BAB 196 Terjadi Sedikit Konflik
- Bab 197 Kamu Selamanya Begitu, Selalu Menganggap Sendiri benar
- Bab 198 Jane TsuKamu Mau Ribut Gimana Terserah
- Bab 199 Mungkin Terlalu Mencintaimu
- Bab 200 Tidak Apa, Aku Hanya Sudah Terbiasa
- Bab 201 Timothy Huang, tidak bisakah kamu mempertimbangkannya untukku?
- Bab 202 Tidak ada seorang pria yang bisa bertahan
- Bab 203 Biarkan saja masalah itu berkembang dengan sendirinya
- Bab 204 Sudah setengah bulan
- Bab 205 Apakah kamu akan merindukanku?
- Bab 206 Telepon dua kali sehari
- Bab 207 Salju lebat
- Bab 208 Aku merindukanmu
- Bab 209 Mengapa Kamu Bisa Disini?
- Bab 210 Jangan Menggangguku, Timothy
- Bab 211 Direktur Huang Sudah Tidak Sabar Menunggu
- Bab 212 Membuatmu Merindukanku
- Bab 213 Selamat datang kembali Jane Tsu
- Bab 214 Mau aku peluk tidak, Tsu Tsu?
- Bab 215 Jane Tsu, menikah lah denganku
- Bab 216 Terima kasih Jane Tsu
- Bab 217 Silahkan Nyonya Huang mengikuti standar ini
- Bab 218 Timothy, haruskah begitu?
- Bab 219 Apakah kamu tidak memiliki komentar kepada istriku?
- Bab 220 Kamu pikir saja sendiri
- Bab 221 Kamu tidak bercanda kan?
- Bab 222 Lain kali harus ingat
- Bab 223 Aku sangat mencintaimu
- Bab 224 Kalau begitu kamu jangan mengganggunya
- Bab 225 Aku tidak bilang kamu tidak boleh ikut pergi
- Bab 226 Kamu adalah ayah kandung Victor
- Bab 227 Jane, Aku gugup
- Bab 228 Sudah Cukup
- Bab 229 Kamu tidak perlu khawatir, aku ada disini
- Bab 230 Timothy, Aku ingin menciummu
- Bab 231 Aku tidak akan mendengarkan penjelasanmu
- Bab 232 Masalah ini adalah Michelle Lin yang melakukannya
- Bab 233 Kamu sangat berantusias
- Bab 234 Pilihanku adalah Jane Tsu
- Bab 235 Memberitahumu setelah kembali
- Bab 236 Aku akan memperlakukanmu dengan baik selamanya
- Bab 237 Selalu ditindas orang
- Bab 238 Hubunganku dengannya tentu baik
- Bab 239 Sangat terkejut ya, Jane Tsu?
- Bab 240 Kedamaian nyata atau palsu
- Bab 241 Jane Tsu, Jangan Angkuh
- Bab 242 Apa untungnya menipumu!
- Bab 243 Apakah pekerjaan lebih penting dari istri?
- Bab 244 Nyonya Huang, Nyonya Hebat Sekali
- Bab 245 Biarkan suamimu ini menghiburmu
- Bab 246 Alasanmu ini tidak masuk akal
- Bab 247 Playing Victim
- Bab 248 Dengar-dengar ada yang menindasmu
- Bab 249 Jangan ditahan sendiri jika ada yang salah
- Bab 250 Aku Harus Memilih Makanan Yang Paling Mahal
- Bab 251 Kita Tidak Saling Kenal
- Bab 252 Isteriku Tidak Menginginkannya
- Bab 253 Aku Akan Berusaha
- Bab 254 Kamu Tidak Tahu Apa Yang Laki-Laki Inginkan
- Bab 255 Kecuali Kamu Memberinya Obat Dosis Tinggi
- Bab 256 Sangat Merindukanmu
- Bab 257 Kamu Berpikir Terlalu Jauh
- Bab 258 Jangan Harap
- Bab 259 Terlalu Banyak Informasi
- Bab 260 Mengapa Kamu Di Sini?
- Bab 261 Kalian Bicarakan Baik-baik
- Bab 262 Bukan Karena Ini
- Bab 263 Kamu Ini Benar-benar Menyembunyikan Masalah Dari Aku
- Bab 264 Bodoh
- Bab 265 Mendingan Melahirkan Seorang Putra Kandung Sendiri
- Bab 266 Victor Tidak Ada Dirumah
- Bab 267 Aku Setiap Hari Paling Sedikit Telepon Kamu Sekali
- Bab 268 Nyonya Huang, Ingat Status Kamu
- Bab 269 Ini Aku Tidak Bisa Menyetujui Kamu
- Bab 270 Jika Begitu Kamu Mengajarkan Aku Sebentar
- Bab 271 Aku Benar-Benar Mengagumi Anda
- Bab 272 Aku Tentu Saja Tidak Akan Sungkan
- Bab 273 Kamu Jangan Marah
- Bab 274 Cinta Yang Kuat Begitu Juga Tanggung Jawab
- Bab 275 Aku Hanya Ingin Pulang Melihat Victor
- Bab 276 Terima Kasih Atas Susah Payahnya Kamu, Direktur Lu
- Bab 277 Mungkin Ini Baru Namanya Perempuan
- Bab 278 Masih Berkelakuan Seperti Seorang Anak Kecil Saja
- Bab 279 Suara Kamu Kecilan Istri
- Bab 280 Sangat Patuh, Istri
- Bab 281 Aku sedikit iri padanya
- Bab 282 Hal yang dulu
- Bab 283 Seluruh dunia tahu
- Bab 284 menggunakan sisa hidupku
- Bab 285 Masih ada kejutan, Nyonya Huang
- Bab 286 Aku bilang istriku cantik
- Bab 287 Aku tahu kamu ingin kesini
- Bab 288 Semuanya salahmu
- Bab 289 Sayang, bisakah kamu menggendongku?
- Bab 290 Timothy, aku sangat mencintaimu
- Bab 291 Dalam kehidupan ini, hanya kamu
- Bab 292 Nyonya Huang, berani bertaruh?
- Bab 293 Nyonya Huang, kamu kalah
- Bab 294 Lagian bukan belum pernah menyentuhnya
- Bab 295 Aku tidak akan bicara dengan pria tidak dikenal lagi
- Bab 296 Timothy Huang, tenang sedikit.
- Bab 297 Aku hamil
- Bab 298 Aku mencintaimu